Kisah Islamiah hadir kembali dan Alhamdulilah kali ini bisa bercerita tentang anak Nabi yang ditipu oleh si Iblis Laknatullah. Kisah ini dipetik dari Al Qur'an sebagai sumbernya, surat Al Maidah.
Kisah ini terjadi pada kedua putra Nabi Adam a.s, yaitu Qabil dan adiknya Habil. Qabil melakukan pembunuhan pertama di bumi ini karena terbujuk siasat iblis.
Kisahnya.
Setelah diturunkan dari surga, Nabi Adam a.s dipertemukan dengan Siti Hawa di bumi oleh Allah SWT. Keduanya membina rumah tangga dan dikarunia empat anak. Anak pertama yang dilahirkan adalah Qabil dan saudara perempuannya yang bernama Iqlima. Kemudian menyusul pasangan kembar kedua, yaitu Habil dan Lubuda.
Saat mereka dewasa, Allah SWT memberikan petunjuk kepada Nabi Adam a.s untuk mengawinkannya. Qabil dikawinkan dengan Lubuda dan Habil dikawinkan dengan Iqlima.
Namun, rencana tersebut ditentang oleh Qabil. Ia ingin menikahi Iqlima yang lebih cantik daripada Lubuda. Untuk menghindari perpecahan persaudaraan, Nabi Adam secara bijaksana mengusulkan agar menyerahkan masalah perjodohan itu kepada Allah SWT.
Caranya, masing-masing harus berkorban untuk Allah SWT, dengan catatan, barang siapa diantara kedua saudara itu diterima korbannya oleh Allah SWT, maka ia yang berhak menentukan pilihan jodohnya.
Qabil dan Habil pun menerimanya. Habil keluar dan kembali dengan membawa kambing peliharaannya yang sehat dan gemuk. Sedangkan Qabil datang dengan sekarung gandum yang buruk dan busuk, Diletakkanlah barang-barang itu di atas bukit dan ditinggalkannya. Dari kejauhan mereka melihat tiba-tiba ada api besar yang turun dari langit menyambar kambing binatang kurban Habil. Sedangkan karung gandum busuk milik Qabil tidak tersentuh sedikitpun oleh api dan tetap utuh.
Saling Bertikai.
Maka keluarlah Habil sebagai pemenang yang berhak memilih jodohnya. Namun Qabil tidak terima dengan keputusan itu. Ia lantas memiliki dendam terhadap saudaranya dan ingin membunuh Habil.
Pada suatu saat, Nabi Adam a.s harus meninggalkan rumah selama beberapa hari. Karenanya, ia mengamanahkan rumah tangga dan keluarganya kepada Qabil. Ia berpesan kepadanya agar menjaga baik-baik ibu dan saudara-saudaranya selama kepergiannya. Tidak lama setelah Nab iAdam meninggalkan keluarganya, datanglah Qabil menemui Habil di tempat peternakannya.
"Aku datang ke sini untuk membunuhmu. Waktunya telah tiba, aku akan melenyapkan engkau dari atas bumi ini," kata Qabil yang terbujuk rayuan iblis.
"Apa salahku wahai saudaraku?"tanya Habil.
"Karena korbanmu diterima oelh Allah SWT, sedangkan korbanku ditolak. Itu artinya engkau akan mengawini adikku Iqlima yang cantik dan aku harus mengawini adikmu yang buruk dan tidak menarik itu," jelas Qabil.
"Janganlah tergesa-gesa wahai saudaraku. Jangan ikuti ajakan iblis, ketahuilah bahwa Allah SWT hanya menerima korban dari orang-orang yang bertakwa. Sedangkan engkau sendiri memberikan korban yang buruk dan busuk," kata Habil.
Godaan Iblis.
Nasehat Habil itu tidak diindahkan Qabil. Ia terus mencari cara bagaimana bisa membunuh saudaranya itu. Saat itulah iblis mempengaruhi Qabil. Suatu saat iblis menyamar sebagai burung yang memukul kepalanya dengan batu sampai mati. Contoh tersebut dipraktekkan oleh Qabil dengan memukul kepala Habil saat adiknya itu tertidur pulas.
Setelah Habil mati, Qabil merasa gelisah. Ia tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan tubuh saudaranya yang semakin lama semakin busuk itu. Maka diletakkannya tubuh itu disebuah peti yang dipikul Qabil tanpa tujuan yang pasti.
Kebingungan dan kegelisahan Qabil tidak berlangsung lama, karena ia mendapat pelajaran dari burung gagak. Saat itu, ia melihat dua burung gagak yang sedang berkelahi dan kemudian salah satunya mati. Saat itu burung gagak yang masih hidup menggali tanah dengan paruh dan kakinya kemudian menguburkan burung gagak yang sudah mati tersebut.
"Alangkah bodohnya aku, tidakkah aku dapat berbuat seperti burung gagak itu," guman Qabil dalam hati.
Akhirnya Qabil menggali tanah dan menguburkan jenazah saudaranya. Pembunuhan yang dilakukan Qabil terhadap Habil ini merupakan pembunuhan pertama di dunia.
Kisah ini diabadikan dalam Al Qur'an dalam surat Al Maidah ayat 31.
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الأرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْأَةَ أَخِيهِ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْأَةَ أَخِي فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ
Artinya:
"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. berkata Qabil: "Aduhai celaka Aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" karena itu jadilah Dia seorang diantara orang-orang yang menyesal."
NB:
Mmanusia banyak pula mengambil pelajaran dari alam dan jangan segan-segan mengambil pelajaran dari yang lebih rendah tingkatan pengetahuannya.
Pages - Menu
▼
Thursday, August 25, 2011
Wednesday, August 24, 2011
Istri Nabi Ayyub yang Setia
Kisah islamiah kali tentang wanita teladan, akan mengisahkan tentang sosok seorang istri yang kuat iman meskipun godaan Iblis datang bertubi-tubi. Dialah istri Nabi Ayyub a.s, Rahmah binti Ifrayin.
Kita memang sering mendengar kisah Nabi Ayyub a.s, namun sangat jarang diceritakan tentang istrinya, istri yang sangat setia ini, tetap teguh pendirian Siapakah istrinya dan peranan dia dalam mendampingi suami yang tengah sakit parah sehari-harinya. Dia memiliki kesabaran dan kestiaan yang sangat tinggi. Dan dari dua sifatnya itu telah terbukti ampuh dalam menghalau bisikan iblis agar meninggalkan suaminya yang tengah sakit parah.
Mari kita tengok sedikit kisahnya.
Kisahnya.
Salah satu wanita yang diceritakan dalam Al Qur'an, adalah Rahmah binti Ifrayin, cucu dari Nabi Yusuf a.s dan istri dari Nabi Ayyub a.s. Sebagai anak yang terlahir dari keturunan Nabi, Rahmah memiliki pribadi yang mulia. Terlebih lagi ia diperistri oleh Nabi Ayyub a.s. Namun meski demikian, iblis tidak terima, tidak menghendaki apabila Rahmah berlaku baik pada suaminya.
Waktu itu, Rahmah menjalani hidup seolah dalam kesempurnaan. Ia bergelimang harta kekayaan, anak yang banyak dan memiliki suami yang diangkat oleh Allah SWT sebagai salah satu Nabi-Nya. Itulah yang membuatnya selalu bersyukur dan semakin tekun beribadah.
Namun, Allah SWT memiliki rencana lain terhadap Rahmah dan keluarganya. Suatu saat harta kekayaannya habis terbakar sehingga hiduplah Rahmah dalam kemiskinan. Akan tetapi itu tidak membuat keimanan Rahmah goyah, malah ia bisa bersabar dan meyakini bahwa segala sesuatu yang dia miliki, pada hakikatnya adalah milik Allah SWT.
Ujian dari Allah SWT.
Allah SWT terus menguji keimanan Rahmah.
Semua anaknya tiba-tiba meninggal dunia dalam waktu yang relatif singkat. Awalnya Rahmah merasa sedih, namun ia dengan cepat bangkit dan meyakini jika anak adalah titipan Allah SWT semata. Ia pun semakin rajin beribadah.
Ujian berikutnya datang, suaminya mengalami sakit aneh dan menular. Akibatnya,ia dan suaminya diisolasi dan dikucilkan oleh warga karena takut tertular penyakit. Rahmah pun dengan ikhlas menggendong suaminya dan berjuang mencari nafkah untuk kehidupan mereka. Ia telah menunjukkan diri sebagai wanita yang setia dalam mendampingi suaminya, baik dalm keadaan suka maupun duka.
Pada suatu hari ada seorang kakek yang datang ke rumahnya.
"Wahai Rahmah, apakah engkau menginginkan suamimu sembuh," kata kakek itu.
"Iya, aku ingin suamiku sembuh dari penyakit anehnya, apakah yang bisa saya lakukan demi kesembuhan suamiku?" tanya Rahmah.
"Kalau begitu, suruh suamimu sujud kepadaku, maka suamimu akan sembuh,bahkan kamu akan kaya kembali," jawab kakek itu.
Rahmah sempat bingung dengan pernyataan kakek itu, namun karena imannya kuat, dia tidak mau bersujud, karena kita bersujud hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa saja, pikirnya dalam hati. Setelah ditolak, kemudian Rahmah menceritakan kejadian tersebut kepada suaminya yang sedang terbaring lemah.
Mendengar cerita istrinya, Nabi Ayyub terlihat tidak suka, ia menjeaskan bahwa kakek tua itu adalah jelmaan iblis yang hendak mengubah keyakinannya. Dan karena mendengar ketidaksukaan itu, Nabi Ayyub bersumpah untuk memukul Rahmah dengan seratus kali pukulan jika ia sembuh kelak.
Nabi Ayyub Sembuh.
Karena keteguhan suami istri ini dalam hal keyakinan, akhirnya Allah SWT memberikan kesembuhan kepada Nabi Ayyub a.s. Nabi Ayyub sembuh total seperti sedia kala.
Suatu hari, ketika Rahmah pulang dari bekerja, ia mendapati orang asing yang tengah shalat di dalam rumahnya. Rahma pun terperanjat kaget sembari menunggu lelaki misterius itu selesai shalat.
"Wahai orang asing, siapa dirimu dan apa tujuanmu datang ke rumahku?" tanya Rahmah penuh waspada siapa tahu orang itu adalah jelmaan iblis lagi.
Laki-laki itu menoleh dengan senyuman yang manis.
"Akulah suamimu," jawab lelaki itu penuh wibawa.
"Tidak mungkin...meskipun kamu mirip suamiku, namun saat ini suamiku tengah sakit keras, mustahil kamu adalah suamimu," kata Rahmah yang mencoba meneliti orang tersebut.
"Demi Allah SWT, wahai istriku, sayalah suamimu, Allah SWT telah memberikan kesembuhan kepadaku," kata Nabi Ayyub meyakinkan.
Akhir yang Bahagia.
Setelah meneliti dan yakin kalau orang yang ada di hadapannya itu adalah suaminya, Rahmah pun segera berlari dan memeluk Nabi Ayyub a.s. Ia kemudian bersyukur kepada Allah SWT.
Dalam keadaan penuh bahagia itu, Nabi Ayyub kemudianteringat akan sumpahnya untuk memukul istrinya sebanyak seratus kali bila sembuh. Setelah mengutarakannya kepada Rahmah, istrinya itu pun tidak merasa keberatan dan siap menerima pikulan dari suaminya.
Subhanallah...Rahma memang seorang istri teladan, jarang ada tandingannya.
Bersamaan dengan itu, turunlah wahyu Allah SWT kepada Nabi Ayyub a.s agar melakukan sumpahnya dengan penuh rasa sayang dalam memukul. Allah SWT menyuruh Nabi Ayyub a.s memukul isrtinya dengan pelan, dengan menggunakan seikat rumput lembut yang berjumlah seratus. Dengan demikian Nabi Ayyub tetap bisa melaksanakan sumpahnya, serta Rahmah tak merasakan sakit atas sumpah suaminya itu.
Subhanallah...Allah menujukkan rasa sayang-Nya kepada Rahmah.
Akhir cerita, keluarga Rahmah akhirnya dilimpahkan kembali rejeki dari Allah dengan sangat berlimpah. Dan Rahmah juga ditakdirkan hamil dan memiliki anak yang banyak lagi. Mendapat karunia yang tak terhingga itu, Rahmah bersyukur kepada Allah dengan sangat mendalam.
Semoga banyak wanita yang bisa meniru teladan dari Ibu Salamh binti Ifrayin, cucu dari Nabi Yusuf a.s ini.
Semoga.
Kita memang sering mendengar kisah Nabi Ayyub a.s, namun sangat jarang diceritakan tentang istrinya, istri yang sangat setia ini, tetap teguh pendirian Siapakah istrinya dan peranan dia dalam mendampingi suami yang tengah sakit parah sehari-harinya. Dia memiliki kesabaran dan kestiaan yang sangat tinggi. Dan dari dua sifatnya itu telah terbukti ampuh dalam menghalau bisikan iblis agar meninggalkan suaminya yang tengah sakit parah.
Mari kita tengok sedikit kisahnya.
Kisahnya.
Salah satu wanita yang diceritakan dalam Al Qur'an, adalah Rahmah binti Ifrayin, cucu dari Nabi Yusuf a.s dan istri dari Nabi Ayyub a.s. Sebagai anak yang terlahir dari keturunan Nabi, Rahmah memiliki pribadi yang mulia. Terlebih lagi ia diperistri oleh Nabi Ayyub a.s. Namun meski demikian, iblis tidak terima, tidak menghendaki apabila Rahmah berlaku baik pada suaminya.
Waktu itu, Rahmah menjalani hidup seolah dalam kesempurnaan. Ia bergelimang harta kekayaan, anak yang banyak dan memiliki suami yang diangkat oleh Allah SWT sebagai salah satu Nabi-Nya. Itulah yang membuatnya selalu bersyukur dan semakin tekun beribadah.
Namun, Allah SWT memiliki rencana lain terhadap Rahmah dan keluarganya. Suatu saat harta kekayaannya habis terbakar sehingga hiduplah Rahmah dalam kemiskinan. Akan tetapi itu tidak membuat keimanan Rahmah goyah, malah ia bisa bersabar dan meyakini bahwa segala sesuatu yang dia miliki, pada hakikatnya adalah milik Allah SWT.
Ujian dari Allah SWT.
Allah SWT terus menguji keimanan Rahmah.
Semua anaknya tiba-tiba meninggal dunia dalam waktu yang relatif singkat. Awalnya Rahmah merasa sedih, namun ia dengan cepat bangkit dan meyakini jika anak adalah titipan Allah SWT semata. Ia pun semakin rajin beribadah.
Ujian berikutnya datang, suaminya mengalami sakit aneh dan menular. Akibatnya,ia dan suaminya diisolasi dan dikucilkan oleh warga karena takut tertular penyakit. Rahmah pun dengan ikhlas menggendong suaminya dan berjuang mencari nafkah untuk kehidupan mereka. Ia telah menunjukkan diri sebagai wanita yang setia dalam mendampingi suaminya, baik dalm keadaan suka maupun duka.
Pada suatu hari ada seorang kakek yang datang ke rumahnya.
"Wahai Rahmah, apakah engkau menginginkan suamimu sembuh," kata kakek itu.
"Iya, aku ingin suamiku sembuh dari penyakit anehnya, apakah yang bisa saya lakukan demi kesembuhan suamiku?" tanya Rahmah.
"Kalau begitu, suruh suamimu sujud kepadaku, maka suamimu akan sembuh,bahkan kamu akan kaya kembali," jawab kakek itu.
Rahmah sempat bingung dengan pernyataan kakek itu, namun karena imannya kuat, dia tidak mau bersujud, karena kita bersujud hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa saja, pikirnya dalam hati. Setelah ditolak, kemudian Rahmah menceritakan kejadian tersebut kepada suaminya yang sedang terbaring lemah.
Mendengar cerita istrinya, Nabi Ayyub terlihat tidak suka, ia menjeaskan bahwa kakek tua itu adalah jelmaan iblis yang hendak mengubah keyakinannya. Dan karena mendengar ketidaksukaan itu, Nabi Ayyub bersumpah untuk memukul Rahmah dengan seratus kali pukulan jika ia sembuh kelak.
Nabi Ayyub Sembuh.
Karena keteguhan suami istri ini dalam hal keyakinan, akhirnya Allah SWT memberikan kesembuhan kepada Nabi Ayyub a.s. Nabi Ayyub sembuh total seperti sedia kala.
Suatu hari, ketika Rahmah pulang dari bekerja, ia mendapati orang asing yang tengah shalat di dalam rumahnya. Rahma pun terperanjat kaget sembari menunggu lelaki misterius itu selesai shalat.
"Wahai orang asing, siapa dirimu dan apa tujuanmu datang ke rumahku?" tanya Rahmah penuh waspada siapa tahu orang itu adalah jelmaan iblis lagi.
Laki-laki itu menoleh dengan senyuman yang manis.
"Akulah suamimu," jawab lelaki itu penuh wibawa.
"Tidak mungkin...meskipun kamu mirip suamiku, namun saat ini suamiku tengah sakit keras, mustahil kamu adalah suamimu," kata Rahmah yang mencoba meneliti orang tersebut.
"Demi Allah SWT, wahai istriku, sayalah suamimu, Allah SWT telah memberikan kesembuhan kepadaku," kata Nabi Ayyub meyakinkan.
Akhir yang Bahagia.
Setelah meneliti dan yakin kalau orang yang ada di hadapannya itu adalah suaminya, Rahmah pun segera berlari dan memeluk Nabi Ayyub a.s. Ia kemudian bersyukur kepada Allah SWT.
Dalam keadaan penuh bahagia itu, Nabi Ayyub kemudianteringat akan sumpahnya untuk memukul istrinya sebanyak seratus kali bila sembuh. Setelah mengutarakannya kepada Rahmah, istrinya itu pun tidak merasa keberatan dan siap menerima pikulan dari suaminya.
Subhanallah...Rahma memang seorang istri teladan, jarang ada tandingannya.
Bersamaan dengan itu, turunlah wahyu Allah SWT kepada Nabi Ayyub a.s agar melakukan sumpahnya dengan penuh rasa sayang dalam memukul. Allah SWT menyuruh Nabi Ayyub a.s memukul isrtinya dengan pelan, dengan menggunakan seikat rumput lembut yang berjumlah seratus. Dengan demikian Nabi Ayyub tetap bisa melaksanakan sumpahnya, serta Rahmah tak merasakan sakit atas sumpah suaminya itu.
Subhanallah...Allah menujukkan rasa sayang-Nya kepada Rahmah.
Akhir cerita, keluarga Rahmah akhirnya dilimpahkan kembali rejeki dari Allah dengan sangat berlimpah. Dan Rahmah juga ditakdirkan hamil dan memiliki anak yang banyak lagi. Mendapat karunia yang tak terhingga itu, Rahmah bersyukur kepada Allah dengan sangat mendalam.
Semoga banyak wanita yang bisa meniru teladan dari Ibu Salamh binti Ifrayin, cucu dari Nabi Yusuf a.s ini.
Semoga.
Tuesday, August 23, 2011
Wanita Hamil Ular
Kisah Islamiah kali ini akan berkisah tentang seorang wanita berumur sekitar 50 tahun yang tengah hamil, dan anehnya bayinya adalah seekor ular besar. Cukup menghebohkan.
Sungguh suatu kebesaran Allah SWT.
Kisahnya.
Kejadian ini yang merupakan true story, dicuplik dari news Nation sebagai panduannya.
Pada tanggal 4 Agustus 2011 yang bersamaan dengan bulan suci Ramadhan 1432 H, warga Pakistan dihebohkan dengan apa yang terjadi pada diri Rasheedan Bibi.
Suatukejadian yang sulit dipercaya itu dialami oleh seorang wanita berumur 50 tahunan, penduduk kota kecil Chora Saggar, Pakistan.
Di usia yang sepauh baya itu, Rasheedan Bibi merasa tak mungkin lagi dapat mengadung seorang anak. Saat merasakan perutnya membuncit layaknya wanita hamil, ia tentu menyangka dirinya tengah mengandung bayi.
Benih Ular dari Air Minum.
Kira-kira berselang selama tujuh bulan kemudian, perutnya makin membesar. Tapi, dia makin merasa sakit seiring perutnya yang kian membuncit. Karena merasa ada kejanggalan di kehamilannya, Bibi pun merasa cemas.
Wanita sederhana ini akhirnya memutuskan untuk memeriksakan kandungannya ke rumah sakit terdekat, walupun sehari-hari dia hidup dalam kemiskinan. Dokter yang menanganinya lalu memutuskan untuk melakukan pindai USG.
Setelah USG dilaksanakan, hasil USG menunjukkan sesuatu yang sangat mencengangkan. Hasil USG menunjukkan bahwa selama tujuh bulan dia membesarkan seekor ular di dalam perutnya. Di duga, kejadian aneh ini bermula dari air yang dia minum. Ketika Bibi minum air lewat kendi di rumahnya.
Dia menduga, saat itu terdapat benih ular yang lalu menyusup masuk ke perutnya ketika menenggak air minum.
Terpaksa Harus Dioperasi.
Setelah tujuh bulan itulah, seluruh tubuhnya membengkak dan ia mengalami sakit keras. Perutnya makin membesar dan nafsu makannya banyak hingga 14 roti dalam satu hari.
Untuk mengelurakan ular dari dalam tubuhnya, dokter meminta dia untuk dibedah. Nah karena dia miskin dan tak punya unag untuk biaya, Bibi akhirnya meminta pertolongan kepada Perdana Menteri Pakistan. Punjab CM.
Untunglah, pemerintah Pakistan mengabulkan permintaannya dan ular yang kini berukuran besar itu pun berhasil dikeluarkan dari perempuan yang malang itu.
Maha suci Allah atas segala kehendak-Nya.
Tidak ada satu pun kejadian di bumi ini yang luput dari kehendak Allah SWT.
Subhanallah.
Bagi yang ingin melihat video dari Rasheedan Bibi ini, bisa menuju link di bawah ini:
Rasheedan Bibi
Sungguh suatu kebesaran Allah SWT.
Kisahnya.
Kejadian ini yang merupakan true story, dicuplik dari news Nation sebagai panduannya.
Pada tanggal 4 Agustus 2011 yang bersamaan dengan bulan suci Ramadhan 1432 H, warga Pakistan dihebohkan dengan apa yang terjadi pada diri Rasheedan Bibi.
Suatukejadian yang sulit dipercaya itu dialami oleh seorang wanita berumur 50 tahunan, penduduk kota kecil Chora Saggar, Pakistan.
Di usia yang sepauh baya itu, Rasheedan Bibi merasa tak mungkin lagi dapat mengadung seorang anak. Saat merasakan perutnya membuncit layaknya wanita hamil, ia tentu menyangka dirinya tengah mengandung bayi.
Benih Ular dari Air Minum.
Kira-kira berselang selama tujuh bulan kemudian, perutnya makin membesar. Tapi, dia makin merasa sakit seiring perutnya yang kian membuncit. Karena merasa ada kejanggalan di kehamilannya, Bibi pun merasa cemas.
Wanita sederhana ini akhirnya memutuskan untuk memeriksakan kandungannya ke rumah sakit terdekat, walupun sehari-hari dia hidup dalam kemiskinan. Dokter yang menanganinya lalu memutuskan untuk melakukan pindai USG.
Setelah USG dilaksanakan, hasil USG menunjukkan sesuatu yang sangat mencengangkan. Hasil USG menunjukkan bahwa selama tujuh bulan dia membesarkan seekor ular di dalam perutnya. Di duga, kejadian aneh ini bermula dari air yang dia minum. Ketika Bibi minum air lewat kendi di rumahnya.
Dia menduga, saat itu terdapat benih ular yang lalu menyusup masuk ke perutnya ketika menenggak air minum.
Terpaksa Harus Dioperasi.
Setelah tujuh bulan itulah, seluruh tubuhnya membengkak dan ia mengalami sakit keras. Perutnya makin membesar dan nafsu makannya banyak hingga 14 roti dalam satu hari.
Untuk mengelurakan ular dari dalam tubuhnya, dokter meminta dia untuk dibedah. Nah karena dia miskin dan tak punya unag untuk biaya, Bibi akhirnya meminta pertolongan kepada Perdana Menteri Pakistan. Punjab CM.
Untunglah, pemerintah Pakistan mengabulkan permintaannya dan ular yang kini berukuran besar itu pun berhasil dikeluarkan dari perempuan yang malang itu.
Maha suci Allah atas segala kehendak-Nya.
Tidak ada satu pun kejadian di bumi ini yang luput dari kehendak Allah SWT.
Subhanallah.
Bagi yang ingin melihat video dari Rasheedan Bibi ini, bisa menuju link di bawah ini:
Rasheedan Bibi
Monday, August 22, 2011
Kisah Orang yang Enggan Memberi
Kisah teladan islamiah berikut ini bisa dijadikan renungan akan pentingnya memberi. Meskipun kisah kali ini hanyalah sebuah fiktif belaka, semoga bisa menambah keimanan kita akan perlunya kita bersedekah untuk orang lain yang membutuhkan.
Memang sikap dermawan tidak akan datang begitu saja. Ia bukanlah bakat bawaan dari lahir. Kedermawanan bisa terlahir melalui proses pembiasaan diri. Misal saja dari seorang ibu yang sering mengajak anaknya berkunjung ke Panti Asuhan untuk bersedekah, atau bahkan kita yang sebagai karyawan dengan keikhlasan hati bersedia dipotong gajinya untuk sedekah.
Kisahnya.
Pada suatu hari, ada sebuah rombongan di atas perahu yang sedang menyeberangi lautan. Saat perahu berada di tengah-tengah lautan, tiba-tiba saja ada 3 orang penumpang yang tercebur ke laut. Seketika saja banyak orang yang berkerumun untuk menolong ketiga orang tersebut.
Satu orang yang di atas perahu berkata,
"Berikan Tanganmu."
Maka orang pertama yang tercebur memberikan tangannya, dan selamatlah dia.
Kepada orang yang kedua di atas perahu berkata,
"Berikan Tanganmu."
Maka orang kedua yang tercebur itu memberikan tangannya, dan selamatlah ia.
Lalu di sinilah hal yang terpenting, agaknya orang ketiga yang tercebur ini agak enggan mengulurkan tangannya.
Orang yang di atas perahu menyeru kepada orang ketiga yang tercebur tersebut, dimana dia mulai tampak kesusahan berenang,
"Berikan Tanganmu."
Tiba-tiba orang ketiga yang tercebur ini seperti ragu, dan tidak memberikan tangannya. Orang pertama yang selamat tadi (kebetulan teman dekatnya) kemudian maju ke depan dan berkata,
"Ambil Tanganku."
Barulah orang tersebut mengambil tangan orang yang di atas perahu
Kemudian, orang pertama yang selamat itu berkata,
"Dia ini tidak terbiasa memberi."
Yang lain menyahut,
"Dia hampir mati gara-gara cuma tahu cara mengambil."
Diminta "Berikan", orang ini tidak mengerti. Baru setelah diminta "Ambil", barulah dia bergegas.
Itu karena saking lamanya dia dalam hidupnya jarang memberi. Sehingga kata "BERI" seperti hilang dari otaknya.
Nah demikian secuplik kisah, yang kali ini hanya merupakan sebuah fiksi, untuk memberikan contoh kepada kita semua.
Namun, perkara lupa bagaimana memberi itu sebenarnya sering terjadi dalam kehidupan nyata.
Orang yang tidak biasa memberi, akan hilang kesadaran dirinya, tidak punya kepekaan. Mereka tidak bersedia mendengar, melihat dan merasakan.
Padahal kalau kita mau berfikir, bukankah diri kita menjadi seperti sekarang ini adalah berkata pemberian banyak orang. Sperti pemberian orang tua, pemberian guru, pemberian perusahaan, pemberian pembantu di rumah, pemberian teman dan lain sebagainya.
Maka dari itu biasakanlah untuk memberi, maka Anda akan menemukan cinta, persahabatan dan kebahagiaan.
Saat Anda sudah terbiasa memberi, kalau "YANG DI ATAS" menyeru, "Berikan Tanganmu", maka kita tidak akan hang atau tidak connect seperti orang ketiga yang tercebur dalam kisah di atas.
Wallahu A'lam.
Memang sikap dermawan tidak akan datang begitu saja. Ia bukanlah bakat bawaan dari lahir. Kedermawanan bisa terlahir melalui proses pembiasaan diri. Misal saja dari seorang ibu yang sering mengajak anaknya berkunjung ke Panti Asuhan untuk bersedekah, atau bahkan kita yang sebagai karyawan dengan keikhlasan hati bersedia dipotong gajinya untuk sedekah.
Kisahnya.
Pada suatu hari, ada sebuah rombongan di atas perahu yang sedang menyeberangi lautan. Saat perahu berada di tengah-tengah lautan, tiba-tiba saja ada 3 orang penumpang yang tercebur ke laut. Seketika saja banyak orang yang berkerumun untuk menolong ketiga orang tersebut.
Satu orang yang di atas perahu berkata,
"Berikan Tanganmu."
Maka orang pertama yang tercebur memberikan tangannya, dan selamatlah dia.
Kepada orang yang kedua di atas perahu berkata,
"Berikan Tanganmu."
Maka orang kedua yang tercebur itu memberikan tangannya, dan selamatlah ia.
Lalu di sinilah hal yang terpenting, agaknya orang ketiga yang tercebur ini agak enggan mengulurkan tangannya.
Orang yang di atas perahu menyeru kepada orang ketiga yang tercebur tersebut, dimana dia mulai tampak kesusahan berenang,
"Berikan Tanganmu."
Tiba-tiba orang ketiga yang tercebur ini seperti ragu, dan tidak memberikan tangannya. Orang pertama yang selamat tadi (kebetulan teman dekatnya) kemudian maju ke depan dan berkata,
"Ambil Tanganku."
Barulah orang tersebut mengambil tangan orang yang di atas perahu
Kemudian, orang pertama yang selamat itu berkata,
"Dia ini tidak terbiasa memberi."
Yang lain menyahut,
"Dia hampir mati gara-gara cuma tahu cara mengambil."
Diminta "Berikan", orang ini tidak mengerti. Baru setelah diminta "Ambil", barulah dia bergegas.
Itu karena saking lamanya dia dalam hidupnya jarang memberi. Sehingga kata "BERI" seperti hilang dari otaknya.
Nah demikian secuplik kisah, yang kali ini hanya merupakan sebuah fiksi, untuk memberikan contoh kepada kita semua.
Namun, perkara lupa bagaimana memberi itu sebenarnya sering terjadi dalam kehidupan nyata.
Orang yang tidak biasa memberi, akan hilang kesadaran dirinya, tidak punya kepekaan. Mereka tidak bersedia mendengar, melihat dan merasakan.
Padahal kalau kita mau berfikir, bukankah diri kita menjadi seperti sekarang ini adalah berkata pemberian banyak orang. Sperti pemberian orang tua, pemberian guru, pemberian perusahaan, pemberian pembantu di rumah, pemberian teman dan lain sebagainya.
Maka dari itu biasakanlah untuk memberi, maka Anda akan menemukan cinta, persahabatan dan kebahagiaan.
Saat Anda sudah terbiasa memberi, kalau "YANG DI ATAS" menyeru, "Berikan Tanganmu", maka kita tidak akan hang atau tidak connect seperti orang ketiga yang tercebur dalam kisah di atas.
Wallahu A'lam.
Sunday, August 21, 2011
Pengubah Basmalah Mati Mengenaskan
Kisah Islamiah hadir kembali.
Adalah Raja Al Hakim Al Fathimy yang merupakan sosok pemimpin yang sombong dan mengaku Tuhan layaknya Fir'aun. Bhakan ia telah berani mengubah kalimat basmalah. Nauzubillah...ia pun kahirnya mati mengenaskan hanya karena dikerubuti lalat.
Kisahnya.
Pada suatu mas, ada seorang penguasa dinasti Fathimiyyah bernama Al Hakim Al Fathimy membangun sebuah masjid jami' di kota Kairo. Namun pada masa akhir kekuasaannya, ia berubah menjadi seorang penguasa yang berfikiran menyimpang, sombong dan murtad. Ia congkak hingga mengaku dirinya sebagai tuhan dan menganjurkan rakyatnya untuk menyembahnya. Rupanya raja itu silau dengan kemajuan kerajaan yang dia pimpin.
Rakyat Diancam.
Karena begitu congkaknya, Raja Al Hakim bernai sekali mengubah kalimat Basmalah.
Kalimat Bismillahirrahmanirrahim digantinya dengan Bismilhakim arrahmanirrahim.
Ia pun bahkan mengumpulkan rakyatnmya untuk mengimani hal itu. Astaghfirullah...
"Wahai rakyatku, mulai saat ini siapa saja yang beriman kepadaku, maka akan aku beri hadiah," demikian sambutannya di hadapan rakyat.
"Sebaliknya, siapa saja yang tidak melakukannya, maka hukuman akan menanti kalian," imbuh dari raja congkak itu.
Nauzubillah min zalik.
Semua rakyat tidak bisa berbuat apa-apa. Di antara mereka terpaksa beribadah kepada Allah SWT, Sang Pencipta Alam secara sembunyi-sembunyi karena takut akan ancaman itu. Nmaun, tidak sedikit pula dari rakyat yang ikut mengimani Raja Al Hakim sebagai tuhan.
Hingga tibalah waktunya, dimana musim panas meliputi wilayah kerajaan tersebut. Pada saat itulah, Allah Azza Wa Jalla menunjukkan bahwa Dia-lah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, melalui makhluk ciptaan-Nya yang lemah bernama lalat. Allah SWT menunjukkan bahwa hanya Dia satu-satunya yang berhak diyakini sebagai Tuhan Yang Maha Esa, bukan dirimu wahai Al Hakim.
Tiba-tiba saja begitu banyak lalat yang mengerubuti raja AL Hakim. Seluruh pengawal dan pelayannya berusaha sekuat tenaga dan dengan segala upaya mengusir lalat-lalat itu dari tubuh Al Hakim, namun semua tak berguna.
Al Hakim yang mengaku tuhan itu tak mampu berbuat apa-apa. Kesombongan dan kecongkakannya tak terdengar lagi. Ia lari tunggang langgang untuk menghindari hewan lemah seperti lalat itu.
Mati Mengenaskan.
Pada saat yang mengkhawatirkan itu, ada seorang qari' yang membaca ayat suci Al Qur'an dengan suara yang keras dan indah untuk didengar.
Ayat Al Qur'an yang dibacanya tersebut adalah surat Al Hajj ayat 73.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
Artinya:
"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, Tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan Amat lemah (pulalah) yang disembah."
(QS.Al Hajj: 73).
Qari' itu melanjutkan lagi bacaannya dengan ayat berikutnya,
مَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Artinya:
mereka tidak Mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha Perkasa.
(QS. Al Hajj: 74).
Ayat-ayat yang dibacakan oleh hamba Allah tersebut kontan saja membuat para pengikut dan rakyat raja Al Hakim tersentak kaget. Keyakinan mereka menjadi goyah. Ayat-ayat itu seolah-olah sengaja diturunkan untuk mendustakan dan membantah pengakuan raja Al Hakim selama ini.
Kerumunan lalat itu telah menyadarkan orang banyak akan kebodohan mereka dengan mengikuti seruan Al Hakim. Lalat-lalat itu benar-benar telah menjadi tentara-tentara Allah SWT. Tidak menyakiti memang, namun serbuan lalat-lalat itu bisa menggoyahkan kekuasaan sang penguasa.
Raja Al Hakim akhirnya jatuh tersungkur dari singgasananya. Raja sombong itu akhirnya lari dan mati mengenaskan dalam pelariannya.
Sumber:
Kitab Tsamarat Al Auraq oleh Ibn Hujjat Al Hamawy.
Adalah Raja Al Hakim Al Fathimy yang merupakan sosok pemimpin yang sombong dan mengaku Tuhan layaknya Fir'aun. Bhakan ia telah berani mengubah kalimat basmalah. Nauzubillah...ia pun kahirnya mati mengenaskan hanya karena dikerubuti lalat.
Kisahnya.
Pada suatu mas, ada seorang penguasa dinasti Fathimiyyah bernama Al Hakim Al Fathimy membangun sebuah masjid jami' di kota Kairo. Namun pada masa akhir kekuasaannya, ia berubah menjadi seorang penguasa yang berfikiran menyimpang, sombong dan murtad. Ia congkak hingga mengaku dirinya sebagai tuhan dan menganjurkan rakyatnya untuk menyembahnya. Rupanya raja itu silau dengan kemajuan kerajaan yang dia pimpin.
Rakyat Diancam.
Karena begitu congkaknya, Raja Al Hakim bernai sekali mengubah kalimat Basmalah.
Kalimat Bismillahirrahmanirrahim digantinya dengan Bismilhakim arrahmanirrahim.
Ia pun bahkan mengumpulkan rakyatnmya untuk mengimani hal itu. Astaghfirullah...
"Wahai rakyatku, mulai saat ini siapa saja yang beriman kepadaku, maka akan aku beri hadiah," demikian sambutannya di hadapan rakyat.
"Sebaliknya, siapa saja yang tidak melakukannya, maka hukuman akan menanti kalian," imbuh dari raja congkak itu.
Nauzubillah min zalik.
Semua rakyat tidak bisa berbuat apa-apa. Di antara mereka terpaksa beribadah kepada Allah SWT, Sang Pencipta Alam secara sembunyi-sembunyi karena takut akan ancaman itu. Nmaun, tidak sedikit pula dari rakyat yang ikut mengimani Raja Al Hakim sebagai tuhan.
Hingga tibalah waktunya, dimana musim panas meliputi wilayah kerajaan tersebut. Pada saat itulah, Allah Azza Wa Jalla menunjukkan bahwa Dia-lah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, melalui makhluk ciptaan-Nya yang lemah bernama lalat. Allah SWT menunjukkan bahwa hanya Dia satu-satunya yang berhak diyakini sebagai Tuhan Yang Maha Esa, bukan dirimu wahai Al Hakim.
Tiba-tiba saja begitu banyak lalat yang mengerubuti raja AL Hakim. Seluruh pengawal dan pelayannya berusaha sekuat tenaga dan dengan segala upaya mengusir lalat-lalat itu dari tubuh Al Hakim, namun semua tak berguna.
Al Hakim yang mengaku tuhan itu tak mampu berbuat apa-apa. Kesombongan dan kecongkakannya tak terdengar lagi. Ia lari tunggang langgang untuk menghindari hewan lemah seperti lalat itu.
Mati Mengenaskan.
Pada saat yang mengkhawatirkan itu, ada seorang qari' yang membaca ayat suci Al Qur'an dengan suara yang keras dan indah untuk didengar.
Ayat Al Qur'an yang dibacanya tersebut adalah surat Al Hajj ayat 73.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
Artinya:
"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, Tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan Amat lemah (pulalah) yang disembah."
(QS.Al Hajj: 73).
Qari' itu melanjutkan lagi bacaannya dengan ayat berikutnya,
مَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Artinya:
mereka tidak Mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha Perkasa.
(QS. Al Hajj: 74).
Ayat-ayat yang dibacakan oleh hamba Allah tersebut kontan saja membuat para pengikut dan rakyat raja Al Hakim tersentak kaget. Keyakinan mereka menjadi goyah. Ayat-ayat itu seolah-olah sengaja diturunkan untuk mendustakan dan membantah pengakuan raja Al Hakim selama ini.
Kerumunan lalat itu telah menyadarkan orang banyak akan kebodohan mereka dengan mengikuti seruan Al Hakim. Lalat-lalat itu benar-benar telah menjadi tentara-tentara Allah SWT. Tidak menyakiti memang, namun serbuan lalat-lalat itu bisa menggoyahkan kekuasaan sang penguasa.
Raja Al Hakim akhirnya jatuh tersungkur dari singgasananya. Raja sombong itu akhirnya lari dan mati mengenaskan dalam pelariannya.
Sumber:
Kitab Tsamarat Al Auraq oleh Ibn Hujjat Al Hamawy.
Thursday, August 18, 2011
Kisah Pemuda Sedekah Seluruh Harta
Subhanallah...
Sungguh luar biasa yang telah terjadi.
Karena mendengar lantunan ayat Al Qur'an, seorang pemuda akhirnya menyerahkan semua hartanya dan ia berjanji hidup di jalan Allah untuk meraih surga. Bidadari surga pun telah menantinya sebelum dia wafat.
Kisahnya.
Pada suatu hari, Al Yafi'i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, seorang ulama besar mengatakan kepada santri-santrinya ketika dirinya akan bersiap-siap hendak berangkat jihad. Ia meminta ke beberapa temannya untuk melantunkan ayat suci Al Qur'an,
"Wahai sahabat, tolonglah bacakan sebuah ayat suci Al Qur'an," pinta Abdul Wahid panggilan akrab ulama ini.
Permintaan sang ulama ini membuat orang-orang yang akan pergi menuju medan perang diam sejenak. Namun ada salah seorang laki-laki setengah baya tampil ke depan. Kemudian laki-laki yang berbaju putih itu membaca Surat At Taubah ayat 111,
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya:
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.
Setelah ayat tersebut dilantunkan, semua yang hadir tidak bisa bicara. Mereka merenungkan bunyi ayat suci tersebut. Kemudian, ada seorang anak muda berusia sekitar 15 tahun, bangkit dari tempat duduknya. Pemuda ini baru saja mendapat warisan yang cukup banyak dari orang tuanya, apalagi ia adalah anak tunggal.
Pemuda ini bernama Mahmud, yang mendapat wairsan karena beberapa hari yang lalu ayahnya baru saja meninggal dunia.
Setelah berdiri, pemuda iniberkata,
"Wahai Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga?"
Mendapat pertanyaan dari seorang pemuda yang muda belia ini, Wahid geleng-geleng kepala hampir tidak percaya. Lalu Wahid menjawab,
"Ya, benar, anak muda."
Jawaban dari Wahid ini membuat pemuda ini senang,
"Kalau begitu, saksikanlah, diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan surga."
Berperang.
Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan agama Islam. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak diberikan untuk diamalkan. Dalam perjalanan ke medan perang, pemuda ini diperhatikan oleh Wahid. Pada siang hari, ia rajin berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah.
"Pemuda ini selalu melakukan shalat malam, dia juga rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan, serta sering menjaga kami bila sedang tidur," tutur Wahid pelan.
Ketika sampai di daerah Romawi dan ketika Wahid sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba anak muda itu maju ke depan dan berteriak,
"Wahai, sahabatku, mari kita maju menghadapi musuh. Aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah."
Wahid menduga, pemuda ini mulai ragu dan pikirannya kacau. Ia kasihan sekali, karena itulah ia mendekatinya,
"Siapakah Ainul Mardiyah itu?" tanya Wahid.
Nampaknyta pemuda itu menjawab dengan tenangnya,
"Tadi ketika aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata,
"Pergilah kepada Ainul Mardiyah."
Kemudian ia meneruskan perkataannya,
"Ia juga mengajakku memasuki taman yang dibawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan di pinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah.
Manakala melihat kedatanganku, mereka bergembira seraya berkata,
"Inilah suami Ainul Mardiyah."
Bidadari cantik.
Bidarari-bidadari nampaknya senang sekali bertemu dengan Mahmud, ternyata bidadari itu adalah pembantu Ainul Mardiyah. Bidadari pembantu itu menyuruh Mahmud meneruskan langkahnya. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam,
"Hai Ainul Mardiyah, ini suamimu datang."
Perkataan bidadari itulah yang membuat hatiku berdebar-debar. Setelah itu, aku mendekati pintu yang di dalam ruangan itu ada wanita yang bernama Ainul Mardiyah. Lalu aku memberi salam kepadanya. Setelah menjawab salam, aku dipersilahkan masuk. Aku lihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut.
Kemudian aku dekati dia. Tapi Ainul Mardiyah itu menyuruh untuk tidak mendekat. Waktu mendekat, dia berkata,
"Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu."
Mahmud melanjutkankisah mimpinya,
"Lalu aku terbangun. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama."
Belum lagi percakapan mereka selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri dari sembilan orang menyerbu. Pemuda itu segera bangkit dan melabrak mereka. Anak muda ini bagaikan singa kelaparan. Ia menerjang musuh dengan gagah beraninya sambil mengucap takbir tiga kali,
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar."
Selesai pertempuran, anak muda itu terlihat penuh luka di tubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, hingga ruhnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia.
Sungguh luar biasa yang telah terjadi.
Karena mendengar lantunan ayat Al Qur'an, seorang pemuda akhirnya menyerahkan semua hartanya dan ia berjanji hidup di jalan Allah untuk meraih surga. Bidadari surga pun telah menantinya sebelum dia wafat.
Kisahnya.
Pada suatu hari, Al Yafi'i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, seorang ulama besar mengatakan kepada santri-santrinya ketika dirinya akan bersiap-siap hendak berangkat jihad. Ia meminta ke beberapa temannya untuk melantunkan ayat suci Al Qur'an,
"Wahai sahabat, tolonglah bacakan sebuah ayat suci Al Qur'an," pinta Abdul Wahid panggilan akrab ulama ini.
Permintaan sang ulama ini membuat orang-orang yang akan pergi menuju medan perang diam sejenak. Namun ada salah seorang laki-laki setengah baya tampil ke depan. Kemudian laki-laki yang berbaju putih itu membaca Surat At Taubah ayat 111,
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالإنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ وَمَنْ أَوْفَى بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ وَذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya:
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang besar.
Setelah ayat tersebut dilantunkan, semua yang hadir tidak bisa bicara. Mereka merenungkan bunyi ayat suci tersebut. Kemudian, ada seorang anak muda berusia sekitar 15 tahun, bangkit dari tempat duduknya. Pemuda ini baru saja mendapat warisan yang cukup banyak dari orang tuanya, apalagi ia adalah anak tunggal.
Pemuda ini bernama Mahmud, yang mendapat wairsan karena beberapa hari yang lalu ayahnya baru saja meninggal dunia.
Setelah berdiri, pemuda iniberkata,
"Wahai Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan surga?"
Mendapat pertanyaan dari seorang pemuda yang muda belia ini, Wahid geleng-geleng kepala hampir tidak percaya. Lalu Wahid menjawab,
"Ya, benar, anak muda."
Jawaban dari Wahid ini membuat pemuda ini senang,
"Kalau begitu, saksikanlah, diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan surga."
Berperang.
Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan agama Islam. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak diberikan untuk diamalkan. Dalam perjalanan ke medan perang, pemuda ini diperhatikan oleh Wahid. Pada siang hari, ia rajin berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah.
"Pemuda ini selalu melakukan shalat malam, dia juga rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan, serta sering menjaga kami bila sedang tidur," tutur Wahid pelan.
Ketika sampai di daerah Romawi dan ketika Wahid sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba anak muda itu maju ke depan dan berteriak,
"Wahai, sahabatku, mari kita maju menghadapi musuh. Aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah."
Wahid menduga, pemuda ini mulai ragu dan pikirannya kacau. Ia kasihan sekali, karena itulah ia mendekatinya,
"Siapakah Ainul Mardiyah itu?" tanya Wahid.
Nampaknyta pemuda itu menjawab dengan tenangnya,
"Tadi ketika aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata,
"Pergilah kepada Ainul Mardiyah."
Kemudian ia meneruskan perkataannya,
"Ia juga mengajakku memasuki taman yang dibawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan di pinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah.
Manakala melihat kedatanganku, mereka bergembira seraya berkata,
"Inilah suami Ainul Mardiyah."
Bidadari cantik.
Bidarari-bidadari nampaknya senang sekali bertemu dengan Mahmud, ternyata bidadari itu adalah pembantu Ainul Mardiyah. Bidadari pembantu itu menyuruh Mahmud meneruskan langkahnya. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam,
"Hai Ainul Mardiyah, ini suamimu datang."
Perkataan bidadari itulah yang membuat hatiku berdebar-debar. Setelah itu, aku mendekati pintu yang di dalam ruangan itu ada wanita yang bernama Ainul Mardiyah. Lalu aku memberi salam kepadanya. Setelah menjawab salam, aku dipersilahkan masuk. Aku lihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut.
Kemudian aku dekati dia. Tapi Ainul Mardiyah itu menyuruh untuk tidak mendekat. Waktu mendekat, dia berkata,
"Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu."
Mahmud melanjutkankisah mimpinya,
"Lalu aku terbangun. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama."
Belum lagi percakapan mereka selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri dari sembilan orang menyerbu. Pemuda itu segera bangkit dan melabrak mereka. Anak muda ini bagaikan singa kelaparan. Ia menerjang musuh dengan gagah beraninya sambil mengucap takbir tiga kali,
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar."
Selesai pertempuran, anak muda itu terlihat penuh luka di tubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, hingga ruhnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia.
Sunday, August 14, 2011
Bapaknya Para Dokter
Jika Anda pelajar SMU, dan berkeinginan kelak untuk melanjutkan studi ke Fakultas Kedokteran di luar negeri, khususnya di Paris, niscaya akan Anda jumpai foto Avicenna terpampang dengan gagah di gedung Fakultas Kedokteran tersebut.
Tertulis di bawahnya,
"Bapak Para Dokter di Dunia."
Itulah Ibnu Sina.
Acicenna, begitu para pakar kedokteran Amerika dan Eropa menyebutnya. Ia adalah tokoh terkemuka di bidang kedokteran yang hidup pada abad ke 10. Nama lengkapnya adalah Abu Ali al Husain ibn Abdallah ibn Sina.
Ibnu Sina lahir pada tahun 981 di Afsana, kota kecil dekat Bukhara, tempat ahli hadits terkemuka bernama Bukhari.
Sejak kecil Ibnu Sina terkenal amat bersungguh-sungguh dalam belajar dan memang tak ada ilmuwan sukses yang tidak belajar dengan keras.
Bayangkan saja, Ibnu Sina kecil sudah mempelajari ilmu kedokteran sejak usia 10 tahun. Di usia itu pula ia telah hafal 666 keseluruhan ayat Al-Qur'an, dan bahkan sebelumnya Ibnu Sina telah menggeluti Matematika dan ilmu Logika dari seorang guru terkemuka, Abu Abdallah Natili, yang juga seorang filsuf terkenal.
Nah, inilah yang menarik.
Sweet Seventeen Ibnu Sina dilalui dengan teramat manis.
Manis bukan lantaran sang orang tua membuatkan pesta meriah, tapi justru di usia itulah Ibnu Sina dipercaya dan berhasil mengobati hingga sembuh penyakit Raja Bukhara saat itu, Nooh ibn Mansoor. Padahal banyak tabib dan ahli senior tak berhasil mengobatinya.
Raja begitu gembira, Ibnu SIna dimintanya agar sudi tinggal bersamanya di istana Raja. Namun ibnu Sina secara halus menolaknya.
"Bukan aku yang menyembuhkan, tapi Allah SWT."
Dan Ibnu SIna memohon diperbolehkan tinggal di perpustakaan kerajaan.
Ibnu Sina makin luas wawasannya, ia pun menjadi ahli matematika, filsuf dan astronomi. Selain itu, ia juga seorang pustyakawan dan psikiater yang handal.
Semangat belajar Ibnu Sina memang tak terkalahkan. Sepeninggal ayahandanya, Ibnu Sina makin sering berkelana, mencari ilmu dan mengajarkannya kemana saja. Ibnu Sina pernah kuliah di Jurjan, sebuah kota di Timur Tengan. Di sini ia berguru ke seorang sastrawan dan ulama besar Abu Raihan al Biruni.
Ibnu Sina masih melanjutkan kuliahnya ke Rayy dan Hamadan, kemudian ke Iran. Di sepanjang perjalanannya, ia banyak melahirkan karya besar. Paling tidak ada dua buku referensi dunia dari Ibnu SIna yang amat tersohor.
Kitab Al Qanun fi al Tibb, yang diterjemahkan menjadi The Canon, adalah buku rujukan ilmu kedokteran dunia hingga sekarang. Di dalamnya tertulis ensiklopedia jutaan item pengobatan dan jenis obat-obatan. Konsep penyembuhan sistematis dan berkelanjutan juga diperkenalkan Ibnu Sina. Bahkan ia pula yang mencatat dan memperkenalkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya.
Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali memisah-misahkan serta merinci seluruh bagian tubuh, misalnya mata, telinga. Ketika itu, Ibnu SIna juga telah menyimpulkan bahwa setiap tubuh manusia dari ujung rambut hingga ujung kaki saling berhubungan.
Dirumuskannya pula, kesehatan fisik dan kesehatan jiwa saling terkait dan saling mendukung.
Ibnu Sina pula yang mengenalkan dunia kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama patologi dan farmakologi.
Ada lagi satu kitab Ibnu SIna yang amat besar pengaruhnya pada dunia kedokteran.
Asy-Syifa' yang bahasa latin diterjemahkan menjadi Sanatio.
Itulah Ibnu Sina, karya-karya besarnya begitu berjasa dalam membuka cakrawala dunia kedokteran.
Ia meninggal dunia pada tahun 1073, di Hamadan.
Amal jariyahnya mengalir tiada henti hingga sekarang.
Sudah semestinya, jika generasi muslim cendekia saat ini harus belajar keras mengejar ketertinggalan yang ada.
BUKAN DONGENG BUKAN KHAYALAN. INILAH KISAH TELADAN YANG MULIA.
MARI CERITAKAN KEPADA PUTRA-PUTRI KITA AGAR ANAK MAKIN DEKAT DAN BANGGA DENGAN AGAMANYA
Tertulis di bawahnya,
"Bapak Para Dokter di Dunia."
Itulah Ibnu Sina.
Acicenna, begitu para pakar kedokteran Amerika dan Eropa menyebutnya. Ia adalah tokoh terkemuka di bidang kedokteran yang hidup pada abad ke 10. Nama lengkapnya adalah Abu Ali al Husain ibn Abdallah ibn Sina.
Ibnu Sina lahir pada tahun 981 di Afsana, kota kecil dekat Bukhara, tempat ahli hadits terkemuka bernama Bukhari.
Sejak kecil Ibnu Sina terkenal amat bersungguh-sungguh dalam belajar dan memang tak ada ilmuwan sukses yang tidak belajar dengan keras.
Bayangkan saja, Ibnu Sina kecil sudah mempelajari ilmu kedokteran sejak usia 10 tahun. Di usia itu pula ia telah hafal 666 keseluruhan ayat Al-Qur'an, dan bahkan sebelumnya Ibnu Sina telah menggeluti Matematika dan ilmu Logika dari seorang guru terkemuka, Abu Abdallah Natili, yang juga seorang filsuf terkenal.
Nah, inilah yang menarik.
Sweet Seventeen Ibnu Sina dilalui dengan teramat manis.
Manis bukan lantaran sang orang tua membuatkan pesta meriah, tapi justru di usia itulah Ibnu Sina dipercaya dan berhasil mengobati hingga sembuh penyakit Raja Bukhara saat itu, Nooh ibn Mansoor. Padahal banyak tabib dan ahli senior tak berhasil mengobatinya.
Raja begitu gembira, Ibnu SIna dimintanya agar sudi tinggal bersamanya di istana Raja. Namun ibnu Sina secara halus menolaknya.
"Bukan aku yang menyembuhkan, tapi Allah SWT."
Dan Ibnu SIna memohon diperbolehkan tinggal di perpustakaan kerajaan.
Ibnu Sina makin luas wawasannya, ia pun menjadi ahli matematika, filsuf dan astronomi. Selain itu, ia juga seorang pustyakawan dan psikiater yang handal.
Semangat belajar Ibnu Sina memang tak terkalahkan. Sepeninggal ayahandanya, Ibnu Sina makin sering berkelana, mencari ilmu dan mengajarkannya kemana saja. Ibnu Sina pernah kuliah di Jurjan, sebuah kota di Timur Tengan. Di sini ia berguru ke seorang sastrawan dan ulama besar Abu Raihan al Biruni.
Ibnu Sina masih melanjutkan kuliahnya ke Rayy dan Hamadan, kemudian ke Iran. Di sepanjang perjalanannya, ia banyak melahirkan karya besar. Paling tidak ada dua buku referensi dunia dari Ibnu SIna yang amat tersohor.
Kitab Al Qanun fi al Tibb, yang diterjemahkan menjadi The Canon, adalah buku rujukan ilmu kedokteran dunia hingga sekarang. Di dalamnya tertulis ensiklopedia jutaan item pengobatan dan jenis obat-obatan. Konsep penyembuhan sistematis dan berkelanjutan juga diperkenalkan Ibnu Sina. Bahkan ia pula yang mencatat dan memperkenalkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertama kalinya.
Ibnu Sina adalah orang yang pertama kali memisah-misahkan serta merinci seluruh bagian tubuh, misalnya mata, telinga. Ketika itu, Ibnu SIna juga telah menyimpulkan bahwa setiap tubuh manusia dari ujung rambut hingga ujung kaki saling berhubungan.
Dirumuskannya pula, kesehatan fisik dan kesehatan jiwa saling terkait dan saling mendukung.
Ibnu Sina pula yang mengenalkan dunia kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama patologi dan farmakologi.
Ada lagi satu kitab Ibnu SIna yang amat besar pengaruhnya pada dunia kedokteran.
Asy-Syifa' yang bahasa latin diterjemahkan menjadi Sanatio.
Itulah Ibnu Sina, karya-karya besarnya begitu berjasa dalam membuka cakrawala dunia kedokteran.
Ia meninggal dunia pada tahun 1073, di Hamadan.
Amal jariyahnya mengalir tiada henti hingga sekarang.
Sudah semestinya, jika generasi muslim cendekia saat ini harus belajar keras mengejar ketertinggalan yang ada.
BUKAN DONGENG BUKAN KHAYALAN. INILAH KISAH TELADAN YANG MULIA.
MARI CERITAKAN KEPADA PUTRA-PUTRI KITA AGAR ANAK MAKIN DEKAT DAN BANGGA DENGAN AGAMANYA
Saturday, August 13, 2011
Siasat Iblis Mengganggu Orang Puasa
Iblis pernah membuat pengakuan kepada Rasulullah SAW, bahwa ia merasa kesulitan dalam mengganggu seseorang yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan ikhlas.
Kisahnya.
Allah SWT telah memerintahkan seorang malaikat untuk menemui Iblis agar dia menghadap Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya.
Maka malaikat pun menjumpai iblis dan berkata,
"Wahai iblis, Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah agar engkau menghadap Rasulullah SAW. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu, engkau jawab dengan sebenar-benarnya dan apapun yang ditanya Rasulullah. Jika engkau berdusta walau hnaya satu perkataan, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras."
Mendengar ucapan malaikat yang dahsyat itu, iblis sangat ketakutan.
Maka segeralah dia menghadap Nabi Muhammad SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih sepuluh helai, panjangnya seperti ekor lembu.
Pengakuan Iblis.
Iblis pun memberi salam.
Namun sampai tiga kali tidak juga dijawab oleh Nabi.
"Ya Rasulullah SAW, mengapa engkau tidak menjawab salamku, bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?" kata iblis.
"Hai seteru Allah, kenapa engkau menunjukkan kebaikanmu, janganlah engkau mencoba menipuku, sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s. Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah, hanya saja aku diharamkan Allah membalas salammu," ujar Rasulullah SAW dengan meyakinkan.
"Ya Rasulullah SAW, janganlah engkau marah. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu tipu dayaku terhadap umatmu," aku iblis kepada Nabi.
Beberapa saat kemudian Rasulullah SAW mengajukan beberapa pertanyaan.
Nabi berkata,
"Jika umatku berpuasa karena Allah SWT, bagaimana keadaanmu?"
Mendengar pertanyaan itu, tubuh iblis ketakutan.
Kemudian ia menjawab,
"Ya Rasulullah, inilah bencana yang paling besar bahayanya untukku," jawab iblis.
"Apa maksudmu?" tanya Rasulullah SAW.
"Apabila masuk bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy. Bagi orang yang berpuasa, Allah SWT akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar, serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa," jawab iblis.
"Lantas apa yang kau resahkan?" tanya Nabi SAW.
"Yang menghancurkan hatiku adalah malaikat dan semua isi alam yang siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa," jawab iblis lagi.
Sasaran Iblis dalam Bulan Puasa.
"Jika memang demikian, apa yang akan engkau lakukan kepada umatku?" tanya Rasulullah SAW.
"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama adalah ulama yang memberi nasehat kepada manusia. Yang kedua, umat Anda yang sabar, syukur, dan ridha dengan karunia Allah SWT,"ujar iblis.
"Lalu siapakah yang ketiga dari umatku itu?" tanya Nabi SAW.
"Yang ketiga dari umatmu seperti Fir'aun. Terlampau sombong dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka aku pun bersuka cita. Kemudian aku masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke mana saja sesuai kehendakku. AKu membuat dia senang kepada dunia, umatmu yang ketiga itu akan melupakan ibadah, tidak mengeluarkan zakat," kata iblis.
"Lalu apa siasatmu dalam mengganggu golongan umatku yang ketiga itu?" tanya Nabi SAW.
"Aku menggodanya agar minta kaya dulu, setelah kaya ia akan sombong dan lupa beramal. Jika demikian, umatmu itu akan saling berebut harta, saling benci dan menghina kepada yang miskin. Jika demikian, tinggal menunggu kehancurannya," jelasiblis.
Setelah mengerti akan tipu daya iblis itu, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar menjalankan ibadah puasa dengan penuh harap dan ridha kepada Allah SWT. Semoga kita semua bisa menjadi hamba yang benar-benar ikhlas dan tulus dalam berpuasa.
Terakhir,
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan Saudara Saudariku yang seiman
Kisahnya.
Allah SWT telah memerintahkan seorang malaikat untuk menemui Iblis agar dia menghadap Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disukai maupun yang dibencinya.
Maka malaikat pun menjumpai iblis dan berkata,
"Wahai iblis, Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah agar engkau menghadap Rasulullah SAW. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu, engkau jawab dengan sebenar-benarnya dan apapun yang ditanya Rasulullah. Jika engkau berdusta walau hnaya satu perkataan, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras."
Mendengar ucapan malaikat yang dahsyat itu, iblis sangat ketakutan.
Maka segeralah dia menghadap Nabi Muhammad SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih sepuluh helai, panjangnya seperti ekor lembu.
Pengakuan Iblis.
Iblis pun memberi salam.
Namun sampai tiga kali tidak juga dijawab oleh Nabi.
"Ya Rasulullah SAW, mengapa engkau tidak menjawab salamku, bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?" kata iblis.
"Hai seteru Allah, kenapa engkau menunjukkan kebaikanmu, janganlah engkau mencoba menipuku, sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s. Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah, hanya saja aku diharamkan Allah membalas salammu," ujar Rasulullah SAW dengan meyakinkan.
"Ya Rasulullah SAW, janganlah engkau marah. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu tipu dayaku terhadap umatmu," aku iblis kepada Nabi.
Beberapa saat kemudian Rasulullah SAW mengajukan beberapa pertanyaan.
Nabi berkata,
"Jika umatku berpuasa karena Allah SWT, bagaimana keadaanmu?"
Mendengar pertanyaan itu, tubuh iblis ketakutan.
Kemudian ia menjawab,
"Ya Rasulullah, inilah bencana yang paling besar bahayanya untukku," jawab iblis.
"Apa maksudmu?" tanya Rasulullah SAW.
"Apabila masuk bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy. Bagi orang yang berpuasa, Allah SWT akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar, serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa," jawab iblis.
"Lantas apa yang kau resahkan?" tanya Nabi SAW.
"Yang menghancurkan hatiku adalah malaikat dan semua isi alam yang siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa," jawab iblis lagi.
Sasaran Iblis dalam Bulan Puasa.
"Jika memang demikian, apa yang akan engkau lakukan kepada umatku?" tanya Rasulullah SAW.
"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama adalah ulama yang memberi nasehat kepada manusia. Yang kedua, umat Anda yang sabar, syukur, dan ridha dengan karunia Allah SWT,"ujar iblis.
"Lalu siapakah yang ketiga dari umatku itu?" tanya Nabi SAW.
"Yang ketiga dari umatmu seperti Fir'aun. Terlampau sombong dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka aku pun bersuka cita. Kemudian aku masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke mana saja sesuai kehendakku. AKu membuat dia senang kepada dunia, umatmu yang ketiga itu akan melupakan ibadah, tidak mengeluarkan zakat," kata iblis.
"Lalu apa siasatmu dalam mengganggu golongan umatku yang ketiga itu?" tanya Nabi SAW.
"Aku menggodanya agar minta kaya dulu, setelah kaya ia akan sombong dan lupa beramal. Jika demikian, umatmu itu akan saling berebut harta, saling benci dan menghina kepada yang miskin. Jika demikian, tinggal menunggu kehancurannya," jelasiblis.
Setelah mengerti akan tipu daya iblis itu, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar menjalankan ibadah puasa dengan penuh harap dan ridha kepada Allah SWT. Semoga kita semua bisa menjadi hamba yang benar-benar ikhlas dan tulus dalam berpuasa.
Terakhir,
Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan Saudara Saudariku yang seiman
Tuesday, August 2, 2011
Sejarah Sihir
Ilmu sihir itu sudah ada sejak zaman dahulu. hingga kinipun ilmu tersebut tetap dipraktekkan oleh manusia baik untuk tujuan jahat maupun kebaikan.
Kisahnya.
Sihir dalam kaca mata mistik adalah sistem konsep yang merupakan kemampuan manusia untuk mengendalikan alam termasuk kejadian, obyek, orang dan fenomena fisik melalui mistik, paranormal atau supranatural. Oleh karena itulah dalam banyak kebudayaan, sihir berada di bawah tekanan dari dan dalam kompetisi dengan ilmu pengetahuan dan agama.
Sihir dalam bahas Arab berasal dari kata sharo atau sihrun yang berarti sihir atau tipu daya.
Menurut para ulama, sihir adalah perkara atau kejadian yang luar biasa dalam pandangan orang yang melihatnya. Sihir dapat dipelajari. Seseornag yang mempelajari, mengetahui dan mengerjakan sihir, tentu ia akan dapat melakukan perkara tersebut.
Sementara hakekatnya, sihir ini tidaklah dapat dikatakan sebagai sesuatu yang luar biasa karena sihir dapat dipelajari. Hnya orang-orang yang melihatnya tidak mengetahui hingga dapat dikatakan tertipu daya oleh si pelaku sihir itu.
Sejarah Sihir.
Ilmu sihir ini pertama kalai ada pada zaman Nabi Sulaimana a.s.
Dahulu para setan naik ke langit untuk mencuri kabar yang disampaikan oelh para malaikat tentang sesuatu yang akan terjadi di muka bumi berupa kematian, ilmu ghaib, dan perintah Allah SWT.
Allah memberitahukan kepada Nabi Sulaiman tentang tipu daya setan tersebut, lalu Nabi Sulaiman memendam seluruh catatan kalimat di bawah kursi kerajaan dan tidak ada satu setan pun yang mampu mendekatinya.
Setelah Nabi Sualiman wafat, setan berubah wujud seperti manusia dan berusaha mengeluarkan catatan tersebut dari bawah kursi Sulaiman, kemudian dia mengatakan kepada manusia,
"Apakah kalian ingin mendapatkan harta karun yang tidak pernah terbatang?"
Maka setan menunjukkan sihir yang dipendam oleh Nabi Sulaiman di bawah kursinya lalu dipelajari oleh manusia dari zaman ke zaman.
Zaman Nabi Muhammad.
Kemudian pada zaman Nabi Muhammad, tersebar tuduhan dikalangan orang-orang Yahudi bahwa Nabi Sulaiman mengejarkan sihir, begitu pula malaikat Jibril dan Mikail.
Lalu turun ayat sebagai bantahan terhadap tuduhan Yahudi tersebut.
Yang benar adalah bahwa Nabi Sulaiaman tidak pernah mengajarkan sihir apalagi sebagai tukang sihir, begitu pula kedua malaikat, Jibril dan Mikail.
Karena itulah dalam ajaran islam sihir tergolog syirik.
Itulah sedikit kisah asal mula ilmu sihir yang telah ada di dunia ini.
(Dicuplik dari kitab Ibnu Katsir).
Kisahnya.
Sihir dalam kaca mata mistik adalah sistem konsep yang merupakan kemampuan manusia untuk mengendalikan alam termasuk kejadian, obyek, orang dan fenomena fisik melalui mistik, paranormal atau supranatural. Oleh karena itulah dalam banyak kebudayaan, sihir berada di bawah tekanan dari dan dalam kompetisi dengan ilmu pengetahuan dan agama.
Sihir dalam bahas Arab berasal dari kata sharo atau sihrun yang berarti sihir atau tipu daya.
Menurut para ulama, sihir adalah perkara atau kejadian yang luar biasa dalam pandangan orang yang melihatnya. Sihir dapat dipelajari. Seseornag yang mempelajari, mengetahui dan mengerjakan sihir, tentu ia akan dapat melakukan perkara tersebut.
Sementara hakekatnya, sihir ini tidaklah dapat dikatakan sebagai sesuatu yang luar biasa karena sihir dapat dipelajari. Hnya orang-orang yang melihatnya tidak mengetahui hingga dapat dikatakan tertipu daya oleh si pelaku sihir itu.
Sejarah Sihir.
Ilmu sihir ini pertama kalai ada pada zaman Nabi Sulaimana a.s.
Dahulu para setan naik ke langit untuk mencuri kabar yang disampaikan oelh para malaikat tentang sesuatu yang akan terjadi di muka bumi berupa kematian, ilmu ghaib, dan perintah Allah SWT.
Allah memberitahukan kepada Nabi Sulaiman tentang tipu daya setan tersebut, lalu Nabi Sulaiman memendam seluruh catatan kalimat di bawah kursi kerajaan dan tidak ada satu setan pun yang mampu mendekatinya.
Setelah Nabi Sualiman wafat, setan berubah wujud seperti manusia dan berusaha mengeluarkan catatan tersebut dari bawah kursi Sulaiman, kemudian dia mengatakan kepada manusia,
"Apakah kalian ingin mendapatkan harta karun yang tidak pernah terbatang?"
Maka setan menunjukkan sihir yang dipendam oleh Nabi Sulaiman di bawah kursinya lalu dipelajari oleh manusia dari zaman ke zaman.
Zaman Nabi Muhammad.
Kemudian pada zaman Nabi Muhammad, tersebar tuduhan dikalangan orang-orang Yahudi bahwa Nabi Sulaiman mengejarkan sihir, begitu pula malaikat Jibril dan Mikail.
Lalu turun ayat sebagai bantahan terhadap tuduhan Yahudi tersebut.
Yang benar adalah bahwa Nabi Sulaiaman tidak pernah mengajarkan sihir apalagi sebagai tukang sihir, begitu pula kedua malaikat, Jibril dan Mikail.
Karena itulah dalam ajaran islam sihir tergolog syirik.
Itulah sedikit kisah asal mula ilmu sihir yang telah ada di dunia ini.
(Dicuplik dari kitab Ibnu Katsir).