Pages - Menu

Saturday, December 17, 2011

Nabi Isa Menolak Disebut Tuhan

Di dalam Al Qur'an, Isa atau yang diklaim umat Kristiani sebagai Tuhan Yesus, jelas-jelas menolak jika dirinya disebut Tuhan.
Isa hanya manusia biasa yang diangkat oleh Allah SWT sebagai Nabi-Nya.


Berikut Kisah Nabi Isa as Menolak Disebut Tuhan.
Nabi Isa as diangkat menjadi nabi untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil di Palestina.
DalamAl Qur'an, nama Isa disebut sebanyak 25 kali.
Sebagai seorang Nabi, Isa banyak dikarunia mukjizat.

Al Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Nabi Isa as sebagai anak Maryam tanpa ayah. Menurut kisah Al Qur'an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh Malaikat Jibril. Dan Malaikat Jibril mengatakan kepada Maryam bahwa akan diberikan calon anak yang bernama Isa. Maryam sangat terkejut karena ia telah bersumpah untuk menjaga keperawanannya kepada Allah SWT.

Lalu Jibril pun menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara itu adalah perkara yang mudah bagi Allah SWT, seperti halnya dalam penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Allah SWT berfirman,

قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا

Artinya:
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
(QS. Maryam: 21).




Banyak Karunia Mukjizat
Setelah Maryam mengandung, ia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat. Di sana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon kurma. Meskipun masih bayi, namun Nabi Isa as telah dikarunia mukjizat oleh Allah SWT. Kala itu Nabi Isa as bisa berbicara kepada ibunya untuk mengguncangkan pohon kurma sehingga buahnya berjatuhan. Di makanlah buah kurma yang lezat itu.

Maryam bersama anaknya kemudian kembali ke area penduduk. Namun saat itu Maryam dituduh telah melakukan perzinaan karena punya anak tanpa seorang ayah. Lagi-lagi Nabi Isa as yang masih bayi dapat berbicara kepada Bani Israil saat itu.
Kata-kata Nabi Isa as diabadikan dalam Al Qur'an.

قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا

Artinya:
30. berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
(QS. Maryam: 30-32).

Nabi Isa as diutus kepada Bani Israil untuk mengajarkan tentang ke-Esaan Allah SWT dan menyelamatkan mereka dari kesesatan.

Nabi Isa as kemudian tumbuh dewasa dengan berbagai mukjizat sebagai tanda kenabian.
Diantara mukjizat Nabi Isa as adalah:
1. Bisa berbicara waktu masih bayi.
2. Dapat memberikan kehidupan kepada burung yang dibuat dari tanah liat.
3. Menyembuhkan orang yang sakit Lepra.
4. Menyembuhkan orang buta.
5. Membangkitkan orang mati.
6. Meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya.

Melihat banyak hal yang luar biasa telah dilakukan oleh Nabi Isa as, Bani Israil kemudian menyangka bahwa Nabi Isa as adalah Tuhan. Namun, Nabi Isa as mengelak mengakui dirinya adalah Tuhan. Ia menegaskan bahwa dirinya hanyalah utusan Allah SWT. Sedangkan yang wajib disembah hanya Allah SWT.

Nabi Isa as Tunduk Pada Allah SWT.
Penolakan Nabi Isa as ini diabadikan dalam Al Qur'an Surat Al Maidah ayat 116-117.

وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ

Artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
(QS. Al-Maidah: 116).

Begitu Nabi Isa as ditanya oleh Allah SWT,
"Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?"
Kontan saja Nabi Isa bersujud, badannya gemetar dan tulang-tulangnya berbunyi seperti akan retak.



Dengan tegas Nabi Isa as kemudian menjawab,
"Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".

Nabi Isa as kemudian menegaskan sebagaimana dalam Al Qur'an berikut ini.

مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

Artinya:
"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya Yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu."
(QS. Al-Maidah: 117).