Thursday, June 21, 2012

Beberapa Nama Khidir dan Kelebihannya

Kisah Islamiah malam dengan Kisah Nabi Khidir as.
Siapa yang tak pernah dengar tentang keunikan Nabi Khidir as, pastinya semua pernah mendengarnya kan.

Nabi Khidir as

Kisahnya.
Asal nama Khidir dan beberapa kelebihannya.
Ada orang yang memanggilnya Khadir, Al-Khadir atau Al-Khidir.
Sesungguhnya nama ini diidentikkan dengan nama Allah SWT yang menyerupai malaikat. Bisa diungkapkan sebagian orang kalau ia berkenan, walaupun tidak semudah siapa yang menginginkan pertemuan dengannya.




Untuk itu, mari kita lihat beberapa riwayat yang menceritakan tentang Nabi Khidir as berikut ini.

Sementara itu, Ibnu Asakir dan sahabat-sahabatnya meriwayatkan, bahwa hamba Allah yang satu ini digelari "Khidir" karena perubahan warna di sekitarnya menjadi kehijauan bila ia sedang shalat di suatu tempat.

Sahabat Nabi yang bernama Ikrimah meriwayatkan yang serupa kepada Ibnu Abi Hatim.
Berkata Ikrimah,
"Dia digelari Khidir karena bila dia duduk di suatu tempat maka cahaya di sekitar tempat itu akan berubah menjadi kehijauan. Mungkin karena pakaiannya yang berwarna hijau."



Berkata As-Sayyidi,
"Apabila Khidir berdiri di atas suatu tanah lapang yan gersang, maka dimana kakinya berpijak akan ditumbuhi rumput yang masih hijau hingga menutupi kedua telapak kakinya. Hal ini terjadi karena kebaikan pribadinya."

Hal serupa diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Rasulullah SAW bahwa jika Khidir duduk di atas tumpukan jerami yang telah kering, maka jerami tersebut akan menjadi hijau kembali.

Bukan main kepribadian yang beliau miliki ini.
Wallahu A'lam..

Sunday, June 17, 2012

Awal Pertemuan Nabi Khidir dan Tirmidzi

Kisah islamiah sore dengan Kisah Nabi Khidir as.
Nabi Khidir as merupakan salah seorang nabi yang memiliki rahasia yang hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya secara persis.

Pada kesempatan kali ini, admin kisah islamiah akan sedikit menceritakan bagaimana sebenarnya awal pertemuan antara Nabi Khidir as dan ulama terkenal at-Tirmidzi.


Kisahnya.
Pada suatu kesempatan, Muhammad bin Ali at-Tirmidzi bersama dengan dua orang lainnya bertekad untuk melakukan pengembaraan mencari ilmu. Namun, ketika mereka hendak berangkat, jadi sedihlah hati ibunya.




"Wahai buah hati ibu," kata sang ibu.
"Aku adalah seorang perempuan yang sudah tua dan lemah. Bila ananda pergi, maka tak ada lagi seorang pun yang ibunda punyai di atas dunia ini. Selama ini anandalah tempat ibu bersandar, kepada siapakah ananda menitipkan ibunda yang sebatang kara dan lemah ini?" tutur ibundanya.

Kata-kata itu menggoyahkan semangat Tirmidzi, dan akhirnya ia membatalkan niatnya. Sementara kedua sahabatnya tetap berangkat mengembara mencari ilmu.

Pada suatu hari, Tirmidzi duduk di sebuah pemakaman meratapi nasibnya.
"Di sinilah aku, tak ada yang peduli kepadku yang bodoh ini," guman Tirmidzi.
Sedangkan dua sahabtanya tadi hanya akan kembali sebagai orang-orang yang terpelajar dan berbeda dari sebelumnya.



Bertemu Orang Tua di Pemakaman.
Tiba-tiba saja muncullah seorang tua dengan wajah berseri menegur Tirmidzi.
"Nak...mengapakah engkau menangis?" tanya orang tua itu.
Akhirnya Tirmidzi menceritakan segala keluh kesahnya selama ini.

"Maukah engkau menerima pelajaran dariku setiap hari sehingga engkau dapat melampau batas kedua sahabatmu itu dalam waktu yang singkat?" tanya orang tua itu.
"Aku bersedia," jawab Tirmidzi.

Maka setiap haru orang tua itu memberikan pelajaran kepada Tirmidzi.
Setelah 3 tahun berlalu, barulah Tirmidzi menyadari bahwa sesungguhnya orang tua itu adalah Nabi Khidir as.
Tirmidzi memperoleh keberuntungan yang seperti itu karena telah berbakti kepada ibundanya.

Itulah sedikit kisahnya, bayangkan kawand dalam waktu tempo tiga tahun barulah disadari Syeikh Tirmidzi kalau sebenarnya orang tua tersebut adalah Nabi Khidir as.

Saturday, June 9, 2012

Meninggal Tubuhnya Dikafani Malaikat

Kisah Islamiah malam dengan kisah Sakaratul Maut,kisah yang menceritakan tentang dicabutnya roh seorang manusia pecinta Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Kisahnya.
Semasa hidupnya Abu Abdillah adalah seorang yang sangat mencintai Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Apapun yang dikatakan oleh Rasulullah SAW, dia selalu mentaatinya.
Subhanallah....
Ketika meninggal dunia tubuhnya dikafani sendiri oleh Malaikat.

Sungguh sangat beruntung apa yang dialami oleh Abu Abdillah tersebut.
Dia manusia yang mati dalam kondisi yang baik atau Khusnul Khatimah.

Cerita ini bersumber dari Kitab Al Husayn ibn Sa'id Al Ahwani.
Diceritakan bahwa pada suatu saat Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib ra, Malaikat Jibril, Malaikat Mikail dan malaikat Isroil sedang berada di suatu tempat.
Di hadapan mereka terdapat seorang sahabat Nabi SAW, Abu Abdillah yang tengah sakit keras.

"Demi Allah, amalmu akan diterima dan dosamu akan diampuni oleh Allah," ujar Rasulullah SAW kepada Abu.

Pada saat itu Abu tidak dapat berbuat apa-apa, ia hanya terbaring lemah di hadapan mereka. Kemudian Malaikat Jibril mendekati Abu dan berkata kepada Rasulullah SAW,
"Orang ini mencintaimu, maka sayangilah ia."

Mencintai Rasulullah SAW.
Rasul SAW berkata kepada Malaikat Jibril,
"Wahai Jibril, sesungguhnya orang ini telah mencintai Allah, RasulNya, dan aku juga menyayanginya."

Begitu mendengar penuturan Rasulullah yang demikian, maka Malaikat Jibril kemudian mendekati Malaikat Maut,
"Wahai Malaikat maut, orang ini telah mencintai Allah, RasulNya selama hidupnya, maka sayangi dia dan lemah lembutlah terhadapanya."

Kemudian Malaikat Maut tersebut mendekat ke tubuh Abu yang lemah lunglai dan berbisik kepadanya,
"Wahai makhluk Allah, apakah kamu telah mendapatkan kebebasanmu, keselamatanmu dan ampunanmu?"
Terasa aneh, meskipun Abu yang sebelumnya tidak mampu berbicara karena tubuhnya lemah, mendadak saja ia mampu berbicara.
"Ya," jawab Abu.
"Apakah engkau berpegangan pada pegangan besar dalam kehidupan di dunia?" tanya Malaikat Maut lagi.
"Benar," jawab Abu lirih.

Tubuh berbau Harum.
"Siapakah mereka," tanya Malaikat Maut.
"Mereka adalah Nabi Muhammad SAW kekasihku dan Ali bin Abi Thalib," jawab Abu.

Kemudian Malaikat Maut berkata,
"Kamu telah berkata dengan benar. Allah SWT telah menganugerahimu keselamatan dari apa yang menakutkanmu dan kamu telah menerima apa yang kamu dambakan. Terimalah berita baik ini bahwa kamu telah bersama dengan para pendahulumu yang lurus."

Kemudaian Malaikat Maut menarik roh dari Abu dan menurunkan kain kafan serta minyak kasturi dari surga. Tak hanya itu, tubuh Abu dilumuri dengan minyak kasturi dari surga.
"Tidurlah seperti tidurnya seorang pengantin di ranjangnya. Terimalah berita gembira, kesegaran, keharuman dan kenikmatan dari Allah SWT," ujar Malaikat Maut.