Pages - Menu

Tuesday, December 1, 2015

Pertempuran Antara Iblis dan Umar bin Khattab

Semuanya pasti mengetahui bahwa keahlian dan hobinya Iblis adalah untuk menggoda manusia. Tapi, tahukah kalian bahwa ada seorang manusia digdaya yang paling ditakuti Iblis.

Sampai-sampai ketika namanya saja disebut, maka iblis akan lari tunggang langgang. Tak hanya itu, setiap kali adalah tulisan namanya, iblis lari terbirit-birit seakan tak mau lagi berpapasan dengannya.

Siapakah beliau?
Beliau adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Umar bin Khattab.

Umar bin Khattab adalah salah satu orang yang mampu mengalahkan setan dalam pertempuran. Beliau adalah salah satu dari empat khalifah yang terkenal tegas, bijaksana dan ditakuti.

Bagaimaan bisa Jin takut dengan sosok Umar bin Khattab? Berikut ini kisahnya.





Kisahnya


Pada suatu hari, di sebuah jalan di kota Madinah, Umar bin Khattab bertemu dengan salah satu jin yang mengaku dirinya paling kuat diantara kawan-kawannya.

Tak berapa lama kemudian, perkelaian pun terjadilah antara Jin dan Umar bin Khattab. Dengan perlawanan yang singkat saja, jin bisa dikalahkan dengan mudah.
Meskipun sudah menerima kekalahan, namun iblis tersebut belum juga putus asa.

Ketika kembali bertemu dengan Umar bin Khattab lagi, Umar bertanya kepada lelaki jin tersebut.
"Kenapa lengan jin itu kurus mirip seperti lengan anjing?"

Jin menjawab,
"Aku adalah jin yang paling kuat diantara jin sebangsaku."

Kemudian jin tersebut menantang Umar bin Khattab karena pada pertarungan pertama, jin kalah dari Umar sehingga ia merasa tidak puas sama sekali.

Akan tetapi, Umar bin Khattab masih terlalu kuat dan tangguh untuk jin tersebut. Jin langsung terkapar setelah beberapa jurus saja.

Jin Dilepas dengan Syarat


Dalam sebuah riwayat, Umar bin Khattab sangat geram dengan ulah jin ini. Sehingga Umar bin Khattab berkata,
"Aku tidak akan melepaskanmu kecuali kalian memberitahukan kepadaku sesuatu yang bisa melindungi dari kalian."



Dengan sangat ketakutan, jin menjawab dengan tegas dan pasti,
"Ayat Kursi."

Karena jin sudah memberitahukan bagaimana cara manusia untuk melindungi diri dari iblis, maka Umar bin Khattab pun melepaskannya.

Sungguh hebat sahabat Nabi SAW yang satu ini, selain disegani oleh manusia, namun juga disegani oleh bangsa jin.

Sunday, November 1, 2015

Dialog Nabi Khidir dan Raja yang Sombong

Khidir adalah salah satu nabi Allah SWT yang diperkirakan masih hidup sampai sekarang ini. Nabi Khidir telah banyak membantu menyadarkan manusia dari sifat-sifat yang dibenci Allah SWT.

Kisah yang terkenal dalam dunia Islam adalah kisahnya Nabi Khidir dan Nabi Musa as. Kala itu, Nabi Musa as agak terlupa bahwa di dunia ini masih ada banyak orang yang melebihi dia.

Maka didatangkanlah Nabi Khidir as.

Nabi Khidir as (ilustrasi)

Pada akhirnya, Nabi Musa as berguru kepada Nabi Khidir as dengan syarat harus bersabar ketika bersamanya dengan beliau. Namun apa yang terjadi, seorang nabi saja tak mampu memegang sifat sabar seperti Nabi Khidir as.

Sungguh hebat, Nabi Musa as akhirnya tak jadi berguru kepada Nabi Khidir as karena tidak kuasa menahan sepak terjang Nabi Khidir as yang telah dianggapnya tidak berperikemanusiaan.

Ada satu kisah lagi yang hebat, ketika Nabi Khidir menyadarkan seorang raja yang angkuh, hingga akhirnya raja tersebut menjadi manusia insan kamil yang disegani.



Bagaimana kisahnya?

Berikut Kisahnya


Kisah ini bersumber pada kitab Tazkirat Al Aulia, sebuah kitab hasil karya dari Syeikh Farid Ad Din Attar.

Dahulu kala sebelum Ibrahim bin Adham menjadi ulama sufi yang terkenal, beliau adalah seorang raja yang sangat luas kekuasaannya dan hingga tiba pertemuannya dengan Nabi Khidir as.

Dikisahkan pada suatu hari seperti biasanya, Ibrahim bin Adham berada di atas singgasananya, guna mendengarkan keluh kesah rakyatnya.

Namun, pada hari itu, lain dari biasanya karena para menteri dan rakyat melihat perubahan yang terjadi secara tiba-tiba pada diri raja mereka.

Perubahan terjadi karena ada seseorang yang misterius masuk ke pertemuan tersebut. Wajahnya begitu menakutkan sehingga tak ada seorang pun yang berani menegur dan menyakan keperluannya.




Dialog Nabi Khidir dan Ibrahim bin Adham


Kejadiannya begitu cepat dan tak ada yang berani mencegahnya untuk masuk pertemuan negara tersebut. Lelaki misterius tersebut kemudian langsung menghadap Raja Ibrahim bin Adham.

"Apakah yang engkau inginkan?" tanya Ibrahim.
"Aku baru saja sampai, berilah istirahat sejenak," jawab lelaki misterius itu.
"Wahai orang asing, ini bukanlah tempat persinggahan kafilah. Ini istanaku. Perilakumu itu seperti orang gila saja," cerca Ibrahim dengan nada tinggi.

Akan tetapi lelaki misterius itu tak mau tinggal diam. Ia malah balik bertanya,
"Siapa pemilik istana ini sebelum engkau?"
"Ayahku," jawab Ibrahim.
"Sebelum ayahmu?" tanya lelaki misterius itu lagi.
"Kakekku," jawab Ibrahim kesal.

"Sebelum kakekmu siapa pemiliknya?" tanya lelaki misterius itu.
"Ini warisan dari keluarga kakekku," jawab Ibrahim dengan nada emosi.

"Kemanakah mereka sekarang ini?" tanya lelaki misterius yang tak menunjukkan rasa takut sama sekali.
"Mereka telah meninggal dunia," jawab Ibrahim.
Lazada Indonesia
"Jika demikian, tidakkah ini sebuah persinggahan yang diduduki oleh seseorang kemudian ditinggalkannya dan diganti oleh yang lain pula?" jelas lelaki misterius tersebut.

Mendengar penjelasan tersebut, Ibrahim bin Adham tersentak kaget.

Namun sebelum Ibrahim sempat menjawab, lelaki misterius itu mundur ke belakang dan tiba-tiba saja gaib menghilang di tengah kerumunan orang-orang.

Ibrahim tak menyadari bahwa lelaki misterius tersebut adalah Nabi Khidir as karena pada pertemuan selanjutnya Nabi Khidir as mengakuinya.

Wallahu A'lam...

Friday, October 2, 2015

Betapa Riangnya Iblis Saat itu

Pada zaman Nabi Nuh as, Allah SWT memerintahkan Nabi untuk membuat sebuah perahu yang sangat besar. Bermula dari doa Nabi Nuh as kepada Allah SWT untuk menghukum orang-orang yang kafir.

Doanya Nabi Nuh as didengar Allah SWT dan dikabulkan. Rupanya Allah SWT ingin menenggelamkan seluruh umat manusia di dunia ini kecuali yang mau naik perahunya Nabi Nuh as.


Ketika membuat perahu, Nabi Nuh diolok-olok oleh kaumnya sendiri, namun tekad Nabi sangatlah kuat dalam menjalankan perintah Allah SWT. Terlihat khayal membuat perahu di kala sedang musim panas.




Benar terjadi.
Doa dan ucapan Nabi sangatlah makbul. Akhirnya banjir besar menjadi kenyataan. Semua orang kebingunan dengan suasana tersebut. Orang yang beriman,maka dia akan mau untuk menaiki perahu sedangkan yang kafir masih saja tidak percaya, malah tetap mengolok-olok.

Dikisahkan pula, anaknya yang amat disayanginya tak mau naik ke dalam erahu dan membangkang perintah ayahnya. Anaknya Nabi Nuh as besarta orang yang mengingkari ajakan Nabi as berencana naik ke gunung yang sangat tinggi untuk menghindari terjangan banjir.

Orang beriman yang jumlahnya hanya sedikit, naik ke perahu bersama dengan tiap pasang hewan yang sudah dikumpulkan oleh Nabi.

Akhirnya setelah banjir bandang reda, semuanya turun dari kapal. Pada saat itulah Iblis menghampiri Nabi Nuh as seraya berkata,
"Aku sangat berterima kasih padamu, lebih dari semua makhluk yang ada di bumi ini."




Nada Iblis sangat merdu sekali mengatakannya dan tersenyum riang.

"Terima kasih dari apa?" tanya Nabi Nuh as.
"Karena doa dan permohonmu agar orang-orang kafir itu dicelakakan telah dikabulkan Allah. Dengan cara itu, berarti engkau telah meringankan bebanku, "kata Iblis.

Betapa riangnya Iblis pada hari itu.

Sejurus kemudian, iblis berkata,
"Wahai Nabi Nuh, jangan sekali-kali engkau mendengki karena ia telah menghantar pada keadaan seperti ini. Dan jangan sekali-kali engkau serakah, karena ia telah mengantar Adam seperti yang dialaminya.

Monday, September 7, 2015

Kisah Orang Mati Hidup Lagi

Semua yang namanya makhluk pasti akan merasakan mati. Tapi hampir semua makhluk pasti takut akan datangnya mati. Bahkan bertemu malaikat maut pun merasa ketakutan.

Malaikat maut datang menjumpai makhluk untuk mencabut nyawa, semuanya atas perintah Allah SWT. Tak pernah sekalipun malaikat maut bertindak atas kemauaan sendiri.


Sering kita membaca berita yang heboh dan menghebohkan dimana ada orang yang mati, tapi bisa hidup kembali. Bukannya orang tersebut sakti, namun semua adalah sudah Kehendak Allah SWT.

Kisah orang mati lalu hidup lagi sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala, sebelum Nabi Musa as.

Ini ada kisah yang mengejutkan, orang ingin segera mati dengan tujuan agar lebih beriman kepada Allah SWT. Siapakah dia?
Dialah Nabi Idris as.

Kisahnya


Beliau, Nabi Idris as adalah seorang yang sanat alim dan dia senang bersahabat dengan malaikat Maut. Persahabatannya tersebut dilandaskan karena sama-sama iman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pada suatu hari, Nabi Idris as berkata kepada Malaikat Izrail,
"Wahai sahabatku, sebenarnya saya ingin sekali segera mati karena sayaingin merasakan bagaimana sakitnya ketika nyawa dicabut, agar keimanan saya bertambah."





"Wahai Nabiyullah, belum saatnya engkau mati, "ucap Malaikat Maut.

"Sesudah aku merasakan mati, kemudian berdoalah kepada Allah SWT agar saya diizinkan hidup kembali seperti sedia kala, "ujar Nabi Idris tanpa menghiraukan ucapan Malaikat Maut.

Mendengar penuturan Nabi Idris as tersebut, Malaikat Maut menjelaskan bahwa dirinya belum pernah mencabut nyawa sekakipun tanpa perintah Allah SWT.

Mati Hidup Lagi


Allah Maha Mendengar. Allah Maha Mengetahui.

Setelah itu, tiba-tiba saja turunlah wahyu dari Allah SWT untuk mencabut nyawa Nabi Idris as.

Maka dicabutlah nyawa Nabi Idris as. Kematian Nabi Idris as telah membuat Malaikat Maut meraa amat sedih karena telah kehilangan sahabat karibnya itu.




Dalam kesedihannya, Malaikat Maut berdoa kepada Allah SWT agar Nabi Idris as dihidupkan kembali. Allah SWT mengabulkan doanya.

Dalam sekejap, Nabi Idris as hidup kembali.

Nabi Idris as kemudia berkata,
"Wahai sahabatku! Saya mengucapkan terima kasih kepadamu karena doamulah yang menyebabkan saya dihidupkan kembali oleh Allah SWT."

Demikianlah, Nabi Idris as bisa hidup kembali setelah mati.

Selang waktu berganti, beliau tetap alim dan menyebarkan agama Allah SWT di atas bumi. Dan pada waktunya nanti, beliau benar-benar dicabut nyawanya dan ditempatkan di surga.

Wallahu A'lam...

Monday, August 3, 2015

Kisah Sang Raja Menantang Mukjizat

Sahabat kisah, Nabi Muhammad SAW adalah Rasul terakhir yang diutus ke dunia. Begitu banyaknya mukjizat yang ada pada diri Rasulullah SAW ini.

Mukjizat yang diberikan kepada Beliau bukanlah ajang pamer, melainkan ada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Al Qur'an Al Karim adalah mukjizat yang terbesar Nabi.

Kisahnya

Pada zaman Rasulullah SAW dahulu, ada seorang raja yang sangat bengis dan zalim, raja tersebut bernama Raja Habib. Entah kenapa sang raja ini ingin bertemu langsung dengan nabi.

Maka diundanglah Rasul ke istana Raja Habib. Beliau memakai jubah warna merah dan surban yang hitam. Tak tahu juga entah kenapa ketika bertemu Rasulullah, Raja Habib hatinya lemah lembut, padahal dia ini terkenal sangat keras perangainya.


Nabi pun dipersilahkan duduk di sebelah raja, lalu mereka mengobrol sejenak. Rupanya raja ingin mengetahui kebenaran akan desas desus soal Nabi Muhammad yang mengaku Utusan Tuhan.

Raja Habib bertanya,
"Wahai Muhammad, benarkah berita yang aku dengar bahwa kamu mengaku sebagai utusan Tuhan?"
"Benar, " jawab Nabi SAW.

"Sekiranya kamu memang benar utusan Tuhan, tentu kamu juga memiliki mukjizat seperti nabi-nabi lain sebelummu, "ujar Raja Habib.
"Apa yang Raja inginkan?" tanya Rasulullah SAW.
"Saya ingin melihat kejadian yang belum pernah terkadi sebelumnya, yaitu melihat matahari terbenam sebelum waktunya, kemudian bulan terbit, lalu turun ke bumi. Setelah itu bulan terbelah menjadi dua, lalu masuk pakaianmu, selanjutnya bulan itu akan keluar dari lengan bajumu yang kanan dan kiri. Kemudian bulan itu kembali utuh di atas kepalamu dan bulan itu membenarkan kenabianmu, "kata Raja Habib.





"Sekiranya aku bisa melakukannya, apakah Anda akan beriman kepada Allah SWT? "tanya Rasulullah SAW.
"Iya..., saya akan percaya bahwa kamu adalah utusan Tuhan, "jawab Raja Habib.

Untuk meyakinkan kepada sang raja, Rasulullah SAW pun mendaki bukit yang bermana "KUBAI" , kemudia berdoa kepada Tuhan.

Kemudian di luar penglihatan sanga raja, Malaikat Jibril turun ke bumi untuk menyampaikan jawaban dari doa Nabi. Setelah malaikat membaca ayat-ayat Allah SWT, maka terjadilah suatu peristiwa yang tidak masuk akal dan saksi hingga sekarang ini yang masih adalah bukit Kubai.

Fenomena Ganjil.

Matahari perlahan bergerak menuju barat sebelum waktunya, siang bergantu malam dengan cepat. Lalu bulan pun terbit dan terbelah menjadi dua. Bulan kemudian turun menghampiri Nabi SAW dan masuk jke dalam jubah beliau.



Kemudian bulan perlahan keluar dari lengan baju Nabi yang kanan dan yang kiri, setelah itu bulan tersebut menyatu kembali tepat di atas Rasulullah SAW sambil mengucapkan syahadat. Kemudian bulan kembali ke tempatnya, dan matahari muncul kembali.

Subhanallah...

Sang raja saja tertegun dan hanya bisa bengong saja melihat pemandangan tersebut. Bagaimana bisa hal itu terjadi, padahal secara nalar hal itu tidak mungkin bisa dilakukan oleh siapapun termasuk tukang sihit. Hanya Tuhan saja yang mampu memperlihatkan kejadian yang sangat menakjubkan ini pikirnya.

Begitu tersadar dari terpananya, sang raja langsung mengakui kenabian Nabi dan membaca syahadat.

Tentu ada yang bertanya-tanya, bagaimana bisa membelah bulan, bagaimana bisa matahari bergeser tenggelam sebelum waktunya, bagaimana bulan bisa masuk ke dalam jubah? Bukankah bulan itu besar bentuknya? Apa bulannya mengecil?

Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang tak mampu manusia menjawabnya. Itulah kekuatan Allah SWT, tak ada satu pun yang menandinginya. Allah Sungguh Maha Besar.

Saksinya adalah Bukit Kubai....

Subhanallah..
Allah Maha Besar.

Friday, July 3, 2015

Berkelahi dengan Setan

Namanya setan atau iblis itu bisa menjelma seperti apa saja ketika akan mengganggu manusia.

Seperti pada kisah berikut ini dimana salah satu sahabat Rasulullah SAW digoda setan yang berwujud sebagai seorang manusia.

Adalah sahabat Nabi SAW berhasil mengalahkan setan yang berwujud manusia berkat Allah SWT dan setianya kepada Nabi Muhammad SAW yang disayanginya.

Bagaimana sahabat ini bisa menang saat berkelahi dengan setan? Bagaimana kisahnya?


Berikut Kisahnya


Pada suatu waktu, Ali bin Abi Thalib ra bersama Rasulullah SAW dan beberapa sahabat lainnya dalam sebuah perjalanan.

Setelah berjalan beberapa lama, Rasulullah SAW merasa haus. Kemudian menyuruh sahabat Ammar bin Yasir untuk mencari air.

"Pergi dan ambillah air minum dari mata air, "perintah Rasulullah SAW kepada Ammar.




Kemudian Ammar pergi untuk mencari air minum di mata air terdekat. Namun tak disangka Ammar, tiba-tiba saja ada seseorang dalam bentuk budak berkulit hitam muncul di hadapan Ammar.

Budak berkulit hitam itu bermaksud menghalangi Ammar mengambil air dari mata air tersebut.

"Jangan hiraukan aku, maka aku akan membiarkan Anda mengambil air dari mata air itu."

Namun ketika Ammar mengambil air untuk yang ketiga kalinya, budak itu menghalanginya. Tanpa pikir panjang lagi, Ammar langsung menghajar budak itu serta membanting tubuhnya ke tanah.

Setelah melapor kepada Rasulullah SAW, para sahabat diberitahu oleh Nabi SAW,
"Sesungguhnya dia adalah setan yang telah menghalangi antara Ammar dan sumber air itu. Bentuknya seperti seorang budak berkulit hitam, dan Allah memenangkan Ammar berkelahi dengan dia."





Berkelahi dengan Setan


Selanjutnya, Ali ra bercerita,
Kami lalu menemui Ammar dan memberitahu dia tentang apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Ammar mengatakan, "Demi Allah, seandainya aku tadi tahu kalau dia adalah setan, niscaya sudah kubunuh dia."
(HR. Al-Hakim dan Baihaqi).

Thursday, June 4, 2015

Iblis Tewas Ditombak Malaikat

Suatu hari nanti, Iblis juga akan dimatikan oleh Allah SWT. Pada saat malaikat maut akan membinasakannya, iblis lari ketakukan dan menjerit laksana orang yang sangat kesakitan.
Karena saking sakitnya, membuat iblis jatuh pingsa tak sadarkan diri.


Dalam kitab karya Imam Abdirrahim bin Ahmad Al Qadhiy telah diceritakan bahwa pada saat sangkakala kematian ditiup, maka terkejutlah semua penghuni langit dan bumi.

Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ

Artinya:
" Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)."
(QS. Al Hajj : 1).

Keadaan Pada Hari Kiamat


Pada saat itu, gunung-gunung bisa berjalan, langit menjadi terbalik dan bumi bergoncang hebat, orang hamil akan melahirkan bayinya, lalu orang yang sedang menyusui akan lupa pada anak yang disusuinya. Anak-anak kecil jadi beruban, matahari mengalami gerhana, manusia lupa diri dan setan pun menjadi bingung karenanya.






Disebutkan, bahwa pada waktu itu iblis berlarian ke sana ke mari karena takut serta bingung.

Kemudian malaikat maut memanggil para malaikat untuk membuka pintu-pintu neraka. Maka, turunlah malaikat maut dengan rupa yang sangat menakutkan.

Setelah sampai di hadapan iblis, malaikat maut menangkapnya hingga pingsan. Iblis menjerit dengan jeritan yang seandainya seluruh penghuni langit dan bumi mendngarnya, maka akan pingsanlah mereka karena jeritan iblis yang sangat keras dan hebat tersebut.

Iblis Tewas Ditombak Malaikat


Malaikat maut berkata kepada iblis,
"Hai iblis, rasakanlah olehmu kematian pada hari ini, berapakah umur yang telah engkau habiskan dan berapakah lamanya engkau telah menyesatkan (manusia).





Maka larilah iblis ke arah timur, namun setelah sampai di timur, malaikat maut sudah berada di sana. Iblis pun kemudian berlari ke arah barat dan malaikat maut sudah berada di sana. Kemanapun iblis berlari, malaikat maut selalu ditemuinya.

Iblis berkata, "Hai malaikat maut, dengan gelas apa engkau memberiku minum?"
Malaikat maut menjawab, "Dengan gelas dari neraka Lazha dan neraka Sa'ir".

Iblis kemudian terjatuh ke bumi berkali-kali sehingga ia berada di tempat yang sangat hina dan dilaknati.

Lalu, malaikat Zabaniyah menarik dan menikamnya dengan tombak, maka iblis pun mengalami sakaratul maut yang amat menyakitkan.

Thursday, May 7, 2015

Raja Fir'aun dan Rakyatnya Diserang Kutu

Assalamu'alaikum...

Dahulu pernah ada kejadian bahwa Jawa Timur telah diserang oleh banyak ulat bulu. Namun ketahuilah bahwa pada zaman dahulu juga pernah terjadi hal yang serupa meskipun bukan ulat bulu yang melanda, melainkang diserang oleh berbagai macam belalang.


Kisah ini tertulis di dalam Al Qur'an Surat Al A'raf ayat 133.

Allah SWT berfirman,

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الطُّوفَانَ وَالْجَرَادَ وَالْقُمَّلَ وَالضَّفَادِعَ وَالدَّمَ آيَاتٍ مُفَصَّلاتٍ فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ

Artinya:
"Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah[558] sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa."

[558] Maksudnya: air minum mereka beubah menjadi darah.

Kisahnya

Telah dikisahkan bahwa Nabi Musa as yang selalu berdakwah kepada kaumnya, ditentang oleh Raja Fir'aun. Bahkan dengan angkuhnya Raja Fir'aun mengaku sebagai Tuhan dan menyuruh Mesir untuk menyembahnya.

"Wahai Musa, aku memiliki kerajaan besar" , akulah Tuhan itu, kata Fir'aun.






Akibat keangkuhannya itu, akhirnya Allah SWT mengazab negeri Fir'aun dengan didatangkannya banykak kutu-kutu. Kutu-kutu itu membanjiri seluruh negeri Fir'aun sehingga membuat rakyanya sakit gatal-gatal.

"Wahai Fir'aun, jika engkau adalah Tuhan, maka hilangkanlah kutu-kutu ini, "tukas salah seorang rakyatnya.

Banjir Kutu

Ternyata Fir'aun tidak bisa membasmi kutu-kutu itu, meskipun dia telah mengerahkan seluruh bala tentaranya. Malah kutu-kutu itu terus bertambah entah dari mana datangnya. Hal ini membuat rakyat Fir'aun stres dan akhirnya Fir'aun mendatangi Nabi Musa as meminta bantuannya.





"Wahai Musa, mohonkanlah untuk kami pada Tuhanmu dengan perantaraan kenabian yang diketahui Allah SWT ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab (banjir kutu) itu dari kami, maka pasti kami akan beriman kepadamu, "ucap Raja Fir'aun memohon.

Walhasil, Nabi Musa as menyanggupinya dan berdoa kepada Allah SWT. emudian atas perintah Allah SWT, Nabi Musa as memukulkan tongkatnya ke tanah. Di luar nalar manusia, seketika lenyaplah kutu-kutu itu dari negeri Fir'aun.

Nabi Musa as kemudian menagih janji Fir'aun dan ternyata Fir'aun mengingkari janjinya. Meski begitu, Nabi Musa as masih berikap sabar atas kelakuan Fir'aun ini.

Wassalamu'alaikum...

Wednesday, April 15, 2015

Kisah Kematian Nabi Yahya as

Nabi Yahya as adalah seorng Nabi yang tak pernah takut sedikitpun menyampaikan kebenaran kepada umatnya. Bahkan demi membela kebenaran, ia pun rela dibunuh oleh penguasa pada saat itu. Berdakwah tidak setengah hati dilakukan oleh Nabi Yahya as terhadap siapa pun termasuk kepada sanga penguasa.

Beliau tetap konsisten mengatakan yang benar itu benar, dan yang salah tetaplah salah. Salah satu contohnya adalah pada saat ia menegaskan penolakan terhadap pernikahan Raja Herodus dan putri kandungnya sendiri yang bernama Hirodia. Sangatlah jelas kalau pernikahan dengan anak kandung itu adalah hal yang sangat dilaknat Allah SWT.

Bagaimana kisahnya.

Berikut Kisahnya

Nabi Yahya as hidup pada masa Raja Herodus. Dia adalah seorang raja yang bengis dan kejam. Namun begitu, Nabi Yahya as tak pernah kenal lelah berdakwah, tidak setengah-setengah. Pada waktu itu, Raja Herodus ingin memperistri anaknya sendiri yang bernama Hirodia, sebagai permaisurinya.
Kedua insan ini sudah sepakat, seia sekata dan hanya memerlukan persetujuan Nabi Yahya as, karena Nabi Yahya as saat itu adalahorang yang sangat dipercaya oleh rakyatnya. Namun Nabi Yahya as menolak menyetujui pernikahan antara ayah dan anak tersebut.

Calon permaisuri telah mendengar kabar berita tersebut, karena ia memang mencari tahu apa penyebab molornya acara pernikahan tersebut. Hirodia sangat marah mendengar keputusan Nabi Yahya as dan bermaksud membuat makar terhadap Nabi Yahya as.

Maka ditemuilah Raja Herodus untuk memuluskan rencanaya.
"Sekiranya engkau benar-benar cinta kepadaku, aku ingin bukti darimu, "Ucap Hirodia kepada Raja Herodus.
"Bukti apa yang engkau inginkan?" tanya Raja Herodus.
"Aku ingin Tuanku membunuh Nabi Yahya as agar tak ada lagi yang menghalangi rencana pernikahan kita, "jelas Hirodia.

Nabi Yahya as Wafat

Mendapatkan permintaan calon permaisurinya itu, Raja Herodus yang terkenal sangat kejam tak mau berpikir panjang lagi karena kecantikan Hirodia bagai bulan purnama, matanya yang jernih bagai bintang kejora dan tubuhnya ramping seksi dengan rambutnya yang panjang sehingga membuat makin indah dipandang.

Raja Herodus langsung memerintahkan para prajuritnya untuk segera menangkap Nabi Yahya as dan memasukkannya ke dalam penjara.






"Wahai Yahya, jelaskan padaku kenapa engkau melarang pernikahan kami, "tanya Raja Herodus.
"Ketahuilah bahwa Allah SWT melarang pernikahan antara ayah dan anak. Allah SWT juga melaknat siapa saja yang melakukan pernikahan seperti itu, "jawab Nabi Yahya as.
"Kami tidak peduli, sekarang akuilah dan umumkanlah kepada rakyatku bahwa engkau merestui rencana pernikahan kami, "ujar Raja Herodus.
"Demi Allah SWT, aku tidak akan mengatakan benar bila kenyataannya salah, "jawab Nabi Yahya as tidak gentar.

"Baiklah kalau kamu tidak mau merestui, maka engkau akan aku bunuh, "ancam Raja Herodus.
"Tak ada sesuatu yang aku takuti kecuali azab Allah SWT, "jawab Nabi Yahya as dengan tenangnya.




Akhirnya Raja Herodus menyuruh para prajuritnya untuk membunuh Nabi Yahya as. Darah segar pun mengucur dengan deras mengiringi kematiannya. Nabi Yahya as wafat dalam memegang teguh syariat agama Allah SWT. Oleh karena itu, Allah SWT melaknat dan mengutuk jekejaman Raja Herodus, sehingga ditegaskan dalam Al Qur’an Surat An Nisa’ ayat 93.

Allah SWT berfurman,

وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا

Artinya:
"Dan Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya."

Sunday, March 29, 2015

Sejarah Oasis Nabi Musa

Berkat izin Allah SWT, Nabi Musa as mempunyai banyak mukjizat dan salah satunya adalah melalui tongkatnya. Pada saat tongkat itu dipukulkan ke sebuah batu, maka keluarlah mata air yang berkembang menjadi oasis. Bagaimana kisah sebenarnya? Inilah kisah true story atau memang benar-benar terjadi karena tertulis di dalam Al Qur'an.

Oasis merupakan sumber mata air yang ditemukan di daerah gurun pasir yang gersang, tandus dan kering. Di tengah lautan gurun pasir memang tidak banyak sumber air, jadi oasis ini sangat berarti bagi mereka yang tinggal di gurun. Untuk makanan mereka, Allah SWT menurunkan Manna yaitu sejenis makanan yang sangat manis dan Salwa sejenis burung untuk santapan mereka.

Kisahnya

Dalam sejarah Islam mengakui bahwa Nabi Musa as pernah membuat oasis di Gurun Sinai yang kering dengan cara memukulkan tongkatnya ke sebuah batu.

Kisah tersebut menjadi penyebab turunnya Surat Al Baqarah ayat 60, Allah SWT berfirman,

وَإِذِ اسْتَسْقَى مُوسَى لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلا تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ

Artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan."
(QS. Al Baqarah : 60).




Rasa Haus dan Lapar

Dikisahkan bahwa setelah terlepas dari kejaran Fir'aun dan pengikutnya yang tertelan lautan merah, Nabi Musa as bersama pengikut setianya melanjutkan perjalanan hingga sampailah mereka di Gurun Sinai yang cukup teduh dan nyaman untuk beristirahat. Di gurun itu banyak pepohonan yang tumbuh tinggi dan rindang sehingga dapat terlindung dari sengatan matahari yang cukup terik.

Selain itu, buah-buahan pun tumbuh dengan subur dilengkapi mata air yang mengalir di tengah-tengahnya. Para kafilah yang sedang berada dalam perjalanan jauh sering beristirahat di sana untuk melepaskan lelah, rasa lapar dan dahaga.






Ketika rombongan Nabi Musa as tiba di sana, ternyata sumber mata air itu sudah kering. Adanya rasa haus karena telah menempuh perjalanan panjang terasa mencekik leher. Belum lagi sinar matahari yang begitu terik membuat mereka tak kuasa melanjutkan perjalanan, tak kuat lagi menahan rasa dahaga.

Tubuh mereka begitu lelah dan merasa tak sanggup lagi untuk meneruskan perjalanan.
Pengikut Nabi Musa as berkata,
"Wahai Nabiyullah, sesungguhnya kami teramat haus dan lapar. Kami tak sanggup lagi meneruskan perjalanan ini."

Nabi Musa as begitu iba melihat kondisi pengikutnya yang letih karena kehausan dan kelaparan. Beliau pun berdoa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk dimana mendapatkan air dan makanan agar bisa mengembalikan kondisi pengikutnya menjadi sehat dan bugar kembali.

Memukul Batu

Kemudian Nabi Musa as menengadahkan tangannya ke atas, lalu berdoa kepada Allah SWT. Mendengar doanya, Allah SWT berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 60 seperti di atas. Dalam ayat tersebut Nabi Musa as diperintahkan untuk memukul sebuah batu besar dengan tongkatnya.


Setelah mendapatkan petunjuk dari Allah SWT, Nabi Musa as menatap tongkatnya dengan perasaan bahagia. Tanpa ada keraguan sedikitpun, dipukullah sebuah batu besar dengan tongkat yang dipegangnya.

Subhanallah...
Sungguh suatu mukjizat yang sangat mencengangkan bagi Nabi Musa as dan pengikutnya. Mereka melihat batu besar yang baru saja dipukul memancarkan 12 belas mata air yang mengalir jernih dan sejuk. Mereka segera berebut meminum air tersebut. Rasa dingin dan segar segera mengalir ke dalam tubuh mereka.

Tenggorokan kering dan dahaga yang sudah menyiksa mereka pun hilang sat itu juga.
Nabi Musa as berkata,
"Berimanlah kepada Allah SWT karena semua ini atas kehendak-Nya."

Allah SWT ternyata memiliki maksud lain dibalik pancaran 12 mata air tersebut. Kaum Bani Israil di kemudian hari terpecah menjadi 12 kelompok sehingga air itu mengalir terus pada masing-masing kelompok dari Bani Israil. Sungguh Allah SWT Maha Adil. Demikianlah sejarah dari oasis Nabi Musa as.

Saturday, March 7, 2015

3 Cara Setan Memperdaya Anak Adam

Kisah Islamiah hadir kembali dengan kisah setan dengan sang ahli ibadah. Setan sangat putus asa menggodanya sehingga ia menyerah bahkan setan dengan rela hati memberitahukan kepada sang ahli ibadah, perkara apa saja yang biasa dilakukannya untuk memperdayai manusia.

Berikut Kisahnya.
Berbagai upaya telah dilakukan setan agar manusia terjerumus ke dalam kesesatan. Bukan hanya kepada orang awam saja, namun juga kepada manusia yang rajin beribadah kepada Allah SWT. Berkat perlindungan Tuhan, setan takluk di tangan orang ahli ibadah.


Setan berkata,
“Apakah kamu tidak menanyakan keluargamu, apa yang menimpamu setelah kamu mati?”
“Mereka telah mati sebelumku, “ujarnya.

“Apakah kamu tidak ingin bertanya kepadaku perkara-perkara apa saja yang aku lakukan untuk menyesatkan Anak Adam?” tanya setan lagi.
“Ya, coba ceritakan kepadaku tentang perkara yang kamu perbuat untuk menyesatkan anak Adam.”






“Aku menyesatkan mereka dengan tiga perkara yaitu kikir, marah, dan mabuk. Sesungguhnya jika seseorang kikir, maka aku memperkecil hartanya dalam pandangan mereka, maka dia menahan hartanya hak-haknya, “ujar setan.

“Sedangkan apabila seseorang marah, aku mempermainkan dia seperti anak-anak mempermainkan bola dengan cara memutar-mutarkannya. Apabila dia mendakwahi orang-orang bodoh dalam suatu dakwah, aku tidak putus asa darinya, “jelas setan.





“Dan yang terakhir, apabila mereka mabuk, aku menuntunnya kepada segala kejelekan seperti seekor kambing betina yang dituntun telinganya, mereka akan ikut kemana saja yang aku kehendaki, “ujar setan lebih lanjut.

Nauzubillah minzalik.
Semoga kita senantiasa dilindungi Allah SWT dari godaan dan perdaya setan.
Jadi, setan memperdaya manusia melalui tiga cara yaitu:
1. Kikir.
2. Marah.
3. Mabuk.

Tuesday, February 10, 2015

Ternyata Malaikat Diberi Nafsu

Diceritakan bahwa paad saat malaikat iri melihat Nabi Adam as hendak diturunkan ke bumi untuk menjadi khalifah (pemimpin) di bumi.

"Wahai Rabbku, apakah Engkau hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? "protes malaikat yang merasa sebagai makhluk yang paling mulia.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 102,
"....Dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut...."

"Keberadaan manusia yang diberi nafsu oleh Allah SWT sempat diprote malaikat. Akhirnya kemudian kedua malaikat itu diberi nafsu juga, namun setelah dituruti ternyata dua malaikat tersebut tidak mampu mengemban amanat."

Allah SWT berfirman,
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Protes Malaikat


Malaikat terus saja protes. Mereka menginginkan bahwa dirinyalah yang pantas di utus sebagai khalifah di bumi.
"Wahai Rabb kami, kami lebih taat kepadamu daripada Bani Adam."
Allah SWT berkata kepada mereka,
"Datnagkan kepadaku dua malaikat dari malaikat-malaikat yang ada sehingga keduanya diturunkan ke bumi dan kita lihat bagaimana keduanya nanti berbuat?"
"Wahai Rabb kami, turunkanlah Harut dan Marut."

Allah SWT memenuhi permintaan para malaikat, setelah kedua malaikat tadi dipersenjatai dengan nafsu, maka mereka diturunkan ke bumi sebagaimana manusia. Keduanya diperintahkan Allah SWT untuk senantiasa menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya, dilarang membunuh manusia yang diharamkan, memakan harta haram, mencuri, berzina dan meminum khamar.

Keduanya tinggal di bumi selama beberapa tahun bersama manusia dengan benar.




Ketika Malaikat Bertemu Gadis Cantuk


Namun, pada suatu zaman, mereka melihat seorang wanita yang kecantikannya sangat termasyur di kalangan manusia. Bencana datang, kedua malaikat itu sama-sama ingin memiliki wanita tersebut. Wanita itu mau dengan satu syarat, yaitu menyembah berhala dan pindak ke agamanya.

"Kami tidak punya keinginan untuk menyembah berhala, "kata kedua malaikat itu yang menolak mentah-mentah.
Setelah itu, kedua malaikat tadi berlalu dan menyembah Allah SWT. Ketika wanita cantik itu melihat dua laki-laki itu tetap tidak mau pindah agama, si wanita tak mau menyerah begitu saja.

Maka dihampirinya malaikat itu dan berkata,
"Jika kalian tetap menolak, maka pilihlah salah satu diantara tiga ini, kalian menyembah berhala, membunuh manusia atau minum khamar."

Pilih Azab Dunia

Setelah berunding, akhirnya keduanya memilih pilihan yang ketiga yaitu meminum khamar. Mereka meminumnya hingga mabuk dan setelah itu mereka berzina dengan wanita itu. Pada saat mereka melakukan perbuatan zina, ada seorang laki-laki lewat di hadapannya.

Karena keduanya khawatir bahwa orang itu akan menyebarluaskan apa yang dilihatnya, akhirnya kedua malaikat itu membunuhnya juga di depan wanita cantik tadi.






Begitu mereka sadar dari mabuknya, keduanya menyadari akan kesalahan perbuatannya dan ingin segera kembali naik ke langit, namun mereka tak bisa melakukannya. Seperti ada tabir rahasia yang menghalangi mereka untuk naik ke atas langit dengan kedua malaikat pemabuk itu.

Setelah kesalahan yang meni,pa kedua malaikat itu, terdengar suara,
"Sekarang pilihlah, azab dunia atau azab akhirat."

Keduanya memutuskan untuk diazab dunia dan ditempatkan di negeri Babil dan diazab dengan kedua kaki terikat. Keduanya selalu berkata,
"Azab dunia akan berakhir, sedangkan azab akhirat tidak akan pernah berakhir."

Begitulah ketika malaikat saja yang sudah lama selalu memuji Allah SWT, tapi setelah diberi nafsu, akhirnya menympang juga. Kalau menurut riwayat, kedua malaikat Harut dan Marut itu masih hidup hingga sekarang sebagai bukti kepada para malaikat lain, dan baru mengerti semua Allah yang Maha Mengetahui.

Wednesday, January 28, 2015

Detik-Detik Terakhir Matinya Iblis

Kala kiamat tiba, iblis dan bala tentaranya akan menghadapi sakaratul maut dengan penuh siksaan. Pada saat itu, tak ada satu tempat pun bagi Iblis untuk bersembunyi dan Si Iblis akan menjerit dengan sekeras-keranya karena kesakitan dari mendapat siksaan dari Malaikat Maut.
Bagaimana kisahnya...

Berikut Kisahnya

Pada Kitab karya agung dari Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy, ketika hari kiamat tiba, semua makhluk yang hidup akan mengalami mati, tak terkecuali Iblis Laknatullah dan bala tentaranya. Saat itulah Iblis mengalami saat-saat yang begitu menyakitkan kala Malaikat Maut mendatanginya dan mancabut nyawanya dengan sangat kasar sekali.

Di hari kiamat kelak, Malaikat Maut akan membentak kepada Iblis,
"Berhentilah kamu Iblis Laknatullah. Rasakanlah kepedihan kematian sebagaimana yang dirasakan oleh orang-orang yang engkau sesatkan dalam beberapa abad selama engkau hidup dan inilah hari yang ditentukan oleh Allah SWT terhadap kamu, maka kemanakah kamu hendak lari?"




Iblis begitu sangat ketakutan.
Ia mencoba berlari menghindari Malaikat Maut itu, akan tetapi kemanapun Iblis menghindar, Mlaikat Maut selalu saja menemukannya. Lebih ringan Cahaya daripada Api (antara bahan pembuatan malaikat dan iblis), sehingga malaikat selalu lebih cepat daripada kecepatan iblis.

Tak ada satu tempat pun untuk bersembunyi pada saat hari kiamat. Kemudian iblis mencoba berlari menuju makam Nabi Adam as dan berkata,
"Karena kamulah aku mendapat laknat."

Dalam sekejap, Malaikat Maut telah sampai terlebih dulu di hadapan iblis. Kemudian Iblis bertanya,
"Minuman dan siksaan apakah yang akan ditimpakan terhadapku?"
"Kamu akan diberi minum dari Neraka Ladha, siksa yang kamu terima seupa dengan siksa ahli neraka tapi berlipat ganda."




Jeritan Iblis

Mendengar hal itu, Iblis pun jatuh berguling-guling di atas tanah sambil menjerit sekuat-kuatnya. Kemudian ia berlari dari arah barat ke timur dan akhirnya sampai ke sebuah tempat dimana dia pertama kali diturunkan. Di tempat itu, iblis sudah dihadang oleh Malaikat Zabaniah dengan rantai di tangannya.

Tatkala bumi bagaikan bola api karena dikerumuni oleh Malaikat Zabaniah yang menikam dengan bebatuan dari neraka sehingga iblis meraakan siksa sakaratul maut yang amat sangat pedih.

Pada saat itu dipanggillah Nabi Adam as dan istrinya Siti Hawa agar melihat iblis yang sekarat.
Nabi Adam as berdoa,
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah menyempurnakan Nikmat-Mu kepada kami."

Iblis dan bala tentaranya memang telah meminta keringanan kepada Allah SWT agar ditangguhkan kematiannya. Kisah tentang bagaiman umur iblis bisa ditangguhkan sampai akhir kehidupan ini berawal dari keberadaan bangsa jin pada zaman dahulu. Insya Allah akan ditulis pada postingan selanjutnya.

Saturday, January 24, 2015

Iblis Pernah Beribadah Puluhan Ribu Tahun

Iblis dan bala tentaranya memang telah meminta keringanan kepada Allah SWTagar nanti matinya tidak diambil terlalu cepat oleh-Nya. Nah, kisah tentang bagaimana umur iblis ini bisa ditangguhkan sampai akhir kehidupan, berawal dari keberadaan bangs jin pada zaman dahulu kala.
Dulu, ketika manusia pertama belum diciptakan oleh Allah SWT, iblis telah hidup selama beribu-ribu tahun dengan sekelompok bangsa jin. Di antara bangsa jin itu ada yang sangat taat beribadah kepada Allah SWT selama 1000 tahun. Dia bernama IZZAZIL. Karena ketaatannya, akhirnya derajat Izzazil ini diangkat Allah SWT sampai ke langit kedua.

Di langit yang baru ini, dia juga masih taat beribadah hingga 1000 tahun lamanya. Allah SWT pun mengangkatnya ke langit ketiga, dan begitu seterusnya hingga langit ke tujuh.



Kecemburuan Izzazil

Ketika berada di langit ketujuh atau langit terakhir ini, Izzazil masih setia dan taat beribadah kepada Allah SWT. Namun perubahan mulai terjadi pada diri Izzazil, ketika Allah SWT menciptakan manusia pertama. Makhluk baru yang diciptakan Allah SWT yang diberi nama ADAM.




Masalahnya, Izzazil diperintahkan Allah SWT untuk sujug kepada Adam, tapi Izzazil menolaknya. Bahkan Izzazil juga tidak setuju sama sekali jika Adam akan dijadikan khalifah di muka bumi oleh Allah SWT.

Kalau semua bangsa jin (termasuk malaikat) taat terhadap perintah Allah SWT, lain halnya dengan Izzazil. Dia membantah perintah Allah SWT karena merasa dirinya lebih mulia dibandingkan dengan Adam. Ibadahnya sudah teruji di hadapan Allah SWT selama puluhan ribu tahun, sementara Adam hanya makhluk yang baru diciptakan.

Allah SWT berfirman,

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Artinya:
dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah[1] kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir."

Penjelasan ayat:
[1] Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.

Karena pembangkangan inilah kemudian Izzazil dikenal dalam Al Qur'an sebagai IBLIS. Sangat disayangkan Izzazil yang sudah beribadah selama puluhan ribu tahun, tak ada sama sekali arti ibadahnya, sirna amalnya karena membantah perintah Allah SWT yang sekali itu saja.

Sunday, January 18, 2015

Kedahsyatan Menyayangi Anak Kecil

Assalamu'alaikum sahabat Kisah Islamiah yang saya sayangi...

Selamat berlibur, daripada keluyuran ke mall yang belum tentu ada faedahnya, alangkah baiknya corat-coret di blog ini. Pada kesempatan ini, admin mengajak para pembaca agar menyayangi anak kecil, siapa tahu dari merekalah kita bisa dimasukkan ke dalam surga Allah SWT. Semoga keikan huruf demi huruf dari admin bisa memberikan hidayah kepada orang-orang yang mata hatinya sudah tertutup.

Sahabat, Agama Islam selalu mengajarkan kebaikan, diantaranya adalah dengan menyayangi anak kecil. Bahkan disebutkan bahwa kebahagiaan anak-anak kecil dapat menjadi kafarat bagi pelaku kemaksiatan dan dapat melebur segala dosa.

Kisahnya

Menyenangkan hati anak-anak kecil ternyata bisa menghapuskan dosa-dosa. Seperti yang terjadi pada sahabat Karim bin Yatim yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW.

Bersumber dari Kitab Agung buah karya Syeikh Nawawi Baten yang berjudul "Qam'uith Tughyan", dikisahkan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra pernah mengantarkan Karim bin Yatim menemui Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menyambutnya dengan rasa gembira, akan tetapi setelah duduk dan belum bercerita, Karim tiba-tiba saja menangis sehingga membuat penasaran Baginda Nabi.

"Apa yang telah membuatmu menangis?" tanya Rasul.
Karim bin Yatim mengatakan bahwa ia telah melakukan maksiat dan meminta Nabi agar memohonkan ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Pengakuan Dosa Karim

Sebelum permintaan itu dipenuhi, Rasulullah SAW pun bertanya kepada Karim,
"Maksiat apa yang telah engkau lakukan? "tanya Baginda Nabi.




Karim hanya terdiam dan tidak menjawab langsung pertanyaan Rasulullah SAW. Rupanya ia malu mengakui kemaksiatannya di hadapan Rasul.
"Saya malu mengungkapkan perbuatan maksiat tersebut, ya Rasulullah? "jawab Karim
Kemudian Rasulullah SAW mendesak,
"Kenapa harus malu menceritakan di depan saya tentang dosa-dosa yang telah kamu perbuat, sedangkan kepada Allah SWT yang selalu memantau tidak malu? "kata Nabi.

Karim masih terdiam.
Bahkan kali ini tangisannya makin menjadi. Air matanya membasahi kedua pipinya. Setelah itu, kemudian Rasulullah SAW meminta kepada Karim untuk segera pergi dari rumahnya.
"Pergilah, sebelum api neraka datang kesini karena ulah dosa-dosamu."

Teguran Malaikat

Akhirnya Karim pergi meninggalkan rumah Rasulullah SAW sambil menangis dengan perasaan sedih bercampur kecewa. Namun tak lama setelah itu, Malaikat Jibril datang menemui Rasulullah SAW.
"Ya Muhammad, janganlah membuat si tamu yang sudah melakukan maksiat itu menjadi merasa bersedih dan putus asa, karena sesungguhnya si tamu tadi sudah membayar kafarat (denda) atas dosa-dosanya yang besar,"ujar Malaikat Jibril.

"Apa kafaratnya, wahai Jibril? "tannya Rasul.
"Kafaratnya adalah anak kecil,"jawab Malaikat Jibril.

Nabi Muhammad SAW masih belum mengerti maksud perkataan Malaikat Jibril, dan meminta Jibril untuk menjelaskannya.



Hadits Nabi

Malaikat Jibril menjelaskan,
"Ketika tamu yang datang tadi akan tiba di rumahnya, tiba-tiba saja ad seorang anak kecil mencegatnya dan meminta sesuatu untuk dimakan. Akhirnya tamu itu memberikan makanan, lantas anak kecil itu pergi dengan perasaan senang dan bahagia. Itulah kafarat atas dosa-dosa si tamu."

Rasulullah SAW pun sekarang menjadi paham maksud perkataan Malaikat Jibril itu. Beruntunglah kita karena dengan adanya cerita dari Karim ini maka bertambahlah ilmu kita dalam kiat-kiat melebur dosa yang menggunung, yaitu dengan cara membahagiakan anak kecil.

Tentang berbuat baik terhadap anak-anak kecil, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menghormati kepada yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih muda.

Rasulullah SAW bersabda,

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا
"Bukan termasuk dari golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil dan menghormati orang tua."
(HR. Tirmizi).

Menyayangi anak kecil itu menurut Rasulullah SAW juga dapat melebur dosa-dosa, meskipun dosa itu adalah dosa besar.
Subhanallah.....

Wa'alaikum salam Warohmah...

Tuesday, January 13, 2015

Protes Ruh Ketika Jasad Dimandikan

Ketika ajal menjemput, tidak ada seorang pun yang mampu menghentikan. Dalam sebuah kitab karya Imam Abdirrahin bin Ahmad Al-Qadhiy, dijelaskan bagaiman sakitnya raga ketika ruh mulai dicabut. Hal ini diceritakan Rasulullah SAW kepada Aisyah ra.

Kisahnya

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, diceritakan bahwa suatu hari ia tengah duduk di dalam rumah dan mengucapkan salam, Aisyah ra berinisiatif untuk berdiri dan menyambut kedatangan kekasih Allah tersebut.
"Duduklah pada tempatmu, tidak usah berdiri wahai Ummul Mukminin, "begitu ucap Rasulullah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW ikut duduk dan meletakkan kepalanya pada pangkuan Aisyah. Tak berapa lama kemudian Rasulullah SAW pun tidur terlentang. Pada saat itu Aisyah ra mencari uban yang ada jenggot Rasulullah SAW dan melihat 19 helai rambut yang memutih. Maka Aisyah pun menangis sehingga air matanya jatuh menetesi wajah Rasulullah SAW hingga akhirnya beliaupun terbangun daru tidurnya.

Dialog Rasulullah SAW dan Aisyah ra

"Wahai ummul mukminin, apa yang membuatmu menangis?"tutur Rasulullah SAW.
Maka Aisyah ra menceritakan apa yang ia rasakan setelah melihat uban-uban Rasulullah SAW tersebut.




"Tahukah kamu, keadaan apakah yang paling menyusahkan bagi mayit? "kata Rasulullah SAW.
"Tidak ada keadaan yang paling menyusahkan atas diri mayit daripada saat keluar dari rumahnya, anak-anak yang ditinggalkan berada di belakangnya, serta menangisinya, "kata Aisyah ra.
"Itu memang pedih, tapi masih ada lagi yang lebuh pedih dari itu, "sahut Rasulullah SAW.
"Tidak ada keadaan yang lebih berat atas diri mayit daripada saat dia dimasukkan dalam liang lahat dan dikubur di bawah tanah, para kerabat, anak dan kekasihnya meninggalkannya pulang. Setelah itu datanglah Malaikat Munkar dan Nakir dalam kuburnya, "ujar Aisyah lagi.

Rasulullah SAW tersenyum mendengar penuturan itu. Setelah itu beliau menjelaskan kepada bahwa sesungguhnya saat yang paling berat bagi mayit adalah ketika datangnya "Tukang Memandikan Mayit." Mereka mengeluarkan cincin dari jari-jari orang yang mati tersebut, melepaskan pakaiannya kemusian memandikannya.

Ketika itu, ruhnya memanggil saat melihat jasadnya telanjang dengan suara yang dapat didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia.



Tubuh Terbakar

"Apa yang diserukan oleh ruh itu ya Rasulullah? "tanya Aisyah.
"Hai tukang memandikan, demi Allah aku memohon kepadamugar engkau mencopot pakaianku dengan pelan-pelan, karena sesungguhnya saat ini aku sedang istirahat dari sakitnya pencabutan nyawa dari Malaikat Maut, "begitu ungkap Rasulullah SAW.
"Lalu apa yang diserukan lagi oleh ruh? "tanya Aisyah ra lagi.

"Hai tukang memandikan, demi Allah jangan engkau tuangkan air panas, jangan engkau gunakan air panas dan jangan pula air dingin, sesungguhnya jasadku telah terbakar sebab dicabutnya nyawaku, "papar Rasulullah SAW.
"Lalu ketika dimandikan, apa yang diserukan oleh ruh itu? "tanya Aisyah ra sekali lagi.

Dan ketika dimandikan, ruh itu berkata,
"Demi Allah, hai tukang memandikan, janganlah engkau pegang diriku terlalu kuat, sesungguhnya jasadku masih terluka karena keluarnya nyawa, "tutur Rasulullah SAW.

Astaghfirullah....semoga yang membaca artikel ini diberi wafat dalam keadaan Khusnul Khatimah, diberi ketenangan jiwa sampai hari kiamat nanti. Amiiin...

Wednesday, January 7, 2015

Bisikan Gaib Malaikat

Pada suatu ketika, ada orang Yahudi naik ke atap rumah dan dia membawa sebongkah batu besar untuk dilemparkan kepada Rasulullah SAW yang akan melintas. Namun, ternyata ada maliaikat yang lebih dulu mengabarkan niat jahat tersebut sehingga selamarlah Rasulullah SAW dari ancaman musuh.

Kisahnya

Ada beberapa orang Yahudi yang tinggal di sekitar Madinah dan salah satu di antara mereka adalah Bani Nadir yang artinya "Anak-anak Nadir". Suku ini terkenal dengan kekayaannya, mereka hidup dengan ternak mereka yang besar dan kuat.

Pada masa lalu, mereka sudah membuat kesepakatan bersama Rasulullah SAW untuk tinggal bersama-sama secara damai dan tidak membuat masalah. Namun, belakangan ini mereka melanggar kesepakatan tersebut dengan bersekongkol dengan musuh-musuh Nabi. Rasulullah SAW sudah mendengar berita ini, namun beliau tetap tenang.

Beliau lalu mengajak sahabat-sahabatnya untuk menemui mereka. Rasulullah SAW menyukai orang yang memenuhi janji, sedangkan kepada mereka yang tidak menepati janjinya, beliau akan memberikan peringatan dengan lembut. Rasulullah selalu mencari kedamaian dan persaudaraan.

Berbuat Makar


Ketika itu, orang-orang Yahudi menyambut Rasulullah SAW dengan hangat. Mereka tersenyum dan memuji beliau meski pada kenyatannya tidak begitu. Rasulullah SAW bersama beberapa sahabat duduk di jalan dan bersandar di dinding. Beberapa orang yang licik melihat hal itu sebagai sebuah kesempatan.





"Ini adalah saat yang tepat untuk membunuh Muhammad! Ayo naik ke atap rumah itu, lalu kita jatuhkan batu ke arahnya. Dengan begitu kita bisa menyingkirkannya,"bisik mereka kepada temannya.
"Tapi siapa yang akan melakukannya?" tanya mereka.
"Aku akan melakukannya," kata lelaki jahat yang baru datang.
"Kalau kalian melakukan itu, Allah akan memberitahukannya dan berarti kalian melanggar perjanjian damai yang sudah kalian tanda tangani dengannya. Tolong hentikan rencana itu, "kata salah seorang Yahudi terpelajar memperingati mereka.

Namun orang-orang jahat itu tidak mengindahkannya sama sekali. Kemudian mereka mengambil sebongkah batu dan memanjat atap rumah itu. Mereka berencana akan menjatuhkannya ke arah Rasulullah SAW. Tapi Allah SWTYang Maha Tinggi tentu saja tidak ingin Nabi-Nya masuk dalam perangkap itu. Melalui Malaikat Jibril, Allah SWT memberitahukan rencana tersebut kepada Nabi.

Begitu mendapatkan berita itu, Rasulullah SAW langsung meninggalkan tempat itu tanpa meninjukkan kekhawatiran ataupun rasa takut. Itulah cara Allah SWT Maha Tinggi menyelamatkan Nabi-Nya dengan cepat.

Kabar dari Malaikat


Setelah Rasulullah SAW pergi, salah seorang di antara mereka yang berda di tempat itu berkata kepada yang lainnya,
"Kalian tahu kenapa dia tiba-tiba berdiri lalu pergi?"
"Dia sudah diberitahu tentang rencana kalian, "ucapnya.
"Bagaimana kamu tahu akan hal itu?" tanya mereka.
"Dia itu Nabi. Semua tanda yang ada padanya sudah tertera dalam Al Qur'an. Dia itu nabi yang terakhir dan itu sudah jelas."



"Baiklah, lalu apa saranmu?" ucap mereka.
"Terimalah Islam. Bergabunglah dengan para sahabat Muhammad SAW. Dengan begitu, kalian akan bisa menyelamatkan diri kalian dan anak-anak kalian," ucap pria itu.
"Tidak. Kami tidak akan pernah meninggalkan jalan kami," bantah mereka.

Setelah itu Rasulullah SAW memberikan waktu 10 hari kepada Bani Nadir untuk memperbaharui perjanjian di antara mereka. Akan tetapi, mereka tidak mau memikirkannya sehingga Rasulullah dan bala tentaranya pun mengepung benteng mereka yang pada akhirnya Yahudi menyerah.

Rasulullah SAW tidak menyakiti satu pun dari mereka akan tetapi mereka diminta meninggalkan tempat itu meuju tempat yang lain. Dengan begitu mereka tidak akan bisa membuat makar lagi kepada kaum muslim. Bani Nadir kemudian memuat barang-barang mereka ke atas punggung unta dan pergi ke Khaibar, tempat orang-orang Yahudi lain tinggal.

Thursday, January 1, 2015

4 Siasat Setan Membuat Manusia Malas

Banyak sekali cara yang bisa dilakukan oleh setan untuk menggoda manusia. Apalagi ketika manusia akan menjalankan ibadah, sepertinya setan tidak akan ikhlas jika manusia melakukan ibadahnya dengan lancar. Beberapa jebakan yang dibuat setan untuk membuat manusia malas untuk mengikuti suatu majelis.

Setan membeberkan triknya ketika ditanya langsung oleh Rasulullah SAW.

Kisahnya

Diriwayatkan dalam kitab Durrah An Nashihin bahwa pada suatu saat, Rasulullah SAW bertemu dengan beberapa setan. Setan itu terlihat sedang berdiskusi dan menyiapkan rencana untuk menggoda manusia. Rasulullah SAW pun menanyakan apa rencana setan tersebut.



"Wahai setan laknatullah, apa yang sedang engkau lakukan?" tegur Rasulullah SAW.
"Aku sedang merencanakan sesuatu, ya Rasulullah, "balas setan dengan jujur.
"Apa yang engkau rencanakan dengan umatku?" tanya Rasulullah SAW lagi.
"Wahai kekasih Allah, aku akan berkeliling untuk mencari orang yang akan pergi ke majelis ilmu, "ujar setan yang mulai ketakutan.

Memang sudah kehendak dari Allah SWT, tiap kali setan ditanya oleh Nabi dan Rasul selalu berkata jujur dan tidak bisa berbohong lagi karena menurut beberapa riwayat kalau setan berani mengucapkan bohong maka mereka akan disulut dengan api di tempat itu jaga tidak pake nanti.

Rasulullah SAW pada saat itu juga melihat para setan sedang membawa seutas tali, sebuah pengait, segenggam paku, dan segenggam serbuk. Rasulullah SAW menanyakan untuk apa barang-barang tersebut.

"Apa yang akan engkau lakukan kepada umatku dengan barang-barangmu itu,"papar Rasulullah SAW dengan nada keras dan tegas.

Mendengar nada Rasulullah SAW yang meninggi, para setan itu semakin terlihat ketakutan. Mereka lantas berterus terang dan tidak berani menyembunyikan rencana mereka.




Rencana Setan

Betul jua, akhirnya setan berkata dengan jujur mengenai siasat yang akan dijalankan kepada umat Nabi Muhammad SAW.
"Ya Rasulullah, dengan seutas tali ini aku akan mengikat siapapun yang akan pergi ke majelis ilmu, maka dia akan merasakan badannya berat untuk digerakkan sehingga mengurungkan niatnya untuk mengaji, "jawab setan.

"Apakah hanya dengan itu? "tanya Rasulullah SAW lagi.
"Apabila seutas tali itu tak mampu menghentikan langkah umatmu pergi ke majelis ilmu, maka aku akan gunakan pengait ini untuk menarik punggungnya dari belakang, sehingga dia menjadi malas untuk meneruskan perjalanan dan kembali ke rumahnya, "jelas setan yang tak menutupi sesuatu pun.

"Lalu bagaimana jika umatku tidak terpengaruh dengan pengait itu? "ujar Rasulullah SAW.
"Jika ada umatmu yang berhasil mematahkan pengaitku dan duduk di majelis ilmu itu, maka aku akan meletakkan paku-paku ini di bawah tempat duduknya agar ia tidak merasa betah di majelis itu dan memilih untuk pulang, "jelas setan lagi.




Senjata Pamungkas Setan

"Wahai setan laknatullah, ketahuilah bahwa perangkapmu itu tidak akan mampu menggoyahkan umatku yang ikhlas, "ujar Rasulullah SAW.
"Ya Rasulullah, jika semua itu berhasil dilalui umatmu, ada satu lagi perangkapku, "sergah setan yang lain.
"Apakah itu?" tanya Rasulullah SAW.

"Yaitu aku akan menaburkan serbuk-serbuk ini di kedua mata umatmu sehingga mereka merasa mengantuk dan tidak menyimak apa yang disampaikan pembawa dakwah, "tukas setan.

Setelah mendengar penjelasan setan, Rasulullah SAW menegaskan kepada umatnya untuk memperbanyak membaca ta'awudz untuk menghindari godaan setan. Selain itu, Rasulullah SAW dalam haditsnya menjanjikan kepada hambanya yang rajin menghadiri mejelis taklim dengan balasan kemudahan menuju surga.

Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang menitis jalan mencari ilmu, maka Allah SWT akan memudahkan baginya jalan ke surga."
(HR. Muslim).