Tuesday, October 21, 2014

Kisah Malaikat Izrail Mencabut Nyawanya Sendiri

Assalamu'alaikum wr. wb sahabat..

Pada pagi hari ini ingin berkisah tentang malaikat, seorang malaikat disuruh Allah SWT untuk mencabut nyawanya sendiri.
Bagaimanakah rasanya jika si pencabut nyawa mencabut nyawanya sendiri?
Kenapa tidak dicabut oleh malaikat Izrail? ya karena yang dicabut nyawanya adalah ya malaikat izrail itu sendiri. Karena begitu taatnya malaikat kepada Allah SWT, maka dicabut jualah nyawanya sendiri itu.
Bagaimana Kisahnya...

Malaikat

KISAHNYA.
Adalah Malaikat Izrail yang telah diberi tugas oleh Allah SWT sebagai malaikat pencabut nyawa. Kelak pada saat Malaikat Israfil yang bertugas meniup terompet sangkakala, maka nanti kiamat akan terjadi. Saat itu semua yang hidup akan mati.

Hari itu kiamat telah tiba, dan sang sangkakala pun ditiuplah sebanyak tiga kali.
  • Tiupan pertama untuk menakuti siapa saja yang hidup.
  • Tiupan kedua untuk mematikan segala makhluk yang ada di bumi.
  • Tiupan ketiga untuk membangkitkan segala yang mati.




Nah, pada saat sangkakala ditiup oleh malikat Israfil, maka matilah semua makhluk, kecuali:
1. Malaikat Jibril.
2. Malaikat Izrail.
3. Malaikat Israfil.
4. Hamalatul Arsy.

Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Malaikat Izrail untuk mencabut roh-roh semua malaikat-malaikat di atas. Dan malaikat Izrail melaksanakan perintah Allah SWT tersebut.

Malaikat IZRAIL Menjerit dengan Keras.
Setelah ketiga malaikat tadi sudah dicabut, giliran Malaikat Izrail, hanya ada Allah SWT dan malaikat Izrail saja setelah itu.

Allah SWT berfirman,
"Hai Malakulmaut (malaikat izrail), tidakkah kamu mendengar FirmanKu, Kullu Nafsin Dza'iqatul maut, tidakkah engkau tahu setiap yang bernyawa itu akan merasakan mati."



Allah SWT berfirman lagi,
"Aku jadikan engkau untuk tugas itu dan engkau juga harus mati."

Dalam riwayat lain diceritakan bahwa ketika Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya sendiri. Maka pergilah Malaikat Izrail ke sebuah tempat antara surga dan neraka. DI tempat itulah Malaikat Izrail mencabut rohnya sendiri.

Saat rohnya dicabut, maka menjeritlah Malaikat Izrail dengan sangat keras, bahkan dengan jeritannya itu bila masih ada makhluk yang hidup, maka dia akan binasa, karena jeritannya super dahsyat.

Malaikat Izrail berkata,
"Kalaulah aku tahu bagaimana sakitnya saat roh dicabut, maka aku sudah barang tentu akan mencabut roh orang-orang mukmin dengan cara yang paling lembut sekali."

Setelah Malaikat Izrail mati, maka tinggal Allah SWT sajalah yang Maha Berdiri, Maha Esa, Maha Berkuasa, Maha dan Maha lainnya.

Manusia Dibangkitakan.
Nah, setelah hanya Allah SWT saja yang jumeneng, maka Allah SWT kemudian menghidupkan Malaikat Israfil dan Hamalatul Arsy. Allah SWT memerintahkan Malaikat Israfil untuk meletakkan terompet sangkakala di mulutnya, menunggu perintah Yang Maha Kuasa selanjutnya (belum ditiup).
Kemudian malaikat ketiga yang dihidupkan Allah SWT adalah Malaikat Jibril, dan yang keempat Malaikat Mikail. Dan setelah Malaikat Jibril dan Mikail dihidupkan

Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail untuk pergi ke makam Rasulullah SAW dengan membawa perhiasan-perhiasan dari surga dengan mengendarai BUROQ (Sejenis hewan tunggangan Rasulullah SAW pada saat Isra' Mi'raj).
Kemudian Allah SWT menghidupkan Nabi Muhammad SAW, barulah kemudian semua manusia dihidupkan.

Semua manusia keluar dari dalam perut bumi dalam keadaan telanjang bulat, berjalan menuju Tuhan mereka. Kemudian mereka (manusia) berhenti di suatu tempat selama 70 tahun dan Allah SWT membiarkan mereka. Hanya isak tangis, banjir air mata hingga sampai mulut manusia itu sendiri.
(Riwayat Abu Hurairah ra).

Tambahan:
Aku merasa, beruntunglah kita umat Nabi Muhammad SAW karena Beliau telah membocorkan rahasia ini kepada umatnya. Dan ucapan Rasulullah SAW adalah selalu benar kan. Ayo persiapkan diri kita sendiri masing-masing, aku ulangi masing-masing, karena tiada penolong di pemberhentian 70 tahun itu selain amal ibadah kita selama hidup di dunia ini.)

Wednesday, October 15, 2014

Sayap Malaikat Dipatahkan dan Diasingkan di Bumi

Assalamu'alaikum wr. wb.

Selamat sore para pwmbaca sekalian. Sudah sebulan waktunya blog Kisah Teladan Islami ini untuk menambah jumlah postingan. Dan kali ini berjudul Sayap Malaikat Dipatahkan dan diasingkan di bumi karena kelalaiannya untuk tidak berdiri menyambut kedatangan kekasih Allah SWT.

Ketika Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra. Mi'raj ke Sidratul Muntaha, terdapat satu malaikat yang enggan menghormati kedatangan Rasulullah SAW. Akibatnya ia dihukum, kedua sayapnya dipatahkan dan diasingkan di atas gunung. Seru dan menarik penuh hikmah untuk disimak ceritanya.

Kisahnya

Di dalam KitabMukasyafatul Qulub kaya Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammas dikisahkan tentang hukuman malaikat yang terbukti enggan menghormati kedatangan Rasulullah SAW.

Ketika itu tengah terjadi peristiwa Isar Mi'raj atau perjalanan Rasulullah SAW menuju Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat. Di saat itu Rasulullah SAW melintasi langit, terdapat 70 ribu malaikat di langit yang berbaris dan melayaninya. Mereka begitu hormat atas kedatangan Rasulullah SAW. Akan tetapi, ada satu malaikat yang enggan memberi hormat. Malaikat itu bahkan tidak berdiri saat Rasulullah SAW melintasi langit.

Maka Allah SWT kemudian menghukum malaikat tersebut dengan mematahkan kedua sayapnya. Tidak hanya itu saja, malaikat nakal itu juga diasingkan di bumi dan ditempatkan di atas sebuah gunung yang tinggi. Di tempat itu malaikat yang satu ini hanya bisa menangis dan menyesali perbuatannya.

Diasaingkan di Atas Gunung

Keberadaan malaikat yang dihukum tersebut diketahui oleh Rasulullah SAW saat mendapatkan laporan dari Malaikat Jibril as. Kepada beliau, Malaikat Jibril berkata,
"Ya Rasulullah SAW, aku telah melihat ada seorang malaikat langit berada di atas singgasananya. Di sekitarnya terdapat 70.000 malaikat berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya, Allah SWT menciptakan darinya seorang malaikat. Dan sekarang ini kulihat malaikat itu berada di atas Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah dan sedang menangis."




Malaikat Jibril lantas mengatakan bahwa suatu hari malaikat yang malang itu melihat kehadiran Malaikat Jibril. Sambil menangis, malaikat itu meminta pertolongan.
"Adakah engkau mau menolongku wahai Jibril?" tanya malaikat malang tersebut.
"Apa salahmu?" tanya Malaikat Jibril.
"Ketika aku berada di atas singgasana pada malan Israk Mikraj, lewatlah padaku Muhammad, kekasih Allah SWT. Lalu aku tidak berdiri menyambutnya dan Allah menghukumku dengan hukuman ini, serta menempatkanku di sini seperti yang engkau lihat," jelas malaikat malang itu yang terus menerus menangis dan menyesali perbuatannya.

Mendapat Ampunan Allah SWT

Setelah menangkap penjelasan itu, Malaikat Jibril pun mencoba untuk memberikan pertolongan dengan merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Maka Allah SWT berfirman,
"Hai Jibril, katakanlah agar dia membaca shalawat atas kekasihKu, Muhammad SAW."

Kemudian Malaikat Jibril menyampaikah hal itu kepada malaikat malang tersebut agar membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Sesuai dengan perintah Jibril, malaikat malang tersebut langsung membaca shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW hingga akhirnya Allah SWT memberikan ampunan kepadanya.

Allah SWT kemudian menumbuhkan kembali kedua sayapnya serta menempatkannya kembali di atas singgasananya.

Sebagai orang muslim, sudah seharusnya kita memperbanyak shalawat kepada Baginda Rasulullah SAW. Selain sebagai bukti cinta kita kepada beliau, bacaan shalawat juga bernilai pahala serta memiliki banyak sekali keutamaan.




Bahkan dalam Al Qur'an, Allah SWT telah memerintahkan agar kita senantiasa membaca shalawat.

Allah SWT berfirman,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya:
"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya[1230]."

Penjelasan:
[1229] Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari Malaikat berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230] Dengan mengucapkan Perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai Nabi.

Itulah Kisah Malaikat di Kisah Telada Islami ini.
Semoga bermanfaat bagi semuanya.
Wassalamu'alaikum wr.wb.