Kisah Islamiah hadir kembali.
Adalah Raja Al Hakim Al Fathimy yang merupakan sosok pemimpin yang sombong dan mengaku Tuhan layaknya Fir'aun. Bhakan ia telah berani mengubah kalimat basmalah. Nauzubillah...ia pun kahirnya mati mengenaskan hanya karena dikerubuti lalat.
Kisahnya.
Pada suatu mas, ada seorang penguasa dinasti Fathimiyyah bernama Al Hakim Al Fathimy membangun sebuah masjid jami' di kota Kairo. Namun pada masa akhir kekuasaannya, ia berubah menjadi seorang penguasa yang berfikiran menyimpang, sombong dan murtad. Ia congkak hingga mengaku dirinya sebagai tuhan dan menganjurkan rakyatnya untuk menyembahnya. Rupanya raja itu silau dengan kemajuan kerajaan yang dia pimpin.
Rakyat Diancam.
Karena begitu congkaknya, Raja Al Hakim bernai sekali mengubah kalimat Basmalah.
Kalimat Bismillahirrahmanirrahim digantinya dengan Bismilhakim arrahmanirrahim.
Ia pun bahkan mengumpulkan rakyatnmya untuk mengimani hal itu. Astaghfirullah...
"Wahai rakyatku, mulai saat ini siapa saja yang beriman kepadaku, maka akan aku beri hadiah," demikian sambutannya di hadapan rakyat.
"Sebaliknya, siapa saja yang tidak melakukannya, maka hukuman akan menanti kalian," imbuh dari raja congkak itu.
Nauzubillah min zalik.
Semua rakyat tidak bisa berbuat apa-apa. Di antara mereka terpaksa beribadah kepada Allah SWT, Sang Pencipta Alam secara sembunyi-sembunyi karena takut akan ancaman itu. Nmaun, tidak sedikit pula dari rakyat yang ikut mengimani Raja Al Hakim sebagai tuhan.
Hingga tibalah waktunya, dimana musim panas meliputi wilayah kerajaan tersebut. Pada saat itulah, Allah Azza Wa Jalla menunjukkan bahwa Dia-lah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, melalui makhluk ciptaan-Nya yang lemah bernama lalat. Allah SWT menunjukkan bahwa hanya Dia satu-satunya yang berhak diyakini sebagai Tuhan Yang Maha Esa, bukan dirimu wahai Al Hakim.
Tiba-tiba saja begitu banyak lalat yang mengerubuti raja AL Hakim. Seluruh pengawal dan pelayannya berusaha sekuat tenaga dan dengan segala upaya mengusir lalat-lalat itu dari tubuh Al Hakim, namun semua tak berguna.
Al Hakim yang mengaku tuhan itu tak mampu berbuat apa-apa. Kesombongan dan kecongkakannya tak terdengar lagi. Ia lari tunggang langgang untuk menghindari hewan lemah seperti lalat itu.
Mati Mengenaskan.
Pada saat yang mengkhawatirkan itu, ada seorang qari' yang membaca ayat suci Al Qur'an dengan suara yang keras dan indah untuk didengar.
Ayat Al Qur'an yang dibacanya tersebut adalah surat Al Hajj ayat 73.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
Artinya:
"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, Tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan Amat lemah (pulalah) yang disembah."
(QS.Al Hajj: 73).
Qari' itu melanjutkan lagi bacaannya dengan ayat berikutnya,
مَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Artinya:
mereka tidak Mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha Perkasa.
(QS. Al Hajj: 74).
Ayat-ayat yang dibacakan oleh hamba Allah tersebut kontan saja membuat para pengikut dan rakyat raja Al Hakim tersentak kaget. Keyakinan mereka menjadi goyah. Ayat-ayat itu seolah-olah sengaja diturunkan untuk mendustakan dan membantah pengakuan raja Al Hakim selama ini.
Kerumunan lalat itu telah menyadarkan orang banyak akan kebodohan mereka dengan mengikuti seruan Al Hakim. Lalat-lalat itu benar-benar telah menjadi tentara-tentara Allah SWT. Tidak menyakiti memang, namun serbuan lalat-lalat itu bisa menggoyahkan kekuasaan sang penguasa.
Raja Al Hakim akhirnya jatuh tersungkur dari singgasananya. Raja sombong itu akhirnya lari dan mati mengenaskan dalam pelariannya.
Sumber:
Kitab Tsamarat Al Auraq oleh Ibn Hujjat Al Hamawy.