Kisah islamiah sore ini dengan sedikit cerita saja, dan nanti akan dilanjutkan dengan kisah lain yang tak kalah menariknya. Ingin rasanya admin ini posting sebanyak mungkin tiap hari di Blog Kisah-Kisah Islami, bisa dijadikan teladan dan renungan.
Ada seroang pendeta yang sangat kasar nada bicaranya, menagih hutang kepada Baginda Rasululah SAW di hadapan Beliau serta para sahabat-sahabatnya termasuk Umar bin Khattab.
Merah padamlah raut muka Umar bin Khattab mendengar ucapan pendeta itu. Namun, Rasulullah SAW sungguh-sungguh sangat sabar hingga akhirnya persoalan terselesaikan dengan baik.
Kisahnya.
Pada suatu hari ketika Rasulullah SAW tengah melayat salah seorang jenazah, datanglah seorang Yahudi bernama Zaid bin Su'nah. Said menemui Rasululah SAW untuk menuntut utangnya.
Yahudi itu menarik gamis dan selendang beliau sambil memandang dengan wajah yang bengis.
Dia berkata,
"Ya Muhammad, lunaskanlah hutangmu padaku!" dengan nada yang kasar sekali.
Melihat hal itu, Umar bin Khattab yang ada didekat Rasulullah SAW pun menjadi marah, ia menoleh ke arah Zaid dengan pandangan mata yang tajam bahkan agak mendelik.
Umar bin Khattab berkata,
"Hai musuh Allah, apakah engkau berani berkata dan berbuat tidak senonoh terhadap Rasulullah SAW di hadapanku?"
Si Yahudi Takut kepada Umar.
Seketika itu juga si Yahudi takutnya bukan main kepada Umar bin Khattab yang terkenal tegas itu. Dia mengalihkan pandangan seakan takut akan terjadi sesuatu yang bisa mencelakainya.
Rasulullah SAW yang ada diantara mereka memandangi kedua orang tersebut dengan tenangnya.
Kemudian Rasululah SAW berkata,
"Wahai Umar, saya dan dia lebih membutuhkan perkara yang lain (nasehat). yaitu engkau anjurkan kepadaku untuk menunaikan hutangnya dengan baik dan engkau perintahkan dia untuk menuntut hutangnya dengan cara yang baik pula. Wahai Umar, bawalah dia dan tunaikanlah haknya serta tambahkanlah dengan dua puluh sha' kurma."
Si Yahudi Masuk Islam.
Umar bin Khattab pun segera melaksanakan perintah Rasululah SAW.
Singkat cerita, Si Pendeta ini akhrinya masuk Islam karena telah membuktikan sendiri bagaimana kesabaran Rasululah SAW terhadapa makhluk lain.