Kisah Islamiah malam ini tentang air muncur yang berada di Arafah.
Pada usianya yang terbilang masih muda, aneka mukjizat sudah muncul, salah satunya adalah air mancur di Arafah.
Bukan itu saja, tutur kata yang lembut, sikap yang santun serta selalu berpikir positif membuat Muhammad dipercaya semua orang dan dijuluki Al Amin.
Kisahnya.
Waktu terus bergulir, Nabi Muhammad mulai tumbuh menjadi remaja yang rupawan. Pola pemikiran yang cerdas dan suka membantu orang-orang di sekelilingnya menjadi nilai tersendiri di mata sang paman. Tak heran, bila kemana pun Abu Thalib berpergian selalu membawa serta Muhammad. Seperti saat berdagang ke pasar Zulmajaz.
Mukjizat.
Letak pasar Zulmajaz memang cukup jauh dari tempat tinggal Abu Thalib dan Muhammad. Tak heran jika di tengah perjalanan, perbekalan mereka habis. Saat itu, Abu Thalib merasa sangat haus sekali. Air yang mereka bawa sudah habis dan mustahil menemukan air di sekitar tempat itu.
Saat itulah Abu Thalib teringat akan keponakannya, ia tahu bila ada Muhammad di sampingnya, tidak akan ada kelaparan atau kehausan.
Dengan lirih, ia pun berkata,
"Keponakanku, aku sangat haus sekali, bisakah engkau membantuku?"
Muhammad segera berbalik dan menatap pamannya. Dilihatnya bibir pamannya mengering. Abu Thalib tahu, bahwa keponakannya itu akan membantunya dan segera akan mendapatkan air.
Tapi, mana mungkin ia bisa memperolehnya di tengah gurun yang panas dan gersang seperti itu. Mendapat keluhan dari pamannya, Muhammad segera turun dari untanya dan berdoa kepada Allah SWT. Begitu Muhammad menyentuh tanah dengan tumitnya, air mulai keluar dari dalam tanah.
Subhanallah...
Air itu mengalir seperti air mancur kecil yang mengalir dengan deras.
Abu Thalib Takjub.
Abu Thalib penuh takjub melihat kejadian itu. Seketika itu juga Muhammad mengisi wadah air yang dimilikinya dengan air dan mengulurkan kepada pamannya.
"Ini paman, ambillah," ujar Muhammad.
Abu Thalib meminum air itu dengan puas. Ia sangat bersyukur memiliki keponakan yang dilimpahi rahmat dan mukjizat oleh Allah SWT.
Dipeluknya keponakannya itu dengan penuh rasa sayang, kekaguman dan rasa bangga. Mereka lalu melanjutkan perjalanan.
Air mancur yang keluar dari tempat Muhammad berpijak, hingga sekarang tak pernah mengering. Bahkan, sampai saat ini orang-orang yang pergi ke sana untuk melaksanakan ibadah haji menggunakannya untuk minum damn mendinginkan badan.
Orang-orang Menyebutnya Air mancur Arafah.