Thursday, November 29, 2018

Kisah Malaikat Hadir di Majelis Zikir

Kisah Teladan Islami hadir lagi nih sahabat.
Ketahulah bahwa orang-orang yang gemar menghadiri majelis zikir, akan senantiasa disaksikan malaikat. Para malaikat tersebut akan mencatat orang-orang itu untuk dimintakan ampunan dosanya kepada Allah SWT.

Bagimana kisahnya?
Berikut kisahnya.

Telah diriwayatkan dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Allah Tabaraka Wa Taala mempunyai para malaikat yang ditugaskan mencari majelis zikir. Tiap kali mereka menjumpai majelis zikir, mereka akan duduk bersama orang-orang yang sedang zikir serta memanggil malaikat-malaikat yang lain. Mereka akan datang berkerumun mengelilingi orang-orang yang sedang zikir itu dengan sayap-sayap mereka sehingga memenuhi ruang antara mereka dan langit dunia."

Disebutkan bahwa, jika majelis zikir itu selesai, maka para malaikat akan naik kembali ke langit. Lalu Allah SWT bertanya kepada mereka,
"Wahai para malaikat-Ku, dari manakah kamu semua?"

Para malaikat berkata,
"Ya Tuhan kami, kami baru saja pulang dari memeriksa hamba-hambam-Mu di bumi, mereka bertasbih, takbir dan tahlil dan tahmid serta memohon kepadaMu."


Disampaikan Malaikat


Sebenarnya Allah SWT lebih mengetahui tentang perbuatan mereka dan semua makhluk ciptaan-Nya. Setelah Allah SWT mendengar kata-kata para malaikat-Nya, maka Allah SWT pun berfirman,
"Wahai para malaikatku, apakah yang mereka minta kepadaKu?"

Para malaikatpun kembali menjawab,
"Hamba-hambamu itu memohon surga dari-Mu."

Allah SWT bertanya lagi,
"Pernahkan mereka melihat akan surga itu?"
"Mereka tidak pernah melihat surga itu, "jawab para malaikat itu.

Kemudian Allah SWT berfirman,
"Hamba-hambaKu memohon surga padahal mereka tidak melihatnya, apalagi kalau mereka melihatnya."


Setelah itu para malaikat berkata lagi,
"Mereka juga memohon kebebasan."
Allah SWT bertanya, "Mohon kebebasan dari apa?"
Berkatalah malaikat," HambaMu itu memohon kepadaMu supaya mereka itu dibebaskan dari neraka Jahannam."

Allah SWT bertanya kepada malaikat,
"Pernahkan hambaKu itu melihat nerakaKu itu?"
Maka para malaikat berkata, "Tidak ya Allah."
Kemudian Allah SWT berfirman,
"Hamba-hambaKu tidak pernah melihat neraka Jahannam, tapi mereka memohon supaya dibebaskan darinya, apalagi kalau mereka melihatnya."

Kemudian para malaikat berkata lagi,
"Ya Allah, hambaMu itu memohon ampun kepadaMu."
Allah SWT berfirman,
"Dengarlah wahai para malaikatKu, Aku mengampuni mereka itu dan Aku akan memberi apa yang mereka minta dan membebaskan mereka dari api neraka yang mereka takuti itu."

Diampuni Allah SWT


Berkata malaikat lagi,
"Ya Allah, diantara mereka itu terdapat seorang hamba yang penuh dosa, dan dia duduk di majelis itu bersama mereka yang sedang zikir."

Allah SWT berfirman,
"Orang itu pun Aku ampuni, begitun juga dengan setiap orang yang terlibat dalam majelis zikir itu, tidak ada yang celaka."

Keutamaan Menghadiri Majelis Zikir


Menghadiri majelis zikir memang memiliki keutamaan tersendiri.

Sahabat Abu Lais ra berkata,
"Barang siapa yang duduk dengan orang alim dan dia tidak mampu untuk menghafal (mengerti) satu ilmu pun darinya (orang alim), maka dia akan mendapatkan tujuh keutamaan."

Apa saja keutamaan menghadiri majelis zikir?
Berikit fadhilahnya.

1. Dia mendapat keutamaan sebagai orang yang belajar.

2. Dia dijaga dari perbuatan dosa.

3. Turun kepadanya rahmat Allah SWT sejak dia keluar dari rumahnya.

4. Jika turun suatu rahmat kepada orang-orang yang hadir (majelis zikir), maka dia juga akan mendapat rahmat tersebut.

5. Dia tertulis sebagai orang-orang yang taat selama dia mendengarkan (pengajian).

6. Jika dia bosan karena tidak paham atas apa yang disampaikan mubaligh, maka kebosanannya akan menjadienghubung antara dia dengan Allah SWT.

7. Hatinya akan dijauhkan dari perbuatan fasik dan diisi dengan cinta terhadap ilmu.

Itulah ketujuh keutamaannya.

Sunday, November 11, 2018

Kisah Nabi Ya'qub as - Memiliki Keturunan yang Banyak

Sebagai putra dari Nabi Ishaq as, Nabi Ya'qub as mengikuti jejak ayahnya untuk mengajak rakyat Kan'an untuk beriman kepada Allah SWT.

Dan sebelum ayahnya wafat, beliau mendapat wasiat untuk menemui pamannya di negeri Babilonia.

Karena tingkah lakunya yang terpuji, sepanjang perjalanan banyak orang yang menyapanya.

Krtika Nabi Ya'qub as sedang beristirahat melepas lelah, ia bermimpi didatangi banyak malaikat.


Para malaikat itu menyampaikan pesan dari Allah SWT, bahwa kelak dirinya akan dikarunia banyak keturunan, yang nantinya akan menguasai bumi.

Ketika zaman Nabi Ya'qub as, menikahi dua orang istri yang bersaudara tidaklah dilarang.




Sehingga Nabi Ya'qub as memiliki dua orang istri kakak beradik yaitu Layya dan Rahiel.

Dua orang istri lainnya adalah Balha dan Zulfa.

Keempat istrinya tersebut, melahirkan 12 orang putra yang nantinya akan menjadi kabilah-kabilah bangsa Israel.

Nabi Ya'qub as merasa lega hatinya.

Sebelum beliau wafat, Nabi Ya'qub as memanggil semua anak-anaknya agar berjanji akan tetap beriman kepada Allah SWT.

Thursday, September 6, 2018

Kisah Nabi Ishaq as - yang Membuat Tertawa - Pendakwah Negeri Kan'an dan Sam

Sahabat penggemnar setia Kisah Islamiah blog yang sederhana ini, semoga kalian diberi kesehatan dan rezeki yang terus mengalir laksana aliran air sungai.

Kali ini admin ingin mengisahkan kisahnya Nabi Ishaq as.

Dahulu kala ketika perkawinan antara Nabi Ibrahim as dan Siti Sarah tak kunjung juga dikarunia keturunan, tibalah saatnya yang dinanti tiba, yaitu kabar gembira.

Malaikat datang memberi kabar kalau Siti Sarah akan memiliki seorang putra. Kabar tersebut tentu saja membuat Siti Hajar hepi dan riang gembira, karena pada waktu itu, usianya sudah sangat tua sekali.

Meskipun demikian, kabar yang dibawa oleh malaikat itu disambut dengan bahagia karena sudah cukup lama Siti Sarah ini mendambakan seorang putra. Siti Sarah ini merupakan istri solehah, dimadu pun tetap sabar dan mengiyakan.

Tak lama kemudian, Siti Sarah hamil, kemudian melahirkan seorang putra yang diberi nama "Ishaq", yang dalam bahasa Ibrani artinya adalah "yang membuat tertawa".

Hari-haripun mereka lalui dengan penuh kebahagiaan sambil mengajari Nabi Ishaq kecil yang terus tumbuh dengan nilai-nilai Ketunanan.






Nabi Ishaq as ini merupakan bocah yang cerdas, pintar, rajin dan patuh sehingga semua ajaran orangtuanya dengan mudah diterimanya dengan cepat.

Karena ketaatan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, Nabi Ishaq as tumbuh menjadi pemuda yang berbeda dengan pemuda lainnya. Terlebih karena ia juga pintar berdakwah seperti ayahnya.

Nabi Ibrahim as kemudian meminta Nabi Ishaq as untuk berdakwah di daerah Kan'an dan Sam.

"Ajaklah semua rakyat yang ada di sana untuk menyembah Allah SWT," pesan Nabi Ibrahim as kepada putranya.
Dengan patuh Nabi Ishaq as menjalankan pesan tersebut.

Nabi Ishaq as menikah dengan Rifqah, seorang gadis sholehah, putri dari Bitauel bin Nahur, saudara kandung Nabi Ibrahim as. Nabi Ishaq as tak henti-hentinya berdakwah hingga sebagian besar penduduk Palestina beriman kepada Allah SWT. Dan Nabi Ishaq as menjadi orang yang terpandang di kaumnya.

Pada suatu hari, malaikat datang kepada Nabi Ishaq as untuk menjemputnya.Manusia yang selalu berjuang di jalan Allah SWT tersebut menyambut kedatangan malaikat maut dengan hati gembira.

Beliau merasa sudah siap untuk menghadap kepada Allah SWT karena telah melaksanakan tugasnya di dunia. Saat itu, usia Nabi Ishaq as adalah 180 tahun.

Wednesday, July 4, 2018

Kisah Nabi Ismail as - Rela Disembelih Karena Allah SWT

Nabi Ismail as adalah putra dari Nabi Ibrahim as dengan istrinya yang bernama Siti Hajar.

Nabi Ibrahim as membawa mereka berdua ke negeri Mekah, yang pada waktu itu masih padang pasir kosong tak berpenghuni.

Kemudian Nabi Ibrahim as meninggalkan Siti Hajar dan Ismail kecil untuk menemui istrinya yang kedua yaitu Siti Sarah.

Pada suatu hari Siti Hajar dan Ismail putranya sangat kehausan karena persediaan air minum mereka telah habis.

Air susu sang ibu pun tidak keluar karena tak ada seteguk airpun yang bisa diminum Siti Hajar.

Dalam usahanya mencari air, Siti Hajar berlari-lari dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa.

Tapi semua usaha itu sia-sia saja.




Namun telah terjadi suatu keajaiban yang terjadi, Ismail kecil yang menangis menahan rasa haus, menghentak-hentakkan kakinya ke tanah sehingga memancarkan sebuah mata air.

Dengan air itu, Siti Hajar dan Ismail memuaskan dahaganya. Sumber air yang tak pernah kering itu bernama air Zam-zam.

Sepulang Nabi Ibrahim ke Mekah, ia mendapati padang pasir yang dulu kering dan tandus, sudah berubah menjadi daerah yang sangat subur. Banyak orang dari berbagai negeri ikut tinggal di sana.

Siti Hajar dan Ismail hidup dalam kecukupan.

Pada suatu hari Nabi Ibrahim as selalu saja bermimpi menyembelih putranya tercinta, yaitu Nabi Ismail as.

Kemudian ia menceritakan mimpinya tersebut kepada putran, Ismail yang pada waktu itu sudah demikian kuatnya keimanannya kepada Allah SWT.

Nabi Ismail as menyuruh ayahnya untuk melaksanakan apa yang ada di dalam mimpinya itu, karena ia yakin itu adalah perintah Allah SWT.

Ketika Nabi Ibrahim as hendak melaksanakan perintah Allah SWT dalam mimpi itu, Iblis berkali-kali menggoda.

Mereka kemudian mengusir Iblis dengan melemparinya batu.



Dan sebelum pedang Nabi Ibrahim as menyentuh leher Nabi Ismail as, malaikat menggantikannya dengan seekor domba yang gemuk dan sehat.

Kurang dari 1 detik, tubuh Nabi Ismail as telah berpindah dan diganti domba yang terisis pedang lehernya. Subhanallah.

Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk membangun Ka'bah.

Ka'bah inilah yang nantinya menjadi kiblat bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia.

Kakbah kemudian dibangun bersama-sama dengan Nabi Ismail as.

Selesai.

Saturday, May 19, 2018

Kisah Nabi Ibrahim as - Menghancurkan Berhala

Kembali lagi dengan kisah islami menarik mengenai nabi. Kali ini kisahnya tentang nabi Ibrahim as yang memiliki putra-putri bagus yang pernah ada di dunia.

Nabi Ibrahim as lahir di Babilon, beliau masih keturunan dari Sam bin Nuh as. Nabi Inrahim as memiliki dua orang putera yang kelak keduanya juga menjadi seorang nabi, yaitu Ishaq as dan Ismail as.

Oleh karena itu, Nabi Ibrahim as menjadapt julukan bapaknya para nabi.

Kelahiran Nabi Ibrahim as


Pada zaman nabi Ibrahim as, negeri Babilon dipimpin oleh Raja Namrud, seorang raja yang sangat kejam, memerintahkan untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir di negeri itu. Karena ada rasa khawatir akan dibunuh juga, orang tua Ibrahim as menyembunyikan bayi Ibrahim di dalam sebuah gua.

Dengan kekuasaaan Allah SWT, Ibrahim kecil dapat bertahan hidup dengan mengisap ujung jarinya sendiri yang bisa mengeluarkan air susu. Allahu Akbar.



Banyak Pertanyaan


Nabi Ibrahim as kemudian tumbuh menjadi anak yang berbeda dengan anak-anak lainnya. Di dalam pikirannya dipenuhi pertanyaan, mengapa kaumnya menyembah berhala padahal berhala itu buatan mereka sendiri.

Banyak sekali pertanyaan yang ada di dalam pikiran Nabi Ibrahim as.
Beliau mengamati bintang matahari dari terbit hingga terbenamnya, juga mengamati bintang dan bulan yang hanya muncul setiap malam saja.

Beliau juga memperhatikan kehidupan yang ada di sekitarnya, semuanya begitu teratur dan ia sangat yakin sekali pasti semuanya ada yang mengatur. Tentu saja bukan berhala-berhala itu yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Allahlah Dzat yang Dicari Nabi Ibrahim as


Siapakah yang Mengatur Alam ini ya???
Kemudian Nabi Ibrahim as meminta bukti kepada Allah SWT bahwa Dialah Dzat yang mengatur, serta yang menghidupkan dan mematikan semua yang hidup.

Doa Nabi Ibrahim as didengar Allah SWT.
Allah SWT kemudian menyuruh Nabi Ibrahim as membunuh beberapa ekor burubg yang berbeda dan mencincangnya. Daging burung tersebut lalu dicampur aduk menjadi satu dan diletakkan di sebuah bukit.

Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim as untuk memanggil burung-burung tersebut. Maka daging burung yang tercampur tadi ternyata berkumpul kembali sesuai dengan jenisnya, menyatu dalam bentuk seekor burung yang utuh seperti sedia kala. Burung-burung itu terbang mengampiri Nabi Ibrahim as.

Seketika itu juga Nabi Ibrahim as langsung terjatuh dan bersujud menyembah Allah SWT.

Raja Namrud dan Berhala-berhalanya


Ketika Raja Namrud sedang berburu, Nabi Ibrahim as menhancurkan berhala-berhala yang selama ini menjadi pujaan kaumnya. Kecuali satu buah berhala yang paling besar, di lehernya ia kalungkan kapak yang digunakan untuk menghancurkan berhala-berhala itu.

Setelah mengetahui berhala-berhala yang dipujanya hancur, Raja Namrud sangat marah. Ia memerintahkan untuk menangkap Nabi Ibrahim as karena ia yakin dialah pelakunya. Nabi Ibrahim as selalu melarang rskyat Babilonia memuja berhala.




"Hai Ibrahim, aku yakin bahwa kamulah yang menghancurkan berhala-berhala itu. Karena hanya kamu saja yang tidak senang kami memujanya, "tuduh raja Namrud.
"Jangan sembarang menuduh, Raja Namrud. Apakah engkau tidak berpikir kalau yang menghancurkan berhala-berhala kecilmu adalah berhala yang paling besar. Buktinya kapa ada padanya. Mungkin karena dia tidak mau ada saingannya, "bantah Nabi Ibrahim as.

Raja Namrud semakin marah karena merasa dipermainkan. Maka terjadilah perdebatan yang sangat hebat diantara keduanya.

"Mana mungkin berhala yang besar itu menghancurkan berhala yang kecil. Dia hanya batu dan tidak dapat berbuat apa-apa, "bantah Raja Namrud.
"Berarti kalian sadar kalau yang selama ini kalian sembah dan dipuja-puja hanyalah sebongkah batu dan tidak bisa berbuat apa-apa? Lalu apa yang kalian harapkan darinya? "sindir Nabi Ibrahim as.

Dibakar Hidup-hidup dan Serangan Nyamuk Ganas

Sebagian orang yang sadar, menyatakan ikut pada ajaran Nabi Ibrahim as. Raja Namrud merasa sangat malu dengan ucapan Nabi Ibrahim as tersebut.

Meskipun hatinya membenarkan ucapan Nabi Ibrahim as, tapi harga dirinya melarang untuk mengakui kebenaran tersebut. Ia malah memerintahkan prajuritnya untuk membakar hidup-hidup Nabi Ibrahim as.

Karena perlindungan Allah SWT, api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim as.

Penduduk Babilonia semakin banyak yang menjadi pengikut Nabi Ibrahim as. Allah SWT kemudian memerintahkan Nabi Ibrahim as dan pengikutnya agar hijrah ke Palestina.

Penduduk Babilonia yang masih menyembah berhala diberi azab Allah SWT berupa nyamuk-nyamuk ganas yang menggigit mereka sampai mati tak tersisa.

Selesai.

Sunday, April 29, 2018

Kisah Nabi Luth as - Kaum yang Mencintai Sesama Jenis

Akhir bulan saatnya update untuk menyegarkan halaman Kisah Islami blog ini, teladan untuk mengarungi kehidupan sehari-hari. Kisahnya sudah tertulis di Al Qur'an.

Oh iya, insya Alloh tanggal 1 Mei 2018 nanti akan ada hari dimana setiap doa pasti dikabulkan Allah SWT, hari Nisfu Sya'ban dan pertengahan Mei sudah Ramadan.

Kisahnya...

Pada zaman dahulu ada suatu penduduk yang bernama negeri Sodom yang menganggap bahwa berhala yang mereka sembah adalah Tuhan yang memberi mereka rezeki dan kehidupan.

Hal ini membuat tingkah laku mereka menjadi tidak wajar seperti manusia pada umumnya. Terlebih kebiasaan mereka untuk menyukai sesama jenis. Laki-laki menyukai laki-laki dan perempuan menyukai perempuan.



Maka di negeri itulah Allah SWT menurunkan Nabi Luth as sebagai utusaNya dan untuk mengajak orang-orang sesat itu ke jalan kebaikan.

Nabi Luth as berdakwah menyadarkan kaum Sodom untuk meninggalkan berhala dan segera menyembah Allah SWT. Juga harus meninggalkan kebiasaan mereka yang menyukai sesama jenis.

Tapi bukan sambutan baik yang diterima Nabi Luth as. Bahkan mereka yang mengikuti ajakan Nabi Luth as, dianiaya. Namun Nabi Luth as berusaha untuk bersabar menerima perlakuan kaum Sodom.

Kaum Sodom Membenci Nabi Luth as


Berbagai macam ancaman dan hinaan diterima Nabi Luth as. Kaum Sodom semakin membencinya namun Nabi Luth as tak pernah surut tekadnya untuk terus menerus berdakwah.

"Kalian ancam apapun, aku akan terus berdakwah. Karena Allah SWT mengutusku untuk menyadarkan kalian yang hidup dalam kesesatan, untuk mengajak ke jalan Allah SWT."





Yang paling membuat Nabi Luth as bersedih adalah perilaku mereka yang menyukai sesama jenis. Hingga Nabi Luth as mencari cara untuk berdakwah.

Tamu


Pada suatu hari Nabi Luth as kedatangan tamu dua orang pemuda tampan rupawan. Nabi Luth as merasa risau tentang hal ini karena kondisi negerinya sedang kacau.

"Wahai saudara-saudaraku, bukan aku tidak senang menerima kedatangan kalian. Tapi negeri Sodom saat ini kondisinya sedang kurang baik. Sebaiknya kalian segera pergi dari negeri ini sesbelum terjadi sesuatu pada diri kalian, "tutur Nabi Luth as.

Diam-diam istri Nabi Luth as melaporkan kedatangan kedua tamu tampan itu kepada pemuka kaum Sodom. Sontak saja, kaum Sodom segera mengepung rumah Nabi Luth as.

"Wahai Luth, Engkau tidak perlu cemas. Kami berdua ini sebenarnya adalah malaikat yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar kepadamu," kata pemuda tampan itu yang ternyata malaikat.

Kedua pemuda itu berpesan kepada Nabi Luth as agar segera pergi dari negeri Sodom bersama pengikutnya, karena Allah SWT akan segera memberikan azab kepada penduduk Sodom sebelum waktu subuh.

Hujan Batu


Nabi Luth as bersama pengikutnya bergegas meninggalkan negeri Sodom. Tak lama kemudian, turunlah hujan batu dari langit disertai api yang menimpa orang-orang di negeri Sodom.

Negeri Sodom yang dihuni oleh manusia penyuka sesama jenis, dalam sekejap hancur lebur dan beganti kobaran api serta batu-batuan yang panas sekali.

Itulah hukuman bagi kaum yang berbuat maksiat. Allah SWT itu Maha Kuasa atas segala sesuatu yang dikehendakiNya.
Selesai.

Saturday, March 31, 2018

Kisah Nabi Shaleh as - Dengan Unta Ajaib

Nabi Shaleh as hidup diantara kaum Tsamud yang gemar menyembah berhala. Beliau diutus oleh Allah SWT untuk menydarkan mereka menuju jalan kebenaran.

Kaum Tsamud tinggal di daerah yang dulu pernah ditempati oleh kaum 'Ad. Hal itulah yang membuat mereka juga memiliki keahlian bertani dan membuat bangunan yang indah seperti kaum 'Ad.

Mereka berlaku sombong dan menolak ajakan Nabi Shaleh as untuk menyembah Allah SWT. Kaum Tsamud beranggapan bahwa kepintaran dan hasil pertanian yang berlimpah, mereka peroleh dari berhala-berhala yang mereka sembah.



"Wahai Shaleh, janganlah engkau melarang kami untuk menyembah berhala. Dan kalau engkau seorang nabi, tunjukkanlah mukjizat dari Tuhanmu agar kami percaya, "kata pemimpin kaum Tsamud.

Karena merasab ditantang seperti itu, Nabi Shaleh as lantas berdoa kepada Allah SWT agar diberi mukjizat. Dan Allah SWT mengabulkan doa tersebut.

Ketika Nabi Shaleh as memukul-mukulkan tangannya ke atas batu, muncullah seekor unta yang gemuk dan sehat. Kaum Tsamud akhirnya mengakui kehebatan Nabi Shaleh as.

Namun tidak berarti mereka lantas mengikuti ajaran Nabi Shaleh as untuk menyembah Allah SWT. Hanya sebagian kecil saja dari mereka yang menyatakan ikut, sedangkan yang lainnya tetap bersikukuh menyembah berhala yang dibuatnya sendiri.

"Kalian boleh mengambil air susu unta kapanpu kalian mau. Tapi jangan sekali-kali ada yang berani menganiaya unta itu, apalagi sampai membunuhnya, "pesan Nabi Shaleh as.





Lama kelamaan banyak kaum Tsamud yang menyatakan ikut pada ajaran Nabi Shaleh as. Hal tersebut membuat pemuka kaum mereka yang tetap menyembah berhala merasa iri dan merencanakan kejahatan.

Mereka menyuruh dua orang pemuda untuk membunuh unta Nabi Shaleh as. Nabi Shaleh as yang mengetahui kalau untanya mati dibunuh menjadi marah dan berseru kepada kaum Tsamud.

"Aku sudah memberikan kebebasan kepada kalian untuk mengambil air susu unta itu sepuas-puasnya. Tapi kenapa kalian malah membunuhnya? Apakah kalian tidak takut menerima azab Allah SWT?"

Nabi Shaleh as segera mengumpulkan pengikutnya untuk mengajak meninggalkan kota itu. Dan tepat pada hari ketiga sepeninggal Nabi Shaleh as dan pengikutnya, azab dari Allah SWT berupa petir datang menyambar-nyambar, menghanguskan semua kaum Tsamud yang tidak percaya kepada Allah SWT.

Selesai.

Friday, February 23, 2018

Kisah Singkat Nabi Hud as - Kaum 'Ad Hancur Dengan Topan

Kaum 'Ad yang tinggal di daerah Aghaf, dikenal sebagai kaum yang memilki kepandaian membuat bangunan yang indah. Pada zaman itulah Nabi Hud as, keturunan dari Sam bin Nuh, melakukan dakwah dan mengajak untuk menyembah Allah SWT.

Kaum 'Ad ini memiliki tubuh yang besar dan merasa yakin bahwa hasil pertanian mereka yang melimpah ruah merupakan pemberian dari berhala yang mereka sembah.

Mereka tidak percaya akan keberadaan Allah SWT, seperti yang sering disebut Nabi Hud as. Namun Nabi Hud as tak henti-hentinya mengajak kaum 'Ad ke jalan Allah SWT.
Tapi mereka terlalu sombong.



Mereka tidak mau mengikuti Nabi Hud as sebagai utusan Allah SWT.

Melalui doanya, kemudian Nabi Hud as memohon kepada Allah SWT.
"Ya Allah, berilah cobaan kepada kaum yang sombong ini dengan kemarau panjang. Semoga dengan cobaan itu akan menyadarkan mereka untuk mengikuti ke jalanMu."

Allah SWT mengabulkan doa Nabi Hud as. Kaum'Ad diberi cobaan oleh Allah SWT berupa kemarau panjang hingga tiga tahun lamanya. Kemarau yang panjang tersebut membuat kaum yang durhaka ini kehilangan seluruh harta bendanya.

Namun sayang, mereka belum juga menyadari kalau kemarau panjang itu merupakan cobaan yang datang dari Allah SWT. Mereka tetap berkeyakinan kalau berhala-berhala yang mereka sembah sedang murka.

Tubuh Mereka Bergelimpangan Seperti Arang


Pada suatu hari, malaikat datang kepada Nabi Hud as untuk memberitahukan bahwa Allah SWT akan membinasakan kaum 'Ad dengan hukuman yang lebih dahsyat.

Malaikat berpesan agar Nabi Hud as dengan kaumnya yang beriman kepada Allah SWT untuk segera pergi menuju Hadratuk Makkah, agar terhindar dari bencana tersebut.




Setelah Nabi as serta pengikutnya pergi, datanglah angin yang bergulung-gulung yang menyapu bersih apa saja yang ada di perkampungan kaum 'Ad itu.

Dan bukan hanya itu saja, petir juga terus menerus menggelegar serta membakar, menghanguskan apa saja yang disambarnya.
Astaghfirullah...

Tak ada seorang pun, tak seorang pun dari kaum 'Ad yang durhaka itu lolos dari maut. Tubuh mereka satu persatu bergelimpangan menjadi arang.
Astaghfirullah....

Saturday, January 20, 2018

Kisah Nabi Nuh as - Kaumnya Diselamatkan dengan Kapal

Nabi Nuh asadalah nabi ketiga setelah Nabi Adam as dan Nabi Idris as. Sama seperti dengan nabi pendahulunya, Nabi Nuh as juga hidup di tengah kaum yang tidak percaya kepada Allah SWT. Mereka lebih suka menyembah berhala daripada mengikuti ajaran yang dibawa Nabi Nuh as agar menyembah Allah SWT.

Mereka lebih senang hidup bebas tanpa kendali, daripada mengikuti ajaran Nabi Nuh as yang penuh dengan aturan-aturan. Kebebasan yang mereka sukai itu telah membuat kaum itu semakin tersesat. Hidup mereka tak ubahnya dengan hidup binatang.

Pada awalnya, keberadaan Nabi Nuh as tidak mengusik kemauan dan kesenangan mereka. Namun ketika Nabi Nuh as mulai mengigatkan dan mengajak kaumnya untuk menuju jalan kebenaran, mereka mulai tidak suka dengan utusan Allah SWT itu. Setiap kali Nabi Nuh as menyampaikan ajakan untuk menyembah Allah SWT, hinaan dan caci maki yang mereka berikan.



Yang paling membuat Nabi Nuh as merasa bersedih adalah keluarganya sendiri. Yaitu istrinya dan anaknya yang bernama Kan'an yang menolak mengikutinya untuk menyemnbah Allah SWT. Mereka tetap saja berkeyakinan bahwa berhala-berhala lah yang mereka sembah dan sebagai sumber kehidupan.

"Ayah jangan melarang keyakinan kami kepada berhala-berhala itu. Karena dialah yang memberi kehidupan dan rejeki kepada kami, "kata Kan'an kapada ayahnya Nabi Nuh as.
Nabi Nuh as sampai menitikkan air mata melihat istri dan anaknya yang lebih senang memilih jalan sesat seperti itu.

"Berhala-berhala itu hanya batu yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk kalian. Allah lah yang mengatur semua kehidupan, karena Dia lah yang patut kita sembah, "kata Nabi Nuh as.
Hati istri dan anak Nabi Nuh as sudah membatu, sehingga sulit bagi Nabi Nuh as untuk menyadarkannya. Nabi Nuh as pun berdoa kepada Allah SWT agar menurunkan hidayah untuk keluarganya.
Kaum Nabi Nuh as yang menolak ajarannya, tingkah lakunya semakin tidak terkendali. Mereka menganggap dengan kekayaan yang mereka miliki dapat berbuat semaunya. Pengikut Nabi Nuh as yang rata-rata hidup dalam kemiskinan, mereka hina dan mereka perlakukan dengan semena-mena.

"Wahai Nuh, kalau kamu mau harta yang berlimpah kami bersedia memberikannya. Dan kalau kamu menginginkan kedudukan yang tinggi, kami akan mengangkatmu sebagai pimpinan. Tapi dengan satu syarat, kamu harus menghentikan ajaranmu yang melarang kami menyembah berhala, " bujuk mereka.

"Aku tidak pernah mengingkan harta seperti yang kalian miliki. Dan aku juga tak pernah berangan-angan untuk menjadi pemimpin diantara kaum ini. Sebenarnya aku selalu mengajak kalian untuk kembali kepada Allah SWT, Zat yang patut kalian muliakan dan disembah, "jawab Nabi Nuh as.

Beratus-ratus tahun lamanya Nabi Nuh as berusaha mengajak umatnya yang sesat agar kembali kepada jalan Allah SWT. Namun hanya sedikit saja diantara mereka yang mau mengikuti ajarannya. Akhirnya Nabi Nuh as berdoa kepada Allah SWT untuk meminta pertolonganNya.

Allah SWT memberikan petunjuk agar Nabi Nuh as membuat perahu yang besar dengan bimbingan para malaikat. Meskipun mendapatkan ejekan dari orang-orang kafir, Nabi Nuh as tetap melaksanakan perintah Allah SWT itu.

"Orang yang selalu membujuk kita untuk menyembah Tuhannya, ternyata benar-benar orang gila. Lihatlah, dia membuat perahu di atas gunung pada musim kemarau seperti ini. Apa mau mengajak kita berlayar ke atas langit sana?" demikian olok-olok mereka kepada Nabi Nuh as.




Setelah perahu selesai dibuat, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Nuh as untuk memasukkan ke dalam perahu berpasang-pasang binatang dan tumbuhan bermanfaat yang bisa dibawa, juga semua pengikutnya.

Hujan pun tiba-tiba saja turun dengan derasnya sampai berhari-hari lamanya. Daratan yang semula kering dan tandus, kini digenangi air yang menenggelamkan apa saja yang ada di atasnya. Orang-orang kafir yang tadinya mengejek dan memperolok, mulai panik memikirkan keselamatan dirinya.

Tapi tak seorangpun yang selamat, termasuk istri dan anak Nabi Nuh as. Tidak ada waktu lagi bagi mereka untuk menyadari semua kesalahan yang telah mereka perbuat. Tak ada kesempatan bagi mereka untuk bertaubat. Allah SWT terlanjur murka dan menunjukkan kekuasaanNya.

Jika Dia menghendaki, dalam sekejap saja bisa memusnahkan dan menghancurkan semua ciptaanNya. Hanya Nabi Nuh as dan orang-orang yang beriman saja yang selamat.