Kisah Islamiah sore dengan Kisah Jin bernama Setan.
Memang setan ini dikenal sebagai makhluk yang pantang menyerah dalam menjerumuskan manusia menuju kemaksiatan dan berpaling dari Allah SWT.
Akan tetapi tidak semua manusia bisa dibujuknya.
Buktinya adalah ketika setan mencoba membujuk ulama terkenal yang bernama Syeikh Abdul Qadir Jaelani, siasat setan tak berhasil sama sekali.
Malah setan tersebut ditampar oleh Sang Syeikh.
Berikut Kisahnya.
Pada suatu hari Syeikh Abdul Qadir didatangi setan yang menyamar sebagai manusia biasa. Sosok tubuhnya buruk menjijikkan, pakaiannya compang-camping dan bau badannya busuk.
Setan berkata,
"Saya datang jauh-jauh untuk menghadapmu semata dengan maksud menjadi pelayan Syeikh. Semoga saya dapat diterima."
Permintaan setan diacuhkan oleh Syeikh Abdul Qadir Al Jaelani yang kemudian menampar wajah setan tersebut. Setelah ditampar, seketika itu juga setan tersebut menghilang tanpa bekas.
Setan Membawa Obor Menyala.
Setelah ditampar, tak berapa lama kemudian setan muncul lagi sambil membawa obor yang menyala. Obor tersebut hendak digunakan untuk membakar Sang Syeikh.
Begitu melihat kedatangan setan yang membawa obor yang menyala, Syeikh lalu mengambil sebilah pedang yang tergantung di tembok. Ketika pedang itu endak ditebaskan, setan langsung lari terbirit-birit.
Setan tak jera.
Seolah-olah taj jera, setan masih datang lagi tiada kapoknya.
Kali ini setan datang dengan berpura-pura menangis. Tapi ya karena yang digodanya adalah bukan orang yang sembarangan, setan kesulitan.
Setan tersebut menangis sambil meminta ampun kepada Sang Syeikh.
Setan berjanji tidak akan menggoda Syeikh lagi. Akan tetapi, diam-diam setan membawa peralatan untuk menggoda manusia.
"Saya datang untuk meminta maaf darimu wahai Syeikh," kata setan.
"Enyah engkau, berkali-kali kamu datang dan menggodaku dan aku tidak akan terperdaya dengan rayuanmu," bentak Syeikh.
Dengan cekatan Sang Syeikh merampas peralatan yang dibawa setan dan diredamnya.
Akibat dari kegagalan usahanya, setan itu akhirnya kabur dan tidak nongol lagi sambil berkata,
"Dengan ilmumu dan rahmat Allah, engkau selamay dari tipuan dan rayuanku, padahal aku telah menggoda dan menyesat sebanyak 70 orang yang sedang menuntut ilmu ketauhidan."
Pages - Menu
▼
Friday, May 25, 2012
Friday, May 4, 2012
Rasulullah mampu Membelah Batu Besar
Kisah Islamiah malam dengan Kisah Nabi Muhammad SAW.
Nabi kita ini sangatlah sakti madraguna, Beliau bisa membelah batu besar hanya dengan kain selendang diiringi dengan doa.
Hanya dengan 3 cangkulan saja, hancurlah batu besar itu.
Para sahabat yang menyaksikan peristiwa tersebut dibuat berdecak kagum, termasuk sahabat Salman al-Farisi.
Ya semua itu berkat Kehendak Allah SWT.
Kisahnya.
Pada suatu saat dikala akan terjadi peperangan, Nabi Muhammad SAW memerintahkan kaum muslimin untuk menggali parit. Namun penggalian tersebut menjadi tertunda karena ada sebuah batu yang sangat besar emnghalangi para sahabat untuk menggali.
Kejadian ini langsung saja dilaporkan oleh salah seorang sahabat kepada Rasululah SAW yang kebetulan Beliau mencangkul pada sisi yang lain. Mendengar laporan sahabatnya, segera saja Rasulullah SAW melangkah ke arah bongkahan batu besar yang menghalangi para sahabat untuk menggali.
Rasululah SAW berdiri, mengambil cangkul, lalu meletakkan selendangnya di sisi parit dan membaca ayat Al-Qur,an Surat Al-An'am ayat 115.
وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلا لا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya:
"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui."
Setelah Rasulullah SAW mengucapkan doa tersebut, maka dicangkullah batu besar tersebut hingga pecah sepertiganya. Sahabat Rasul yang bernama Salman Al-Farisi yang sedang berdiri tak jauh dari tempat Rasulullah SAW telah melihat ada kilatan cahaya yang mengiri ayunan pertama cangkul Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW mengayunkan cangkulnya untuk yang kedua kali dan membaca ayat itu lagi. Lalu pecahlah sepertiga bagian batu itu dan berkilatlah seberkas sinar yang disaksikan oleh Salman.
Tak berselang lama, Rasulullah SAW mengayunkan cangkulnya untuk ketiga kalinya sambil membaca ayat itu lagi dan pecahlah sepertiga bagian batu yang tersisa.
Batu besar tersebut telah hancur hanya dengan sebuah cangkul milik Rasulullah SAW. Subhanallah...
Setelah batu besar tersebut hancur, Rasulullah SAW keluar dari dalam galian parit sambil membawa selendangnya kembali. Saat itulah Salman al-Farisi memberanikan diri untuk bertanya kepada Beliau mengenai apa yang telah dilihatnya.
"Ya Rasulullah, aku melihat setiap ayunan cangkulmu diikuti seberkas sinar," kata Salma.
Rasulullah SAW bertanya," Apakah engkau melihatnya, Salman?"
Salman menjawab," Ya benar saya melihatnya, demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran."
Rasulullah SAW bersabda, "Ketika aku mengayunkan cangkul untuk pertama kali, terlihatlah Persia dan kota-kota sekitarnya, hingga aku melihatnya dengan mataku sendiri."
Salah seorang sahabat Nabi yang ada di sana berkata, "Ya Rasulullah, mohonlah kepada Allah SWT agar membukakan negeri itu bagi kami dan memberikan kekayaannya kepada kita.
Rasulullah SAW pun mendoakannya.
Rasulullah SAW bersabda lagi,
"Lalu aku mengayunkan cangkul untuk kedua kali dan terlihatlah olehku kekaisaran Romawi dan sekitarnya hingga aku melihatnya dengan mataku sendiri."
Para sahabat berkata,
"Ya Rasulullah, mohonlah kepada Allah SWT agar membukakan negeri itu bagi kami dan memberikan kekayaannya bagi kita."
Dan Beliaupun berdoa untuk iyu.
Rasulullah SAW bersabda,
"Lalu ketika aku mengayunkan cangkul untuk ketiga kalinya, terlihat oelhku negeri Habsyi (Ethiopia) dan sekitarnya hingga aku melihatnya dengan mataku sendiri."
Riwayat dari: (HR. An-Nasa'i)
Nabi kita ini sangatlah sakti madraguna, Beliau bisa membelah batu besar hanya dengan kain selendang diiringi dengan doa.
Hanya dengan 3 cangkulan saja, hancurlah batu besar itu.
Para sahabat yang menyaksikan peristiwa tersebut dibuat berdecak kagum, termasuk sahabat Salman al-Farisi.
Ya semua itu berkat Kehendak Allah SWT.
Kisahnya.
Pada suatu saat dikala akan terjadi peperangan, Nabi Muhammad SAW memerintahkan kaum muslimin untuk menggali parit. Namun penggalian tersebut menjadi tertunda karena ada sebuah batu yang sangat besar emnghalangi para sahabat untuk menggali.
Kejadian ini langsung saja dilaporkan oleh salah seorang sahabat kepada Rasululah SAW yang kebetulan Beliau mencangkul pada sisi yang lain. Mendengar laporan sahabatnya, segera saja Rasulullah SAW melangkah ke arah bongkahan batu besar yang menghalangi para sahabat untuk menggali.
Rasululah SAW berdiri, mengambil cangkul, lalu meletakkan selendangnya di sisi parit dan membaca ayat Al-Qur,an Surat Al-An'am ayat 115.
وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلا لا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Artinya:
"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui."
Setelah Rasulullah SAW mengucapkan doa tersebut, maka dicangkullah batu besar tersebut hingga pecah sepertiganya. Sahabat Rasul yang bernama Salman Al-Farisi yang sedang berdiri tak jauh dari tempat Rasulullah SAW telah melihat ada kilatan cahaya yang mengiri ayunan pertama cangkul Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW mengayunkan cangkulnya untuk yang kedua kali dan membaca ayat itu lagi. Lalu pecahlah sepertiga bagian batu itu dan berkilatlah seberkas sinar yang disaksikan oleh Salman.
Tak berselang lama, Rasulullah SAW mengayunkan cangkulnya untuk ketiga kalinya sambil membaca ayat itu lagi dan pecahlah sepertiga bagian batu yang tersisa.
Batu besar tersebut telah hancur hanya dengan sebuah cangkul milik Rasulullah SAW. Subhanallah...
Setelah batu besar tersebut hancur, Rasulullah SAW keluar dari dalam galian parit sambil membawa selendangnya kembali. Saat itulah Salman al-Farisi memberanikan diri untuk bertanya kepada Beliau mengenai apa yang telah dilihatnya.
"Ya Rasulullah, aku melihat setiap ayunan cangkulmu diikuti seberkas sinar," kata Salma.
Rasulullah SAW bertanya," Apakah engkau melihatnya, Salman?"
Salman menjawab," Ya benar saya melihatnya, demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran."
Rasulullah SAW bersabda, "Ketika aku mengayunkan cangkul untuk pertama kali, terlihatlah Persia dan kota-kota sekitarnya, hingga aku melihatnya dengan mataku sendiri."
Salah seorang sahabat Nabi yang ada di sana berkata, "Ya Rasulullah, mohonlah kepada Allah SWT agar membukakan negeri itu bagi kami dan memberikan kekayaannya kepada kita.
Rasulullah SAW pun mendoakannya.
Rasulullah SAW bersabda lagi,
"Lalu aku mengayunkan cangkul untuk kedua kali dan terlihatlah olehku kekaisaran Romawi dan sekitarnya hingga aku melihatnya dengan mataku sendiri."
Para sahabat berkata,
"Ya Rasulullah, mohonlah kepada Allah SWT agar membukakan negeri itu bagi kami dan memberikan kekayaannya bagi kita."
Dan Beliaupun berdoa untuk iyu.
Rasulullah SAW bersabda,
"Lalu ketika aku mengayunkan cangkul untuk ketiga kalinya, terlihat oelhku negeri Habsyi (Ethiopia) dan sekitarnya hingga aku melihatnya dengan mataku sendiri."
Riwayat dari: (HR. An-Nasa'i)