Kisah islamiah siang deng kisah tobat.
Seorang ayah telah bertobat, menangis, dirangkul oleh anaknya.
Tersebut nama Ali bin Baswad, seorang penjahat yang paling ditakuti.
Kisahnya.
Pada suatu malam, ada seorang ibu mengeluh dan kesal karena anaknya terus menerus menangis. Karena sudah putus asa melihat anaknya rewel terus, ditakut-takutinya anak itu.
"Diam! Kalau engkau tak mau diam, akan aku panggilkan Ali bin Baswad kemari," gertak ibunya.
Seketika itu juga, anaknya diam dari tangisnya.
Sementara itu, secara kebetulan, Ali bin Baswad tengah lewat di depan rumah si ibu itu dan sekaligus mendengar gertakan ibu anak itu.
"Celakalah aku. Demikian terkenalnya aku sebagai penjahat, hingga namaku digunakan untuk menakut-nakuti anak kecil," guman Ali bin Baswad.
Sesaat setelah itu, tiba-tiba saja badan Ali bin Baswad gemetar, tubuhnya terasa lemas karena tersentuh perasaannya. Seketika, luruhlah hatinya dan ingin bertobat malam itu juga. Maka, dibuanglah goloknya dan diurungkan niatnya untuk melakukan pekerjahat jahatnya.
Segera bergegas dia pulang ke rumahnya.
Ketika Ali bin Baswad mengetuk pintu rumah, anaknya yang masih kecil menyahut dari dalam.
"Siapa itu di luar?" tanya anaknya.
"Aku, ayahmu," jawab Ali.
"Engkau bukan ayahku. Suara ayahku tak selembut itu," sahut anaknya.
"Memang anakku, yang datang sekarang bukanlah ayahmu yang keluar tadi sore. Bukalah pintunya, nak," pinta Ali.
Anak Ali kemudian membukakan pintu dan ia sangat terkejut ketika melihat ayahnya tengah menundukkan kepala dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya. Anak itu kemudian merangkul ayahnya.
"Ada apa ayah?" tanya anaknya.
"Anakku, besok ikatlah leher ayahmu ini kemudian tuntun dan araklah berkeliling kampung. Katakan pada teman-temanmu, bila ingin mengetahui penjahat yang banyak dosanya, katakan ayahmu inilah orangnya. Tapi malam ini, orang yang jahat ini telah insyaf dan bertobat," kata Ali bin Baswad sambil menangis dan menciumi pipi anaknya.
Karena merasa terharu, anak itu pun ikut menangis.
Ia gembira karena ayahnya sekarang telah insyaf dan menyesali segala perbuatannya.
"Engkau sekarang benar-benar ayahku," kata anak itu sambil menuntun ayahnya masuk ke dalam rumah.
(NB: Akulah ayahmu nak, jangan lupakan ayahmu ini ya meski jarang bertemu.
Terucap untuk belahan jiwaku di sana.)
Pages - Menu
▼
Thursday, December 29, 2011
Friday, December 23, 2011
Pemimpin yang Dijamin Masuk Surga
Kisah Islamiah sore dengan Kisah Sahabat, seorang pemimpin yang tidak mau digaji meskipun jabatannya tergolong tinggi di Madinah. Untuk memenuhi kesehariannya, beliau menjual keranjang yang dianyam dari daun kurma.
Penghasilan tiap harinya hanya 3 dirham saja, yang satu dirham untuk modal lagi besoknya, yang 1 dirham untuk nafkah keluarganya dan yang 1 dirham disedekahkan.
Subhanallah...
Beliaulah Salma Al Farisi, seorang sahabat rasululah SAW yang terpaksa menerima jabatan sebagai pemimpin Madinah.
Karena amanah dan kejujurannya, ia salah satu sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW.
Sebuah kisah yang menyentuh hati.
Kisahnya.
Pada suatu hari, usai shalat subuh berjamaah di sebuah masjid, Rasulullah SAW memanggil sahabat-sahabatnya yang ikut berjamaah shalat subuh.
Rasulullah SAW berpesan,
"Hendaklah bagian masing-masingmu dari kekayaan dunia ini seperti bekal seorang pengembara."
Mendengar Sabda Rasulullah SAW tersebut, Salma Al Farisi duduk termenung, memikirkan apa yang telah dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Salma berharap bisa memenuhi pesan itu sebaik-baiknya. namun, perasaannya masih saja khawatir kalau ia telah melampui batas yang telah ditetapkan.
Padahal kalau dipikir, di dalam rumah Salman tak ada satu pun barang berharga yang dimilikinya. Salman hanya memiliki sebuah piring tempat dia makan dan baskom untuk tempat minum dan wudhu.
Meskipun demikian, Salman menganggap bahwa dirinya telah berlaku boros. Ketika hendak mendirikan rumah saja, ia takut sekali bila bangunan rumahnya tergolong bagus.
Salman berkata kepada tukang batu yang membangun rumahnya.
"Tolong untuk membangun rumah saya jangan terlalu mewah, cukup yang sederhana saja," pesan Salman kepada tukang batunya.
Mencari Rezeki Halal.
Beberapa saat berlalu, akhirnya Salman Al farisi dipaksa harus menerima jabatan sebagai Amir atau Kepala Daerah di Madinah.
Ia menerima jabatan itu, namun ia menolak untuk menerima gajinya, meski hanya satu dirham sekalipun.
Meskipun Salam sudah menjadi seorang Amir, ia tak malu-malu menganyam daun kurma untuk dijadikan bakul atau keranjang, kemudian dijualnya. Dari pekerjaan itulah Salman mendapatkan nafkahnya.
Dengan memakai pakaian yang sangat sederhana, tidak lebih dari sehelai baju luar yang agak usang, hari-harinya disibukkan oleh kegiatannya.
Untuk bahan membuat keranjang, dibelinya satu dirham dan kemudian keranjang yang sudah jadi dijualnya 3 dirham. Yang satu dirham untuk modal, satu dirham lagi untuk nafkah keluarganya, sedangkan satu dirham sisanya untuk sedekah.
Pernah suatu ketika sahabatnya menanyakan tentang kegiatannya yang sederhana itu padahal bisa saja dia menerima upah yang tinggi dan hidupnya berkecukupan. Malah Salman Al Farisi berkata,
"Seandainya Umar bin Khattab pun melarangku berbuat demikian, aku tidak akan menghentikannya."
Begitulah salah satu watak sahabat Rasulullah SAW. Kepercayaan dan keimanannya sangat tinggi, hingga Sabda Rasul pun bisa dilakukan dengan baik.
Bertemu dengan orang Syria.
Pada suatu hari ketika Salman sedang berjalan di tengah keramaian, ia didatangi oleh seorang laki-laki Syria yang membawa sepikul buah Tin dan Kurma. Rupanya barang itu terlalu berat dan melelehkan jika dipikul terus.
Melihat ada seorang laki-laki yang tampak seperti orang biasa dan dari golongan orang yang tak mampu, maka orang syria itu bermaksud menyuruhnya mengangkat buah-buahan itu dengan diberi imbalan atas jerih payahnya bila telah sampai di tempat tujuan.
Orang Syria itu memberi isyarat agar Salman mendatanginya,
"Tolong bawakan barang-barangku ini," kata orang Syria.
Pemimpin Bijaksana.
Tanpa bicara, Salman langsung mengangkat barang itu, kemudian mereka berjalan bersama di tengah keramaian.
Di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan sekelompok orang.
Salman memberi salam kepada mereka dan orang-orang itu berhenti sambil menjawab salamnya.
"Wa'alaikum Salam wahai Amir," kata orang-orang itu.
Mendengar jawaban salam dari orang-orang itu, orang Syria itu kaget sekaligus bingung, sebenarnya siapakah yang dipanggil dengan Amir itu.
Rasa heran kian bertambah kala berpapasan dengan sekelompok orang lagi.
"Berikan kepada kami, Wahai Amir," kata salah seorang dari mereka.
Sekarang baru tahulah orang Syria itu, bahwa yang disuruh mengangkat barangnya itu adalah Salman Al Farisi, Amir Kota Madinah.
Orang Syria itu gugup, kata-kata penyesalan dan maaf segera terlontar dari mulutnya berkali-kali. Dengan sigapnya, orang Syria itu akan mengambil barang yang dibawa Amir Madinah itu.
Namun, Salman menolaknya dengan halus.
"Tidak, sebelum aku antarkan sampai ke tujuannya," kata Salman sambil menggelengkan kepala.
Itulah Salama Al Farisi, salah seorang sahabat Rasululah SAW yang kehidupannya sangat bersahaja. tak lebih dari satu dirham setiap harinya yang diperoleh dari jerih payahnya sendiri. Dia tidak mau menerima tunjangan dari jabatan yang telah dia emban.
Akan tetapi dia lebih senang mencari nafkah sendiri dengan cara yang halal dari hasil kedua tangannya. Demikian jujur dan adilnya dalam melaksanakan amanah, akhirnya Salman Al Farisi menjadi salah satu sahabat nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga.
Bagaimanakah dengan pemimpin negeri ini?
Seperti Salman Al Farisi kah?
Penghasilan tiap harinya hanya 3 dirham saja, yang satu dirham untuk modal lagi besoknya, yang 1 dirham untuk nafkah keluarganya dan yang 1 dirham disedekahkan.
Subhanallah...
Beliaulah Salma Al Farisi, seorang sahabat rasululah SAW yang terpaksa menerima jabatan sebagai pemimpin Madinah.
Karena amanah dan kejujurannya, ia salah satu sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW.
Sebuah kisah yang menyentuh hati.
Kisahnya.
Pada suatu hari, usai shalat subuh berjamaah di sebuah masjid, Rasulullah SAW memanggil sahabat-sahabatnya yang ikut berjamaah shalat subuh.
Rasulullah SAW berpesan,
"Hendaklah bagian masing-masingmu dari kekayaan dunia ini seperti bekal seorang pengembara."
Mendengar Sabda Rasulullah SAW tersebut, Salma Al Farisi duduk termenung, memikirkan apa yang telah dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Salma berharap bisa memenuhi pesan itu sebaik-baiknya. namun, perasaannya masih saja khawatir kalau ia telah melampui batas yang telah ditetapkan.
Padahal kalau dipikir, di dalam rumah Salman tak ada satu pun barang berharga yang dimilikinya. Salman hanya memiliki sebuah piring tempat dia makan dan baskom untuk tempat minum dan wudhu.
Meskipun demikian, Salman menganggap bahwa dirinya telah berlaku boros. Ketika hendak mendirikan rumah saja, ia takut sekali bila bangunan rumahnya tergolong bagus.
Salman berkata kepada tukang batu yang membangun rumahnya.
"Tolong untuk membangun rumah saya jangan terlalu mewah, cukup yang sederhana saja," pesan Salman kepada tukang batunya.
Mencari Rezeki Halal.
Beberapa saat berlalu, akhirnya Salman Al farisi dipaksa harus menerima jabatan sebagai Amir atau Kepala Daerah di Madinah.
Ia menerima jabatan itu, namun ia menolak untuk menerima gajinya, meski hanya satu dirham sekalipun.
Meskipun Salam sudah menjadi seorang Amir, ia tak malu-malu menganyam daun kurma untuk dijadikan bakul atau keranjang, kemudian dijualnya. Dari pekerjaan itulah Salman mendapatkan nafkahnya.
Dengan memakai pakaian yang sangat sederhana, tidak lebih dari sehelai baju luar yang agak usang, hari-harinya disibukkan oleh kegiatannya.
Untuk bahan membuat keranjang, dibelinya satu dirham dan kemudian keranjang yang sudah jadi dijualnya 3 dirham. Yang satu dirham untuk modal, satu dirham lagi untuk nafkah keluarganya, sedangkan satu dirham sisanya untuk sedekah.
Pernah suatu ketika sahabatnya menanyakan tentang kegiatannya yang sederhana itu padahal bisa saja dia menerima upah yang tinggi dan hidupnya berkecukupan. Malah Salman Al Farisi berkata,
"Seandainya Umar bin Khattab pun melarangku berbuat demikian, aku tidak akan menghentikannya."
Begitulah salah satu watak sahabat Rasulullah SAW. Kepercayaan dan keimanannya sangat tinggi, hingga Sabda Rasul pun bisa dilakukan dengan baik.
Bertemu dengan orang Syria.
Pada suatu hari ketika Salman sedang berjalan di tengah keramaian, ia didatangi oleh seorang laki-laki Syria yang membawa sepikul buah Tin dan Kurma. Rupanya barang itu terlalu berat dan melelehkan jika dipikul terus.
Melihat ada seorang laki-laki yang tampak seperti orang biasa dan dari golongan orang yang tak mampu, maka orang syria itu bermaksud menyuruhnya mengangkat buah-buahan itu dengan diberi imbalan atas jerih payahnya bila telah sampai di tempat tujuan.
Orang Syria itu memberi isyarat agar Salman mendatanginya,
"Tolong bawakan barang-barangku ini," kata orang Syria.
Pemimpin Bijaksana.
Tanpa bicara, Salman langsung mengangkat barang itu, kemudian mereka berjalan bersama di tengah keramaian.
Di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan sekelompok orang.
Salman memberi salam kepada mereka dan orang-orang itu berhenti sambil menjawab salamnya.
"Wa'alaikum Salam wahai Amir," kata orang-orang itu.
Mendengar jawaban salam dari orang-orang itu, orang Syria itu kaget sekaligus bingung, sebenarnya siapakah yang dipanggil dengan Amir itu.
Rasa heran kian bertambah kala berpapasan dengan sekelompok orang lagi.
"Berikan kepada kami, Wahai Amir," kata salah seorang dari mereka.
Sekarang baru tahulah orang Syria itu, bahwa yang disuruh mengangkat barangnya itu adalah Salman Al Farisi, Amir Kota Madinah.
Orang Syria itu gugup, kata-kata penyesalan dan maaf segera terlontar dari mulutnya berkali-kali. Dengan sigapnya, orang Syria itu akan mengambil barang yang dibawa Amir Madinah itu.
Namun, Salman menolaknya dengan halus.
"Tidak, sebelum aku antarkan sampai ke tujuannya," kata Salman sambil menggelengkan kepala.
Itulah Salama Al Farisi, salah seorang sahabat Rasululah SAW yang kehidupannya sangat bersahaja. tak lebih dari satu dirham setiap harinya yang diperoleh dari jerih payahnya sendiri. Dia tidak mau menerima tunjangan dari jabatan yang telah dia emban.
Akan tetapi dia lebih senang mencari nafkah sendiri dengan cara yang halal dari hasil kedua tangannya. Demikian jujur dan adilnya dalam melaksanakan amanah, akhirnya Salman Al Farisi menjadi salah satu sahabat nabi Muhammad SAW yang dijamin masuk surga.
Bagaimanakah dengan pemimpin negeri ini?
Seperti Salman Al Farisi kah?
Thursday, December 22, 2011
Anak Jadi Nabi Berkat Doa Ayah
Kisah Islamiah sore dengan kisah kisah Nabi.
Karena telah menjadi seorang anak yang berbakti, maka seorang ayah mendoakan anaknya tersebut agar dikarunia banyak keturunan yang menjadi Nabi nantinya.
Doa yang tulus tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.
Sebelumnya mari kita lihat ayat suci Al Qur'an berikut ini, Surat Maryam ayat 49.
فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَكُلا جَعَلْنَا نَبِيًّا
Artinya:
"Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi."
(QS. Maryam: 49).
Kisahnya.
Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Ishaq as, yang merupakan keturunan dari nabi Ibrahim. Dan banyak yang bilang bahwa abi Ibrahim as adalah bapaknya para Nabi. Kenapa bisa begitu kita ikuti kisahnya.
Nabi ishaq memiliki 2 orang anak yaitu Ish dan Ya'qub.
Ish sehari-hari mengurus keperluan Nabi Ishaq ketika ia telah berusia tua dan penglihatannya tidak baik lagi. Dialah yang menyiapkan segala keerluan ayahnya sehari-hari.
Entah kenapa pada suatu hari, bukan Ish yang disuruh ibunya, Rifqah, untuk meyiapkan hidangan ke ayahnya, namun justru Ya'qub. Mungkin sudah menjadi kehendak Allah SWT.
Padahal tugas itu biasanya dilakukan oleh Ish.
Akhirnya, Ya'qub pun melakukannya dengan ikhlas dan tulus. baginya, melayani orang tua merupakan pekerjaan mulia serta wujud rasa baktinya sebagai seorang anak.
Karena pelayanannya baik, Nabi Ishaq as sangat gembira. Dengan hati yang diliputi rasa gembira dan bahagia, Nabi Ishaq as kemudian mendoakan Ya'qub,
"Wahai anakku, semoga engkau menurunkan para nabi dan raja," doa Nabi Ishaq.
Doa Ayah.
Namun, rupanya doa Nabi Ishaq itu didengar oleh Ish, saudara Ya'qub. Ish sangat marah dan sedih hati. menurutnya, doa ayahnya itu seharusnya ditujukan untuk dirinya karena dia yang mengurus keperluan ayahnya sehari-hari.
Ish mengatakan kepada saudarnya bahwa Ya'qub telah lancang dengan menyiapkan hidangan makanan untuk ayahnya yang sudah biasa menjadi tugasnya. Rasa marah itu akhirnya menjadi dendam kesumat kepada Ya'qub. Ish kemudian mengancam akan membunuh Ya'qub agar doa ayahnya tidak menjadi kenyataan.
Karena yang berdoa adalah seorang kekasih Allah SWT, banyak kemungkinan diterima dan ternyata memang benar diterima Allah SWT doa Nabi Ishaq ini. Meski ada hambatan di sana-sini, namun Allah tetap akan meujudkannya.
Nah, rupanya rencana pembunuhan terhadap Ya'qub itu diketahui oleh istri Nabi Ishaq, Ibu Rifqah. Agar kejadian buruk itu tidak terjadi, kemudian Rifqah menyuruh Ya'qub menuju Aram, yaitu daerah yang termasuk Babilonia. Di Fadam Aram itu, Ya'qub tinggal bersama pamannya yang bernama Laban bin Batwih.
Ya'qub segera berangkat menuju Aram. Perjalanannya dilakukan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari saudaranya. Ya'qub memilih berjalan pada malam hari dan sembunyi ketika siangnya dipakai untuk beristirahat.
Karena kebiasaan dalam perjalanan tersebut, anak keturunan Ya'qub disebut Israil yang berarti BERJALAN DI MALAM HARI.
Setibanya di Fadam Aram, Laban bin Batwih menerima Ya'qub dengan baik. Laban bin Batwih merasa senang dengan perilaku dan sikap Ya'qub yang baik dan jujur sehingga mengangkatnya sebagai anak.
Ya'qub Dinikahkan.
Laban bin Batwih memiliki dua orang anak perempuan yang bernama Lai'ah dan Rahil.
Keduanya kemudian dinikahkan dengan Ya'qub yang ketika itu menikahi saudara kabdung belum diharamkan oleh Allah SWT.
Dalam perjalanan selanjutnya, Ya'qub juga menikahi Zulfa, seorang budak perempuan Lai'ah, serta Balha, buda perempuan Rahil. Dari keempat istrinya itu, Ya'qub dikarunia 12 anal laki-laki.
Anak Turun Nabi.
Rupanya doa ayahnya, Nabi Ishaq as sebelum Ya'qub menuju Fadam Aram menjadi kenyataan. Di kemudian hari, dari keturunannya telah lahir Nabi perkasa, yaitu Nabi Sulaiman as dan Nabi Musa as.
Berikut ini silsilah garis Turun Nabi Ishaq as dengan garis Nabi Ya'qub as.
Dari anak turun Lawi terlahir:
Nabi Musa as.
Nabi Harun as.
Nabi Ilyas as.
Nabi Ilyasa as.
Dari anak turun Yahudza terlahir:
Nabi Daud as.
Nabi Sulaiman as.
Nabi Yahya as.
Nabi Isa as.
Dari anak turun Bunyamin terlahir:
Nabi Yunus as.
Karena telah menjadi seorang anak yang berbakti, maka seorang ayah mendoakan anaknya tersebut agar dikarunia banyak keturunan yang menjadi Nabi nantinya.
Doa yang tulus tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.
Sebelumnya mari kita lihat ayat suci Al Qur'an berikut ini, Surat Maryam ayat 49.
فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَكُلا جَعَلْنَا نَبِيًّا
Artinya:
"Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi."
(QS. Maryam: 49).
Kisahnya.
Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Ishaq as, yang merupakan keturunan dari nabi Ibrahim. Dan banyak yang bilang bahwa abi Ibrahim as adalah bapaknya para Nabi. Kenapa bisa begitu kita ikuti kisahnya.
Nabi ishaq memiliki 2 orang anak yaitu Ish dan Ya'qub.
Ish sehari-hari mengurus keperluan Nabi Ishaq ketika ia telah berusia tua dan penglihatannya tidak baik lagi. Dialah yang menyiapkan segala keerluan ayahnya sehari-hari.
Entah kenapa pada suatu hari, bukan Ish yang disuruh ibunya, Rifqah, untuk meyiapkan hidangan ke ayahnya, namun justru Ya'qub. Mungkin sudah menjadi kehendak Allah SWT.
Padahal tugas itu biasanya dilakukan oleh Ish.
Akhirnya, Ya'qub pun melakukannya dengan ikhlas dan tulus. baginya, melayani orang tua merupakan pekerjaan mulia serta wujud rasa baktinya sebagai seorang anak.
Karena pelayanannya baik, Nabi Ishaq as sangat gembira. Dengan hati yang diliputi rasa gembira dan bahagia, Nabi Ishaq as kemudian mendoakan Ya'qub,
"Wahai anakku, semoga engkau menurunkan para nabi dan raja," doa Nabi Ishaq.
Doa Ayah.
Namun, rupanya doa Nabi Ishaq itu didengar oleh Ish, saudara Ya'qub. Ish sangat marah dan sedih hati. menurutnya, doa ayahnya itu seharusnya ditujukan untuk dirinya karena dia yang mengurus keperluan ayahnya sehari-hari.
Ish mengatakan kepada saudarnya bahwa Ya'qub telah lancang dengan menyiapkan hidangan makanan untuk ayahnya yang sudah biasa menjadi tugasnya. Rasa marah itu akhirnya menjadi dendam kesumat kepada Ya'qub. Ish kemudian mengancam akan membunuh Ya'qub agar doa ayahnya tidak menjadi kenyataan.
Karena yang berdoa adalah seorang kekasih Allah SWT, banyak kemungkinan diterima dan ternyata memang benar diterima Allah SWT doa Nabi Ishaq ini. Meski ada hambatan di sana-sini, namun Allah tetap akan meujudkannya.
Nah, rupanya rencana pembunuhan terhadap Ya'qub itu diketahui oleh istri Nabi Ishaq, Ibu Rifqah. Agar kejadian buruk itu tidak terjadi, kemudian Rifqah menyuruh Ya'qub menuju Aram, yaitu daerah yang termasuk Babilonia. Di Fadam Aram itu, Ya'qub tinggal bersama pamannya yang bernama Laban bin Batwih.
Ya'qub segera berangkat menuju Aram. Perjalanannya dilakukan secara sembunyi-sembunyi untuk menghindari saudaranya. Ya'qub memilih berjalan pada malam hari dan sembunyi ketika siangnya dipakai untuk beristirahat.
Karena kebiasaan dalam perjalanan tersebut, anak keturunan Ya'qub disebut Israil yang berarti BERJALAN DI MALAM HARI.
Setibanya di Fadam Aram, Laban bin Batwih menerima Ya'qub dengan baik. Laban bin Batwih merasa senang dengan perilaku dan sikap Ya'qub yang baik dan jujur sehingga mengangkatnya sebagai anak.
Ya'qub Dinikahkan.
Laban bin Batwih memiliki dua orang anak perempuan yang bernama Lai'ah dan Rahil.
Keduanya kemudian dinikahkan dengan Ya'qub yang ketika itu menikahi saudara kabdung belum diharamkan oleh Allah SWT.
Dalam perjalanan selanjutnya, Ya'qub juga menikahi Zulfa, seorang budak perempuan Lai'ah, serta Balha, buda perempuan Rahil. Dari keempat istrinya itu, Ya'qub dikarunia 12 anal laki-laki.
Anak Turun Nabi.
Rupanya doa ayahnya, Nabi Ishaq as sebelum Ya'qub menuju Fadam Aram menjadi kenyataan. Di kemudian hari, dari keturunannya telah lahir Nabi perkasa, yaitu Nabi Sulaiman as dan Nabi Musa as.
Berikut ini silsilah garis Turun Nabi Ishaq as dengan garis Nabi Ya'qub as.
NO | Nama Istri | Nama Anak |
1 | Rahil | Yusuf, Bunyamin |
2 | Lai'ah | Ra-ubin (Rabil), Syam'un, Lawi, Yahudza, Yasakir, Zabulun |
3 | Balha | Daan, Naftali |
4 | Zulfa | Zaad, Asyir |
Dari anak turun Lawi terlahir:
Nabi Musa as.
Nabi Harun as.
Nabi Ilyas as.
Nabi Ilyasa as.
Dari anak turun Yahudza terlahir:
Nabi Daud as.
Nabi Sulaiman as.
Nabi Yahya as.
Nabi Isa as.
Dari anak turun Bunyamin terlahir:
Nabi Yunus as.
Wednesday, December 21, 2011
Unta Betina Nabi Shaleh Dibunuh
Kisah islamiah pada pagi hari ini tentang mukjizat Nabi Shaleh as.
Sedikit kisah ini dicuplik dari kitab Aqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar.
Sudah pada tahu kan tentang kisahnya Nabi Shaleh as.
Dikisahkan bahwa Nabi Shaleh as ditantang oleh kaum Tsamud sebagai tanda kenabiannya.
Nabi Shaleh as kemudian berdoa kepada Allah SWT dan doanya dikabulkan.
Seekor unta betina yang sangat luar biasa indahnya muncul dari puncak bukit. Belum pernah ada unta seindah itu di permukaan bumi ini.
Unta itu memiliki air susu yang tidak ada habis-habisnya.
Setiap orang boleh mengambil air susu dari unta betina tersebut. Akan tetapi, unta itu harus dibiarkan bebas berkeliaran.
Unta betina itu tidak boleh diganggu.
Namun, kaum Tsamud malah membunuh unta tersebut. Sebagai balasannya, Allah SWT menurunkan azab kepada kaum Tsamud
Sedikit kisah ini dicuplik dari kitab Aqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar.
Sudah pada tahu kan tentang kisahnya Nabi Shaleh as.
Dikisahkan bahwa Nabi Shaleh as ditantang oleh kaum Tsamud sebagai tanda kenabiannya.
Nabi Shaleh as kemudian berdoa kepada Allah SWT dan doanya dikabulkan.
Seekor unta betina yang sangat luar biasa indahnya muncul dari puncak bukit. Belum pernah ada unta seindah itu di permukaan bumi ini.
Unta itu memiliki air susu yang tidak ada habis-habisnya.
Setiap orang boleh mengambil air susu dari unta betina tersebut. Akan tetapi, unta itu harus dibiarkan bebas berkeliaran.
Unta betina itu tidak boleh diganggu.
Namun, kaum Tsamud malah membunuh unta tersebut. Sebagai balasannya, Allah SWT menurunkan azab kepada kaum Tsamud
Tuesday, December 20, 2011
Mengembalikan Bola Mata yang Terlepas
Kisah Islamiah pagi hari ini tentang Kisah Nabi dan Mukjizat.
Rasulullah SAW dengan mukjizatnya mampu menyembuhkan, mengembalikan mata salah satu sahabatnya.
Subhanallah....
Garis bawahi doa Rasulullah SAW di bawah, Insya Allah bisa meneteslah air mata pembaca.
Ketika terjadi Perang Badar, Umat Islam sempat dalam posisi sangat terdesak. Karena itu, beberapa sahabat memagari tubuh Rasululah SAW agar tidak diserang musuh.
Salah satu sahabat, prajurit islam ada yang bernama Qatadah. Qatadah memeluk erat tubuh Rasulullah SAW. Namun matanya terkena anak panah hingga terlepaslah bola matanya ke tanah.
Kisahnya.
Pada awalnya dalam perang tersebut umat islam telah menang.
Namun, karena pasukan pemanah yang ada di atas bukit telah mengabaikan perintah Rasulullah SAW, akhirnya keadaan menjadi berbalik. Umat Islam terdesak.
Pasukan pemanah umat islam di atas bukit pad turun karena tergiur dengan harta benda yang berserakan di bawah bukit. Amanat Rasul pun dilanggar oleh mereka.
Pada saat itulah panglima perang kafir berhasil merebut posisi strategis, dan menempatkan prajurit pemanah di atas bukit yang ditinggalkan kaum muslimin.
Mereka akhirnya berhasil meluluh-lantahkan pasukan islam yang berada di bawah bukit.
Pasukan kafir menghujani anak panah hingga banyaklah pasukan islam yang tewas kala itu. Tak luput pula, Rasulullah SAW menjadi sasaran bidikan anak panak pasukan musuh.
Pasukan Khusus Menyerbu Rasulullah SAW.
Bersamaan dengan itu pula, ada sebuah pasukan khusus yang datang menyerbu Rasulullah SAW sehingga wajah dan bibir Beliau tergores oleh pedang musuh.
Prajurit muslim yang mengetahui hal itu, segera saja berkumpul mengelilingi tubuh Rasulullah SAW. Sebuah benteng berupa tubuh prajurit muslim itu berusaha sekuat tenaga agar Rasulullah selamat dari hujan panah dan sabetan pedang musuh.
Ada 2 orang sahabat yang memeluk tubuh Rasulullah dari depan dan belakang. Dua orang tersebut bernama Abu Dujanah dan Qatadah. Abu Dujanah yang merangkul Rasulullah dari depan terkena sabetan pedang beberapa kali hingga tubuhnya bersimbah darah.
Sedangkan Qatadah sendiri yang memeluk Rasul dari arah belakang telah terkena anak panah salah satu matanya hingga bola matanya keluar. Darah pun menyembur keluar dari mata dan Qatadah berkata,
"Wahai Rasulullah, mataku....mataku..."
Anak Panah Menancap di Mata.
Dengan cepat Rasulullah mengambil bola mata yang keluar tersebut dan memasangnya kembali ke tempatnya seraya berdoa,
"Ya Allah, lindungilah mata Qatadah sebagaimana ia telah melindungi Nabi-Mu. Kembalikan matanya hingga lebih elok dan lebih tajam."
Sungguh ajaib, mata Qatadah kembali seperti semula dan bisa melihat lagi tubuh musuh. Qatadah yang menyadari akan hal itu, belum sempat berterimakasih, langsung saja menyabetkan pedangnya ke tubuh musuh.
Subhanallah...sungguh mukjizat yang tiada tara.
Tanpa operasi, sebuah bola mata bisa kembali ke pelupuk mata dengan sempurna bahkan lebih elok dan penglihatan Qatadah lebih tajam.
Rasulullah SAW dengan mukjizatnya mampu menyembuhkan, mengembalikan mata salah satu sahabatnya.
Subhanallah....
Garis bawahi doa Rasulullah SAW di bawah, Insya Allah bisa meneteslah air mata pembaca.
Ketika terjadi Perang Badar, Umat Islam sempat dalam posisi sangat terdesak. Karena itu, beberapa sahabat memagari tubuh Rasululah SAW agar tidak diserang musuh.
Salah satu sahabat, prajurit islam ada yang bernama Qatadah. Qatadah memeluk erat tubuh Rasulullah SAW. Namun matanya terkena anak panah hingga terlepaslah bola matanya ke tanah.
Kisahnya.
Pada awalnya dalam perang tersebut umat islam telah menang.
Namun, karena pasukan pemanah yang ada di atas bukit telah mengabaikan perintah Rasulullah SAW, akhirnya keadaan menjadi berbalik. Umat Islam terdesak.
Pasukan pemanah umat islam di atas bukit pad turun karena tergiur dengan harta benda yang berserakan di bawah bukit. Amanat Rasul pun dilanggar oleh mereka.
Pada saat itulah panglima perang kafir berhasil merebut posisi strategis, dan menempatkan prajurit pemanah di atas bukit yang ditinggalkan kaum muslimin.
Mereka akhirnya berhasil meluluh-lantahkan pasukan islam yang berada di bawah bukit.
Pasukan kafir menghujani anak panah hingga banyaklah pasukan islam yang tewas kala itu. Tak luput pula, Rasulullah SAW menjadi sasaran bidikan anak panak pasukan musuh.
Pasukan Khusus Menyerbu Rasulullah SAW.
Bersamaan dengan itu pula, ada sebuah pasukan khusus yang datang menyerbu Rasulullah SAW sehingga wajah dan bibir Beliau tergores oleh pedang musuh.
Prajurit muslim yang mengetahui hal itu, segera saja berkumpul mengelilingi tubuh Rasulullah SAW. Sebuah benteng berupa tubuh prajurit muslim itu berusaha sekuat tenaga agar Rasulullah selamat dari hujan panah dan sabetan pedang musuh.
Ada 2 orang sahabat yang memeluk tubuh Rasulullah dari depan dan belakang. Dua orang tersebut bernama Abu Dujanah dan Qatadah. Abu Dujanah yang merangkul Rasulullah dari depan terkena sabetan pedang beberapa kali hingga tubuhnya bersimbah darah.
Sedangkan Qatadah sendiri yang memeluk Rasul dari arah belakang telah terkena anak panah salah satu matanya hingga bola matanya keluar. Darah pun menyembur keluar dari mata dan Qatadah berkata,
"Wahai Rasulullah, mataku....mataku..."
Anak Panah Menancap di Mata.
Dengan cepat Rasulullah mengambil bola mata yang keluar tersebut dan memasangnya kembali ke tempatnya seraya berdoa,
"Ya Allah, lindungilah mata Qatadah sebagaimana ia telah melindungi Nabi-Mu. Kembalikan matanya hingga lebih elok dan lebih tajam."
Sungguh ajaib, mata Qatadah kembali seperti semula dan bisa melihat lagi tubuh musuh. Qatadah yang menyadari akan hal itu, belum sempat berterimakasih, langsung saja menyabetkan pedangnya ke tubuh musuh.
Subhanallah...sungguh mukjizat yang tiada tara.
Tanpa operasi, sebuah bola mata bisa kembali ke pelupuk mata dengan sempurna bahkan lebih elok dan penglihatan Qatadah lebih tajam.
Monday, December 19, 2011
Seorang Sufi Mampu Menaklukkan Iblis
Kisah Islamiah sore menjelang malam ini tentang kisah KAROMAH.
Adalah Abu Sa'id Al Kharraz yang kesufiannya telah diakui oleh Rasulullah SAW dan 2 Malaikat.
Pernah pada suatu saat ia bermimpi bertemu dengan Iblis.
Saat itu iblis takluk kepadanya dan membuka dua cara rahasia dalam emngganggu manusia.
Kisahnya.
Abu Sa'id lahir di Baghdad dan pada awalnya ia hanya seorang tukang sepatu.
Akan tetapi pada akhirnya ia menimba ilmu kepada Dzun Nun Al Mishri dan bersahabat dengan Bisyr Al Hafi dan Sari As Saqathi.
Kesufian Abu Sa'id sangat terkenal saat itu.
Bahkan ia sempat diberi julukan sebagai "Lidah Sufirme" karena begitu cintanya kepada Allah SWT.
Selain itu, Abu Sa'id telah mengarang 400 buah buku.
Karena kemuliaan hatinya itu, Allah SWT memberikan karomah kepadanya, yang antara lain adalah mampu menaklukkan iblis meskipun itu terjadi hanya di dalam mimpi.
Dalam sebuha mimpi, ia bertemu dengan iblis. Abu Sa'id mengambil sebuah tongkat untuk memukulnya.
Pada saat itu juga terdengar oleh Sa'id sebuah seruan dari langit,
"Ia tidak takut kepada tongkat itu, yang ditakutinya adalah cahaya di dalam hatimu."
Rahasia Iblis.
Kemudian Abu Sa'id berkata kepada iblis,
"Kemarilah," seru Sa'id.
"Apalah dayaku terhdapmu? Aku tunduk kepadamu, engkau telah mencampakkan sesuatu yang dapat akau gunakan untuk menyesatkan manusia," ujar iblis.
"Apakah itu? Jelaskanlah kepadaku," tanya Abu Sa'id.
"Dunia," jawab Iblis.
Kemudian ketika meninggalkan Abu Sa'id, iblis tersebut menoleh ke belakang dan berkata,
"Ada suatu hal kecil di dalam diri manusia yang dapat kugunakan untuk mencapai tujuanku."
"Apakah itu?" tanya Abu Sa'id.
"Duduk bersama dengan para remaja," jawab iblis.
Itulah salah satu karomah yang terkenal dari Abu Sa'id selain mampu berdialog dengan Rasulullah SAW dan Malaikat di dalam mimpinya.
Adalah Abu Sa'id Al Kharraz yang kesufiannya telah diakui oleh Rasulullah SAW dan 2 Malaikat.
Pernah pada suatu saat ia bermimpi bertemu dengan Iblis.
Saat itu iblis takluk kepadanya dan membuka dua cara rahasia dalam emngganggu manusia.
Kisahnya.
Abu Sa'id lahir di Baghdad dan pada awalnya ia hanya seorang tukang sepatu.
Akan tetapi pada akhirnya ia menimba ilmu kepada Dzun Nun Al Mishri dan bersahabat dengan Bisyr Al Hafi dan Sari As Saqathi.
Kesufian Abu Sa'id sangat terkenal saat itu.
Bahkan ia sempat diberi julukan sebagai "Lidah Sufirme" karena begitu cintanya kepada Allah SWT.
Selain itu, Abu Sa'id telah mengarang 400 buah buku.
Karena kemuliaan hatinya itu, Allah SWT memberikan karomah kepadanya, yang antara lain adalah mampu menaklukkan iblis meskipun itu terjadi hanya di dalam mimpi.
Dalam sebuha mimpi, ia bertemu dengan iblis. Abu Sa'id mengambil sebuah tongkat untuk memukulnya.
Pada saat itu juga terdengar oleh Sa'id sebuah seruan dari langit,
"Ia tidak takut kepada tongkat itu, yang ditakutinya adalah cahaya di dalam hatimu."
Rahasia Iblis.
Kemudian Abu Sa'id berkata kepada iblis,
"Kemarilah," seru Sa'id.
"Apalah dayaku terhdapmu? Aku tunduk kepadamu, engkau telah mencampakkan sesuatu yang dapat akau gunakan untuk menyesatkan manusia," ujar iblis.
"Apakah itu? Jelaskanlah kepadaku," tanya Abu Sa'id.
"Dunia," jawab Iblis.
Kemudian ketika meninggalkan Abu Sa'id, iblis tersebut menoleh ke belakang dan berkata,
"Ada suatu hal kecil di dalam diri manusia yang dapat kugunakan untuk mencapai tujuanku."
"Apakah itu?" tanya Abu Sa'id.
"Duduk bersama dengan para remaja," jawab iblis.
Itulah salah satu karomah yang terkenal dari Abu Sa'id selain mampu berdialog dengan Rasulullah SAW dan Malaikat di dalam mimpinya.
Semut Nabi Sulaiman Masuk Surga
Kisah Islamiah pada sore ini tentang salah satu hewan yang akan masuk surga.
Seperti kita ketahui bahwa setidaknya ada 10 hewan yang nantinya akan menjadi penghuni surga menurut beberapa riwayat yang admin baca.
Dan salah satunya adalah semut Nabi Sulaiman ini, dan ditulis dalam kitab Daqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar.
Ingin tahu kenapa semut ini mendapat predikat penghuni surga.
Simak Kisah Semut Nabi Sulaiman ini.
Kisahnya.
Pada suatu hari, Baginda Nabi Sulaiman as melihat seekor semut tengah mengangkat sebutir buah kurma.
"Wahai semut kecil, untuk apakah kurma yang engkau bawa itu?" tanya Nabi Sualaiman as.
Si Semut menjawab,
"Wahai Baginda Raja, ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepadaku sebagai makananku selama satu tahun."
Baginda Nabi Sulaiman as kemudian mengambil sebuah botol lalu ia berkata kepada semut,
"Wahai semut, kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini. Aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya kepadamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan melihatmu kembali."
Semut Mentaati Raja Sulaiman as.
Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman as.
Setahun telah berlalu, Baginda Sulaiman as datang untuk melihat keadaan si semut.
Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman as bertanya kepada semut kenapa kurma yang hanya separuh itu tidak habis selama satu tahun.
"Wahai semut, mengapa separuh kurma itu tudak habis selama setahun?" tanya Baginda Sulaiman as.
"Aku selama ini hanya menghisap airnya saja dan aku banyak berpuasa," jawab si semut.
Kemudian si semut melanjutkan penuturannya.
"Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya. Akan tetapi Baginda Sulaiman as telah memberiku hanya separuh saja. Aku sangat takut bila tahun depan engkau tidak memberiku lagi kurma karena hanya Allah sajalah Yang Maha Pemberi," jelas si semut.
"Benarlah apa yang telah engkau katakan wahai semut," jawab Nabi Sulaiman as yang kemudian beristighfar.
Nabi Sulaiman as langsung beristighfar dan bertasbih memuji nama Allah SWT melihat penuturan si semut. Memang Allah SWT Maha Pemberi.
Karena ketaatan semut ini kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, hingga semut ini menjadi salah satu penghuni surga nantinya.
Seperti kita ketahui bahwa setidaknya ada 10 hewan yang nantinya akan menjadi penghuni surga menurut beberapa riwayat yang admin baca.
Dan salah satunya adalah semut Nabi Sulaiman ini, dan ditulis dalam kitab Daqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar.
Ingin tahu kenapa semut ini mendapat predikat penghuni surga.
Simak Kisah Semut Nabi Sulaiman ini.
Kisahnya.
Pada suatu hari, Baginda Nabi Sulaiman as melihat seekor semut tengah mengangkat sebutir buah kurma.
"Wahai semut kecil, untuk apakah kurma yang engkau bawa itu?" tanya Nabi Sualaiman as.
Si Semut menjawab,
"Wahai Baginda Raja, ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepadaku sebagai makananku selama satu tahun."
Baginda Nabi Sulaiman as kemudian mengambil sebuah botol lalu ia berkata kepada semut,
"Wahai semut, kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini. Aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya kepadamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan melihatmu kembali."
Semut Mentaati Raja Sulaiman as.
Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman as.
Setahun telah berlalu, Baginda Sulaiman as datang untuk melihat keadaan si semut.
Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Baginda Sulaiman as bertanya kepada semut kenapa kurma yang hanya separuh itu tidak habis selama satu tahun.
"Wahai semut, mengapa separuh kurma itu tudak habis selama setahun?" tanya Baginda Sulaiman as.
"Aku selama ini hanya menghisap airnya saja dan aku banyak berpuasa," jawab si semut.
Kemudian si semut melanjutkan penuturannya.
"Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya. Akan tetapi Baginda Sulaiman as telah memberiku hanya separuh saja. Aku sangat takut bila tahun depan engkau tidak memberiku lagi kurma karena hanya Allah sajalah Yang Maha Pemberi," jelas si semut.
"Benarlah apa yang telah engkau katakan wahai semut," jawab Nabi Sulaiman as yang kemudian beristighfar.
Nabi Sulaiman as langsung beristighfar dan bertasbih memuji nama Allah SWT melihat penuturan si semut. Memang Allah SWT Maha Pemberi.
Karena ketaatan semut ini kepada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, hingga semut ini menjadi salah satu penghuni surga nantinya.
Sunday, December 18, 2011
Perjalanan Sunan Ampel ke Majapahit
Kisah Islamiah pada malam hari ini tentang Kisah Walisongo, dan malam ini mengupas perjalanan Sunan Ampel ke tanah Jawa.
Bagi yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan membaca Asal Usul Sunan Ampel.
Berikut Kisahnya.
Setelah kerajaan Majapahit ditinggalkan oleh Patih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk, Majapahit mengalami kemunduran drastis. Kerajaan terpecah belah karena terjadi perang saudara dan para adipati banyak yang tak tunduk lagi kepada keturunan Prabu Hayam Wuruk yaitu Prabu Brawijaya Kerthabumi.
Pajak dan upeti kerajaan tak banyak yang sampai ke istana Majapahit dan lebih sering dinikmati oleh para adipati itu sendiri. Hal ini membuat sang Prabu bersedih hati, lebih-lebih lagi dengan adanya kebiasaan buruk kaum bangsawan dan para pengeran yang suka berpesta pora, main judi serta mabuk-mabukan.
Prabu Barwijaya sadar betul bahwa bila kebiasaan itu diteruskan, maka negara akan menjadi lemah dan jika negara sudah kehilangan kekuatan maka betapa mudahnya bagi musuh untuk menghancurkan kerajaan Majapahit.
Prabu Kertabumi Galau.
Ratu Dwarawati yang merupakan istri Prabu Brawijaya mengetahui kerisauan hati suaminya. Dengan memberanikan diri, dia mengajukan pendapat kepada suaminya.
"Saya mempunyai seorang keponakan yang ahli mendidik dalam hal mengatasi kemerdekaan budi pekerti," kata Ratu Dwarawati.
"Benarkah?" tanya Sang Prabu.
"Iya, benar. Namanya Sayyid Ali Rahmatullah, putra dari kanda Dewi Candrawulan di Negeri Cempa. Bila kanda berkenan, saya akan meminta Ramanda Prabu di Cempa untuk mendatangkan Ali Rahmatullah ke Majapahit ini," jawab Ratu Dwarawati.
"Tentu saja, aku akan merasa senang bila Rama Prabu di Cempa bersedia mengirimkan Sayyid Ali Rahmatullah ke Majapahit ini," kata Prabu.
Sunan Ampel Menuju Tanah Jawa.
Pada suatu hari, diberangkatkanlah utusan dari Majaphit ke negeri Cempa untuk meminta Sayyid Rahmatullah datang ke Majapahit. Kedatangan utusan Majapahit ini disambut oleh raja Cempa dengan baik dan mengizinkan cucunya untuk berangkat ke Majapahit.
Keberangkatan Sayyid Rahmatullah ke Tanah Jawa ini tidak sendirian. Ia ditemani oleh ayah, Syekh Maulana Ibrahim Asmarakandi dan kakaknya yang bernama Sayyid Ali Murtadho. Di duga, nereka tidak langsung ke Majapahit,melainkan mendarat ke Tuban terlebih dahulu, tepatnya di desa Gesikharjo.
Di desa tersebut, ayahnya Sayyid Ali Rahmatullah jatuh sakit dan meinggal dunia dan dimakamkan di desa tersebut, desa GesikHarjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Kakaknya yang bernama Sayyid Ali Murtadjo menyebarkan islam dan berdakwah sampai ke Nusa Tenggara, bahkan sampai ke Bima. Beliau dikenal dengan Pandita Bima. Terakhir beliau berdakwah di Gresik dengan sebutan Raden Santri dan wafat di sana.
Raden Rahmat sampai di Majapahit.
Sementara itu, Sayyid Ali Rahmatullah meneruskan perjalanan ke Majapahit untuk menghadap Prabu Brawijaya sesuai permintaan bibinya, Ratu Dwarawati.
Kapal layar yang ditumpanginya mendara di pelabuhan Canggu dan kedatangannya disambut penuh suka cita oleh Prabu Kertabumi.
Dengan penuh haru, bibinya, Ratu Dwarawati memeluknya erat-erat seolah sedang memeluk kakak perempuannya yang berada di istana Kerajaan Cempa. Wajah keponakannya itu memang mirip sekali dengan ibunya.
Setelah Raden Sayyid Rahmatullah beristirahat, Prabu Kerthabumi bertanya,
"Wahai Nanda Rahmatullah, bersediakah engkau memberikan pelajaran atau mendidik kaum bangsawan dan rakyat Majapahit agar mereka memiliki budi pekerti yang mulia?" tanya sang Prabu.
"Dengan senang hati Gusti Prabu. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mencurahkan kemampuan saya untuk mendidik mereka," jawab Ali Rahmatullah.
"Bagus..," sahut sang prabu.
"Kalau begitu, engkau akan aku beri hadiah sebidang tanah berikut bangunannya di Surabaya. Di sanalah engkau akan mendidik para bangsawan dan pangeran Majapahit agar berbudi pekerti mulia."
Begitulah kisah perjalanan Sayyid Ali Rahmatullah yang sering disebut dengan Raden Rahmat dan lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ampel.
Kisah selanjutnya insyaAllah tentang Ampeldenta.
Bagi yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan membaca Asal Usul Sunan Ampel.
Berikut Kisahnya.
Setelah kerajaan Majapahit ditinggalkan oleh Patih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk, Majapahit mengalami kemunduran drastis. Kerajaan terpecah belah karena terjadi perang saudara dan para adipati banyak yang tak tunduk lagi kepada keturunan Prabu Hayam Wuruk yaitu Prabu Brawijaya Kerthabumi.
Pajak dan upeti kerajaan tak banyak yang sampai ke istana Majapahit dan lebih sering dinikmati oleh para adipati itu sendiri. Hal ini membuat sang Prabu bersedih hati, lebih-lebih lagi dengan adanya kebiasaan buruk kaum bangsawan dan para pengeran yang suka berpesta pora, main judi serta mabuk-mabukan.
Prabu Barwijaya sadar betul bahwa bila kebiasaan itu diteruskan, maka negara akan menjadi lemah dan jika negara sudah kehilangan kekuatan maka betapa mudahnya bagi musuh untuk menghancurkan kerajaan Majapahit.
Prabu Kertabumi Galau.
Ratu Dwarawati yang merupakan istri Prabu Brawijaya mengetahui kerisauan hati suaminya. Dengan memberanikan diri, dia mengajukan pendapat kepada suaminya.
"Saya mempunyai seorang keponakan yang ahli mendidik dalam hal mengatasi kemerdekaan budi pekerti," kata Ratu Dwarawati.
"Benarkah?" tanya Sang Prabu.
"Iya, benar. Namanya Sayyid Ali Rahmatullah, putra dari kanda Dewi Candrawulan di Negeri Cempa. Bila kanda berkenan, saya akan meminta Ramanda Prabu di Cempa untuk mendatangkan Ali Rahmatullah ke Majapahit ini," jawab Ratu Dwarawati.
"Tentu saja, aku akan merasa senang bila Rama Prabu di Cempa bersedia mengirimkan Sayyid Ali Rahmatullah ke Majapahit ini," kata Prabu.
Sunan Ampel Menuju Tanah Jawa.
Pada suatu hari, diberangkatkanlah utusan dari Majaphit ke negeri Cempa untuk meminta Sayyid Rahmatullah datang ke Majapahit. Kedatangan utusan Majapahit ini disambut oleh raja Cempa dengan baik dan mengizinkan cucunya untuk berangkat ke Majapahit.
Keberangkatan Sayyid Rahmatullah ke Tanah Jawa ini tidak sendirian. Ia ditemani oleh ayah, Syekh Maulana Ibrahim Asmarakandi dan kakaknya yang bernama Sayyid Ali Murtadho. Di duga, nereka tidak langsung ke Majapahit,melainkan mendarat ke Tuban terlebih dahulu, tepatnya di desa Gesikharjo.
Di desa tersebut, ayahnya Sayyid Ali Rahmatullah jatuh sakit dan meinggal dunia dan dimakamkan di desa tersebut, desa GesikHarjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Kakaknya yang bernama Sayyid Ali Murtadjo menyebarkan islam dan berdakwah sampai ke Nusa Tenggara, bahkan sampai ke Bima. Beliau dikenal dengan Pandita Bima. Terakhir beliau berdakwah di Gresik dengan sebutan Raden Santri dan wafat di sana.
Raden Rahmat sampai di Majapahit.
Sementara itu, Sayyid Ali Rahmatullah meneruskan perjalanan ke Majapahit untuk menghadap Prabu Brawijaya sesuai permintaan bibinya, Ratu Dwarawati.
Kapal layar yang ditumpanginya mendara di pelabuhan Canggu dan kedatangannya disambut penuh suka cita oleh Prabu Kertabumi.
Dengan penuh haru, bibinya, Ratu Dwarawati memeluknya erat-erat seolah sedang memeluk kakak perempuannya yang berada di istana Kerajaan Cempa. Wajah keponakannya itu memang mirip sekali dengan ibunya.
Setelah Raden Sayyid Rahmatullah beristirahat, Prabu Kerthabumi bertanya,
"Wahai Nanda Rahmatullah, bersediakah engkau memberikan pelajaran atau mendidik kaum bangsawan dan rakyat Majapahit agar mereka memiliki budi pekerti yang mulia?" tanya sang Prabu.
"Dengan senang hati Gusti Prabu. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mencurahkan kemampuan saya untuk mendidik mereka," jawab Ali Rahmatullah.
"Bagus..," sahut sang prabu.
"Kalau begitu, engkau akan aku beri hadiah sebidang tanah berikut bangunannya di Surabaya. Di sanalah engkau akan mendidik para bangsawan dan pangeran Majapahit agar berbudi pekerti mulia."
Begitulah kisah perjalanan Sayyid Ali Rahmatullah yang sering disebut dengan Raden Rahmat dan lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ampel.
Kisah selanjutnya insyaAllah tentang Ampeldenta.
Ikan yang Menelan Nabi Yunus Ketakutan
Kisah Isamiah sore dengan Kisah Qur'ani.
Kisah Nabi yang telah dimakan oleh seekor ikan, dimana ikan tersebut sangat ketakutan karena begitu kerasnya dia mendengar tasbih yang diucapkan oleh seorang kekasih Allah SWT.
Kisahnya.
Nabi Yunus as pernah mengalami putus as karena dakwahnya yang terus menerus bahkan bertahun-tahun itu ditolak oleh warga Ninawa. Ia akhirnya naik kapal laut dan dimakan seekor ikan yang bernama ikan Nun (mirip ikan Paus besar).
Di dalam perut ikan itu Nabi Yunus as bertobat.
Peristiwa tobatnya Nabi Yunus terjadi pada bulan Muharam atau tepatnya tanggal 10 Muharam.
Dalam menyampaikan dakwahnya, Nabi Yunus as membimbing kaumnya untuk berbuat kebaikan serta menakutinya dengan kedahsyatan api neraka. Namun, hidayah Allah SWT belum turun kepada kaumnya sehingga tak ada seorang pun penduduk Ninawa yang beriman melainkan hanya sedikit saja.
Nabi Yunus as mulai merasakan keputusasaan dari kaumnya.
Hatinya dipenuhi dengan kemarahan pada kaum Ninawa yang tidak beriman. Kemudian Nabi Yunus as memutuskan untuk keluar dari negeri tersebut.
Nabi Yunus as lantas pergi ke tepi laut.
Saat itulah beliau seakan-akan lupa bahwa tugas seorang Nabi adalah untuk berdakwah di jalan Allah SWT. Lalu Nabi Yunus as pun menaiki sebuah kapal. Ia tidak menyadari bahwa ia lari dari ketentuan Allah SWT menuju ketentuan Allah SWT yang lain.
Perahu pun berjalan dengan tenangnya pada siang hari.
Namun, pada malam harinya, kondisi alam tiba-tiba berubah menjadi kejam. Angin bertiup sangat kencang dan akhirnya ombak pun menghantam kapal dengan kerasnya.
Dalam keadaan serba panik tersebut, tiba-tiba saja ada seekor ikan besar (ikan Nun, mirip Paus) muncul ke permukaan sehingga seluruh penumpang ingin menceburkan diri ke laut.
"Lompatlah wahai musafir yang misterisu," teriak salah seorang penumpang kepada Nabi Yunus as.
Namun Nabi Yunus as tetap saja berdiri di tempatnya sembari menjaga keseimbangan agar tidak jatuh ke laut. Namun, karena tiupan angin yang makin kencang, beliaupun tak kuasa menahan hingga jatuh ke laut.
Di permukaan laut yang luas itu, tubuh Nabi Yunus as mengambang, lalu mendekatlah seekor ikan Nun raksasa yang melahap tubuh Nabi yunus as. Kemudian ikan itu kembali lagi ke dasar laut.
Ikan dan Tumbuhan ikut Bertasbih.
Nabi Yunus as sangat terkejut karena mendapati dirinya dalam perut sebuah ikan. Dalam keadaan itulah Nabi Yunus as bertobat. Beliau mengucap banyak kalimat tasbih kepada Allah SWT.
Beliau tak henti-hentinya menangis, tidak makan, tidak minum dan tidak bergerak.
Ikan-ikan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di dasar laut mendengar tasbih Nabi Yunus as, kemudian semua makhluk laut pun berkumpul di sekitar ikan Nun sambil mengucapkan tasbih seperti kalimat tasbih Nabi Yunus as ucapkan.
Tobat Nabi Yunus as diterima Allah SWT.
Ikan yang memakan Nabi Ynus as tersentak kaget karena begitu banyaknya ikan dan tumbuhan yang mengucapkan tasbih di dekatnya.
Ikan tersebut ketakutan, hingga dia baru sadar bahwa dirinya telah memakan seorang kekasih Allah SWT. Mendengar tasbih yang merdu itu, ikan Nun pun ikut-ikutan bertasbih.
Ikan Nun sangat ketakutan, namun dalam dirinya dia berkata,
"Mengapa saya harus takut, bukankah yang memerintahkan adalah Allah SWT?"
"Tapi yang aku telan adalah kekasih-Nya, bagaimana ini?"
Dalam keadaan bimbang, ikan Nun makin mengeraskan suara tasbihnya hingga dasar laut menjadi hiruk pikuk.
Kalimat Tasbih Nabi Yunus as adalah sebagai berikut:
"Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah Yang Maha Suci. Sesungguhnya saya termasuk orang yang menganiaya diri sendiri."
Allah SWT telah melihat ketulusan tobat Nabi Yunus as. Allah SWT menurunkan perintah kepada ikan Nun agar emngelurkan Nabi Ynus as ke permukaan laut dan membuangnya di suatu pulau yang ditentukan oleh Allah SWT.
Ikan Nun pun mentaati perintah Allah SWT.
Tubuh Nabi Ynus as kemudian dimuntahkan dan beliau terhempas ke daratan dalam keadaan kurus kering. Namun, atas izin Allah SWT, tubuh Nabi Yunus as bisa kembali sehat dan bugar.
Demikianlah kisah bertasbihnya Nabi Ynus as sehingga selamat dari ikan Paus.
Kisah ini ditegaskan dalam Al Qur'an Surat Ash-Shaaffat ayat 139-145.
وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ
فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ
فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ
لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ
Artinya:
139. Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,
140. (ingatlah) ketika ia lari[1288], ke kapal yang penuh muatan,
141. kemudian ia ikut berundi[1289] lalu Dia Termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
142. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam Keadaan tercela[1290].
143. Maka kalau Sekiranya Dia tidak Termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,
144. niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
145. kemudian Kami lemparkan Dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam Keadaan sakit.
Keterangan:
[1288] Yang dimaksud dengan lari di sini ialah pergi meninggalkan kewajiban.
[1289] Undian itu diadakan karena muatan kapal itu sangat penuh. kalau tidak dikurangi mungkin akan tenggelam. oleh sebab itu diadakan undian. siapa yang kalah dalam undian itu dilemparkan kelaut. Yunus a.s. Termasuk orang-orang yang kalah dalam undian tersebut sehingga ia dilemparkan ke laut.
[1290] Sebab Yunus tercela ialah karena Dia lari meninggalkan kaumnya.
Kisah Nabi yang telah dimakan oleh seekor ikan, dimana ikan tersebut sangat ketakutan karena begitu kerasnya dia mendengar tasbih yang diucapkan oleh seorang kekasih Allah SWT.
Kisahnya.
Nabi Yunus as pernah mengalami putus as karena dakwahnya yang terus menerus bahkan bertahun-tahun itu ditolak oleh warga Ninawa. Ia akhirnya naik kapal laut dan dimakan seekor ikan yang bernama ikan Nun (mirip ikan Paus besar).
Di dalam perut ikan itu Nabi Yunus as bertobat.
Peristiwa tobatnya Nabi Yunus terjadi pada bulan Muharam atau tepatnya tanggal 10 Muharam.
Dalam menyampaikan dakwahnya, Nabi Yunus as membimbing kaumnya untuk berbuat kebaikan serta menakutinya dengan kedahsyatan api neraka. Namun, hidayah Allah SWT belum turun kepada kaumnya sehingga tak ada seorang pun penduduk Ninawa yang beriman melainkan hanya sedikit saja.
Nabi Yunus as mulai merasakan keputusasaan dari kaumnya.
Hatinya dipenuhi dengan kemarahan pada kaum Ninawa yang tidak beriman. Kemudian Nabi Yunus as memutuskan untuk keluar dari negeri tersebut.
Nabi Yunus as lantas pergi ke tepi laut.
Saat itulah beliau seakan-akan lupa bahwa tugas seorang Nabi adalah untuk berdakwah di jalan Allah SWT. Lalu Nabi Yunus as pun menaiki sebuah kapal. Ia tidak menyadari bahwa ia lari dari ketentuan Allah SWT menuju ketentuan Allah SWT yang lain.
Perahu pun berjalan dengan tenangnya pada siang hari.
Namun, pada malam harinya, kondisi alam tiba-tiba berubah menjadi kejam. Angin bertiup sangat kencang dan akhirnya ombak pun menghantam kapal dengan kerasnya.
Dalam keadaan serba panik tersebut, tiba-tiba saja ada seekor ikan besar (ikan Nun, mirip Paus) muncul ke permukaan sehingga seluruh penumpang ingin menceburkan diri ke laut.
"Lompatlah wahai musafir yang misterisu," teriak salah seorang penumpang kepada Nabi Yunus as.
Namun Nabi Yunus as tetap saja berdiri di tempatnya sembari menjaga keseimbangan agar tidak jatuh ke laut. Namun, karena tiupan angin yang makin kencang, beliaupun tak kuasa menahan hingga jatuh ke laut.
Di permukaan laut yang luas itu, tubuh Nabi Yunus as mengambang, lalu mendekatlah seekor ikan Nun raksasa yang melahap tubuh Nabi yunus as. Kemudian ikan itu kembali lagi ke dasar laut.
Ikan dan Tumbuhan ikut Bertasbih.
Nabi Yunus as sangat terkejut karena mendapati dirinya dalam perut sebuah ikan. Dalam keadaan itulah Nabi Yunus as bertobat. Beliau mengucap banyak kalimat tasbih kepada Allah SWT.
Beliau tak henti-hentinya menangis, tidak makan, tidak minum dan tidak bergerak.
Ikan-ikan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di dasar laut mendengar tasbih Nabi Yunus as, kemudian semua makhluk laut pun berkumpul di sekitar ikan Nun sambil mengucapkan tasbih seperti kalimat tasbih Nabi Yunus as ucapkan.
Tobat Nabi Yunus as diterima Allah SWT.
Ikan yang memakan Nabi Ynus as tersentak kaget karena begitu banyaknya ikan dan tumbuhan yang mengucapkan tasbih di dekatnya.
Ikan tersebut ketakutan, hingga dia baru sadar bahwa dirinya telah memakan seorang kekasih Allah SWT. Mendengar tasbih yang merdu itu, ikan Nun pun ikut-ikutan bertasbih.
Ikan Nun sangat ketakutan, namun dalam dirinya dia berkata,
"Mengapa saya harus takut, bukankah yang memerintahkan adalah Allah SWT?"
"Tapi yang aku telan adalah kekasih-Nya, bagaimana ini?"
Dalam keadaan bimbang, ikan Nun makin mengeraskan suara tasbihnya hingga dasar laut menjadi hiruk pikuk.
Kalimat Tasbih Nabi Yunus as adalah sebagai berikut:
"Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah Yang Maha Suci. Sesungguhnya saya termasuk orang yang menganiaya diri sendiri."
Allah SWT telah melihat ketulusan tobat Nabi Yunus as. Allah SWT menurunkan perintah kepada ikan Nun agar emngelurkan Nabi Ynus as ke permukaan laut dan membuangnya di suatu pulau yang ditentukan oleh Allah SWT.
Ikan Nun pun mentaati perintah Allah SWT.
Tubuh Nabi Ynus as kemudian dimuntahkan dan beliau terhempas ke daratan dalam keadaan kurus kering. Namun, atas izin Allah SWT, tubuh Nabi Yunus as bisa kembali sehat dan bugar.
Demikianlah kisah bertasbihnya Nabi Ynus as sehingga selamat dari ikan Paus.
Kisah ini ditegaskan dalam Al Qur'an Surat Ash-Shaaffat ayat 139-145.
وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ
إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ
فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ
فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ
لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ
Artinya:
139. Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,
140. (ingatlah) ketika ia lari[1288], ke kapal yang penuh muatan,
141. kemudian ia ikut berundi[1289] lalu Dia Termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
142. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam Keadaan tercela[1290].
143. Maka kalau Sekiranya Dia tidak Termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,
144. niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
145. kemudian Kami lemparkan Dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam Keadaan sakit.
Keterangan:
[1288] Yang dimaksud dengan lari di sini ialah pergi meninggalkan kewajiban.
[1289] Undian itu diadakan karena muatan kapal itu sangat penuh. kalau tidak dikurangi mungkin akan tenggelam. oleh sebab itu diadakan undian. siapa yang kalah dalam undian itu dilemparkan kelaut. Yunus a.s. Termasuk orang-orang yang kalah dalam undian tersebut sehingga ia dilemparkan ke laut.
[1290] Sebab Yunus tercela ialah karena Dia lari meninggalkan kaumnya.
Kesaktian KH Asnawi
Kisah Islamiah pada sore ini tentang lanjutan KH Asnawi.
Dimana KH Asnawi memiliki banyak karomah hingga membuat gentar para penjajah Belanda.
Beikut Kisahnya.
KH Asnawi semapat ditahan oleh pemerintah Belanda karena dianggap sebagai penggerak kerusuhan.
KH Asnawi selain dikenal menguasai berbagai ilmu agama, beliau juga memiliki kesaktian dan pendirian yang teguh.
Prinsip-prinsip hidupnya snagat keras dan watak perjauangannya terkenal galak. Pada waktu itu, bangsa Indonesia sedang dirundung nestapa penjajahan Belanda dan Jepang. Ketegasan dalam memperjuangkan Islam membua KH Asnawi di penjara beberapa tahun.
Ketika di penjara itulah Kyai Asnawi banyak menmghabiskan waktu untuk mengajar ilmu agama dan membaca shalawat kepada para penghuni penjara.
Konon, petugas penjkara tidak sanggup menjaga Ktai Asnawi karena setiap saat Kyai Asnawi membaca shalawat. Ruangannya dibanjiri rakyat yang ingin belajar agama, hingga para penjaga penjara menyerah dan akhirnya KH Asnawi dibebaskan.
Membuat Musuh Lari Ketakutan.
Karomah lain yang dimiliki KH Asnawi adalah sanggup membuat musuh-musuhnya lari ketakutan dari jarak jauh.
hal itu dibuktikan ketika KH Asnawi hendak ditangkap oelh penjajah untuk ketiga kalinya. Para penjajah kabur karena takut sebelum menagkap KH Asnawi. Bahkan Kyai Asnawi sering masuk penjara namun selalu berakhir bebas.
Kepiawaian KH Asnawi dalam berdakwah membuat masyarakat terkagum dan para penjajah menjadi takut. maklum, waktu itu banyak santri yang melindungi dan menemani KH Asnawi di penjara.
KH Asnawi meruapakan salah seorang ulama yang mengharamkan produk kolonial Belanda.
Kehidupan KH Asnawi dihabiskan untuk menegakkan islam dengan penuh perjuangan, kerelaan dan keteguhan jiwa.
Pada tahun 1956, ketika dijajah oleh Jepang dan Belanda, KH Asnawi senantiasa berjuang membela Indonesia dengan bergabung bersama Masyumi dan NU.
Beliau memiliki karakter dan akhlak mulia dalam berjuang sehingga tak heran jika dia disebut sebagai ulama yang santun dan ikhlas.
Dimana KH Asnawi memiliki banyak karomah hingga membuat gentar para penjajah Belanda.
Beikut Kisahnya.
KH Asnawi semapat ditahan oleh pemerintah Belanda karena dianggap sebagai penggerak kerusuhan.
KH Asnawi selain dikenal menguasai berbagai ilmu agama, beliau juga memiliki kesaktian dan pendirian yang teguh.
Prinsip-prinsip hidupnya snagat keras dan watak perjauangannya terkenal galak. Pada waktu itu, bangsa Indonesia sedang dirundung nestapa penjajahan Belanda dan Jepang. Ketegasan dalam memperjuangkan Islam membua KH Asnawi di penjara beberapa tahun.
Ketika di penjara itulah Kyai Asnawi banyak menmghabiskan waktu untuk mengajar ilmu agama dan membaca shalawat kepada para penghuni penjara.
Konon, petugas penjkara tidak sanggup menjaga Ktai Asnawi karena setiap saat Kyai Asnawi membaca shalawat. Ruangannya dibanjiri rakyat yang ingin belajar agama, hingga para penjaga penjara menyerah dan akhirnya KH Asnawi dibebaskan.
Membuat Musuh Lari Ketakutan.
Karomah lain yang dimiliki KH Asnawi adalah sanggup membuat musuh-musuhnya lari ketakutan dari jarak jauh.
hal itu dibuktikan ketika KH Asnawi hendak ditangkap oelh penjajah untuk ketiga kalinya. Para penjajah kabur karena takut sebelum menagkap KH Asnawi. Bahkan Kyai Asnawi sering masuk penjara namun selalu berakhir bebas.
Kepiawaian KH Asnawi dalam berdakwah membuat masyarakat terkagum dan para penjajah menjadi takut. maklum, waktu itu banyak santri yang melindungi dan menemani KH Asnawi di penjara.
KH Asnawi meruapakan salah seorang ulama yang mengharamkan produk kolonial Belanda.
Kehidupan KH Asnawi dihabiskan untuk menegakkan islam dengan penuh perjuangan, kerelaan dan keteguhan jiwa.
Pada tahun 1956, ketika dijajah oleh Jepang dan Belanda, KH Asnawi senantiasa berjuang membela Indonesia dengan bergabung bersama Masyumi dan NU.
Beliau memiliki karakter dan akhlak mulia dalam berjuang sehingga tak heran jika dia disebut sebagai ulama yang santun dan ikhlas.
Asal Usul KH Asnawi
Kisah islamiah lanjut lagi pada pagi hari mumpung monitor sudah agak baikan.
Kali ini tentang KH Asnawi.
Sudah pada tahu kan KH Asnawi.
Beliau ini lahir di kampung Damara, Kudus pada tahun 1281 Hijriyah atau 1861 Masehi.
Beliau ini merupakan keturunan ke 14 dari Sunan Kudus (Raden Jakfar Shodiq) dan keturunan ke 5 dari KH Mutamakin.
KH Asnawia dalah putra yang pertama dari H Abdullah Husnin, salah seorang pedagang konveksi yang tergolong besar di Kudus. Sedangkan ibunya bernama R Sarbinah.
Beliau juga termasuk salah seorang wali yang kramat di Desa Kajen Margoyoso Pati, Jawa Tengah.
Berkenalan Dengan KH Asnawi.
Kyai Asnawai sejak kecil dididik oleh orang tuanya sendiri.
Menginjak usia 15 tahun, barulah ia belajar kepada Kyai Soleh Darat, Kyai Mahfud Termas dan Kyai Irsyad Jepara.
Setelah menamatkan pendidikan agama di berbagai pesantren, Kyai Asnawi kemudian menunaikan ibadah haji ke Baitullah bersama ayahnya di usia 30 tahun.
Di Makkah, Kyai Asnawi kembali belajar agama kepada Syekh di Makkah hingga berusia 35 tahun. Ketika belajar itulah, Kyai Asnawi banyak berteman dengan ulama besar dari Indonesia, diantaranya adalah Kyai Khotib Sambas, Kyai Bisri Sansuri dan ulama lainnya.
Kyai Asnawi merupakan ulama terkenal di masanya.
Dia penggerak Jamiyyah Nahdatul Ulama bersama KH Hasyim Asyari.
Dulu, ketika Masjid Kudus dibangun, Kyai Asnawi terlibat dalam pengawasan pembangunannya.
Kala pembangunan Masjid Kudus, Jawa Tengah, telah terjadi perseteruan antara umat islam dan orang Cina keturunan. Mereka saling bentrok mengenai menara Masjid Kudus yang tinggi menjulang.
KH Asnawi inilah salah satu tokoh yang berhasil menghadang perusak pembangunan Masjid bersama santri santrinya.
Insya Allah postingan mendatang akan dibahas mengenai Kesaktian KH Asnawi ini.
Kali ini tentang KH Asnawi.
Sudah pada tahu kan KH Asnawi.
Beliau ini lahir di kampung Damara, Kudus pada tahun 1281 Hijriyah atau 1861 Masehi.
Beliau ini merupakan keturunan ke 14 dari Sunan Kudus (Raden Jakfar Shodiq) dan keturunan ke 5 dari KH Mutamakin.
KH Asnawia dalah putra yang pertama dari H Abdullah Husnin, salah seorang pedagang konveksi yang tergolong besar di Kudus. Sedangkan ibunya bernama R Sarbinah.
Beliau juga termasuk salah seorang wali yang kramat di Desa Kajen Margoyoso Pati, Jawa Tengah.
Berkenalan Dengan KH Asnawi.
Kyai Asnawai sejak kecil dididik oleh orang tuanya sendiri.
Menginjak usia 15 tahun, barulah ia belajar kepada Kyai Soleh Darat, Kyai Mahfud Termas dan Kyai Irsyad Jepara.
Setelah menamatkan pendidikan agama di berbagai pesantren, Kyai Asnawi kemudian menunaikan ibadah haji ke Baitullah bersama ayahnya di usia 30 tahun.
Di Makkah, Kyai Asnawi kembali belajar agama kepada Syekh di Makkah hingga berusia 35 tahun. Ketika belajar itulah, Kyai Asnawi banyak berteman dengan ulama besar dari Indonesia, diantaranya adalah Kyai Khotib Sambas, Kyai Bisri Sansuri dan ulama lainnya.
Kyai Asnawi merupakan ulama terkenal di masanya.
Dia penggerak Jamiyyah Nahdatul Ulama bersama KH Hasyim Asyari.
Dulu, ketika Masjid Kudus dibangun, Kyai Asnawi terlibat dalam pengawasan pembangunannya.
Kala pembangunan Masjid Kudus, Jawa Tengah, telah terjadi perseteruan antara umat islam dan orang Cina keturunan. Mereka saling bentrok mengenai menara Masjid Kudus yang tinggi menjulang.
KH Asnawi inilah salah satu tokoh yang berhasil menghadang perusak pembangunan Masjid bersama santri santrinya.
Insya Allah postingan mendatang akan dibahas mengenai Kesaktian KH Asnawi ini.
Masuk Surga Karena Bulu Mata
Kisah islamiah pada pagi hari ini tentang anggota badan yang mampu menolong kita kelak di akhirat. Begitu juga dengan bulu mata yang bersaksi bahwa orang yang memilikinya sering basah bulu matanya karena tangisan akibat takut kepada Allah SWT.
Kok bisa masuk surga karena hanya karena bulu mata, simak saja cerita singkatnya. Yang jelas, sebagai orang yang beriman (rukun iman ada 6 item), percaya yang ghaib adalah mutlak adanya.
Allah Maha Pengampun sekalipun dosanya sepenuh bumi dan langit, kalau dia mau bertobat insya Allah akan diampunia oleh-Nya.
Simak Kisah Bulu Mata sebagai Saksi.
Dalam kitab Rahasia Alam Ghaib atau dalam bahasa Arab dikenal dengan Kitab Daqaiqul Akhbar sebuah karya dari Imam Abdurrahim bin Ahmad Al Qodhi dikisahkan bahwa kelak di hari kiamat ada seorang hamba didatangkan.
Setelah ditimbang amal perbuatannya, ternyata amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya.
Maka, ia diperintahkan agar dibawa ke neraka.
Akan tetapi tiba-tiba saja sehelai bulu matanya melakukan pembelaan seraya berkata,
"Ya Tuhanku, rasul-Mu pernah bersabda, Barang siapa yang pernah menangis karena takut kepada Allah SWT, maka ia mengharamkan matanya tersentuh api neraka. Sesungguhnya mataku ini biasa menangis karena takut kepada Engkau."
Akhirnya, Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang mengampuni dosa-dosa hamba itu. Allah SWT kemudian menyelamatkan hamba-Nya tersebut dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
Semua itu berkat pengaduan sehelai bulu mata hamaba-Nya tersebut yang basah karena takut kepada Allah SWT.
Kok bisa masuk surga karena hanya karena bulu mata, simak saja cerita singkatnya. Yang jelas, sebagai orang yang beriman (rukun iman ada 6 item), percaya yang ghaib adalah mutlak adanya.
Allah Maha Pengampun sekalipun dosanya sepenuh bumi dan langit, kalau dia mau bertobat insya Allah akan diampunia oleh-Nya.
Simak Kisah Bulu Mata sebagai Saksi.
Dalam kitab Rahasia Alam Ghaib atau dalam bahasa Arab dikenal dengan Kitab Daqaiqul Akhbar sebuah karya dari Imam Abdurrahim bin Ahmad Al Qodhi dikisahkan bahwa kelak di hari kiamat ada seorang hamba didatangkan.
Setelah ditimbang amal perbuatannya, ternyata amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya.
Maka, ia diperintahkan agar dibawa ke neraka.
Akan tetapi tiba-tiba saja sehelai bulu matanya melakukan pembelaan seraya berkata,
"Ya Tuhanku, rasul-Mu pernah bersabda, Barang siapa yang pernah menangis karena takut kepada Allah SWT, maka ia mengharamkan matanya tersentuh api neraka. Sesungguhnya mataku ini biasa menangis karena takut kepada Engkau."
Akhirnya, Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang mengampuni dosa-dosa hamba itu. Allah SWT kemudian menyelamatkan hamba-Nya tersebut dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
Semua itu berkat pengaduan sehelai bulu mata hamaba-Nya tersebut yang basah karena takut kepada Allah SWT.
Saturday, December 17, 2011
TOBAT Menangis hingga Buta
Kisah Islamiah pada sore ini tentang kisah tobat.
Tobatnya seorang wanita teladan. Dalam bertobat, dia menangis hingga matanya menjadi buta karena air matanya tidak pernah berhenti mengalir.
Kisah Tobat Wanita Teladan.
Karena merasa terlalu banyak dosa yang dilakukan, seorang wanita hendak bertobat. Ia kemudian memohon ampunan kepada Allah SWT seraya terus meangis hingga kedua matanya buta. Meski begitu, wanita teladan ini tetap ikhlas walau kedua matanya buta, asalkan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Pada suatu hari, Saleh Al-Muri melihat seorang wanita tua memakai baju kasar di Mihrab Daud as.
Wanita yang telah buta matanya itu sedang mengerjakan shalat sambil menangis terisak-isak.
Setelah selesai shalat, dia mengangkat wajahnya ke langit sambil berdoa,
"Wahai Tuhan, Engkaulah tempatku memohon dan pelindung hidupku. Engkaulah penjamin dan pembimbingku dalam mati. Wahai Yang Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi dan rahasia, serta setiap getaran batin, tidak ada Rabb bagiku selain Engkau yang kuharap dapat terhindar bencana yang dahsyat."
Menangis hingga buta.
Saleh Al-Muri kemudian memberi salam kepada perempuan tersebut dan bertanya,
"Wahai saudaraku, apa yang menyebabkan hilangnya penglihatanmu?"
"Aku menyesali perbuatanku, aku menangis hingga kedua mataku ini buta," ujar wanita itu dengan jujur.
Meski buta, wanita tersebut tahu bahwa yang berbicara dengannya adalah Saleh Al-Muri, ulama yang terkenal bacaan Al-Qur'annya merdu.
"Tangisku disebabkan sedihnya hatiku karena terlalu banyak maksiatku kepada-Nya, dan terlalu sedikitnya ingatan dan pengabdianku kepada-Nya. jika Dia mengampuniku dan menggantinya di akhirat nanti, lebih baik kedua mataku ini buta. Jika Dia tidak mengampuniku, buat apa kedua mata ini di dunia, jika akan dibakar di neraka nanti," imbuh wanita itu.
Saleh pun ikut menangis karena sanagt terharu mendengar HUJJAH mengharukan wanita itu.
"Wahai Saleh, sudikah kiranya engkau membacakan sesuatu dari ayat Al-Qur'an untukku. Aku sudah sangat rindu mendengarnya," pinta wanita itu.
Meninggal Dunia.
Lalu Saleh membacakan sebuah ayat dari Al-Qur'an berikut ini,
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ قُلْ مَنْ أَنْزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَى نُورًا وَهُدًى لِلنَّاسِ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا وَعُلِّمْتُمْ مَا لَمْ تَعْلَمُوا أَنْتُمْ وَلا آبَاؤُكُمْ قُلِ اللَّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ
Artinya:
"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, Padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya."
(QS. Al-An'am: 91).
"Wahai Saleh, siapakah yang berkhidmat kepada-Nya dengan sebenarnya?" kata wanita itu lalu menjerit sekuat tenaga hingga menggoncangkan hati orang yang mendengarnya.
Kemudian wanita buta itu jatuh ke bumi dan meninggal dunia seketika itu juga.
Pada suatu malam, Saleh Al Muri bermimpi berjumpa dengan wanita tua itu dalam keadaan memakai baju yang sangat bagus. Dalam mimpiya Saleh bertanya,
"Bagaimana keadaanmu sekarang?"
Wanita itu menjawab,
"Alhamdulilah sangat baik, sebaik saat ruhku dicabut, aku didudukkan di hadapan-Nya."
Kemudian Allah SWT berkata,
"Selamat datang wahai orang yang meninggal akibat terlalu sedih karena merasa sedikit khidmatnya kepada-Ku.".
Tobatnya seorang wanita teladan. Dalam bertobat, dia menangis hingga matanya menjadi buta karena air matanya tidak pernah berhenti mengalir.
Kisah Tobat Wanita Teladan.
Karena merasa terlalu banyak dosa yang dilakukan, seorang wanita hendak bertobat. Ia kemudian memohon ampunan kepada Allah SWT seraya terus meangis hingga kedua matanya buta. Meski begitu, wanita teladan ini tetap ikhlas walau kedua matanya buta, asalkan mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Pada suatu hari, Saleh Al-Muri melihat seorang wanita tua memakai baju kasar di Mihrab Daud as.
Wanita yang telah buta matanya itu sedang mengerjakan shalat sambil menangis terisak-isak.
Setelah selesai shalat, dia mengangkat wajahnya ke langit sambil berdoa,
"Wahai Tuhan, Engkaulah tempatku memohon dan pelindung hidupku. Engkaulah penjamin dan pembimbingku dalam mati. Wahai Yang Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi dan rahasia, serta setiap getaran batin, tidak ada Rabb bagiku selain Engkau yang kuharap dapat terhindar bencana yang dahsyat."
Menangis hingga buta.
Saleh Al-Muri kemudian memberi salam kepada perempuan tersebut dan bertanya,
"Wahai saudaraku, apa yang menyebabkan hilangnya penglihatanmu?"
"Aku menyesali perbuatanku, aku menangis hingga kedua mataku ini buta," ujar wanita itu dengan jujur.
Meski buta, wanita tersebut tahu bahwa yang berbicara dengannya adalah Saleh Al-Muri, ulama yang terkenal bacaan Al-Qur'annya merdu.
"Tangisku disebabkan sedihnya hatiku karena terlalu banyak maksiatku kepada-Nya, dan terlalu sedikitnya ingatan dan pengabdianku kepada-Nya. jika Dia mengampuniku dan menggantinya di akhirat nanti, lebih baik kedua mataku ini buta. Jika Dia tidak mengampuniku, buat apa kedua mata ini di dunia, jika akan dibakar di neraka nanti," imbuh wanita itu.
Saleh pun ikut menangis karena sanagt terharu mendengar HUJJAH mengharukan wanita itu.
"Wahai Saleh, sudikah kiranya engkau membacakan sesuatu dari ayat Al-Qur'an untukku. Aku sudah sangat rindu mendengarnya," pinta wanita itu.
Meninggal Dunia.
Lalu Saleh membacakan sebuah ayat dari Al-Qur'an berikut ini,
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ قُلْ مَنْ أَنْزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَى نُورًا وَهُدًى لِلنَّاسِ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا وَعُلِّمْتُمْ مَا لَمْ تَعْلَمُوا أَنْتُمْ وَلا آبَاؤُكُمْ قُلِ اللَّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ
Artinya:
"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, Padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya."
(QS. Al-An'am: 91).
"Wahai Saleh, siapakah yang berkhidmat kepada-Nya dengan sebenarnya?" kata wanita itu lalu menjerit sekuat tenaga hingga menggoncangkan hati orang yang mendengarnya.
Kemudian wanita buta itu jatuh ke bumi dan meninggal dunia seketika itu juga.
Pada suatu malam, Saleh Al Muri bermimpi berjumpa dengan wanita tua itu dalam keadaan memakai baju yang sangat bagus. Dalam mimpiya Saleh bertanya,
"Bagaimana keadaanmu sekarang?"
Wanita itu menjawab,
"Alhamdulilah sangat baik, sebaik saat ruhku dicabut, aku didudukkan di hadapan-Nya."
Kemudian Allah SWT berkata,
"Selamat datang wahai orang yang meninggal akibat terlalu sedih karena merasa sedikit khidmatnya kepada-Ku.".
Nabi Isa Menolak Disebut Tuhan
Di dalam Al Qur'an, Isa atau yang diklaim umat Kristiani sebagai Tuhan Yesus, jelas-jelas menolak jika dirinya disebut Tuhan.
Isa hanya manusia biasa yang diangkat oleh Allah SWT sebagai Nabi-Nya.
Berikut Kisah Nabi Isa as Menolak Disebut Tuhan.
Nabi Isa as diangkat menjadi nabi untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil di Palestina.
DalamAl Qur'an, nama Isa disebut sebanyak 25 kali.
Sebagai seorang Nabi, Isa banyak dikarunia mukjizat.
Al Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Nabi Isa as sebagai anak Maryam tanpa ayah. Menurut kisah Al Qur'an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh Malaikat Jibril. Dan Malaikat Jibril mengatakan kepada Maryam bahwa akan diberikan calon anak yang bernama Isa. Maryam sangat terkejut karena ia telah bersumpah untuk menjaga keperawanannya kepada Allah SWT.
Lalu Jibril pun menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara itu adalah perkara yang mudah bagi Allah SWT, seperti halnya dalam penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Allah SWT berfirman,
قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا
Artinya:
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
(QS. Maryam: 21).
Banyak Karunia Mukjizat
Setelah Maryam mengandung, ia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat. Di sana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon kurma. Meskipun masih bayi, namun Nabi Isa as telah dikarunia mukjizat oleh Allah SWT. Kala itu Nabi Isa as bisa berbicara kepada ibunya untuk mengguncangkan pohon kurma sehingga buahnya berjatuhan. Di makanlah buah kurma yang lezat itu.
Maryam bersama anaknya kemudian kembali ke area penduduk. Namun saat itu Maryam dituduh telah melakukan perzinaan karena punya anak tanpa seorang ayah. Lagi-lagi Nabi Isa as yang masih bayi dapat berbicara kepada Bani Israil saat itu.
Kata-kata Nabi Isa as diabadikan dalam Al Qur'an.
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
Artinya:
30. berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
(QS. Maryam: 30-32).
Nabi Isa as diutus kepada Bani Israil untuk mengajarkan tentang ke-Esaan Allah SWT dan menyelamatkan mereka dari kesesatan.
Nabi Isa as kemudian tumbuh dewasa dengan berbagai mukjizat sebagai tanda kenabian.
Diantara mukjizat Nabi Isa as adalah:
1. Bisa berbicara waktu masih bayi.
2. Dapat memberikan kehidupan kepada burung yang dibuat dari tanah liat.
3. Menyembuhkan orang yang sakit Lepra.
4. Menyembuhkan orang buta.
5. Membangkitkan orang mati.
6. Meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya.
Melihat banyak hal yang luar biasa telah dilakukan oleh Nabi Isa as, Bani Israil kemudian menyangka bahwa Nabi Isa as adalah Tuhan. Namun, Nabi Isa as mengelak mengakui dirinya adalah Tuhan. Ia menegaskan bahwa dirinya hanyalah utusan Allah SWT. Sedangkan yang wajib disembah hanya Allah SWT.
Nabi Isa as Tunduk Pada Allah SWT.
Penolakan Nabi Isa as ini diabadikan dalam Al Qur'an Surat Al Maidah ayat 116-117.
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ
Artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
(QS. Al-Maidah: 116).
Begitu Nabi Isa as ditanya oleh Allah SWT,
"Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?"
Kontan saja Nabi Isa bersujud, badannya gemetar dan tulang-tulangnya berbunyi seperti akan retak.
Dengan tegas Nabi Isa as kemudian menjawab,
"Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
Nabi Isa as kemudian menegaskan sebagaimana dalam Al Qur'an berikut ini.
مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Artinya:
"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya Yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu."
(QS. Al-Maidah: 117).
Isa hanya manusia biasa yang diangkat oleh Allah SWT sebagai Nabi-Nya.
Berikut Kisah Nabi Isa as Menolak Disebut Tuhan.
Nabi Isa as diangkat menjadi nabi untuk berdakwah kepada kaum Bani Israil di Palestina.
DalamAl Qur'an, nama Isa disebut sebanyak 25 kali.
Sebagai seorang Nabi, Isa banyak dikarunia mukjizat.
Al Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Nabi Isa as sebagai anak Maryam tanpa ayah. Menurut kisah Al Qur'an, Maryam selalu beribadah dan telah dikunjungi oleh Malaikat Jibril. Dan Malaikat Jibril mengatakan kepada Maryam bahwa akan diberikan calon anak yang bernama Isa. Maryam sangat terkejut karena ia telah bersumpah untuk menjaga keperawanannya kepada Allah SWT.
Lalu Jibril pun menenangkan Maryam dan mengatakan bahwa perkara itu adalah perkara yang mudah bagi Allah SWT, seperti halnya dalam penciptaan Adam tanpa ibu dan bapak.
Allah SWT berfirman,
قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِنَّا وَكَانَ أَمْرًا مَقْضِيًّا
Artinya:
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
(QS. Maryam: 21).
Banyak Karunia Mukjizat
Setelah Maryam mengandung, ia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat. Di sana ia melahirkan dan beristirahat di dekat sebuah batang pohon kurma. Meskipun masih bayi, namun Nabi Isa as telah dikarunia mukjizat oleh Allah SWT. Kala itu Nabi Isa as bisa berbicara kepada ibunya untuk mengguncangkan pohon kurma sehingga buahnya berjatuhan. Di makanlah buah kurma yang lezat itu.
Maryam bersama anaknya kemudian kembali ke area penduduk. Namun saat itu Maryam dituduh telah melakukan perzinaan karena punya anak tanpa seorang ayah. Lagi-lagi Nabi Isa as yang masih bayi dapat berbicara kepada Bani Israil saat itu.
Kata-kata Nabi Isa as diabadikan dalam Al Qur'an.
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
Artinya:
30. berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.
(QS. Maryam: 30-32).
Nabi Isa as diutus kepada Bani Israil untuk mengajarkan tentang ke-Esaan Allah SWT dan menyelamatkan mereka dari kesesatan.
Nabi Isa as kemudian tumbuh dewasa dengan berbagai mukjizat sebagai tanda kenabian.
Diantara mukjizat Nabi Isa as adalah:
1. Bisa berbicara waktu masih bayi.
2. Dapat memberikan kehidupan kepada burung yang dibuat dari tanah liat.
3. Menyembuhkan orang yang sakit Lepra.
4. Menyembuhkan orang buta.
5. Membangkitkan orang mati.
6. Meminta makanan dari surga atas permintaan murid-muridnya.
Melihat banyak hal yang luar biasa telah dilakukan oleh Nabi Isa as, Bani Israil kemudian menyangka bahwa Nabi Isa as adalah Tuhan. Namun, Nabi Isa as mengelak mengakui dirinya adalah Tuhan. Ia menegaskan bahwa dirinya hanyalah utusan Allah SWT. Sedangkan yang wajib disembah hanya Allah SWT.
Nabi Isa as Tunduk Pada Allah SWT.
Penolakan Nabi Isa as ini diabadikan dalam Al Qur'an Surat Al Maidah ayat 116-117.
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ
Artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
(QS. Al-Maidah: 116).
Begitu Nabi Isa as ditanya oleh Allah SWT,
"Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?"
Kontan saja Nabi Isa bersujud, badannya gemetar dan tulang-tulangnya berbunyi seperti akan retak.
Dengan tegas Nabi Isa as kemudian menjawab,
"Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".
Nabi Isa as kemudian menegaskan sebagaimana dalam Al Qur'an berikut ini.
مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلا مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Artinya:
"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya Yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu."
(QS. Al-Maidah: 117).
Friday, December 16, 2011
Si Pembunuh Dibebaskan Nabi Lewat Mimpi
Kisah Islamiah pada pagi ini tentang bebasnya seorang ahli maksiat karena seorang Gubernur telah mimpi bahwa Rasulullah SAW menyuruh untuk membebaskannya.
Ceritanya ini sangat menyentuh hati dan perasaan hingga bisa jadi membuat pembaca meneteskan air mata tanpa di sadarinya.
Meski ahli maksiat, namun pemuda ini memiliki sisi kebaikan kala terjadi sesuatu dalam perjalanan hidupnya.
Pemuda itu menjadi pelindung salah seroang ahlul bait keluarga Rasulullah SAW.
Siapa saja yang mimpi telah bertemu dengan Rasulullah SAW adalah benar adanya, karena setan tak mampu meniru fisik Nabi Muhammad SAW dengan kehendak-Nya.
Yuk disimak Kisahnya.
Pada tahun 200-an Hijriyah, ada seorang Gubernur Baghdad yang sangat arif dan bijaksana serta memegang tali Allah SWT dalam memimpin lagi dermawan dan ulung dalam hal politik. Dialah Ishaq bin Ibrahim bin Mush'ab Al-Kuza'i.
Pada suatu malam, Ishaq bin Ibrahim ini tengah bermimpi bertemu dengan Rasulullah dan menitipkan suatu pesan.
"Lepaskan tawananmu....lepaskan si pembunuh itu....," perintah Rasulullah SAW kepada Ishaq bin Ibrahim dalam mimpinya.
Ishaq bin Ibrahim hanya menatap wajah seseorang yang rupawan dan terpaku.
Belum sempat Ishaq Ibrahim ini bertanya, Rasulullah SAW kembali berkata,
"Wahai Ishaq bin Ibrahim, lepaskan si pembunuh itu...," perintah Rasulullah SAW dalam mimpi.
"Astaghfirullah...ternyata aku hanya bermimpi," kata Isahq bin Ibrahim setelah sadar dari tidurnya.
Semalam ia bermimpi ada orang dengan wajah rupawan yang berani memerintahkan untuk melepaskan seorang pembunuh yang dipenjarakannya. Ia benar-benar penuh keheranan.
Betapa tidak, yang menyuruh demikian bukan orang biasa, tapi dialah orang yang sangat dicintai oleh Ishaq bin Ibrahim, selalu dipujinya setiap waktu dan setiap nafasnya.
Pada pagi harinya, semua keluarganya telah mendapati Ishaq bin Ibrahim wajahnya pucat dan gemetar. Sungguh hal yang tidak biasanya mereka lihat sebelumnya.
Pak Gubernur Menuju Penjara.
Gubernur Baghdad yang kurang lebih menjab 30 tahun ini segera saja bergegas dan bahkan tidak sempat sarapan dan berkata-kata sepatah klatapun kepada keluarganya. Sang Gubernur segera menuju kantor penjara dan langsung memanggil kepala penjara.
"Wahai kepala penjara, siapa saja semalam yang ditangkap dan dipenjara karena kasus pembunuhan," tanya sang Gubernur.
"Ini Bapak, silahkan dilihat," kata si kepala penjara sambil menyodorkan buku daftar tawanan.
"Tidak ada kasus pembunuhan tadi malam Pak," kata kepala penjara kepada Gubernur.
Sang Gubernur kembali lagi heran dibuatnya.
Tadi semalam dia jelas-jelas bermimpi bertemu dengan Rasululah SAW yang menyuruhnya untuk melepaskan si pembunuh, namun dari daftar tahanan menunjukkan bahwa kasus pembunuhan semalam tidak ada, yang ada hanya kasus pencurian saja.
"Apa tidak ada lagi daftar tawanan selain in?" tanya Sang Gubernur.
"Sebentar Pak, saya tanyakan ke beberapa anak buah saya," jawab kepala penjara.
Sang Gubernur masih tetap saja ngotot dan memerintahkan kepada anak bauahnya untuk mencari si pembunuh yang dilakukan tadi malam. Sang Gubernur sangat yakin sekali bahwa perintah Rasululah SAW selalu benar adanya.
Sang Gubernur dan anak buahnya tetap berupaya mencari si pembunuh yang tertangkap tadi malam bersama seluruh anggota pengawal penjara.
Tak berapa lama kemudian kepala penjara berserta seorang anak buahnya datang menhadap Gubernur.
"Apakah ada laporan tentang penangkapan seorang pembunuh tadi malam?" tanya Gubernur kepada salah satu anak buah kepala penjara yang berjaga tadi malam.
Kepala penjara belum mendata semuanya, maklumlah sang Gubernur datangnya terlalu awal, jadinya si kepala penjara masih berbenah dan mendata ualang daftar tawanan.
"Aaada Pak," jawab keduanya dengan dada berdebar.
Ternyata nama si pembunuh itu memang ada, tapi memang terlewatkan tunuk ditulis didaftar buku tahanan. Setelah ditelusuri, ternyata kertas yang bertuliskan nama si pembunuh sempat tercecer di atas meja dan baru saja ditemukan.
Apakah ini termasuk salah satu mukjizat dari Rasulullah SAW meski Beliau sudah meninggal. Wallahu A'lam.
Tapi Allah SWT memang Maha Mengetahui, dan melalui Rasulullah SAW lah Allah SWT mengabarkan.
"Sekarang juga panggil si pembunuh itu," perintah Gubernur kepada anak buahnya.
Si Pembunuh Melindungi Ahlul Bait Rasulullah SAW.
Akhirnya, datanglah orang yang dicari-cari gubernur tadi.
"Apakah benar engkau telah membunuh seseorang tadi malam?" tanya Gubernur kepada si pembunuh.
"Iiii...yaaa..., saya pembunuhnya," jawabsi pembunuh dengan wajah pucat dan badan gemetar karena takut.
"Seberat apakah hukuman buatku...," kata si pembunuh dalam hati.
Ketika ditanya mengenai sebab dia membunuh, sesekali dia tak mampu berkata apa-apa. Ketakutan tengah menguasi dirinya.
"Tenangkan dirimu...saya cuma mau engkau berkata dengan jujur," kata Gubernur menenagkan.
"Jujurlah wahai pemuda, berkatalah apa adanya, kemungkinan kami bisa mempertimbangkan hukuman untuk dirimu," kata Gubernur dengan bijak.
Tutur kata yang begitu ramah dari Gubernur ini mampu mendinginkan suasana. Terlebih si pembunuh tersebut dankali ini si pembunuh mulai bisa bernafas dengan stabil lagi.
Setelah tenang, si pembunuh mulai angkat bicara.
"Begini ceritanya Pak Gubernur," kata si pembunuh memulai ceritanya.
"Hari itu saya memang terpaksa, sungguh sangat terpaksa membunuhnya Pak," kata si pembunuh.
"Benarkah demikian...hmmm....," guman Gubernur.
Pemuda ini memang awalnya selalu akrab dengan minuman keras dan hali maksiat serta berzina. Pokoknya mo limo selalu jadi kesehariannya.
Pesta maksiat paling sering dilakukan di rumah bos mereka.
"Begitulah hari-hari saya Pak, sampai pada akhirnya...," kata pemuda yang ingin melanjutkan tapi dipotong oleh ucapan Gubernur.
"Ah...yang benar saja....," kata sang Guberneur penuh heran.
Kalau si pemuda ini ahli maksiat, lalu kenapa Rasulullah SAW menyuruhnya untuk melepaskan orang yang seperti ini.
"Sampai pada suatu hari, tiba-tiba saja bos saya datang dan membawa seorang gadis cantik nan rupawan ketika kami sedang pesta maksiat. Tapi, kali ini perempuan yang dibawa bos saya sangat cantik, tidak seperti perempuan biasanya. Tak sanggup lidah ini melukiskan secantik apa dia," lanjut si pemuda.
"Tolooong...," teriak si gadis berontak ingin melepaskan diri.
"Segera saja kami pun berlomba untuk untuk memperebutkan si gadis itu. Seperti itulah kebiasaan kami," kisah si pembunuh tentang hari-hari buruknya.
"Tapi Pak Gubernur, gadis ini sangatlah jauh berbeda dengan gadis lainnya. Kami sangat kagum dengan fisiknya yang aduhai.., dan akhirnya akulah yang berhasil membawa gadis itu. Aku membawa dia masuk ke kamar dan sesekali si gadis berontak dan ingin melarikan diri," tutur si pembunuh.
"Ketika saya ikat kaki dan tangannya, dan ketika saya akan menjamahnya layaknya suami sitri, si gadis berteriak dengan keras. Teriakannya melemahkan tubuhku ini. Aku pun gemetar oleh teriakan itu karena belum pernah ada gadis yan berteriak sedemikian rupa. Aku bertobat Pak Gubernur, aku benar-benar bertobat," jelas si pembunuh.
"Apa yang diteriakkan gadis itu?" tanya Gubernur.
Gadis itu berteriak demikian.
"Takutlah dengan Allah...takutlah dengan Allah...," teriak gadis itu.
"Takutlah dengan Allah....takutlah dengan Allah...Allah...Allah...takutlah...," teriaknya lagi.
"Takutlah dengan Allah...wahai Kakekku Muhammad....peliharalah dan jagalah kehormatanku....jagalah kehormatan kakekku Muhammad yang mengalir dalam tubuhku ini," teriak si gadis dengan suara lantang.
Karena teriakan itu, tiba-tiba saja tubuhku lemah tak berdaya seperti tersengat listrik. Pengakuan gadis itu telah membuatku membisu dan badanku kaku. Aku pun membatalkan misiku dan aku bersumpah akan menjaga gadis itu dengan jiwa dan ragaku agar dapat keluar dari lingkungan maksiat itu.
Wanita itu mengatakan bahwa dia telah ditipu oleh bosku yang dijanjikan pekerjaan sebagai penjual kurma dan dijanjikan pula perhiasan sebagai bonusnya hingga si gadis menuruti perkataan bosku.
Lalu kami pun dengan sembunyi-sembunyi untuk keluar dan pergi dari tempat maksiat itu.
Namun, tanpa diduga, kawan-kawanku memergoki kami dan ingin merebut gadis itu dari peganganku. Mereka ingin mendapatkannya, aku pun semakin kuat melindungi perempuan terhormat itu. Aku pun mencoba menjelaskan ke kawan-kawanku tentang alasanku melindunginya, tapi mereka tidak percaya dengan perkataanku.
Aku katakan kepada mereka bahwa gadis itu masih suci, dan merupakan salah satu keturunan orang yang saleh dan sangat mulia yang pernah hidup di dunia ini.
Lagi -lagi kawan-kawanku tak pecaya dengan perkataanku, malah mereka mencoba merebut kembali.
"Enak saja engkau ini, ah itu hanya alasanmu saja, cepat berikan gadis itu," kata mereka berkilah.
Akhirnya, terjadilah hal yang tidak diinginkan, kami saling berkelahi satu sama lain bak perang saudara hingga salah satu mati. Meski demikian salah seorang dari mereka tetap saja mencolak-colek gadis mulia itu, hingga aku mati-matian membelanya. Aku tak tega sedikitpun gadis itu disentuh oleh kawan-kawanku.
Segera saja aku suruh gadis itu untuk pergi dari tempat itu.
"Lari...cepat lari...jangan hiraukan aku...," kataku kepada gadis mulia itu.
Sambil berlari gadis itu berteriak.
"Semoga Allah menutupi aibmu seperti kamu menutupi aibku. Semoga Allah melindungimu sebagaimana kamu melindungiku...," kata gadis itu sambil berlari.
Itulah kata-kata terakhir pertemuanku dengan gadis itu. Sementara karena kawan-kawanku masih saja ingin mengikuti dan merebutnya, terpaksa aku bunuh kawanku itu.
Kawanku bersimbah darah, tewas oleh tanganku ini. Ia telah mati. Aku membunuhnya.
Itulah hari pertamaku menjadi pembunuh.
"Ada yang mati...ada yang mati...," teriak salah seorang temanku sambil lari berhamburan.
"Mendengar teriakan inilah masyarakat berduyun-duyun mendatangi mayat kawanku itu, sementara pisau dan darah masih ada di tanganku. Mereka pun membawaku ke sini dan begitulah ceritanya mengapa aku ditangkap Pak Gubernur," si pembunuh mengakhirni ceritanya dengan perkataan jujur.
Si Pembunuh Divonis Bebas.
"Aku sudah menduga, kalau engkau tidak salah wahai pemuda," jawab sang gubernur dengan santainya.
Ada yang heran, juga ada yang bingung dengan penuturan gubernur ini, terlebih lagi bagi si pembunuh itu.
"Mulai saat ini, engkau aku bebaskan dan perkaramu akan aku serahkan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya," perkataan penutup dari Gubernur.
Sebelum Gubernur meninggalkan tempat, pemuda itu sempat diberitahu tentang mimpinya bertemu dengan Rasululah SAW dan sempat juga Pak Gubernur memberi hadiah kepada si pemuda. Namun, si pemuda menolaknya dengan alasan bebasnya dia sudah lebih dari segalanya.
Pak gubernur Ishaq bin Ibrahim ini meninggal dunia pada tahun 235 H.
Renungkanlah....
Betapa Rasulullah SAW sangat mendengar dan mengetahui siapa pun yang mencintainya, begitu juga dengan nasib orang yang mencintai Ahlul Bait keluarganya.
Ceritanya ini sangat menyentuh hati dan perasaan hingga bisa jadi membuat pembaca meneteskan air mata tanpa di sadarinya.
Meski ahli maksiat, namun pemuda ini memiliki sisi kebaikan kala terjadi sesuatu dalam perjalanan hidupnya.
Pemuda itu menjadi pelindung salah seroang ahlul bait keluarga Rasulullah SAW.
Siapa saja yang mimpi telah bertemu dengan Rasulullah SAW adalah benar adanya, karena setan tak mampu meniru fisik Nabi Muhammad SAW dengan kehendak-Nya.
Yuk disimak Kisahnya.
Pada tahun 200-an Hijriyah, ada seorang Gubernur Baghdad yang sangat arif dan bijaksana serta memegang tali Allah SWT dalam memimpin lagi dermawan dan ulung dalam hal politik. Dialah Ishaq bin Ibrahim bin Mush'ab Al-Kuza'i.
Pada suatu malam, Ishaq bin Ibrahim ini tengah bermimpi bertemu dengan Rasulullah dan menitipkan suatu pesan.
"Lepaskan tawananmu....lepaskan si pembunuh itu....," perintah Rasulullah SAW kepada Ishaq bin Ibrahim dalam mimpinya.
Ishaq bin Ibrahim hanya menatap wajah seseorang yang rupawan dan terpaku.
Belum sempat Ishaq Ibrahim ini bertanya, Rasulullah SAW kembali berkata,
"Wahai Ishaq bin Ibrahim, lepaskan si pembunuh itu...," perintah Rasulullah SAW dalam mimpi.
"Astaghfirullah...ternyata aku hanya bermimpi," kata Isahq bin Ibrahim setelah sadar dari tidurnya.
Semalam ia bermimpi ada orang dengan wajah rupawan yang berani memerintahkan untuk melepaskan seorang pembunuh yang dipenjarakannya. Ia benar-benar penuh keheranan.
Betapa tidak, yang menyuruh demikian bukan orang biasa, tapi dialah orang yang sangat dicintai oleh Ishaq bin Ibrahim, selalu dipujinya setiap waktu dan setiap nafasnya.
Pada pagi harinya, semua keluarganya telah mendapati Ishaq bin Ibrahim wajahnya pucat dan gemetar. Sungguh hal yang tidak biasanya mereka lihat sebelumnya.
Pak Gubernur Menuju Penjara.
Gubernur Baghdad yang kurang lebih menjab 30 tahun ini segera saja bergegas dan bahkan tidak sempat sarapan dan berkata-kata sepatah klatapun kepada keluarganya. Sang Gubernur segera menuju kantor penjara dan langsung memanggil kepala penjara.
"Wahai kepala penjara, siapa saja semalam yang ditangkap dan dipenjara karena kasus pembunuhan," tanya sang Gubernur.
"Ini Bapak, silahkan dilihat," kata si kepala penjara sambil menyodorkan buku daftar tawanan.
"Tidak ada kasus pembunuhan tadi malam Pak," kata kepala penjara kepada Gubernur.
Sang Gubernur kembali lagi heran dibuatnya.
Tadi semalam dia jelas-jelas bermimpi bertemu dengan Rasululah SAW yang menyuruhnya untuk melepaskan si pembunuh, namun dari daftar tahanan menunjukkan bahwa kasus pembunuhan semalam tidak ada, yang ada hanya kasus pencurian saja.
"Apa tidak ada lagi daftar tawanan selain in?" tanya Sang Gubernur.
"Sebentar Pak, saya tanyakan ke beberapa anak buah saya," jawab kepala penjara.
Sang Gubernur masih tetap saja ngotot dan memerintahkan kepada anak bauahnya untuk mencari si pembunuh yang dilakukan tadi malam. Sang Gubernur sangat yakin sekali bahwa perintah Rasululah SAW selalu benar adanya.
Sang Gubernur dan anak buahnya tetap berupaya mencari si pembunuh yang tertangkap tadi malam bersama seluruh anggota pengawal penjara.
Tak berapa lama kemudian kepala penjara berserta seorang anak buahnya datang menhadap Gubernur.
"Apakah ada laporan tentang penangkapan seorang pembunuh tadi malam?" tanya Gubernur kepada salah satu anak buah kepala penjara yang berjaga tadi malam.
Kepala penjara belum mendata semuanya, maklumlah sang Gubernur datangnya terlalu awal, jadinya si kepala penjara masih berbenah dan mendata ualang daftar tawanan.
"Aaada Pak," jawab keduanya dengan dada berdebar.
Ternyata nama si pembunuh itu memang ada, tapi memang terlewatkan tunuk ditulis didaftar buku tahanan. Setelah ditelusuri, ternyata kertas yang bertuliskan nama si pembunuh sempat tercecer di atas meja dan baru saja ditemukan.
Apakah ini termasuk salah satu mukjizat dari Rasulullah SAW meski Beliau sudah meninggal. Wallahu A'lam.
Tapi Allah SWT memang Maha Mengetahui, dan melalui Rasulullah SAW lah Allah SWT mengabarkan.
"Sekarang juga panggil si pembunuh itu," perintah Gubernur kepada anak buahnya.
Si Pembunuh Melindungi Ahlul Bait Rasulullah SAW.
Akhirnya, datanglah orang yang dicari-cari gubernur tadi.
"Apakah benar engkau telah membunuh seseorang tadi malam?" tanya Gubernur kepada si pembunuh.
"Iiii...yaaa..., saya pembunuhnya," jawabsi pembunuh dengan wajah pucat dan badan gemetar karena takut.
"Seberat apakah hukuman buatku...," kata si pembunuh dalam hati.
Ketika ditanya mengenai sebab dia membunuh, sesekali dia tak mampu berkata apa-apa. Ketakutan tengah menguasi dirinya.
"Tenangkan dirimu...saya cuma mau engkau berkata dengan jujur," kata Gubernur menenagkan.
"Jujurlah wahai pemuda, berkatalah apa adanya, kemungkinan kami bisa mempertimbangkan hukuman untuk dirimu," kata Gubernur dengan bijak.
Tutur kata yang begitu ramah dari Gubernur ini mampu mendinginkan suasana. Terlebih si pembunuh tersebut dankali ini si pembunuh mulai bisa bernafas dengan stabil lagi.
Setelah tenang, si pembunuh mulai angkat bicara.
"Begini ceritanya Pak Gubernur," kata si pembunuh memulai ceritanya.
"Hari itu saya memang terpaksa, sungguh sangat terpaksa membunuhnya Pak," kata si pembunuh.
"Benarkah demikian...hmmm....," guman Gubernur.
Pemuda ini memang awalnya selalu akrab dengan minuman keras dan hali maksiat serta berzina. Pokoknya mo limo selalu jadi kesehariannya.
Pesta maksiat paling sering dilakukan di rumah bos mereka.
"Begitulah hari-hari saya Pak, sampai pada akhirnya...," kata pemuda yang ingin melanjutkan tapi dipotong oleh ucapan Gubernur.
"Ah...yang benar saja....," kata sang Guberneur penuh heran.
Kalau si pemuda ini ahli maksiat, lalu kenapa Rasulullah SAW menyuruhnya untuk melepaskan orang yang seperti ini.
"Sampai pada suatu hari, tiba-tiba saja bos saya datang dan membawa seorang gadis cantik nan rupawan ketika kami sedang pesta maksiat. Tapi, kali ini perempuan yang dibawa bos saya sangat cantik, tidak seperti perempuan biasanya. Tak sanggup lidah ini melukiskan secantik apa dia," lanjut si pemuda.
"Tolooong...," teriak si gadis berontak ingin melepaskan diri.
"Segera saja kami pun berlomba untuk untuk memperebutkan si gadis itu. Seperti itulah kebiasaan kami," kisah si pembunuh tentang hari-hari buruknya.
"Tapi Pak Gubernur, gadis ini sangatlah jauh berbeda dengan gadis lainnya. Kami sangat kagum dengan fisiknya yang aduhai.., dan akhirnya akulah yang berhasil membawa gadis itu. Aku membawa dia masuk ke kamar dan sesekali si gadis berontak dan ingin melarikan diri," tutur si pembunuh.
"Ketika saya ikat kaki dan tangannya, dan ketika saya akan menjamahnya layaknya suami sitri, si gadis berteriak dengan keras. Teriakannya melemahkan tubuhku ini. Aku pun gemetar oleh teriakan itu karena belum pernah ada gadis yan berteriak sedemikian rupa. Aku bertobat Pak Gubernur, aku benar-benar bertobat," jelas si pembunuh.
"Apa yang diteriakkan gadis itu?" tanya Gubernur.
Gadis itu berteriak demikian.
"Takutlah dengan Allah...takutlah dengan Allah...," teriak gadis itu.
"Takutlah dengan Allah....takutlah dengan Allah...Allah...Allah...takutlah...," teriaknya lagi.
"Takutlah dengan Allah...wahai Kakekku Muhammad....peliharalah dan jagalah kehormatanku....jagalah kehormatan kakekku Muhammad yang mengalir dalam tubuhku ini," teriak si gadis dengan suara lantang.
Karena teriakan itu, tiba-tiba saja tubuhku lemah tak berdaya seperti tersengat listrik. Pengakuan gadis itu telah membuatku membisu dan badanku kaku. Aku pun membatalkan misiku dan aku bersumpah akan menjaga gadis itu dengan jiwa dan ragaku agar dapat keluar dari lingkungan maksiat itu.
Wanita itu mengatakan bahwa dia telah ditipu oleh bosku yang dijanjikan pekerjaan sebagai penjual kurma dan dijanjikan pula perhiasan sebagai bonusnya hingga si gadis menuruti perkataan bosku.
Lalu kami pun dengan sembunyi-sembunyi untuk keluar dan pergi dari tempat maksiat itu.
Namun, tanpa diduga, kawan-kawanku memergoki kami dan ingin merebut gadis itu dari peganganku. Mereka ingin mendapatkannya, aku pun semakin kuat melindungi perempuan terhormat itu. Aku pun mencoba menjelaskan ke kawan-kawanku tentang alasanku melindunginya, tapi mereka tidak percaya dengan perkataanku.
Aku katakan kepada mereka bahwa gadis itu masih suci, dan merupakan salah satu keturunan orang yang saleh dan sangat mulia yang pernah hidup di dunia ini.
Lagi -lagi kawan-kawanku tak pecaya dengan perkataanku, malah mereka mencoba merebut kembali.
"Enak saja engkau ini, ah itu hanya alasanmu saja, cepat berikan gadis itu," kata mereka berkilah.
Akhirnya, terjadilah hal yang tidak diinginkan, kami saling berkelahi satu sama lain bak perang saudara hingga salah satu mati. Meski demikian salah seorang dari mereka tetap saja mencolak-colek gadis mulia itu, hingga aku mati-matian membelanya. Aku tak tega sedikitpun gadis itu disentuh oleh kawan-kawanku.
Segera saja aku suruh gadis itu untuk pergi dari tempat itu.
"Lari...cepat lari...jangan hiraukan aku...," kataku kepada gadis mulia itu.
Sambil berlari gadis itu berteriak.
"Semoga Allah menutupi aibmu seperti kamu menutupi aibku. Semoga Allah melindungimu sebagaimana kamu melindungiku...," kata gadis itu sambil berlari.
Itulah kata-kata terakhir pertemuanku dengan gadis itu. Sementara karena kawan-kawanku masih saja ingin mengikuti dan merebutnya, terpaksa aku bunuh kawanku itu.
Kawanku bersimbah darah, tewas oleh tanganku ini. Ia telah mati. Aku membunuhnya.
Itulah hari pertamaku menjadi pembunuh.
"Ada yang mati...ada yang mati...," teriak salah seorang temanku sambil lari berhamburan.
"Mendengar teriakan inilah masyarakat berduyun-duyun mendatangi mayat kawanku itu, sementara pisau dan darah masih ada di tanganku. Mereka pun membawaku ke sini dan begitulah ceritanya mengapa aku ditangkap Pak Gubernur," si pembunuh mengakhirni ceritanya dengan perkataan jujur.
Si Pembunuh Divonis Bebas.
"Aku sudah menduga, kalau engkau tidak salah wahai pemuda," jawab sang gubernur dengan santainya.
Ada yang heran, juga ada yang bingung dengan penuturan gubernur ini, terlebih lagi bagi si pembunuh itu.
"Mulai saat ini, engkau aku bebaskan dan perkaramu akan aku serahkan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya," perkataan penutup dari Gubernur.
Sebelum Gubernur meninggalkan tempat, pemuda itu sempat diberitahu tentang mimpinya bertemu dengan Rasululah SAW dan sempat juga Pak Gubernur memberi hadiah kepada si pemuda. Namun, si pemuda menolaknya dengan alasan bebasnya dia sudah lebih dari segalanya.
Pak gubernur Ishaq bin Ibrahim ini meninggal dunia pada tahun 235 H.
Renungkanlah....
Betapa Rasulullah SAW sangat mendengar dan mengetahui siapa pun yang mencintainya, begitu juga dengan nasib orang yang mencintai Ahlul Bait keluarganya.
Wednesday, December 14, 2011
Asal Usul Sunan Ampel
Siapa Sunan Ampel itu serta dari mana asalnya.
Kisah Islamiah pada sore hari ini mencoba untuk mempostingnya.
Ternyata Sunan Ampel ini berasal dari daerah Bukhara.
Dimanakah Bukhara itu. Bukhara terletak di Samarqand yang masih merupakan daerah Uzbekistan.
Sejak dahulu daerah Samarqand dikenal sebagai daerah islam yang banyak menelurkan ulama-ulama besar seperti sarjana hadits terkenal yaitu Imam Bukhari yang mashur sebagai pewaris hadits yang sahih.
Kisahnya.
Di daerah Samarqand ini ada seorang ulama besar yang bernama Syeikh Jamaludiin Jumadil Kubra, seorang Ahlussunnah bermazhab Syafi'i. Beliau memiliki seorang putra bernama Ibrahim. Dan karena Ibrahim berasal dari Samarqand maka Ibrahim kemudian mendapat tambahan nama Samarqand. Orang Jawa sangat sulit mengucapkan Samarqand, dari itu mereka hanay menyebutnya sebagai Syeikh Ibrahim Asmarakandi.
Syeikh Ibrahim Asmarakandi ini diperintahkan oleh ayahnya yaitu Syeikh Jamaluddin Jumadil Kubra untuk berdakwah ke negara-negara asia. Perintah ini dilaksanakan dan beliau kemudian diambil oleh menantu oleh Raja Cempa, dijodohkan dengan putri raja Cempa yang bernama Dewi Candrawulan.
Negeri Cempa ini menurut sebagian ahli sejarah terletak di Muangthai.
Dari perkawinannya, Ibrahim Asmaraqandi mendapatkan 2 orang putra yang diberi nama Sayyid Ali Rahmatullah dan Sayyid Ali Murtadho.
Sedangkan adik dari Dewi Candrawulan yang bernama Dewi Dwarati diperistri oleh Prabu Brawijaya Majapahit.
Dengan demikian, kedua anak Ibrahim Asmarakandi ini adalah keponakan Ratu Majapahit dan tergolong putra bangsawan atau pangeran kerajaan.
Sayyid Rahmatullah.
Salah seorang putra Dewi Candrawula yang bernama Sayyid Rahmatullah inilah yang kemudian dimintai bantuan oleh bibinya untuk mengajar budi pekerti di tanah Jawa. Kenapa begitu, karena setelah Patih Gajah Mada meninggal, Majapahit menjadi goncang dari segala sendi.
Raden Sayyid Rahmatullah inilah yang akhirnya dikenal dengan sebutan Sunan Ampel.
(Lain kali akan diposting perjalanan Sunan Ampel ke tanah Jawa beserta adiknya, Insya Alloh).
Para pangeran atau bangsawan kerajaan pada waktu itu mendapat gelar Rahadian yang artinya Tuanku.
Dan seiring berkembangnya waktu, sebutan Rahadian ini cukup dipersingkat menjadi Raden.
Sunan Ampel Masih Kerabat Raden Patah.
Raja Majapahit sangat senang mendapatkan istri dari Negeri Cempa yang wajahnya dan kepribadiannya sangat memikat hati, sehingga istri lainnya banyak yang diceraikan dan ada pula yang diberikan kepada adipati-adipati bawahan Majapahit.
Salah satu istri Parbu Brawijaya yang terkenal kala itu adalah Dewi Kian, dimana Dewi Kian diberikan kepada Adipati Ario Damar di Palembang.
Sebelum diberikan kepada Ario Damar ini, Dewi Kian tengah mengandung 3 bulan. Dan kelak dari putra Dewi Kian inilah lahir seorang ulama islam yang terkenal, yaitu Raden Hasan atau yang lebih dikenal dengan nama Raden Patah dan merupakan salah satu murid dari Sunan Ampel yang menjadi raja di Demak Bintoro.
Kisah Islamiah pada sore hari ini mencoba untuk mempostingnya.
Ternyata Sunan Ampel ini berasal dari daerah Bukhara.
Dimanakah Bukhara itu. Bukhara terletak di Samarqand yang masih merupakan daerah Uzbekistan.
Sejak dahulu daerah Samarqand dikenal sebagai daerah islam yang banyak menelurkan ulama-ulama besar seperti sarjana hadits terkenal yaitu Imam Bukhari yang mashur sebagai pewaris hadits yang sahih.
Kisahnya.
Di daerah Samarqand ini ada seorang ulama besar yang bernama Syeikh Jamaludiin Jumadil Kubra, seorang Ahlussunnah bermazhab Syafi'i. Beliau memiliki seorang putra bernama Ibrahim. Dan karena Ibrahim berasal dari Samarqand maka Ibrahim kemudian mendapat tambahan nama Samarqand. Orang Jawa sangat sulit mengucapkan Samarqand, dari itu mereka hanay menyebutnya sebagai Syeikh Ibrahim Asmarakandi.
Syeikh Ibrahim Asmarakandi ini diperintahkan oleh ayahnya yaitu Syeikh Jamaluddin Jumadil Kubra untuk berdakwah ke negara-negara asia. Perintah ini dilaksanakan dan beliau kemudian diambil oleh menantu oleh Raja Cempa, dijodohkan dengan putri raja Cempa yang bernama Dewi Candrawulan.
Negeri Cempa ini menurut sebagian ahli sejarah terletak di Muangthai.
Dari perkawinannya, Ibrahim Asmaraqandi mendapatkan 2 orang putra yang diberi nama Sayyid Ali Rahmatullah dan Sayyid Ali Murtadho.
Sedangkan adik dari Dewi Candrawulan yang bernama Dewi Dwarati diperistri oleh Prabu Brawijaya Majapahit.
Dengan demikian, kedua anak Ibrahim Asmarakandi ini adalah keponakan Ratu Majapahit dan tergolong putra bangsawan atau pangeran kerajaan.
Sayyid Rahmatullah.
Salah seorang putra Dewi Candrawula yang bernama Sayyid Rahmatullah inilah yang kemudian dimintai bantuan oleh bibinya untuk mengajar budi pekerti di tanah Jawa. Kenapa begitu, karena setelah Patih Gajah Mada meninggal, Majapahit menjadi goncang dari segala sendi.
Raden Sayyid Rahmatullah inilah yang akhirnya dikenal dengan sebutan Sunan Ampel.
(Lain kali akan diposting perjalanan Sunan Ampel ke tanah Jawa beserta adiknya, Insya Alloh).
Para pangeran atau bangsawan kerajaan pada waktu itu mendapat gelar Rahadian yang artinya Tuanku.
Dan seiring berkembangnya waktu, sebutan Rahadian ini cukup dipersingkat menjadi Raden.
Sunan Ampel Masih Kerabat Raden Patah.
Raja Majapahit sangat senang mendapatkan istri dari Negeri Cempa yang wajahnya dan kepribadiannya sangat memikat hati, sehingga istri lainnya banyak yang diceraikan dan ada pula yang diberikan kepada adipati-adipati bawahan Majapahit.
Salah satu istri Parbu Brawijaya yang terkenal kala itu adalah Dewi Kian, dimana Dewi Kian diberikan kepada Adipati Ario Damar di Palembang.
Sebelum diberikan kepada Ario Damar ini, Dewi Kian tengah mengandung 3 bulan. Dan kelak dari putra Dewi Kian inilah lahir seorang ulama islam yang terkenal, yaitu Raden Hasan atau yang lebih dikenal dengan nama Raden Patah dan merupakan salah satu murid dari Sunan Ampel yang menjadi raja di Demak Bintoro.
Pertemuan Maryam dan Malaikat Jibril
Kisah islamiah pada pagi hari ini tentang sosok wanita teladan.
Beliaulah Maryam binti Imran, beliau merupakan salah satu wanita yang kelak akan menjadi pemimpin di surga.
Beliau dipilih Allah SWT sebagai bukti kekuasaan-Nya karena bisa hamil tanpa pernah dijamah oleh seorang pria pun.
Kisahnya.
Maryam adalah wanita mulia.
Ayahnya adalah masih keturunan Nabi Daud as. Sejak kecil ia dalam pengasuhan Nabi Zakaria as yang juga suami dari kakaknya.
Riwayat lain mengatakan bahwa Nabi Zakaria as adalah suami dari saudara ibunya.
Maryam tumuh menjadi perempuan yang salehah dan suci. Ketika usianya telah cukup, ia mendermakan hidupnya untuk merawat Baitul Maqdis dengan menjadi pelayan suci.
Salah satu tugas pelayan suci ini adalah menambil air untuk keperluan peribadatan. Air itu berasal dari sebuah mata air yang terdapat di dalam sebuah gua yang terletak tidak jauh dari Baitul Maqdis.
Maryam dan para pelayan suci biasa mengambil air dengan menggunakan tempayan.
Maryam ditemui Malaikat.
Pada suatu hari ketika Maryam sedang mengambil air, tiba-tiba saja ada seorang pemuda rupawan mendekatinya. Maryam belum pernah melihat pemuda itu sebelumnya. Pemuda itu sangat tampan dengan raut wajah bercahaya serta berambut ikal.
"Aku diperintah Allah SWT untuk menyampaikan pesan kepadamu," ujar pemuda berbadan tegap itu.
Tentu saja Maryam sangat ketakutan dengan kehadiran pemuda asing tersebut. Sebagai seorang gadis, ia takut sekali jika si pemuda itu hendak berbuat yang tidak baik kepadanya.
Dengan hati berdebar-debar, Maryam memberanikan dirinya untuk bertanya.
"Siapakah engakau sebenarnya?" tanya Maryam sambil berusaha menyembunyikan ketakutannya.
"Aku adalah Malaikat Jibril, Allah SWT mengutusku untuk menyampaikan pesan kepadamu," jawab pemuda jelmaan Malaikat Jibril itu.
"Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Jika engkau seorang yang bertakwa," terang Maryam mencoba memberanikan diri.
"Pesan apakah itu wahai Malaikat Jibril?" tanya Maryam.
"Allah SWT memerintahkan kepadaku untuk menyampaikan pesan bahwa engkau tidak akan lama lagi akan mengandung. Selanjutnya engkau akan melahirkan anak laki-laki yang baik hatinya, saleh di dunia dan di akhirat," jelas Malaikat Jibril dengan santun.
Maryam Terperanjat.
Terang saja Maryam terperanjat kaget, bagaimana mungkin dirinya yang masih perawan ting ting ini juga belum bersuami bisa mengandung dan kemudian melahirkan seorang anak.
"Jangan ragu wahai hamba Allah, yakinlah bahwa kejadian itu merupakan sesuatu yang sangat mudah bagi Allah SWT," jelas Malaikat Jibril yang mencoba menenangkan Maryam.
Malaikat Jibril kemudian meniup tubuh Maryam sebelum kemudian berlalu.
Tak berapa lama kemudian, Maryam pun mengandung.
Ketika akan melahirkan tiba, Maryam menuju tempat asalnya yang bernama An Nashirah atau yang sering disebut Nazaret.
Kemudian Maryam menuju daerah yang bernama Bethlehem.
Di bawah pohon kurma yang rindang di Bethlehem itulah Maryam melahirkan seorang bayi yang kelak akan menjadi Utusan Allah SWT. Dialah Nabi Isa as.
Maryam sangat bersedih dengan kejadian yang dialaminya.
Malaikat Jibril pun menyuruhnya agar Maryam tidak bersedih hati. Makanan dan minuman untuk Maryam dan puteranya telah disediakan oleh Allah SWT, yakni buah kurma masak dan juga air bersih dari anak sungai yang megalir di dekat Maryam.
"Janganlah takut, Allah SWT akan menjagamu," kata Malaikat Jibril.
Maryam kenudian menggendong bayinya dan membawanya kembali ke kaumnya. Mengetahui Maryam memiliki seorang anak, maka gemparlah kaumnya mengetahui peristiwa yang terjadi pada diri Maryam.
Perlu ditegaskan di sini bahwa Nabi Isa as bukanlah putra Tuhan, bukan Anak Allah, karena Allah SWT tidak beranak dan tidak berputera. Allah SWT tidak sama dengan semua makhluknya yang telah diciptakan. Ingat Surat Al Ikhlas.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya:
1. Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
Insya Allah kisah kelanjutan Bayi ajaib ini akan diceritakan dalam judul postingan yang lain.
Beliaulah Maryam binti Imran, beliau merupakan salah satu wanita yang kelak akan menjadi pemimpin di surga.
Beliau dipilih Allah SWT sebagai bukti kekuasaan-Nya karena bisa hamil tanpa pernah dijamah oleh seorang pria pun.
Kisahnya.
Maryam adalah wanita mulia.
Ayahnya adalah masih keturunan Nabi Daud as. Sejak kecil ia dalam pengasuhan Nabi Zakaria as yang juga suami dari kakaknya.
Riwayat lain mengatakan bahwa Nabi Zakaria as adalah suami dari saudara ibunya.
Maryam tumuh menjadi perempuan yang salehah dan suci. Ketika usianya telah cukup, ia mendermakan hidupnya untuk merawat Baitul Maqdis dengan menjadi pelayan suci.
Salah satu tugas pelayan suci ini adalah menambil air untuk keperluan peribadatan. Air itu berasal dari sebuah mata air yang terdapat di dalam sebuah gua yang terletak tidak jauh dari Baitul Maqdis.
Maryam dan para pelayan suci biasa mengambil air dengan menggunakan tempayan.
Maryam ditemui Malaikat.
Pada suatu hari ketika Maryam sedang mengambil air, tiba-tiba saja ada seorang pemuda rupawan mendekatinya. Maryam belum pernah melihat pemuda itu sebelumnya. Pemuda itu sangat tampan dengan raut wajah bercahaya serta berambut ikal.
"Aku diperintah Allah SWT untuk menyampaikan pesan kepadamu," ujar pemuda berbadan tegap itu.
Tentu saja Maryam sangat ketakutan dengan kehadiran pemuda asing tersebut. Sebagai seorang gadis, ia takut sekali jika si pemuda itu hendak berbuat yang tidak baik kepadanya.
Dengan hati berdebar-debar, Maryam memberanikan dirinya untuk bertanya.
"Siapakah engakau sebenarnya?" tanya Maryam sambil berusaha menyembunyikan ketakutannya.
"Aku adalah Malaikat Jibril, Allah SWT mengutusku untuk menyampaikan pesan kepadamu," jawab pemuda jelmaan Malaikat Jibril itu.
"Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Jika engkau seorang yang bertakwa," terang Maryam mencoba memberanikan diri.
"Pesan apakah itu wahai Malaikat Jibril?" tanya Maryam.
"Allah SWT memerintahkan kepadaku untuk menyampaikan pesan bahwa engkau tidak akan lama lagi akan mengandung. Selanjutnya engkau akan melahirkan anak laki-laki yang baik hatinya, saleh di dunia dan di akhirat," jelas Malaikat Jibril dengan santun.
Maryam Terperanjat.
Terang saja Maryam terperanjat kaget, bagaimana mungkin dirinya yang masih perawan ting ting ini juga belum bersuami bisa mengandung dan kemudian melahirkan seorang anak.
"Jangan ragu wahai hamba Allah, yakinlah bahwa kejadian itu merupakan sesuatu yang sangat mudah bagi Allah SWT," jelas Malaikat Jibril yang mencoba menenangkan Maryam.
Malaikat Jibril kemudian meniup tubuh Maryam sebelum kemudian berlalu.
Tak berapa lama kemudian, Maryam pun mengandung.
Ketika akan melahirkan tiba, Maryam menuju tempat asalnya yang bernama An Nashirah atau yang sering disebut Nazaret.
Kemudian Maryam menuju daerah yang bernama Bethlehem.
Di bawah pohon kurma yang rindang di Bethlehem itulah Maryam melahirkan seorang bayi yang kelak akan menjadi Utusan Allah SWT. Dialah Nabi Isa as.
Maryam sangat bersedih dengan kejadian yang dialaminya.
Malaikat Jibril pun menyuruhnya agar Maryam tidak bersedih hati. Makanan dan minuman untuk Maryam dan puteranya telah disediakan oleh Allah SWT, yakni buah kurma masak dan juga air bersih dari anak sungai yang megalir di dekat Maryam.
"Janganlah takut, Allah SWT akan menjagamu," kata Malaikat Jibril.
Maryam kenudian menggendong bayinya dan membawanya kembali ke kaumnya. Mengetahui Maryam memiliki seorang anak, maka gemparlah kaumnya mengetahui peristiwa yang terjadi pada diri Maryam.
Perlu ditegaskan di sini bahwa Nabi Isa as bukanlah putra Tuhan, bukan Anak Allah, karena Allah SWT tidak beranak dan tidak berputera. Allah SWT tidak sama dengan semua makhluknya yang telah diciptakan. Ingat Surat Al Ikhlas.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya:
1. Katakanlah: Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.
Insya Allah kisah kelanjutan Bayi ajaib ini akan diceritakan dalam judul postingan yang lain.
Tuesday, December 13, 2011
Api Neraka Padam berkat Air mata
Kisah Islamiah pada sore ini tentang neraka.
Kita sebagai Umat Rasulullah SAW, ada yang masuk ke dalam Neraka Jahannam. Meski begitu, umat islam akan mendapat Syafa'at dari Rasulullah SAW, maka tak heran bila Rasul kita selalu membela dengan segenap kekuatan untuk menghalau api neraka yang akan membakar umatnya.
Sungguh sangat besar cintanya Rasulullah SAW kepada umatnya.
Bahkan dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW akan meningal dunia, umatnyalah yang selalu ditanyakan kepada Malaikat Jibril dan Malaikat Pencabut Nyawa.
Kisahnya.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa kelak pada hari kiamat setiap orang akan disibukkan dengan persoalan dirinya sendiri, termasuk para nabi.
Ketika mereka dimintai pertolongan, mereka menyatakan nafsi-nafsi (sendiri-sendiri).
Kecuali nabi teristimewa, yaitu Nabi Muhammad SAW. Dalam kondisi sulit itu, beliau terus berjuang dan berusaha untuk menyelamatkan umatnya.
"Ummati...Ummati..., bagaimana halnya dengan umatku, selamatkan umatku....selamatkan umatku....," ucap Rasulullah SAW berkali-kali.
(Duuh Gusti Kanjeng Nabi, begitu besar perhatianmu pada umatmu).
Gejolak Neraka Jahannam.
Ketika penghuni neraka digiring menuju neraka, keluarlah gejolak api neraka Jahannam, bergulung-gulung menyambar-nyambar. Ketika ia bergulung-gulung hendak menyambar umat Muhammad, tiba-tiba Malaikat Jibril berteriak.
"Awas..sambaran api menuju umat Muhammad," teriak Malaikat Jibril seraya membawa semangkuk air.
Maka, dengan secepat kilat Nabi Muhammad SAW meraih air yang ada di tangan Malaikat Jibril.
Malaikat Jibri berkata,
"Cepat Muhammad, cepat Muhammad!"
Air Mata sebagai Pemadam.
Segera saja Rasulullah SAW menyiramlan air itu pada api Neraka Jahannam yang menyambar-nyambar hingga menjadi padam seketika. Setelah gejolak api itu padam dan surut kembali ke tempat asalnya, Nabi Muhammad SAW bertanya,
"Wahai Jibril, air apakah itu?"
"Itu adalah air mata umatmu yang menangisi dosa-dosanya karena takut kepada Allah SWT," jawab Malaikat Jibril.
Oleh karena itu, para sahabat yang seiman, deraikanlah dan alirkanlah air mata hingga membasahi pipi atau tumpahkanlah air mata di atas sajadah ketika membaca Al Qur'an atau pada saat sujud karena takut kepada Allah SWT.
Kita sebagai Umat Rasulullah SAW, ada yang masuk ke dalam Neraka Jahannam. Meski begitu, umat islam akan mendapat Syafa'at dari Rasulullah SAW, maka tak heran bila Rasul kita selalu membela dengan segenap kekuatan untuk menghalau api neraka yang akan membakar umatnya.
Sungguh sangat besar cintanya Rasulullah SAW kepada umatnya.
Bahkan dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW akan meningal dunia, umatnyalah yang selalu ditanyakan kepada Malaikat Jibril dan Malaikat Pencabut Nyawa.
Kisahnya.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa kelak pada hari kiamat setiap orang akan disibukkan dengan persoalan dirinya sendiri, termasuk para nabi.
Ketika mereka dimintai pertolongan, mereka menyatakan nafsi-nafsi (sendiri-sendiri).
Kecuali nabi teristimewa, yaitu Nabi Muhammad SAW. Dalam kondisi sulit itu, beliau terus berjuang dan berusaha untuk menyelamatkan umatnya.
"Ummati...Ummati..., bagaimana halnya dengan umatku, selamatkan umatku....selamatkan umatku....," ucap Rasulullah SAW berkali-kali.
(Duuh Gusti Kanjeng Nabi, begitu besar perhatianmu pada umatmu).
Gejolak Neraka Jahannam.
Ketika penghuni neraka digiring menuju neraka, keluarlah gejolak api neraka Jahannam, bergulung-gulung menyambar-nyambar. Ketika ia bergulung-gulung hendak menyambar umat Muhammad, tiba-tiba Malaikat Jibril berteriak.
"Awas..sambaran api menuju umat Muhammad," teriak Malaikat Jibril seraya membawa semangkuk air.
Maka, dengan secepat kilat Nabi Muhammad SAW meraih air yang ada di tangan Malaikat Jibril.
Malaikat Jibri berkata,
"Cepat Muhammad, cepat Muhammad!"
Air Mata sebagai Pemadam.
Segera saja Rasulullah SAW menyiramlan air itu pada api Neraka Jahannam yang menyambar-nyambar hingga menjadi padam seketika. Setelah gejolak api itu padam dan surut kembali ke tempat asalnya, Nabi Muhammad SAW bertanya,
"Wahai Jibril, air apakah itu?"
"Itu adalah air mata umatmu yang menangisi dosa-dosanya karena takut kepada Allah SWT," jawab Malaikat Jibril.
Oleh karena itu, para sahabat yang seiman, deraikanlah dan alirkanlah air mata hingga membasahi pipi atau tumpahkanlah air mata di atas sajadah ketika membaca Al Qur'an atau pada saat sujud karena takut kepada Allah SWT.
Monday, December 12, 2011
Nabi ZULKIFLI Mengalahkan Iblis
Kisah Islamiah pada malam ini tentang kisah Nabi Zulkifli as dan Iblis.
Nabi Zulkifli as memiliki rahasia khusus untuk mengalahkan iblis Laknatullah. Ia melawan tipu daya iblis dengan keteguhan dan kesabaran, dan dengan 2 hal tersebut, ternyata iblis berhasil dikalahkan oleh Nabi Zulkifli as.
Kisahnya.
Nabi Zulkifli ini merupakan seorang pemuda yang teguh pendirian serta sabar.
Nabi Zulkifli as ini sebenarnya memiliki nama asli Basyar, dan beliau tinggal di sebuah negara yang dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana.
Pada suatu hari, raja tersebut mengumpulkan semua rakyatnya.
"Siapakah yang sanggup berlaku sabar, jika siang hari berpuasa dan jika malam hari beribadah?" tanya raja tersebut.
"Untuk apa wahai Paduka?" tanya salah seorang rakyatnya.
"Aku sudah terlalu tua memimpin negeri ini. Aku ingin menunjuk penggantiku, akan tetapi orang itu harus sesuai dengan kriteriaku," jelas sang raja.
Nabi Zulkifli as Menjadi Raja.
Rakyatnya diam seribu bahasa. Mereka hanya bisa saling pandang tanpa mengatakan kesanggupannya.
Dalam keheningan tanpasuara itu, ada salah seorang pemuda ynag mengacungkan tangan dan ia sanggup melakukan apa yang diminta rajanya.
Dialah seorang pemuda yang bernama Basyar.
"Saya sanggup wahai Paduka," kata Basyar.
"Benarkah apa yang engkau katakan wahai anak muda?" tanya raja.
"Aku sanggup berlaku sabar, jika siang hari berpuasa dan jika malam hari beribadah," jawab Basyar.
Sejak saat itulah dia dipanggil dengan sebutan Zulkifli yang artinya "Sanggup".
Dan beliau akhirnya diangkat menjadi raja.
Zulkifli benar-benar bisa melakukan syarat yang diminta rajanya. Bila waktu malam telah tiba, ia beribadah dan di waktu siang hari, Zulkifli selalu berpuasa.
Melihat keteguhan iman dan kesabaran Zulkifli ini, iblis laknatullah seolah tak rela.
Bukan iblis namanya kalau dia merelakan suatu kebaikan.
Iblis Mengganggu.
Ketika iblis mengetahui Zulkifli hanya tidur dalam waktu yang tidak terlalu lama di malam hari, iblis berusaha mengganggu tidur Zulkifli yang haya sebenatar itu.
Iblis berpikir bahwa bila ia berhasil membuat Zulkifli tidak tidur di waktu tersebut (malam hari), maka iblis yakin kalau Zulkifli akan kesulitan beribadah di tengah malam.
Iblis memiliki siasat untuk menghadapi Zulkifli dengan menjelma menjadi seorang kakek.
Kakek itu datang dan berpura-pura mengadukan nasibnya kepada Zulkifli.
"Hamba seorang musafir, barang-barang hamba dirampok di perjalanan," kata kakek itu.
"Datanglah besok pagi, akan kuputuskan masalahmu dalam sidang," jawab Zulkifli.
Tipu Daya Iblis.
Namun, pada keesokan paginya, kakek itu tidak datang.
Setelah ditunggu hingga sore di rumah sidang, kakek itu juga tak kunjung nongol. Namun, ketika malam harinya, saat Zulkifli hendak beristirahat,kakek itu datnag lagi menghadap.
"Mengapa engkau baru datang, bukankah engkau berjanji akan datang pagi hari?" tanya Zulkifli.
"Orang yang merampok saya cerdik Tuanku. Jika waktu sidang dibuka, barang saya dikembalikan, dan jika sidang hendak ditutup, barang saya dirampasnya kembali," jawab kakek itu.
Pada suatu malam, Raja Zulkifli sangat mengantuk.
Ia telah berpesan kepada para penjaga agar menutup semua pintu dan menguncinya. Saat hendak membaringkan diri, terdengar suara pintu kamarnya diketok orang.
"Siapa yang masuk? tanya Zulkifli kepada prajurit penjaganya.
"Tidak ada seorang pun yang masuk Tuanku," jawab prajurit.
Zulkifli heran, jelas-jelas tadi ia mendengar suara pintu diketuk.
Lalu Zulkifli memeriksa sekeliling rumah, dan ternyata dia menemukan kakek yang bermasalah tersebut. Ia merasa heran, padahal semua pintu jelas telah terkunci rapat.
"Engkau bukan manusia, engkau pasti iblis," kataZulkifli.
"Ya, aku memang iblis yang ingin menguji kesabaranmu. Ternyata memang benar, engkau orang yang dpat memenuhi kesanggupanmu dulu," jawab iblis.
Karena siasatnya tidak berhasil, iblis pun akhirnya pergi.
Nabi Zulkifli as memang terkenal memiliki kesabaran yang tinggi dan selalu mempergunakan akal sehatnmya.
Itulah rahasi Nabi Zulkifli as dalam mengalahkan iblis.
Nabi Zulkifli as memiliki rahasia khusus untuk mengalahkan iblis Laknatullah. Ia melawan tipu daya iblis dengan keteguhan dan kesabaran, dan dengan 2 hal tersebut, ternyata iblis berhasil dikalahkan oleh Nabi Zulkifli as.
Kisahnya.
Nabi Zulkifli ini merupakan seorang pemuda yang teguh pendirian serta sabar.
Nabi Zulkifli as ini sebenarnya memiliki nama asli Basyar, dan beliau tinggal di sebuah negara yang dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana.
Pada suatu hari, raja tersebut mengumpulkan semua rakyatnya.
"Siapakah yang sanggup berlaku sabar, jika siang hari berpuasa dan jika malam hari beribadah?" tanya raja tersebut.
"Untuk apa wahai Paduka?" tanya salah seorang rakyatnya.
"Aku sudah terlalu tua memimpin negeri ini. Aku ingin menunjuk penggantiku, akan tetapi orang itu harus sesuai dengan kriteriaku," jelas sang raja.
Nabi Zulkifli as Menjadi Raja.
Rakyatnya diam seribu bahasa. Mereka hanya bisa saling pandang tanpa mengatakan kesanggupannya.
Dalam keheningan tanpasuara itu, ada salah seorang pemuda ynag mengacungkan tangan dan ia sanggup melakukan apa yang diminta rajanya.
Dialah seorang pemuda yang bernama Basyar.
"Saya sanggup wahai Paduka," kata Basyar.
"Benarkah apa yang engkau katakan wahai anak muda?" tanya raja.
"Aku sanggup berlaku sabar, jika siang hari berpuasa dan jika malam hari beribadah," jawab Basyar.
Sejak saat itulah dia dipanggil dengan sebutan Zulkifli yang artinya "Sanggup".
Dan beliau akhirnya diangkat menjadi raja.
Zulkifli benar-benar bisa melakukan syarat yang diminta rajanya. Bila waktu malam telah tiba, ia beribadah dan di waktu siang hari, Zulkifli selalu berpuasa.
Melihat keteguhan iman dan kesabaran Zulkifli ini, iblis laknatullah seolah tak rela.
Bukan iblis namanya kalau dia merelakan suatu kebaikan.
Iblis Mengganggu.
Ketika iblis mengetahui Zulkifli hanya tidur dalam waktu yang tidak terlalu lama di malam hari, iblis berusaha mengganggu tidur Zulkifli yang haya sebenatar itu.
Iblis berpikir bahwa bila ia berhasil membuat Zulkifli tidak tidur di waktu tersebut (malam hari), maka iblis yakin kalau Zulkifli akan kesulitan beribadah di tengah malam.
Iblis memiliki siasat untuk menghadapi Zulkifli dengan menjelma menjadi seorang kakek.
Kakek itu datang dan berpura-pura mengadukan nasibnya kepada Zulkifli.
"Hamba seorang musafir, barang-barang hamba dirampok di perjalanan," kata kakek itu.
"Datanglah besok pagi, akan kuputuskan masalahmu dalam sidang," jawab Zulkifli.
Tipu Daya Iblis.
Namun, pada keesokan paginya, kakek itu tidak datang.
Setelah ditunggu hingga sore di rumah sidang, kakek itu juga tak kunjung nongol. Namun, ketika malam harinya, saat Zulkifli hendak beristirahat,kakek itu datnag lagi menghadap.
"Mengapa engkau baru datang, bukankah engkau berjanji akan datang pagi hari?" tanya Zulkifli.
"Orang yang merampok saya cerdik Tuanku. Jika waktu sidang dibuka, barang saya dikembalikan, dan jika sidang hendak ditutup, barang saya dirampasnya kembali," jawab kakek itu.
Pada suatu malam, Raja Zulkifli sangat mengantuk.
Ia telah berpesan kepada para penjaga agar menutup semua pintu dan menguncinya. Saat hendak membaringkan diri, terdengar suara pintu kamarnya diketok orang.
"Siapa yang masuk? tanya Zulkifli kepada prajurit penjaganya.
"Tidak ada seorang pun yang masuk Tuanku," jawab prajurit.
Zulkifli heran, jelas-jelas tadi ia mendengar suara pintu diketuk.
Lalu Zulkifli memeriksa sekeliling rumah, dan ternyata dia menemukan kakek yang bermasalah tersebut. Ia merasa heran, padahal semua pintu jelas telah terkunci rapat.
"Engkau bukan manusia, engkau pasti iblis," kataZulkifli.
"Ya, aku memang iblis yang ingin menguji kesabaranmu. Ternyata memang benar, engkau orang yang dpat memenuhi kesanggupanmu dulu," jawab iblis.
Karena siasatnya tidak berhasil, iblis pun akhirnya pergi.
Nabi Zulkifli as memang terkenal memiliki kesabaran yang tinggi dan selalu mempergunakan akal sehatnmya.
Itulah rahasi Nabi Zulkifli as dalam mengalahkan iblis.
Friday, December 9, 2011
Islamnya Jin Berjubah Hijau
Kisah islamiah siang setelah Shalat Jumat ini tentang pengakuan jin berjubah hijau.
Jin berjubah hijau ini telah mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW dan telah masuk islam sejak Nabi Nuh as.
Wow lama sekali usia dari jin berjubah hijau ini.
Kisahnya.
Rintangan yang dihadapi oleh Rasulullah SAW untuk menyiarkan islam selalu saja mendapat halangan dari kaum kafir Quraisy.
Dan kali ini kaum kafir Quraisy menantangnya dengan berhala.
Di tempat yang telah ditentukan, berkumpullah kaum kaum kafir Quraisy dengan membawa berhalanya di suatu pegunungan yang bernama Abu Quba'is. Mereka berencana akan mempermalukan Rasulullah SAW.
Sementara itu, Rasulullah SAW ditemani oleh sahabatnya yang bernama Abdullah bin Mas'ud. Di tengah perjalanan, beliau dikejutkan oleh ucapan salam seorang penunggang kuda yang berjubah hijau.
Jin Berjubah Hijau.
Setelah menjawab salamnya, Rasulullah SAW bertanya,
"Wahaipenunggang kuda, siapakah engkau ini? Aku heran dengan salam yang engkau ucapkan."
"Aku adalah keturunan jin. Namaku adalah Muhair bin Habbar dan masuk islam sejak zaman Nabi Nuh as. Tempat tinggalku di Gunung Thursina. Setelah lama pergi mengembara, aku pulang dan mendapati istriku sedang menangis. Ketika aku tanya, katanya ia bersedih karena setan Musfir telah menghasut kaum kafir Quraisy dan mendustakan engkau Wahai Nabiyullah," jawab Jin berjubah itu.
"Dari itu, aku mencari Musfir dan aku dapatkan ia sedang berada diantara bukit Shafa dan Marwah. Aku berkelahi dengannya dan aku berhasil membunuhnya. Tubuhnya yang seperti anjing itu, aku pecahkan kepalanya. Dan ini (sambil menunjukkan telapak tangannya) bekas lumuran darah dari kepalanya," jelas lebih lanjut Jin penunggang kuda itu.
Mendengar penuturan jin berjubah hijau itu, Rasulullah SAW berdoa untuk kebaikannya.
Si jubah hijau mengamini dan berkata,
"Wahai Rasululah SAW, sekarang apa yang harus aku perbuat? Bolehkah aku merasuk ke dalam tubuh salah satu patung itu kemudian bersaksi atas kerasulanmu agar mereka menjadi sadar?"
"Jika demi kebaikan, silahkan," jawab Rasulullah SAW.
Berhala Bersaksi.
Rasulullah SAW bersama sahabatnya melangkah melanjutkan perjalanan. Sesampainya di tanah lapang, masyarakat Quraisy telah berkumpul dengan patung berhalanya masing-masing. Setelah sekian lama mereka menyembah patung dengan khusyuknya, maka terdengarlah suara lantang dari salah satu berhala itu.
"Wahai penduduk Makkah, ketahuilah bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Maka segala yang disampaikan adalah hak. Sedangkan penyembahan kalian kepada patung-patung berhala ini adalah bathil. Sekiranya kalian membenarkan dan mengimani dakwah Muhammad SAW, niscaya kalian akan masuk surga. Sebaliknya, jika kalian mendustakan dan tetap menyembah berhala, niscaya tempat kembali kalian adalah Jahannam dan disiksa selamanya," kata yang keluar dari salah satu patung itu.
Alangkah terkejutnya semua yang hadir. Semuanya terdiam dengan kesadarannya masing-masing. Sebagian terdiam penuh sesal dan memendam amarah.
Namun, tak sedikit pula yang bangkit kesadarannya dan mendapathidayah dari Allah SWT.
Mereka yang sadar lantas bertobat dan mereka meninggalkan berhala-berhalanya dan mengimani dakwah Rasulullah SAW.
Dalam acara tersebut, tampak Abu Jahal yang meluap-luap marahnya. Ia langsung saja melompat ke depan, menerjang orang-orang yang di depannya, kemudian menggulingkan berhala yang bisa berbicara itu. Berhala itu dibantingnya, dipukulinya hingga hancur berkeping-keping. Belum puas dengan itu semua, ABu Jahal meludahinya berkali-kali sambil menginjak-injak serpihan pecahan berhala itu.
(Katanya disembah kok diludahi segala oleh Abu Jahal).
Sementara itu, Rasulullah SAW tampak sedang bersyukur memuji Allah Yang Maha Kuasa karena dakwahnya telah mulai membuahkan hasil.
(Maaf kalau ada yang salah kosakata, maklum belum diedit).
Jin berjubah hijau ini telah mengakui kerasulan Nabi Muhammad SAW dan telah masuk islam sejak Nabi Nuh as.
Wow lama sekali usia dari jin berjubah hijau ini.
Kisahnya.
Rintangan yang dihadapi oleh Rasulullah SAW untuk menyiarkan islam selalu saja mendapat halangan dari kaum kafir Quraisy.
Dan kali ini kaum kafir Quraisy menantangnya dengan berhala.
Di tempat yang telah ditentukan, berkumpullah kaum kaum kafir Quraisy dengan membawa berhalanya di suatu pegunungan yang bernama Abu Quba'is. Mereka berencana akan mempermalukan Rasulullah SAW.
Sementara itu, Rasulullah SAW ditemani oleh sahabatnya yang bernama Abdullah bin Mas'ud. Di tengah perjalanan, beliau dikejutkan oleh ucapan salam seorang penunggang kuda yang berjubah hijau.
Jin Berjubah Hijau.
Setelah menjawab salamnya, Rasulullah SAW bertanya,
"Wahaipenunggang kuda, siapakah engkau ini? Aku heran dengan salam yang engkau ucapkan."
"Aku adalah keturunan jin. Namaku adalah Muhair bin Habbar dan masuk islam sejak zaman Nabi Nuh as. Tempat tinggalku di Gunung Thursina. Setelah lama pergi mengembara, aku pulang dan mendapati istriku sedang menangis. Ketika aku tanya, katanya ia bersedih karena setan Musfir telah menghasut kaum kafir Quraisy dan mendustakan engkau Wahai Nabiyullah," jawab Jin berjubah itu.
"Dari itu, aku mencari Musfir dan aku dapatkan ia sedang berada diantara bukit Shafa dan Marwah. Aku berkelahi dengannya dan aku berhasil membunuhnya. Tubuhnya yang seperti anjing itu, aku pecahkan kepalanya. Dan ini (sambil menunjukkan telapak tangannya) bekas lumuran darah dari kepalanya," jelas lebih lanjut Jin penunggang kuda itu.
Mendengar penuturan jin berjubah hijau itu, Rasulullah SAW berdoa untuk kebaikannya.
Si jubah hijau mengamini dan berkata,
"Wahai Rasululah SAW, sekarang apa yang harus aku perbuat? Bolehkah aku merasuk ke dalam tubuh salah satu patung itu kemudian bersaksi atas kerasulanmu agar mereka menjadi sadar?"
"Jika demi kebaikan, silahkan," jawab Rasulullah SAW.
Berhala Bersaksi.
Rasulullah SAW bersama sahabatnya melangkah melanjutkan perjalanan. Sesampainya di tanah lapang, masyarakat Quraisy telah berkumpul dengan patung berhalanya masing-masing. Setelah sekian lama mereka menyembah patung dengan khusyuknya, maka terdengarlah suara lantang dari salah satu berhala itu.
"Wahai penduduk Makkah, ketahuilah bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Maka segala yang disampaikan adalah hak. Sedangkan penyembahan kalian kepada patung-patung berhala ini adalah bathil. Sekiranya kalian membenarkan dan mengimani dakwah Muhammad SAW, niscaya kalian akan masuk surga. Sebaliknya, jika kalian mendustakan dan tetap menyembah berhala, niscaya tempat kembali kalian adalah Jahannam dan disiksa selamanya," kata yang keluar dari salah satu patung itu.
Alangkah terkejutnya semua yang hadir. Semuanya terdiam dengan kesadarannya masing-masing. Sebagian terdiam penuh sesal dan memendam amarah.
Namun, tak sedikit pula yang bangkit kesadarannya dan mendapathidayah dari Allah SWT.
Mereka yang sadar lantas bertobat dan mereka meninggalkan berhala-berhalanya dan mengimani dakwah Rasulullah SAW.
Dalam acara tersebut, tampak Abu Jahal yang meluap-luap marahnya. Ia langsung saja melompat ke depan, menerjang orang-orang yang di depannya, kemudian menggulingkan berhala yang bisa berbicara itu. Berhala itu dibantingnya, dipukulinya hingga hancur berkeping-keping. Belum puas dengan itu semua, ABu Jahal meludahinya berkali-kali sambil menginjak-injak serpihan pecahan berhala itu.
(Katanya disembah kok diludahi segala oleh Abu Jahal).
Sementara itu, Rasulullah SAW tampak sedang bersyukur memuji Allah Yang Maha Kuasa karena dakwahnya telah mulai membuahkan hasil.
(Maaf kalau ada yang salah kosakata, maklum belum diedit).