Kisah Teladan Islami blog hadir kembali di sore yang hujan ini. Cerita ini bisa dijadikan peringatan buat para pemimpin dimana pun mereka berada dan memimpin bawahannya.
Salah satu pemimpin pada masa khalifah Bani Umayyah mengalami nazak atau sakaratul maut yang amat susah. Pemimpin zalim tersebut adalah Hajjaj bin Yusuf. Selama memimpin dia suka membunuh rakyatnya. Kisah ini pernah diceritakan oleh ulama kenamaan dari Indonesia.
Dialah ulama sejuta umat, KH Zainuddin MZ. Beliau menceritakan bahwa ketika kepala Said terpenggal, masih sempat membaca Al Qur'an, Subhanallah....
Bagaimana ceritanya ya.
Berikut Ceritanya
Pada suatu hari terdengar sebuah rintihan yang menyayat dari bilik kekhalifahan Bani Umayyah. Peristiwa itu terjadi pada masa akhir kepemimpinan khalifah Hajjaj bin Yusuf."Jangan...tolong aku. Said perkamu, pergi kamu!" teriak sebuah suara yang tak lain adalah suara Hajjaj bin Yusuf tersebut.
Sudah berhari-hari lamanya Hajjaj mengalami hal yang demikian.
Menurut para tabib spesialis, Hajjaj bin Yusuf dinyatakan positif terkena tumor di perutnya. Berkali-kali operasi dilakukan untuk mengangkat tumor tersebut, namun upaya itu selalu saja gagal. Akhirnya hingga 15 hari lamanya Hajjaj tersiksa dengan rasa sakit yang sangat menyiksa.
Setiap hari Hajjaj berteriak-teriak sambil mengeluhkan sakitnya. Banyak yang mengatakan, selama lima belas hari itu Hajjaj tidak dapat tidur karena selalu dihantui ketakutan. Banyak orang yang mensinyalir bahwa ketakutan itu diakibatkan karena perbuatannya kepada Said bin Jubair.
Hajjaj membunuh Said di atas tiang pancung.
Akibat dari perbuatannya itu, Hajjaj dihantui perasaan berdosa, hingga setiap hari dia dihantui halusinasi bahwa Said menarik-narik kakinya setiap dia akan memejamkan mata.
Hajjaj Dikenal Pemimpin Kejam
Bagaimana ya Hajjaj kok bisa terkurung dengan keadaan demikian, apa ada yang salah.Hajjaj bin Yusuf adalah seorang khalifah Bani Umayyah yang terkenal sangat kejam. Karena itu pula ia dijuluki dengan As-Saffah (yang mengalirkan darah) karena seringnya dia membantai orang.
Selama dua puluh tahun dia menguasai berbagai kota di Iran dan Irak. Dengan jiwa yang tak memiliki belas kasihan, dia sudah membantai 12.000 orang yang tidak berdosa. Banyak di antara korban itu adalah para keturunan Ali bin Abi Thalib ataopun sahabat-sahabatnya seperti Kumail bin Ziyad, Said bin Jubair, dan budaknya, Qanbar.
Peperangan Siffin yang menghadapkan Mu'awiyyah dan Ali bin Abi Thalib sebagai musuh di medan perang, ternyata masih membenihkan kebencian di hati Hajjaj yang terbilang masih ada hubungan keluarga dengan Mu'awiyyah. Oleh karena itu, kebenciannya kepada Ali dan orang-orang yang dekat dengannya juga ikut membara.
Salah satu yang termasuk dekat dengan Ali adalah Said bin Jubair.
Singkat cerita, pada suatu saat, Said tertangkap dan dihadapkan kepada Hajjaj bin Yusuf.
"Siapakah namamu?" tanya Hajjaj.
Said menjawab, "Said bin Jubair (orang yang bahagia, anak yang kuat)."
"Tidak, engkau adalah Syaqiy bin Kasir (orang yang sengsara, anak yang hancur), "kata Hajjaj.
"Ibukulah yang lebih tahu maksud dia memberi namaku seperti itu daripada kamu," sahud Said.
"Duniamu akan aku ganti dengan kobaran api. Said, pilihlah cara apa aku harus menghabisi nyawamu," kata Hajjaj lagi.
"Wahai Al Hajjaj, pilihlah sendiri sesuai dengan keinginanmu. Demi Allah, cara apapun yang hendak engkau lakukan untuk menghabisi nyawaku, maka cara seperti itulah yang akan engkau hadapi saat kematianmu kelak," balas Said.
Penyakit Tumor di Perut
Akhirnya dengan penuh rasa amarah, Hajjaj memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Said. Hajjaj meminta agar Said ditelentangkan di atas permadani lalu berkata, "Bunuhlah dia".Said terus menerus membaca ayat Al Qur'an surat Al-An'am ayat 79 sebagai berikut:
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Artinya:
"Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."
Kemudian kepala Said dipenggal di atas hamparan permadani. Pada saat itu pula Hajjaj yang berada di sampingnya untuk melihat, terkena cipratan darah Said dan Hajjaj melompat dengan seketika. Sejak saat itu, kepala Said terlepas dari badannya dan wajahnya selalu terbayang-bayang di benak Hajjaj.
Akhirnya sejak saat itu, Hajjaj selalu dihantui ketakutan dan keesokan harinya Hajjaj sakit dan divonis ahli tabib menderita tumor perut. Ternyata doa Said dikabulkan oleh Allah SWT. Mulai sejak itu hingga sampai dia meninggal 15 hari kemudian, tak seorangpun sempat dibunuh lagi oleh Hajjaj.
Demikian kisah pemimpin zalim pasti akan dibalas Allah SWT di dunia dan di akhirat kelak.
Wassalamu'alaikum wr wb.