Saturday, March 17, 2012

Nabi Adam pun Bershalawat kala Berdosa

Kisah islamiah malam dengan kisah Nabi.
Sungguh kejadian yang sangat luar biasa ketika Nabi Adam as ternyata juga mengucapkan shalawat Nabi kala sedang berdosa.

Hal ini dibuktikan oleh hadits Rasulullah SAW.

Kisahnya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
"Ketika Nabi Adam as telah berbuat dosa dengan yang telah dilakukannya itu, ia mengangkat kepalanya ke langit sambil berdoa."

Nabi Adam as berkata,
"Aku bermohon demi hak Muhammad, ampunilah dosaku."

Mendengar doa Nabi Adam as, Alloh SWT mewahyukan kepada Adam.
Alloh SWT bertanya,
"Siapa Muhammad itu?"
"Maha Mulia AsmaMu, dan di situ tertulis Laa Ilaaha Illallooh Muhammad Rosulullah," jawab Adam as.

Adam berkata lagi,
"Dari situ, maka tahulah aku bahwa tidak ada seorang pun yang lebih besar kedudukannya di hadapanMu selain orang yang namanya bersama namaMu."

Alloh SWT mewahyukan kepada Adam,
"Hai Adam, sesungguhnya ia adalah Nabi yang terakhir dari keturunanmu. Kalau tidak ada dia, Aku tidak menciptakan kamu."

Wallohu A'lam...

Thursday, March 8, 2012

Kepala dijadikan Pelindung

Alhmadulilah, Kisah Islamiah hadir kembali dengan cerita yang tak kalah menariknya. Kisah ini terjadi pada saat Perang Uhud yang tengah berlangsung. Betapa para sahabat sangat mencintai Rasulullah SAW sampai-sampai diantara mereka ada yangmengorbankan dirinya demi keselamatan Beliau.

Subhanallah...
Salah seorang sahabat yang rela mati, tak memperdulikan keselamatannya adalah Abu Qatadah. Bacalah Kisah Mengembalikan Bola Mata yang Terlepas, dimana bola mata Abu Qatadahlah yang terlepas dari karena serangan musuh demi melindungi kebiadaban musuh. Berita ini pun telah terkenal pula menjadi bahan suri tauladan umat Islam.

Kisahnya.
Qatadah ibn Nu'aim memgisahkan kepada kita semua salah satu kejadian paling menakjubkan yang membuktikan betap dalam cintanya para sahabat kepada Rasululah SAW.
Qatadah berkata bahwa Rasulullah SAW diberi hadiah sebuah busur oleh seseorang. Pada perang Uhud, Beliau menyerahkannya kepadaku, dan dengan busur itulah aku memanah di hadapan Beliau sampai akhirnya patah.

Aku masih berdiri di tempatku, tepat di hadapan wajah beliau dan menerima panah-panah musuh dengan wajahku. Kalau ada anak panah yang melenceng ke arah wajah Rasululah SAW, aku memiringkan kepalaku untuk melindungi wajah beliau tanpa aku bisa membalas memanah karena busurku telah patah.

Busur Qatadah telah patah dan tidak bisa dipakai lagi untuk melindungi Rasululah SAW. Orang lain selain Qatadah yang mungkin akan berkata dalam hati demikian,
"Aku telah mencurahkan segala daya yang aku punya untuk melindungi Rasulullah SAW, sekarang senjataku telah patah, aku tidak berdaya. Tak ada sesuatu pun yang bisa aku berikan setelah itu."

Namun,
Lain halnya dengan Qatadah. DIa memakai kepalanya sebagai tameng, sebagai pelindung Rasulullah SAW. Setiap ada anak panah yang melesat ke arah Rasululah SAW, mak dia memiringkan kepalanya untuk menerima anak panah tersebut. Dia jadikan wajahnya sebagai penghalang antara anak panah itu dan Rasululah SAW.

Bukan main, luar biasa sekali Qatadah ini, dan alangkah besarnya pengorbanannya. Karena kepala sebagai tameng, otomatis wajahnya banayk terkena anak panah, dan riwayat yang paling terkenal adalah terlepasnya bola mata Qatadah karena terkena anak panah musuh. Mata Qatadah terluka parah pada Perang Uhud hingga bola matanya jatuh tepat mengenai pipi Rasulullah SAW. Berkat doa Rasulullah SAW, bola mata tersebut akhirnya dikembalikan ke tempatnya semula, sembuh, bahkan lebih baik dari bola mata yang satunya lagi.

Subhanalah..
Pengorbanan tiada tara akan diberikan apabila seseorang telah mencintai, seperti Qatadah ini.
Akankah cintamu kepada Rasulullah sedemikian juga...

Sunday, March 4, 2012

Air Mata di Puncak Bukit Shafa

Kisah islamiah akhirnya bisa hadir kembali, Saudaraku yang seiman.
Kali ini kisah tentang Nabi kita, Nabi Muhammad SAW. Diambil dari riwayat THABRANI, meriwayatkan kisah sadis, Rasulullah SAW di Bukit Shafa telah disakiti oleh Abu Jahal.

Paman Beliau yang bernama Hamzah sangat marah dan sempat memukul Abu Jahal.

Berikut Kisahnya.
Adalah Abu Jahal yang telah menentang keras ajaran agama baru, yaitu agama Islam. Pada suatu kesempatan, Abu Jahal menghadang Rasulullah SAW di bukit Shafa lalu menyakiti Beliau.
Peristiwa penyiksaan tersebut rupanya disaksikan oleh istri Hamzah. Memang nasib, Hamzah pada waktu itu sedang berburu, yang merupakan pekerjaannya untuk mencari nafkah.

Memang, setelah Hamzah masuk Islam, Rasulullah SAW dan kaum muslimin menjadi lebih dihargai oleh orang-orang Quraisy. Kedudukan mereka menjadi lebih kuat, kaum Quraisy menjadi segan dan tidak berani mengganggu Rasulullah SAW. Mereka tahu bahwa Hamzah pasti melindungi beliau.

Hamzah Amat Marah.
Nah, lanjut lagi, ketika Hamzah sudah pulang ke rumah, dia diberitahu istrinya tentang perbuatan Abu Jahal kepada Rasulullah SAW.
Isri Hamzah berkata,
"Wahai Abu Imarah, seandainya tadi kamu melihat apa yang dilakukan Abu Jahal terhadap keponakanmu?"
Istri Hamzah bercerita ini dan itu, namun belum sempat selesai bercerita, Hamzah segera pergi tanpa masuk rumah dan dalam keadaan masih seperti ketika dia berburu.
Busur masih tergantung di lehernya, dia segera menuju Ka'bah.

Di sana, Hamzah mendapati sekolompok orang-orang Quraisy dan salah satunya adalah Abu Jahal. Tanpa basa basi lagi, Hamzah langsung mengayunkan busur panahnya ke kepala Abu Jahal hingga berdarah. Karena serangan mendadak tersebut, orang-orang Quraisy memegang Hamzah dengan kuatnya.
Hamzah berkata,
"Agamaku adalah agama Muhammad. Aku bersaksi bahwa dia adalah Rasul Allah SWT. Aku tidak akan mundur dari imanku ini. Coba saja halangi aku jika kalian berani. Ayo lawanlah aku."

Orang-orang Quraisy sangat menghormati Hamzah, hingga tak seorang pun yang berani melawannya, termasuk Abu Jahal. Terlihat dalam riwayat Thabrani dari Muhammad bin Ka'ab Al-Qurazhi, Abu Jahal hanya diam saja meski dipukul oleh Hamzah.
Cacian dan makian yang ditujukan kepada Nabi SAW menjadi air mata kaum muslimin kala itu, termasuk paman Nabi, Hamzah r.a.