Assalamu'alaikum para pembaca Kisah-Kisah Islamiah yang budiman.
Pada pagi hari ini Blog Kisah Islami ini akan menceritakan tentang sepak terjang iblis yang menggoda para penguasa agar terjerumus ke dalam kemaksiatan.
Seorang penguasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap rakyat dan amanahnya. Karena itulah iblis senantiasa menghasut penguasa agar para rakyatnya ikut tersesat. Alangkah senangnya iblis bila rakyat dari penguasa itu banyak jumlahnya dan tersesat karena pemimpinnya.
Salah satu yang menjadi senjata andalan iblis adalah menanamkan sifat sombong atau takabur.
Menurut riwayat, dari sifat sombong inilah iblis juga telah berhasil membuat Raja Fir'aun tersesat dan mengakui sebagai Tuhan, karena dia tidak pernah miskin, tidak pernah sakit sedkitpun sepanjang hidupnya, serta berumur panjang. Hingga rakyat disuruh menyembahnya.
Begitu juga dengan kisah berikut.
Kisahnya.
Pada suatu masa, ada seorang raja muda yang menguasai sebuah kerajaan, akan tetapi ia tidak pernah merasakan ketenangan dan kenyamanan.
Lalu ia bertanya kepada para bawahannya tentang ketidaknyamanannya itu.
"Apakah semua manusia seperti keadaanku sekarang ini atau tidak?" tanya raja.
"Tidak wahai Baginda, sesungguhnya semua manusia itu istiqamah dan tenang," kata bawahannya.
Sang raja kemudian ingin mengetahui alasannya.
"Apakah ada sesuatu yang bisa membuatku istiqamah dan tenang?" tanya sang raja.
"Ada, yaitu para ulama," jawab mereka.
Kemudian raja memanggil para ulama terkenal dan orang soleh di negerinya.
Raja menguindangnya ke istana untuk memberikan pencerahan kepadanya.
"Duduklah kalian di sisiku, apa saja yang kalian lihat padaku berupa ketaatan, maka perintahlah aku. Sebaliknya, apa saja yang kalian lihat padaku berupa kemaksiatan, maka cegahlah aku," ujar sang raja kepada para ulama.
Bisikan Iblis.
Para ulama dan orang-orang shalih pun menjalankan titah rajanya.
Setelah mendapatkan penjelasan dari ulama itu, raja mulai merasa istiqamah dan tenang.
Raja tersebut akhirnya selama 400 tahun memimpin kerjaannya dengan perasaan penuh ketenangan. Namun, hal itu telah membuat iblist idak senang dengan kepimimpinan raja yang taat kepada Allah SWT. Kemudian si iblis ini menemui sang raja.
"Siapa kamu? tanya sang raja.
"Aku iblis," jawab iblis jujur.
Sesaat sang raja tercengang dengan pengakuan iblis itu. Namun tak lama kemudian si iblis bertanya kepada sang raja,
"Sekarang katakan padaku, siapa kamu?" kata si iblis.
"Aku adalah seorang laki-laki keturunan Nabi Adam as," jawab raja dengan bangganya.
"Tidak, kamu bohong, seandainya kamu keturunan Adam, tentu kamu sudah mati sebagaimana keturunan Adam lainnya yang telah mati. Kamu adalah Tuhan, maka suruhlah rakyatmu untuk menyembahmu," ujar si iblis dengan meniupkan kesombongan di hari sang raja.
Sang raja mulai goyah keimanannya, seharusnya sang raja segera kembali berpedoman pada ajaran para ulama yang mendampinginya, bukannya sifat sombong yang dikedepankan terlebih dahulu. Harusnya bisa mencerna, apakah benar ucapan iblis yang demikian itu.
Raja Menjadi Sombong.
Kata-kata iblis itu rupanya telah merasuki jiwa sang raja, sehingga pada suatu saat naiklah sang raja ke atas mimbar di hadapan rakyatnya yang banya.
"Wahai manusia, sesungguhnya aku telah menyembunikan suatu perkara dari kalian, dan sekarang tibalah saatnya aku memperlihatkannya. Kamu sekalain tahu bahwa aku telah menjadi raja selama 400 tahun, seandainya aku ini memang seorang manusia tentu aku sudah mati seperti yang lainnya. Jadi, sebenarnya aku ini adalah Tuhan.
Oleh karena itu, hendaklah kalian menyembahku," ujar sang raja.
Atas kejadian itu, Allah SWT mewahyukan kepada Nabi pada zamannya untuk menegur si raja yang telah takabut itu.
"Katakanlah padanya, bahwa Aku selalu istiqamah (konsisten) memenuhi keinginannya selama ia istiqamah mengabdi kepada-Ku. Apabila ia berpaling dan mendurhakai Aku, amka demi Kemuliaan dan Keagungan-Ku, Aku akan menghancurkannya."
Demikianlah, akhirnya kaisar Bakhtashar telah menaklukkan raja yang ingin menjadi Tuhan tersebut dan menbus lehernya. Dia pun memperoleh rampasan emas sebanyak 70 kapal dari gudang kekayaan si raja sombong.
Wallahhu A'lam.