Pages - Menu

Wednesday, December 26, 2012

Dialog Pendeta dan Pemuda Arab

Assalamu'alaikum wr.wb.
Kisah dan dialog berikut bersumber pada Mausu’ah al-Qishash al-Waqi’ah.

Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.
Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Add caption

KISAHNYA.
Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk.



Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata,
"Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini."
Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya.

Hingga akhirnya pendeta itu berkata,
"Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya."
Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, "Bagaimana Anda tahu bahwa saya seorang muslim."
Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu."
Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menjawabnya dengan tepat."
Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silahkan...!"




Pertanyaan
Sang pendeta pun mulai bertanya,
"Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya."

Sang pendeta melanjutkan pertanyaannya,
"Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Jawaban

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,
1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)."
(Al-Isra’: 12).

3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.

5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah Subhanahuwata’ala menciptakan makhluk.

7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah Subhanahuwata’ala berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang."
(Al-Mulk: 3).

8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman.
Allah SWT berfirman,
"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka."
(Al-Haqah: 17).

9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa as, tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.

10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman,
"Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat."
(Al-An’am: 160).

11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Nabi Yusuf as.

12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa as yang terdapat dalam firman Allah,
"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air."
(Al-Baqarah: 60).

13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT berfirman,
"Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing."
(At-Takwir: 18).

15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus as.

16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf as, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala."
Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, "tak ada cercaaan terhadap kalian."
Dan ayah mereka Ya’qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai.
Allah SWT berfirman,
"Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai."
(Luqman: 19).

18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim.
Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim."
(Al-Anbiya’: 69).

20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT,
"Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar."
(Yusuf: 28).

22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari adalah bermakna: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.

Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!"
Pendeta tersebut berkata, "Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah."
Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda."
Sang pendeta pun berkata, "Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaaha Illallaah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah."

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam.
Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.

Subhanalloh...

Sunday, December 23, 2012

18 Orang yang Dicintai Allah SWT

Inilah 18 orang yang beruntung karena telah dicintai Allah SWT.
Siapa saja mereka dan kenapa Allah SWT sangat sayang dan mencintai mereka.

Allah SWT

Orang-orang yang dicintai Allah SWT:
1. At-Tawwabin.
Orang-orang yang bertaubat

… Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2]: 222)

2. Al-Mutathohirin.
Orang-orang yang suka bersuci /menjaga wudhu

… Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2]: 222)

3. Al-Muqsithin.
Orang-orang yang adil

… sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang adil. (QS. Al-Maa’idah [5]: 42)

4. Al-Muttaqin.
Orang-orang yang taqwa

… maka sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Imran [3]: 76)




5. Al-Muhsinin.
Orang-orang yang suka berbuat kebaikan

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali ‘Imran [3]: 134)

6. Al-Mutawakilin.
Orang-orang yang bertawakal kepada ALLAH Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada ALLAH. Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-NYA. (QS. Ali ‘Imran [3]: 159)

7. As-Shobirin.
Orang-orang yang sabar ALLAH menyukai orang-orang yang sabar.
(Ali ‘Imran [3]: 146)

8. Orang-orang yang mengikuti Rasul
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai ALLAH, ikutilah aku, niscaya ALLAH mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Ali ‘Imran[3]:31)

9. Orang-orang yang berperang di jalan ALLAH.
Sesungguhnya ALLAH menyukai orang yang berperang dijalan-NYA dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
(QS. Ash-Shaff [61]: 4)

10. Orang-orang yang tidak suka mengeluarkan kata-kata yang keji, berpikir mandiri, sabar dan rajin melakukan sholat malam.
Imam al-Baqir as berkata, ”Sesungguhnya ALLAH mencintai orang yan (apabila) bersenda gurau tidak mengeluarkan kata-kata yang keji, yang berpikir mandiri, selalu bersabar (apabila) sendirian, dan suka melakukan shalat malam”

11. Orang-orang yang hatinya senantiasa sedih namun tetap bersyukur kepada ALLAH subhana wa Ta'ala .
Imam Ali Zainal ‘Abidin as berkata, ”Sesungguhnya ALLAH mencintai setiap hati yang selalu merasa sedih, dan setiap hamba yang selalu bersyukur”



12. Orang-orang yang memiliki sifat malu (al-hayya’) dan santun (al-halim).
Rasulullah saw. bersabda, ”Sesungguhnya ALLAH mencintai orang yang memiliki sifat malu, orang yang senantiasa santun, orang yang selalu menjaga kesucian dirinya (‘afif) , dan orang yang enggan berbuat keji (muta’afiffah)”

13. Orang-orang yang rajin sholat malam, bersedekah, dan tidak takut mati di jalan ALLAH. Rasulullah saw bersabda, ”Tiga macam orang yang ALLAH ‘Azza wa Jalla mencintai mereka yakni mereka yang senantiasa bangun di malam hari (untuk mengerjakan shalat malam) lalu membaca

Kitab ALLAH (Al-Qur’an), mereka yang senang bersedekah dengan tangan kanannya sambil menyembunyikannya dari tangan kirinya, dan mereka yang mengalahkan dan mengusir musuhnya dalam perang sementara kawan-kawannya menyerahkan diri kepada musuh”

14. Orang-orang yang saling mencintai di jalan ALLAH, bersilaturahiim dan bertawakkal kepada ALLAH.
Di dalam hadits Mi’raj diriwayatkan bahwa ALLAH ‘Azza wa Jalla telah berfirman, ”Wahai Muhammad! Wajib bagi-KU mencintai orang-orang yang saling mencintai di jalan-KU, dan wajib bagi-KU mencintai orang-orang yang saling berkasih sayang di jalan-KU, dan wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang suka bersilatur-rahim di jalan-Ku, dan wajib bagi-KU mencintai orang-orang yang senantiasa bertawakkal kepada-KU…”

15. Orang-orang yang mencintai amal yang diwajibkan kepadanya.
ALLAH Tabaraka Ta’ala berfirman, ”Tiada yang lebih Aku cintai dari seorang hamba-KU daripada kecintaan sang hamba kepada apa yang telah Aku wajibkan baginya”

16. Orang-orang yang mampu meredam kemarahannya dengan santun.
Rasulullah saw bersabda, ”Wajiblah kecintaan ALLAH atas orang yang marah tetapi ia mampu meredam kemarahannya dengan santun”

17. Orang-orang yang banyak mengingat mati.
Rasulullah saw bersabda, ”Barangsiapa yang banyak mengingat kematian niscaya ALLAH mencintainya”

18. Orang-orang yang mencintai apa yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA, dan membenci apa yang dibenci ALLAH dan Rasul-NYA.
Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw, ”Aku ingin sekali menjadi orang yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA”.

Rasulullah saw pun berkata, ”Cintailah apa yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA, dan bencilah apa yang dibenci oleh ALLAH dan Rasul-NYA”

Adakah diantara kawan-kawan termasuk salah satunya?

Thursday, December 20, 2012

Wanita Pertama Penghuni Surga

Wanita Pertama Penghuni Surga bukanlah putri seorang nabi, melainkan Dialah Mutiah.
Mengapa bisa demikian? Siti Fatimah Putri Rasul pun sangat penasaran dibutanya.
Ikuti kisahnya.

Wanita Muslimah

Kisahnya.
Suatu hari putri Nabi SAW. Fatimah Az Zahra ra. bertanya kepada Rasulullah SAW., siapakah wanita pertama yang memasuki surga setelahUmmahatul Mukminin setelah istri-istri Nabi SAW.? Rasulullah bersabda: Dialah Mutiah.

Berhari-hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Mutiah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW. itu tinggal. Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya, Fatimah mengetahui keberadaan dan tempat tinggal Mutiah di pinggiran kota Madinah.

Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib, maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari. Sesampainya di rumah Mutiah, maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah dengan mengucapkan salam.

“Assalaamu’alaikum ya ahlil bait.” Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang wanita, “Wa’alaikassalaam … siapakah diluar?” lanjutnya bertanya. Fatimah menjawab, “Saya Fatimah putri Muhammad SAW.” Mutiah menjawab, “Alhamdulillah, hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta.”

Segera Mutiah membuka sedikit pintu rumahnya, dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki-lakinya yang masih kecil (dalam riwayat masih berumur 5 tahun). Maka Mutiah kembali menutup pintu rumahnya kembali, terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri Nabi SAW kepada Mutiah dari balik pintu.

“Ada apa gerangan wahai Mutiah? Kenapa engkau menutup kembali pintu rumahmu? Apakah engkau tidak mengijinkan aku untuk mengunjungi dan bersilaturahim kepadamu?”

Mutiah dari balik pintu rumahnya menjawab, “Wahai putri Nabi, bukannya aku tidak mau menerimamu di rumahku. Akan tetapi keberadaanmu bersama dengan anak laki-lakimu Hasan, yang menurut ajaran Rasulullah tidak membolehkan seorang istri untuk memasukkan laki-laki ke rumahnya ketika suaminya tidak ada di rumah dan tanpa ijin suaminya. Walaupun anakmu Hasan masih kecil, tetapi aku belum meminta ijin kepada suamiku dan suamiku saat ini tidak berada dirumah. Kembalilah besok biar aku nanti meminta ijin terlebih dahulu kepada suamiku.”

Tersentaklah Fatimah Az-Zahra mendengarkan kata-kata wanita mulia ini, bahwa argumentasi Mutiah memang benar seperti yang diajarkan ayahnya Rasulullah SAW. Akhirnya Fatimah pulang dengan hati yang bergejolak dan merencanakan akan kembali besok hari.

Pada hari berikutnya ketika Fatimah akan berangkat ke rumah Mutiah, Husein adik Hasan rewel tidak mau ditinggal dan merengek minta ikut ibunya. Hingga akhirnya Fatimah mengajak kedua putranya Hasan dan Husein. Dengan berpikir bahwa Mutiah sudah meminta ijin kepada suaminya atas keberadaannya dengan membawa Hasan, sehingga kalau dia membawa Husein sekaligus maka hal itu sudah termasuk ijin yang diberikan kepada Hasan karena Husein berusia lebih kecil dan adik dari Hasan.

Namun ketika berada didepan rumah Mutiah, maka kejadian pada hari pertama terulang kembali. Mutiah mengatakan bahwa ijin yang diberikan oleh suaminya hanya untuk Hasan, akan tetapi untuk Husein Mutiah belum meminta ijin suaminya.

Semakin galau hati Fatimah, memikirkan begitu mulianya wanita ini menjunjung tinggi ajaran Rasulullah SAW. dan begitu tunduk dan tawaddu’ kepada suaminya.

Pada hari yang ketiga, kembali Fatimah bersama kedua anaknya datang ke rumah Mutiah pada sore hari. Namun kembali Fatimah mendapati kejadian yang mencengangkan, dia terkagum. Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan menggunakan pakaian terbaik yang dipunyai dengan bau yang harum, sehingga Mutiah terlihat sangat mempesona.



Dalam kondisi seperti itu, Mutiah mengatakan kepada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia sedang bersiap-siap menyambutnya. Subhanallah, kita merindukan istri yang demikian. Yaitu ketika suami pulang kerja dia berusaha menyambutnya dengan kondisi sudah mandi, sudah berdandan, sudah memakai pakaian yang bagus, dan siap menyambut kedatangan suami di halaman rumah dengan senyuman terindah penuh kasih dan sayang. Ya Allah, jadikanlah istri-istri kami seperti Mutiah.

Akhirnya Fatimah pulang kembali dengan kekaguman yang tak terperi kepada Mutiah. Dan pada hari yang keempat, Fatimah datang kembali ke rumah Mutiah lebih sore dan berharap bahwa suaminya sudah berada di rumah atau sudah pulang dari kerja. Dan Alhamdulillah memang pada saat Fatimah datang, suami Mutiah baru saja sampai di rumah pulang dari kerja.

Fatimah dan kedua anaknya Hasan dan Husein dipersilahkan masuk oleh Mutiah dan suaminya ke rumahnya. Fatimah melihat sebuah pemandangan yang jauh lebih mengesankan dibanding dengan yang dihadapinya sejak hari pertama. Mutiah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya, sambil menuntun suaminya ke kamar mandi. Mutiah terlihat mulai melepaskan baju suaminya, dan mereka berdua hilang masuk ke bilik kamar mandi. Dan yang dilakukan oleh Mutiah adalah memandikan suaminya. Subhanallah… Tsumma Subhanallah.

Selesai memandikan suaminya, Fatimah menyaksikan Mutiah menuntun suaminya menuju ke tempat makan. Dan suaminya sudah disiapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian. Sebelum memakan makanan yang sudah disiapkan, Mutiah masuk ke dalam rumah dan keluar dengan membawa cambuk sepanjang 2 meter dan diberikan kepada suaminya dengan mengatakan.

“Wahai suamiku, seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepanmu. Sekiranya engkau tidak menyukai dan tidak berkenan atas masakan yang aku buat, maka cambuklah diriku.”

Tanpa bertanya apa-apa, Fatimah sudah memahami apa yang dikatakan oleh ayahnya Rasulullah SAW. tentang wanita pertama penghuni surga setelah para istri Nabi yaitu Mutiah.

Fatimah pulang menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban bagaimana istri yang sholihah. Seperti yang ada pada diri Mutiah, yang mendapatkan kehormatan sebagai wanita yang paling dahulu memasuki surga Allah SWT.

NB:
Gb. hanya ilustrasi saja.

Thursday, December 13, 2012

Tanda-Tanda Orang yang akan Meninggal

Asslamu'alaikum ..
Sebenarnya Allah SWT telah memberikan tanda-tanda kalau orang tersebut akan meninggal dunia mulai dari sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 5 hari, 3 hari, 2 hari dan 1 hari menjelang kematian.

Berikut tanda-tanda orang yang akan meninggal:
Tanda 100 hari menjelang ajal :
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa indah di hati, namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.




Tanda 60 hari : Pusat rasa bergerak-gerak.

Tanda 40 hari menjelang kematian :
Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.

Tanda 7 hari menjlang ajal :
Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya tidak selera makan. Tapi dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan itu.

Tanda 5 hari : Anak lidah bergerak-gerak.

Tanda 3 hari menjelang ajal :
Terasa denyutan ditengah dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti.

Tanda 2 hari : Seluruh dahi rasa bergerak-gerak.

Tanda 1 hari sebelum kematian :
Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya. Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian ke pinggang bagian pusat hingga ke tulang solbi (di bagian belakang badan).




Berikut saat-saat Malaikat Mencabut Nyawa manusia:

Baginda Rasullullah S.A.W bersabda :
"Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai ke lutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi:
"Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka malaikat Jibril A.S. akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di surga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalahkarena sangat rindunya pada surga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibril A.S."

Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibril A.S. akan menebarkan sayap disebelah kiri. Maka orang yang nazak tu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.

17 Orang yang Dianggap Mati Khusnul Khatimah

Assalamu'alaikum..
Berikut ini adalah orang-orang yang bisa dikategorikan mati khusnul khatimah atau mati dalam keadaan baik.

1. Sempat mengucap dua kalimah syahadat.

2. Berpeluh didahi.
Sabda Rasulullah:
”Bahwa matinya seseorang mukmin itu dengan keluarnya peluh didahi”,
Riwayat oleh Ahamd dan Termidzi.

3. Mati pada malam atau hari Jumaat.
Sabda Rasulullah:
"Tidak seorang muslim pun yang mati pada hari atau malam Jumaat melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah kubur."




4. Mati di medan perang karena membela agama Allah.

5. Bagi orang yang mati syahid ada 6 kelebihan:
- Akan diampuni dengan serta merta dosanya serta diperlihatkan tempat duduknya di surga (kecuali mereka yang masih ada urusan hutang).
- Diselamatkan dari siksa kubur.
- Aman dari ketakutan yang teramat besar dan dahsyat.
- Diperhiasi dengan iman.
- Dikahwinkan dengan bidadari (semiskin – miskin ialah 49 bidadari).
- Dapat memberi syafaat kepada 70 orang keluarganya. Riwayat oleh Termizi, Ahamd dan Ibnu Majah.

6. Mati karena melahirkan anak.

7. Mati karena taun,
Sabda Rasulullah, “taun itu satu kematian syahid bagi setiap mukmin”. (Hendaklah ia sabar dan redha menganggungnya). Riwayat oleh Muslim.



8. Mati akibat sakit perut maka ia mati syahid,
sabda Rasulullah. Dan barang siapa mati karena sakit perut maka ia mati syahid”.
Riwayat oleh Muslim.

9. Mati tengelam dan tertimbus oleh bangunan.

10. Mati terbakar. Riwayat Tabrani.

11. Mati dalam nifas. Riwayat At Tabrani.

12. Mati kerana sakit TB.
Sabda Rasulullullah, "orang yang mati karena menanggung penyakit kurus kering ia mati syahid."
Riwayat Tabrani.

13. Mati akibat luka perang di jalan Allah.
Sabda Rasulullah :
"Barangsiapa yang luka karena perang di jalan Allah itu mati, maka berarti ia syahid, atau kena pijak oleh unta atau kudanya atau ia mati ditempat tidurnya (setelah berperang itu) dengan sebab apa – apa pun yang dikehendaki oleh Allah, maka sesungguhnya ia adalah mati syahid dan akan masuk syurga".
Riwayat Daud.

14. Mati mempertahankan harta. Riwayat Bokhari.

15. Mati karena mempertahankan diri.
Sabda Rasulullah "Barangsiapa terbunuh karena mempertahankan darahnya (dirinya) maka ianya mati syahid."” Riwayat Abu Daud.

16. Mati dalam bersiap – siap untuk berperang dijalan Allah.

17. Mati ketika sedang beramal soleh seperti sedang menuntut ilmu(ilmu yang dibolehkan oleh Islam) dimasjid atau sedang berdakwah..

Dari Abu Laith berkata:
“Barangsiapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka haruslah ia
melazimi 4 perkara dan meninggalkan 4 perkara:
1. Menjaga sembahyang 5 waktu.
2. Banyak bersedekah.
3. Banyak membaca Al Quran.
4. Banyak bertasbih.

Dan hendaklah ia meninggalkan:
1. Meninggalkan dusta.
2. Meninggalkan sifat khianat.
3. Meninggalkan sifat mengadu – domba.
4. Mejaga Kencing.

Wednesday, December 5, 2012

3 Hal yang Membuat Iblis Menangis Keras

Assalamu'alaikum kawan-kawan yang seagama dan seiman.
Alhamdulillah pada malam ini admin bisa posting lagi setelah sebulan lamanya tidak ada postingan di blog ini.
Kali ini admin akan membeberkan mengenai 3 hal yang bisa membuat iblis menangis dengan keras. Di antara keduanya bisa kita lakukan saat ini dan satunya lagi sudah tidak bisa kita lakukan lagi karena hanya Nabi Muhammad SAW lah yang mampu membuat Iblis menangis.


Kisahnya.
Kenapa iblis kok sampai menangis begitu keras, ternyata iblis sangat sedih ketika manusia mendapatkan pelang untuk menghapus dosa-dosanya. Dlam beberapa riwayat disebutkan setidaknya ada tiga hal yang membuat iblis menangis, yaitu keutamaan Surat Al Fatihah, saat Rasulullah SAW lahir, dan ketika seorang mukmin mengucap salam.

Dalam Kitab Al Jami; Liakam Al Qur;an karya Imam Al Qurthubi dijelaskan bahwa ada 2 hal yang bisa menyebabkan iblis menangis dengan kerasnya.




Pertama.
Ketika diturunkannya Surat Al Fatihah, yang mana surat ini adalah surat yang paling afdhol di dalam Al Qur'an.

Kedua.
Ketika dilahirkannya Nabi Muhammad SAW, makhluk yang paling mulia sejagad raya.
Karena berkat bimbingan Beliau, orang yang sudah memiliki dosa setumpuk gunung bisa terhapus dosanya hanya dengan mengucapkan syahadat saja.

Sebagai contoh saja, pada jaman Rasulullah SAW ada orang yang tua renta kisaran berumur 100 tahun lebih mengadu kepada Rasulullah SAW.
"Ya Rasulullah, apakah agamamu bisa menghapuskan dosa-dosa yang telah aku perbuat, yang mana dosaku setumpuk gunung, berzina, mabuk, berjudi dan sebagainya dan kalau dikumpulkan akan melebihi dosa orang yang paling banyak dosanya di muka bumi ini," kata orang tua itu.
"Bisa," jawab Rasulullah SAW.
"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya orang tua itu.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Ucapkanlah Syahadat."

Kemudian orang tua itu pergi menuju rumahnya.
Selang 3 hari kemudian terdengar kabar kalau orang tua itu meninggal dunia dan Rasulullah SAW pun bersabda,
"Orang tersebut termasuk golongan orang yang masuk surga."

Lalu apa yang ketiga.
Ucapan salam. Ternyata ucapan salam dari seorang mukmin ke mukmin lainnya juga bisa membuat iblis menangis dengan kerasnya. Hal iniseperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, Ibnu Abbas berkata,
"Sesungguhnya iblis yang terkutuk itu akan menangis pada saat seorang mukmin bersalam dan dia (iblis) berkata,
"Aduh, celakanya, kedua mukmin itu tidak akan berpisah melainkan akan diampuni dosa-dosanya."



Rasulullah SAW sendiri sangat menekankan ucapan salam bagi seorang mukmin sebelum perkataan lain diucapkan. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang berbicara sebelum memberi salam, maka janganlah kamu jawab."

Hadits lainnya ada yang mengatakan.
Rasulullah SAW bersabda,
"Orang yang berkendaraan hendaklah memberi salam kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan kaki hendaklah memberi salam kepada orang yang duduk, dan orang yang sedikit hendaklah memberi salam kepada orang yang banyak."

Itulah 3 hal yang bisa membuat iblis menagis denga keras. Sungguh sangatlah beruntung kita ini dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW.
"Allohumma Sholli 'Alaa Muhammad..."

Wednesday, October 10, 2012

Nabi Idris Pingsan Melihat Neraka dan Surga

Nabi Idris as di masa hidupnya, Allah SWT telah mengaruniakan untuk mengunjungi surga maupun neraka. DI kedua tempat itu, Nabi Idris as pingsan begitu melihat pemandangan yang dilihat dikedua tempat itu.

NERAKA

Kisahnya.
Nabi Idris as adalah seorang Nabi yang kuat sekali ibadahnya, bahkan malaikat sangat kagum atas kesalehan beliau. Pada suatu saat, Malaikat Izrail dan Nabi Idris as beribadah bersama-sama. Nah, pada kesempatan itu Nabi Idris as mengajukan permintaan kepada Malaikat Izrail untuk dapat melihat surga dan neraka.

Malaikat Izrail tidak dapat memutuskan permintaan Nabi Idris as. Namun Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Melihat, dan karenanya Nabi Idris as diizinkan berkunjung ke neraka dan ke surga ditemani Malaikat Izrail.

Pertama-tama Nabi Idrsi as mengunjungi neraka.
"Wahai Nabiyullah, kenapa ingin melihat neraka? Bahkan para malaikat pun takut melihatnya," tanya Malaikat Izrail.
Dijawab olah Nabi Idris as,
"Sebenarnya saya takut sekali kepada azab Allah SWT. Tapi mudah-mudahan iman saya menjadi tebal setelah melihatnya."

Begitu mereka sudah sampai agak dekat dengan neraka, Nabi Idris as pun tersungkur pingsan. Penjaga neraka adalah malaikat yang sangat menakutkan. Malaikat itu menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah SWT semasa hidupnya. Nabi Idris as tak mampu menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan.




Api neraka berkobar sangat dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan dan tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding dengan neraka.
"Astaghfirullah...Astaghfirullah...Astaghfirullah...,"berkali kali terucap dari mulut beliau sesaat setelah tersadar ari pingsannya.
(Seorang nabi saja sampai pingsan melihat neraka, bagaimana dengan manusia biasa seperti kita?).

Setelah siuman, dengan tubuh yang masih lemas Nabi Idris as melanjutkan perjalanan ke surga ditemani Malaikat Izrail juga. Di pintu surga beliau disambut Malaikat Ridwan yang menjaga Surga. Malaikat Ridwan dengan penuh lemah lembut mempersilahkan Nabi Idris as untuk memasuki tempat yang mulia penuh kenikmatan tersebut.

Begitu masuk ke dalam surga, lagi-lagi Nabi Idris as tersungkur lagi karena penuh takjub.
Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan bagi siapa yang memandangnya. Namun Nabi Idris as pingsan hanya sebentar saja. Tanpa bisa berkata apa-apa selain ucapan,
"Subhanallah....Subhanallah...Subhanallah...,"berkali-kali keluar dari mulut beliau.

Itulah Kisah Teladan dari nabi Idris as yang sangat saleh dan taat kepada Allah SWT hingga beliau sampai pingsan begitu melihat neraka maupun surga.

Friday, October 5, 2012

Dialog Iblis dan Penebang Kayu

Dari Hasan, Mubarak bin Fadhilah telah meriwayatkan untuk kita semua. Sebuah kisah teladan islami yang bisa dijadikan panutan untuk umat Islam agar selalu zikir dan ingat terhadap Allah SWT.


Kisahnya.
Dahulu ada sebuah pohon yang disembah, selain Allah SWT.
Kemudian datanglah seorang laki-laki mendatanginya dan berkata,
"Aku akan menebang pohon ini."
Pada mulanya si penebang pohon ini datang untuk menebang karena takut akan Murka Allah SWT.

Maka iblispun datang dengan bentuk menyerupai manusia dan menghadang si penebang pohon,
"Apa yang hendak kau lakukan?" tanya iblis.
"Aku hendak menebang pohon yang dijadikan sembahan selain Allah SWT," jawab si penebang pohon.
"Jika engkau tidak menyembahnya, ia tidak akan membahayakanmu," jawab iblis.
"Aku tetap akan menebangnya," kata si penebang kayu.

Iblis terus menerus menggoda si penebang pohon.
"Adakah jalan lain yang lebih baik untukmu? Jika engkau tidak menebang pohon itu maka engkau akan mendapatkan 2 dinar setiap pagi di bawah bantalmu." kata iblis.
"Darimana engkau mendapatkannya?" tanya si penebang kayu.
"Aku yang akan memberikannya kepadamu." jawab iblis yang menjelma menjadi manusia itu.

Kemudian laki-laki penebang pohon kembali pulang ke rumahnya dan mengurungkan niatnya untuk menebang pohon. Maka pada paginya ia mendapatkan uang 2 dinar di bawah bantalnya.
Namun pada hari berikutnya uang tersebut tidak ditemukan di bawah bantalnya lagi. Si penebang kayu marah dan bergegas menuju pohon yang jadi sembahan tersebut dan bermaksud menebangnya kali ini.

Di tengah perjalanan, iblis muncul lagi dengan rupa asli dan menghadangnya.
"Apa yang hendak engkau lakukan?" tanya iblis.
"Aku hendak menebang pohon yang disembah selain Allah SWT," jawab si penebang kayu.
"Engkau telah berbohong, engkau tidak akan bisa menebang pohon itu," kata iblis lagi.

Akhirnya penebang pohon tetap pergi untuk menebang pohon. Namun iblis juga tak membiarkannya, ia memukul dan mencekiknya sampai hampir mati.

Lalu iblis berkata,
"Tahukah engkau siapa sebenarnya aku? Aku adalah Iblis. Pertama kali engkau marah dan hendak menebang pohon itu karena hanya mencari ridha Allah SWT. Saat itu, aku tidak mampu emnghalangimu, maka aku membujukmu melalui uang 2 dinar. Saat itu engkau tudak jadi menebang pohon terwebut. Maka ketika engkau marah dan hendak menebang pohon hanya karena uang 2 dinar, aku dapat menghalangi dan mengalahkanmu."

Thursday, October 4, 2012

Kisah Taubatnya Malik bin Dinar

Kisah seorang sufi Teladan untuk umat Islam.
Dialah Malik bin Dinar yang tersohor.

Malik bin Dinar adalah seorang laki-laki yang sangat tampan, gemar bersenang-senang dan memiliki harta kekayaan yang berlimpah-limpah. Ia tinggal di daerah Damaskus dimana golongan Mu'awiyah telah membangun sebuah masjid yang besar dan mewah.
Malik ingin sekali diangkat sebagai pengurus masjid tersebut. Pada waktu itu salah seorang yang menjadi pengurus masjid adalah jabatan yang terpandang.


Maka pergilah ia ke masjid itu.
Di pojok ruangan masjid dibentangkannya sajadah dan di situlah selama setahun penuh ia melakukan ibadah sambil berharap agar setiap orang yang melihatnya sedang melakukan shalat.

"Alangkah munafiknya aku ini," ia selalu mencerca dirinya sendiri.
Setahun telah berlalu.
Apabila hari telah malam, Malik keluar masjid itu dan pergi bersenang-senang.

Pada suatu malam, ktika ia sedang asyik menikmati musik sementara teman-temannya telah tertidur, tiba-tiba saja dari kecapi yang sedang i aminkan terdengar suara,
"Hai Malik, mengapakah engkau belum juga bertobat?"
Mendengar kata-kata yang sangat menggetarkan hati ini, Malik segera saja melemparkan kecapinya dan berlari menuju masjid.

Di dalam masjid ia berbicar kepada dirinya sendiri.
"Selama setahun penuh aku menyembah Allah secar munafik. Bukankah lebih baik ak menyembah Allah dengan sepenuh hati? Aku malu. Apa yang harus aku lakukan? Seandainya orang-orang hendak mengangkatku sebagai pengurus masjid aku tidak akan menerimanya. Akhirnya ie melakukan ibadah dengan khusyuk kepada Allah SWT. Pada malam itulah untuk pertama kalinya ia shalat dengan penuh keikhlasan.

Pada keesokan harinya, seperti biasa orang-orang berkumpul di depan masjid.
"Hai, lihatlah dinding masjid telah retak-retak," kata mereka.
"Kita harus mengangkat seorang pengawas untuk memperbaiki masjid ini."

Maka mereka sepakat yang paling tepat menjadi pengawas masjid adalah Malik.
Segera mereka mendatangi Malik yang ketika itu sedang shalat. Sementara Malik sendiri karena saking khusyuknya ia tidak tahu jika beberapa orang sedang menunggunya.
Begitu shalat Malik selesai, mereka berkata,
"Kami datang untuk memintamu agar sudi menerima pengangkatan kami ini."

"Ya Allah...." seru Malik karena terkejut.
"Selama setahun penuh aku menyembah-Mu secara munafik dan tak ada seorang pun yang memandang diriku. Kini setelah aku berikan jiwaku kepada-Mu dan bertekad bahwa aku tidak menginginkan pengangkatan atas diriku, Engkau malah menyuruh 20 orang menghadapku untuk mengalungkan tugas tersebut ke leherku. Demi Kebesaran-Mu, aku tidak menginginkan pengangkatan atas diriku ini."

Malik berlari meninggalkan masjid itu kemudian menyibukkan diri untuk beribadah kepada Allah SWT dan menjalani hidup prihatin serta penuh disiplin.
Ia menjadi seorang yang terhormat dan shalih.

Wednesday, October 3, 2012

Pertemuan Nabi Khidir dan Ibrahim bin Adham

Siapa Ibrahim bin Adham itu.
Beliau adalah seorang Raja Baikh yang emninggalkan istana untuk menjadi seorang sufi.
Pada saat ketenaran Ibrahim bin Adham sudah tersebar luas, dia meninggalkan gua pertapaannya dan pergi menuju Mekah.

Dialah salah seorang sufi teladan umat Islam yang terkenal.
Naga pun berusjud di hadapannya.


Kisah.
Di tengah padang pasir, Ibrahim berjumpa dengan seorang tokoh besar agama yang mengajarkan kepadanya nama-nama Teragung dari Allah SWT. Dengan Nama yang teragung itulah Ibrahim menyebut Allah SWT dan sesaat kemudian ia dikarunia bertemu dengan Nabi Khidir as.
"Ibrahim," kata Nabi Khidir as.
"Saudaraku Daudlah yang mengajarkan kepadamu nama-nama Teragung dari Allah SWT itu," kata Nabi Khidir as lebih lanjut.

Haa..jadi yang tadi adalah Nabi Daud as yang menjumpai Ibrahim bin Adham.
Kemudian mereka berbincang-bincang mengenai berbagai masalah.
Dari perbincangan itulah Ibrahim menyerap berbagai ilmu hakiki. Dengan seizin Allah SWT, Nabi Khidir as adalah manusia pertama yang telah menyelamatkan Ibrahim.

Selanjutnya, perjalanan diteruskan menempuh ganasnya padang pasir.
Sesampainya di Dzatul Irq, Ibrahim bertemu dengan 70 orang yang berjubah kain perca tergeletak mati dan darah mengalir dari hidung dan telinga mereka. Ibrahim berjalan mengitari mayat-mayat tersebut dan ternyata salah seorang dari mereka masih hidup.

"Anak muda, apakah yang telah terjadi?" tanya Ibrahim.
Orang itu menjawab,
"Wahai manusia, beradalah di dekat air dan tempat shalat, janganlah menjauh agar engkau tidak dihukum. Tetapi jangan pula terlalu dekat agar engkau tidak celaka. Tidak seorangpun boleh bersikap terlampau berani di depan sultan. Takutilah sahabat yang membantai dan memerangi para peziarah ke tanah suci seakan-akan mereka itu orang-orang kafir Yunani."

"Siapakah kalian?" tanya Ibrahim.
"Kami adalah rombongan sufi yang menembus padang pasir dengan berpasrah kepada Allah SWT dan berjanji tidak akan mengucapkan sepatah katapun di dalam perjalanan kecuali hanya mengingat Allah SWT. Dan kmai tidak peduli kepada sesuatu pun selain kepada-Nya." jawab orang itu.

Monday, October 1, 2012

Nabi Khidir Masih Hidup Hingga Akhir Zaman

Berikut berbagai pernyataan yang membenarkan bahwa Nabi Khidir as masih hidup hingga sekarang. Diantaranya hadits-hadits, ulama-ulama.
Nabi Khidir as merupakan guru teladan dari banyak kaum sufi, wali dan sebagainya.

Kisah.
Ulama besar ahli hadits yaitu Imam An-Nawawi menyebitkan bahwa dia sendiri berselisih pendapat tentang hidupnya Nabi Khidir as.


Sebagian besar ulama beranggapan bahwa Khidir masih hidup di tengah-tengah kita. Imam An-Nawawi berkata,
"Pendapat ini tidak ditentang sedikitpun oleh ulama-ulama kaum sufi dan ahli-ahli ma'rifat. Mereka pun pernah menceritakan pengalamannya pada waktu berjumpa, berkumpul dan berbincang-bincang dengan Nabi Khidir as. Dia (Khidir) terlalu mulia untuk dicaci atau dicari-cari aibnya, dan dia akan tetap dikenal walaupun kita berusaha menutup-nutupi berita tentang dirinya."

Di dalam kitab Syarah Muhadzab Juz V, halaman 305.
Imam An-Nawawi berkata bahwa ada beberapa orang sahabatnya yang mempunyai dalil yang membuktikan masih hidupnya Nabi Khidir as. Dia berkata,
"Dan sebagian besar ulama berkeyakinan bahwa Nabi Khidir as masih hidup sampai sekarang."

Syeikh Ismail Haqqi berkata,
"Kaum sufi dan para ulama bersepakat dengan keyakinan mereka bahwa Nabi Khidir as masih hidup hingga sekarang."

Pendapat itu diikuti oleh Imam Arabi, Abu Thalib Al-Makki dan Al-Hakim. Terus At-Turmudzi, Ibnu Adham, Basyar Al-Hafi, Ma'ruf Al-Karkhi, Sari As-Saqati, Al-Junaidi, bahkan Khalifah Umar ibn Abdul Aziz r.a.

Di Akhir kitab Sahih Musim bab yang menyebutkan hadits-hadits tentang Dajjal, Abu Said Al-Khudri berkata,
Pada suatu hari Rasulullah SAW pernah bercerita panjang lebar kepada kami tentang diri Dajjal.

Rasulullah SAW bersabda,
"Ia datang tetapi diharamkan untuk memasuki lingkungan Madinah. Lalu ia berhenti di sebagian daerah yang terdapat sesudah Madinah dan pada suatu hari ia didatangi oelh seorang laki-laki yang baik termasuk orang yang terbaik di antara manusia saat itu.
Kemudian dia berkata,
"Saya bersaksi bahwa Anda ini adalah Dajjal yang diceritakan Nabi SAW dalam haditsnya."
"Bagaimana menurut kalian jika aku membunuh orang ini lalu aku menghidupkannya kembali, apakah kalian mengusulkan sesuatu?" jawab Dajjal.
Mereka menjawab," Tidak."
Lalu Dajjal membunuh orang itu kemudian menghidupkannya lagi. Ketika orang itu akan dihidupkan lagi, dia berkata,
"Demi Allah, di kalangan Anda sama sekali tidak aku dapati hari ini orang yang paling hebat pikirannya dibanding aku."
Maka Dajjal pun bermaksud membunuhnya kembali, tapi tidak kuasa lagi membunuhnya.

Abu Ishak berkata,
"Orang laki-laki itu adalah Nabi Khidir as."
Siapa Abu Ishak ini, diala seorang muslim bernama asli Ibrahim bin Sofyan. Dia banyak meriwayatkan kisah dari Imam Muslim.

Sedangkan Mu'ammar berkata dalam kitabnya Musnad,
"Lelaki yang pernah dijumpainya itu adalah Sayyidina Khidir."
Kemudian Mu'ammar menjelaskan hadits nabi nseperti di atas.
Dia berkata,
"Hadits Rasulullah itu sebagai bukti bahwasanya Nabi Khidir as masih hidup."

Sunday, September 30, 2012

Niat Thawaf Tapi Mengelilingi Orang Miskin

Berikut ini ada Kisah Teladan Islami yang bagus, dan cocok sebagai renungan pada diri setiap muslim. Seseorang yang akan pergi haji akhirnya membatalkan hajinya demi seorang laki-laki yang miskin. Bekalnya pun diberikan semuanya.


Kisahnya.
Pada saat musim haji tiba, berangkatlah seorang laki-laki untuk menunaikan ibadah haji. Katakan saja namanya Ahmad.

Dalam perjalanannya ke kota Makkah, Ahmad bertemu dengan seorang laki-laki miskin. Kemudian laki-laki miskin itu bertanya kepada Ahmad,
"Bapak hendak pergi kemana?"
Ahmad menjawab,
"Saya akan pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji."
"Berapakah bekal yang engkau bawa?" tanya laki-laki miskin itu lagi.
"Saya membawa bekal uang sebanyak 200 dirham," jawab Ahmad.


Dengan sangat terpaksa laki-laki miskin ini berkata lagi,
"Berikanlah uangmu itu kepadaku, karena aku ini adalah seorang laki-laki miskin yang menanggung biaya kehidupan satu keluarga besar. Kelilingilah aku tujuh kali, karena itulah sebagai ganti hajimu."

Akhirnya Ahmad yang semula hendak pergi menunaikan ibadah haji ke Makkah, gagal pergi ke sana. Karena ia menyadari bahwa menolonh orang miskin itu lebih berharga daripada melaksanakan ibadah haji. Sehingga Ahmad memberikan uangnya kepada laki-laki miskin tadi dan kembali pulang ke rumahnya.

Dewasa ini, banyak sekali orang yang lebih mementingkan diri mereka sendiri daripada memperhatikan orang-orang yang tidak punya yang ada di sekeliling mereka. Sehingga mereka tetap akan menunaikan ibadah haji tanpa perlu memandang kemiskinan para tetangganya.

Saturday, September 29, 2012

Ali bin Abu Thalib dan Orang Yahudi

Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abu Thalib, beliau pernah kehilangan baju besinya yang terjatuh dari kuda miliknya. Setelah dicari kemana-mana, ternyata baju besi itu sudah berada di tangan seorang yahudi. Akan tetapi, setelah diminta, orang yahudi itu tetap mempertahankan baju besi tersebut dan mengakuinya sebagai miliknya sendiri.


Kisahnya.
Meski Ali bin Abu Thalib pada saat itu sebagai orang nomor satu kaum muslimin, namun tidak begitu saja ambil paksa baju besi miliknya yang hilang. Beliau di situ sebagai penuntut dan disuruh menyiapkan 2 orang saksi. Hakim pun menyuruhnya demikian.

Akhirnya beliaupun menyiapkan 2 orang saksi yaitu seorang pembantunya dan Hasan, anaknya sendiri. Akan tetapi hakim hanya dapat menerima kesaksian dari pembantu Ali, dan tidak dapat menerima kesaksian dari Hasan karena adanya hubungan dekat dengan Khalifah Ali r.a, yaitu antara anak dengan orang tua.

Maka, hakim akhirnya memutuskan bahwa orang yahudi tersebut memenangkan perkara tersebut. Dan Khalifah Ali r.a pun menerima dengan lapang dada apa yang telah menjadi keputusan dari hakim tersebut.

Dalam kasus tersebut, apa yang dilakukan oelh hakim dan Khalifah Ali r.a sebagai pemimpin negara menunjukkan betapa mulianya ajaran Islam dalam masalah hukum dan keadilan. Dalam islam, keadilan tidak boleh memandang hubungan kekerabatan maupun agama.
Begitu juga dengan Allah SWT, Dia akan menghukum siapa saja tanpa pandang bulu, seandainya orang tersebut memang benar-benar bersalah. Allah SWT tidak memandang pangkat, rupa dan status sosial seseorang, tetapi Allah SWT melihat seseorang itu dari bagaimana perbuatan yang telah dialkukan selama hidup di dunia.

Seiring berjalannya waktu, pada akhirnya orang yahudi tersebut mengakui bahwa baju besi itu memang kepunyaan Khalifah Ali bin Abi Thalib ang ditemukannya di jalan.
Setelah melapor kepada Sang Khalifah, baju besi tersebut akhirnya dikembalikan sekaligus orang yahudi tersebut menyatakan diri masuk Islam.

Friday, September 28, 2012

Kisah Keajaiban Shalat Malam

Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Memuliakan. Oleh karna itu, Dia berhak memuliakan siapa saja dari hamba-Nya yang dikehendali-Nya. Akan tetapi hal ini tidak terlepas dari ketaatan si hamba itu sendiri dalam beribadah kepada-Nya. Dari situ, jika kita ingin dimuliakan Allah SWT, maka kita harus rajin beribadah kepada-Nya dan memperbanyak amal saleh.


Seperti Kisah Teladan Islami berikut ini antara seorang pencuri dan orang yang beriman yang bernama Ahmad ibnu Khuzruya.
Pada suatu malam, seorang pemcuri telah memasuki rumah Ahmad. Dengan lihainya si pencuri itu menggeledah seluruh barang yang dimiliki Ahmad. Tetapi, betapa kecewanya si pencuri itu karena ia tidak menemukan apa-apa di dalam rumah.

Maka ia pun segera beranjak pergi meninggalkan rumah Ahmad.
Ketika hendak melangkahkan kakinya keluar pintu rumah, Ahmad segera memergokinya dan memanggilnya,
"Wahai pemuda, Ambillah air di dalam sumur dengan timba lalu bersihkanlah dirimu (wudhu) dan shalatlah. Nanti jika aku medapatkan sesuatu, maka akan kuberikan kepadamu semuanya agar kamu tidak keluar dari rumah ini dengan tangan kosong."

Bukan main terkejutnya pencuri itu, ditambah dia merasa keheranan dengan perkataan Ahmad ibnu Khuzuruyah. Si pencuri segera mengambil air wudhu dan mengerjakan shalat malam. Ketika keesokan harinya, tiba-tiba saja ada seorang laki-laki datang kepada Ahmad dengan membawa uang 100 dirham untuk diberikan kepada beliau. Setelah uang itu berada di tangan Ahmad, beliaupun lalu memberikan uang itu kepada si pencuri seraya berkata,
"Ambillah uang ini sebagai hadiah dari shalatmu tadi malam."

Setelah mendengar perkataan Ahmad, hati dan seluruh tubuh pencuri itu menjadi bergetar. Tanpa disadari, air mata pun telah menetes di pipinya. Lalau si pencuri berkata,
"Sesungguhnya aku telah menempuh jalan yang salah, tetapi hanya dengan shalat satu kali saja, Allah SWT telah memberikan anugerah kepadaku sebanyak ini. Sungguh aku orang yang tidak tahu malu."

Setelah peristiwa di pagi itu, si pencuri benar-benar ingin bertaubat dari segala apa yang diperbuatnya selama ini dan ingin kembali ke jalan yang benar. Bahkan ia pun menolak uang pemberian dari Ahmad Ibnu Khusruya dan ingin menjadi murid beliau untuk belajar agama Islam.

Demikianlah kisahnya.
Jika Allah SWT sudah berkehendak untuk memuliakan seseorang, maka Dia pun akan memberikan hidayah dan kemudahan kepadanya dalam menjalankan syariat-Nya, seperti dalam kisah shlat malam di atas.

Thursday, September 27, 2012

41 ribu Muslim Melawan 200 ribu Kafir

Dialah wanita Mulia lagi teladan bagi umat islam. Dengan bekal kepandaiannya, keempat anaknya dengan rela dan tulus berjuang di jalan Allah SWT dan keempatnya mati syahid.
Memiliki nama Al Khansa binti Amru, seorang wanita tua yang memiliki semangat juang tinggi dalam membela agama Islam.


Kisah ini pantas dijadikan Teladan Islami dengan kisah sebagai berikut.
Kejadiannya pada masa Khalifah Umar bin Khattab dimana 41 ribu umat Islam melawan 200 ribu orang Persi.



Nasehat Al-Khansa kepada Anaknya.
Ibu tua ini menasehati anak-anaknya yang sebentar lagi akan menuju medan perang.
"Wahai anak-anakku, kalian telah memilih Islam dengan suka rela. Kemudian kalian berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada Tuhan lain selain Dia, sesungguhnya kalian adalah putra dari seorang laki-laki dengan seorang wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah burukkan saudara-saudaramu, aku tidak pernah mengubah hubungan kamu. Kalian tahu pahala yang disediakan kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir. Ketahuilah, kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa."

Kemudian ibunya, Al-Khansa membacakan ayat suci Al-Qur'an,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
(QS. Ali Imran: 200)

Kemudian si ibu melanjutkan penuturannya.
"Jika kalian bangun besok pagi, insya Alloh dalam keadaan selamat, maka keluarlah berperang. Gunakan pengalamanmu dan mohonlah pertolongan Allah SWT. Jika kalian melihat api pertempujran semakin hebat, masujklah kalian ke dalamnya. Dan dapatkanlah kampung abadi sebagai balasannya."




Syair perang si Anak.
Berkat dorongan dan nasehat ibunya, tidak ada rasa takut dalam diri keempat anak Khansa tersebut.
Sambil mengayunkan pedangnya, salah seorang anaknya bersyair,
"Wahai saudara-saudaraku, ibu kita yang banyak pengalaman telah memanggil kita semalam dan membekali dengan nasehat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya semua berfaedah. Insya Allah akan kita buktikan."

"Demi Allah, kami tidak akan melanggar nasehat ibu. Nasehatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati. Segeralah bertempur, gempur musuh hingga kalian lihat keluarga kaisar musnah," kata salah satu saudaranya.

Dalam pertempuran itu, tentara Islam menang telak. Pasukan Persi hanya sedikit saja yang bisa menyelamatkan diri. Sementara itu sebanyak 7 ribu pasukan muslim mati syahid dan diantara empat adalah putra Al-Khansa.

Apakah Nabi Nuh Bertemu Nabi Adam

Sebelumnya, silahkan lihat terlebih dahulu tentang usia Nabi Adam dan keturunannya.

Perbedaan pendapat seperti yang kita lihat dalam kitab Taurat, menunjukkan ada pertemuan antara Nabi Nuh asa dan Nabi Adam as. Benarkah demikian?
Dalam kurun waktu yang sama ada 2 nabi yang diutus meski tidak bersamaan.

Saya berharap kiranya perbedaan ketiga manuskrip ini tidak membuat takut dalam mengartikan kenyataan ini atau menegaskannya. Dilihat dari pertentangannya sangatlah jelas dan banyak tersebar di dalam pasal-pasal Kitab Suci yang terpelihara di tangan yang menurunkannya.

Apa Nabi Nuh as bertemu Nabi Adam as?
Taurat Samiri Menjawab.
Taurat Samiri mengatakan benar, Nuh mengenal Adam as. Nabi Nuh as hidup bersamanya selama 253 tahun tepat. Karena ketika Nabi Nuh as dilahirkan, Adam berusia 677 tahun. Adam hidup selama 930 tahun berdasarkan riwayat Taurat Samiri.

Taurat Ibrani Menjawab.
Tidak. Nabi Nuh as tidak bertemu Adam as. Nabi Nuh as dilahirkan pada 126 tahun setelah meninggalnya Nabi Adam as.

Taurat Yunani Menjawab.
Mereka menyangkal kebenaran Taurat Samiri sepanjang tulisannya. Dan terkadang membenarkan Taurat Samiri dan menyangkal pada kali waktu yang lain.
Tidak, Nabi Nuh as tidak bertemu Nabi Adam as.

Wallahu A'lam...

Wednesday, September 26, 2012

Umur Anak Turun Nabi Adam Hingga Nuh as

Kisah Islami Teladan pada sore ini admin ingin sharing mengenai usia anak-anak Nabi Adam as hingga Nabi Nuh as.
Adalah Kitab Suci Taurat yang menjadi patokan umur-umur mereka. Taurat dibagi menjadi 3 macam, yaitu Taurat Ibrani, Samiri dan Yunani.

Namun ketiga kitab itu sepakat bahwa Nabi Nuh as berumur 600 tahun ketika terjadi banjir bandang. Di lain pihak, masih ada pertentangan di ketiga kitab tersebut, dimana masing-masing yakin bahwa kitab tauratnya lah yang benar.

Akankah ketiga Taurat tersebut Palsu?
Yang jelas, hanya Allah SWT sajalah yang paling Mengetahui umur-umur mereka semua.
Dan hanya Allah SWT sajalah yang Maha Mengetahui.

Umur Teks Ibrani Teks Samiri Teks Yunani
Adam melahirkan Syits 130 130 230
Syits melahirkan Anusy 105 105 205
Anusy melahirkan Qinan 90 60 160
Qinan melahirkan Mahla'il 70 70 170
Mahla'il melahirkan Yarid 65 65 165
Yarid melahirkan Akhnukh 162 62 262
Akhnukh melahirkan Matusyalah 65 65 165
Matusyalah melahirkan Lamak 187 67 187
Lamak melahirkan Nuh 183 53 188
Umur Nuh ketika terjadi Banjir Besar 600 600 600
Total: 1656 1307 2262



Monday, September 24, 2012

Malaikat Munkar Nakir Diusir Wanita Mulia

Ada kisah riwayat yang sangat menarik buat buatku. Kisahnya memang agak pendek, namun sangat dahsyat ke sanubari.
Seorang wanita mulia, suci dan wara' dengan tegas sekali mengusir Malaikat Munkar Nakir pada saat mendapatkan pertanyaan di alam kubur.

Lalu siapakah wanita teladan itu?
Dialah Rabi'ah binti Ismail Al Adawiyah, seorang tokoh sufi wanita yang sangat terkenal di dunia karena kesuciannya.

Wanita Mulia

Kisahnya.
Pada saat Rabi'ah akan meninggal dunia, orang-orang banyak yang menungguinya dan mereka meutup pintu kamar dari luar. Setelah itu mereka mendengar suara,
"Wahai jiwa yang damai, kembalilah kepada Tuhanmu dengan berbahagia."




Beberapa saat kemudian sudah tidak ada lagi suara yang terdengar dari kamar itu. Mereka lalu membuka pintu kamar dan mendapatkan Rabi'ah telah berpulang ke Rahmatullah.

Setelah Rabi'ah meninggal, ada seseorang yang mengabarkan bahwa ia telah bermimpi dengan Rabi'ah. Dia bermimpi bahwa Rabi'ah ditanyai oleh Malaikat Munkar Nakir di alam kubur.
"Rabi'ah, bagaimana engkau menghadapi Munkar dan Nakir?" tanya orang yang bermimpi.

"Kedua malaikat itu datang kepadaku dan mengajukan pertanyaa," kata Rabi'ah.
"Siapakah Tuhanmu?" tanya malaikat.
Rabi'ah menjawab,
"Pergilah kepada Tuhanmu dan katakan kepadaNya. Diantara beribu-ribu makhluk yang ada, jangan Engkau melupakan wanita tua yang lemah ini. Aku hanya memiliki Engkau di dunia yang luas, tak pernah lupa kepadaMu. Akan tetapi mengapakah Engkau mengirim utusan hanya sekedar menanyakan siapakah Tuhanku..."

Lalu Malaikat Munkar dan Nakir pergi menghadap Tuhan mereka untuk melaporkan kejadian tersebut.


Friday, September 21, 2012

Bara Api Menjadi Butiran Mutiara

Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Isa as.
Pada saat itu hiduplah seorang wanita salihah yang selalu taat melaksanakan ibadah dan bahkan jika ia sedang beribadah, maka ia lupa segala-galanya karena hati dan pikirannya hanya tertuju kepada Allah SWT semata.

Api

Kisahnya.
Pada suatu hari wanita salihah itu sedang menanak nasi.
Di tengah-tengah kesibukannya mamasak, tiba-tiba datanglah waktu shalat. Maka ia pun menghentikan kegiatannya dan langsung beranjak untuk mengerjakan shalat. Ketika ia sedang terlena dalam kekhusukan ibadahnya, datanglah iblis laknatullah yang ingin menggoda dan menyesatkan wanita itu dari jalan Allah SWT.




Iblis ingin merusak ibadahnya dengan suatu cara yang dapat mengkhawatirkan hati wanita mulia itu. Akhirnya iblis menyamar sebagai seorang wanita dan masuk ke dalam rumahj wanita salihah itu sembari berkata,
"Aku akan menghanguskan masakanmu ini."

Meski iblis telah melaksanakan segala rencana jahatnya itu, akan tetapi wanita salihah itu tetap khusyuk dalam ibadahnya, bahkan seolah-olah sudah tidak mempedulikan kehidupan dunianya lagi. Semuanya itu ia lakukan demi untuk mencari ridha Allah SWT.

Setelah mengetahuinya usahanya tidah membuahkan hasil, iblis kemudian menggunakan cara lain.
Kemudian diambillah anak wanita salihah itu untuk dibakar. Karena menurut anggapan iblis, bahwa seorang ibu pasti tidak tega jika anaknya celaka. Akan tetapi justru sebaliknya, wanita salihah itu tidak menunjukkan rasa cemas atas apa yang akan menimpa anaknya. Bahkan ia tetap khusyuk dalam beribadah, karena ia selalu yakin bahwa Allah SWT pasti akan menolongnya.



Ketika iblis memasukkan anak wanita salihah itu ke dalam kobaran api, pada saat itu juga Allah SWT menjadikan bara api menjadi butiran-butiran mutiara yang berwarna merah.

Kabar tersebut akhirnya sampailah kepada Nabi Isa as.
Nabi Isa as bertanya,
"Mengapa semua itu bisa terjadi?"
"Wahai Nabiyullah, Setiap kali saya berhadats, saya selalu berwudhu kembali dan setiap kali ada orang yang meminta, maka saya selalu memberi dan aku selalu menanggung derita sebagaimana yang ditanggung oleh orang-orang yang mati," jawab wanita salihah itu.

Saturday, September 8, 2012

Mampu Mendatangkan Pakaian dari Surga

Kisah Islami Teladan dengan Kisah Mukjizat Rasulullah SAW.
Mukjizat Rasulullah SAW ada lagi selain mampu membelah bulan yang terkenal itu. Salah satunya adalah bahwa Nabi SAW mampu mendatangkan pakaian surga untuk dikenakan putrinya, Fatimah Az-Zahra.


Kisahnya.
Pada suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk berzikir di samping Ka'bah.
Tiba-tiba saja para pembesar dan para bangsawan Makkah datang dan menemui beliau sambil mengucapkan salam.

"Wahai Rasulullah, kami datang kepadamu untuk memberi kabar bahwa kami akan mengadakan akad nikah dan resepsi pernikahan antara si fulan dan si fulanah. Kami bermaksud mengundang Fatimah Az-Zahra untuk menghadiri pernikahan tersebut," kata salah seorang pembesar Makkah.

"Bersabarlah, aku akan menyampaikan hal ini kepada putriku. Jika dia berniat datang, maka akan aku kabari kalian," tutur Rasulullah SAW.

Pakaian Fatimah Usang dan Bertambal.
Setelah itu Rasulullah SAW segera pergi ke rumah putrinya.
Sesampainya di sana, Beliau mengucapkan salam dan menceritakan perihal undangan pernikahan tersebut. Beliau ingin mengetahui apakah putrinya ingin menghadiri undangan tersebut atau tidak.

"Ya Rasulullah, jiwa saya sebagai tebusan Anda, wahai kekasih Allah Yang Maha Mulia. Saya berpikir bahwa undangan mereka bertujuan untuk mengejek dan memperolok-olok diri saya," ujar Fatimah.
"Mengapa demikian," tanya Rasulullah SAW.
"Karena para wanita dan gadis-gadis bangsawan Arab pada pesta pernikah itu mengenakan pakaian mewah dan mahal. Akan tetapi, saya tak punya apa-apa selain pakaian usang yang bertambal dan sepatu rusak pula. Jika aku datang, pastilah mereka akan memperolokku, menghina dan mengejek diriku," jelas Fatimah.




Mukjizat Rasulullah SAW: Mampu Mendatangkan Pakaian dari Surga.
Rasulullah SAW pun menjadi sedih, tak terasa beliau meneteskan air mata.
Nabi SAW menarik nafas panjang dan matanya berair mendengar penuturan anaknya tersebut.
Dalam kesedihan hati itu, saat itulah mukjizat kemabali datang. Malaikat Jibril datang atas perintah Allah SWT untuk menjumpai Rasulullah SAW.

"Wahai Rasulullah, katakanlah kepada Fatimah agar dia mengenakan pakaian yang dia miliki itu dan pergi ke acara resepsi tersebut. Sesungguhnya Kami menyimpan Hikmah dalam hal ini," kata Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW menyampaikan pesan Allah SWT ini kepada Fatimah.
Fatimah pun langsung sujud syukur kemudian berdiri dan mengenakan pakaian usang dan bertambal. Kemudian Fatimah minta izin kepada ayahnya untuk menghadiri acara pernikahan tersebut.



Kemudian apa yang terjadi?
Saat itulah Allah SWT memerintahkan Malaikat Jibril agar mengambil pakaian dari surga untuk turun ke bumi bersama dengan ribuan bidadari yang bertugas memakaikan pakaian surga pada tubuh Fatimah. Fatimah pun terliaht sangat agung dan terhormat dengan pakaian itu.
Penuh keagungan dan kemuliaan melekat dalam diri Fatimah.

Begitu sampai di tempat acara, cahaya suci terpancar menerangi seluruh wanita yang hadir dalam acara tersebut. Seluruh wanita memandangi wajah dan pakaian yang dikenakan Fatimah yang bak cahaya dengan penuh tgakjub dan kagum.
Secara spontan, para wanita menyambut kedatangan wanita agung dan mulia ini hingga tak seorang pun yang mendampingi si pengantin wanita.
Sebagian ada yang mencium tangan dan kaki Fatimah serta mengantar masuk ke majelis pernikahan dengan penuh penghormatan dan kemuliaan.

Sunday, August 19, 2012

Dialog Setan dan Rahib

Dari Wahab bin Munabbih ra, diberitakan oleh Muhammad bin Abil Qasim bahwasanya pada masa Nabi Isa as, setan berniat menjerumuskan seorang rahib yang sedang bertapa.
Namun usaha setan tersebut tidak membuahkan hasil walaupun dengan berbagai cara ia menggoda.

Kemudian setan mendatangi sang rahib dengan rupa yang menyerupai Nabi Isa as.
Setan memanggil,
"Wahai rahib, mendekatlah kepadaku, aku akan menyampaikan sesuatu kepadamu."
Sang rahib berkata,
"Menjauhlah dariku, aku tak mau menghabiskan umurku dengan membuang-buang waktu."

Setan terus menerus membujuk.
"Marilah mendekat kepadaku, aku adalah Isa Al-Masih."
Sang rahib menjawab,
"Jika engkau benar-benar Isa Al-Masih as, aku sama sekali tidak membutuhkanmu."
"Bukankah dia telah memerintahkan kepada kami untuk beribadah dan memperingati kami dengan hari kiamat."

"Menjauhlah dariku, aku tidak membutuhkanmu," kata rahib.
Maka setan pun pergi dan meninggalkan sang rahib.

Thursday, August 2, 2012

Pesan Khidir Kepada Nabi Musa as

Kisah Islamiah menghadirkan kisah nabi.
Nabi Khidir as dan Nabi Musa as tiada jemunya untuk dikisahkan. Sebab pertemuan mereka banyak sekali ilmu yang bisa dipelajari oleh semua orang sampai kini.

Nabi Khidir as

Nabi Khidir as ini merupakan nabi yang misterius, tidak bisa sembarang manusia bisa menemuinya juga menghilang sekehendak hatinya.

Kisahnya.
Dari Al Bidayah Wa An Nihayah halaman 329 serta Ihya Ulumuddin halaman 56.
Ketika Khidir hendak berpisah dengan Nabi Musa as, berkatalah Nabi Musa as,
"Berilah aku wasiat."

Nabi Khidir as menjawab,
"Wahai Musa, jadilah kamu orang yang berguna bagi orang lain. Janganlah sekali-kali kamu menjadi orang yang hanya menimbulkan kecemasan diantara mereka hingga kamu dibenci oleh mereka. Jadilah kamu orang yang senantiasa menampakkan wajah ceria dan janganlah kamu berkeras kepala atau bekerja tanpa tujuan. Janganlah kamu mencela seseorang hanya karena kekeliruannya saja. Kemudian tangisilah dosa-dosamu, wahai Ibnu Imron."

Juga diriwayatkan bahwa setelah khidir as mau meninggalkan Nabi Musa as, dia berpesan kepadanya,
"Wahai Musa, pelajarilah ilmu-ilmu kebenaran agar kamu dapat mengerti apa yang belum kamu pahami, tetapi jangan sampai kamu jadikan ilmu-ilmu itu hanya sebagai bahan omongan."
(HR. Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Asakir).

Riwayat Lain.
Dan pesan yang terakhir dicuplik dari Kitab Tahdzibuk Asma, shahih muslim fi Syarkin Nawawi, Ruhul Mu'ni XV halaman 223.
Sebelum Khidir berpisah dengan Nabi Musa as yang tidak sabar itu, dia berpesan,
Wahai Musa, sesungguhnya orang yang selalu memberi nasehat itu tidak pernah jemu seperti kejemuan orang-orang yang mendengarkannya. Maka janganlah kamu berlama-lama dalam menasehati kaummu.

Dan ketahuilah bahwa hatimu itu ibarat sebuah bejana yang harus kamu rawat dan pelihara dari hal-hal yang memecahkannya. Kurangilah usaha-usaha duniawimu dan buanglah jauh-jauh di belakangmu karena dunia ini bukanlah alam yang akan kamu tempati selamanya. Kamu diciptakan adalah untuk mencari tabungan pahala-pahala akhirat nanti.
Bersikap ikhlaslah dan bersabar hati menghadapi kemaksiatan yang dilakukan kaummu.



Wahai Musa, tumpahkanlah seluruh ilmu pemgetahuanmu, karena tempat yang kosong akan terisi oleh ilmu yang lain. Janganlah kamu banyak mengomongkan ilmumu itu karena kamu akan dipisahkan oleh kaum ulama.
Maka bersikap sederhana sajalah, sebab sederhana itu akan menghalangi aibmu dan akan membukakan taufik hidayah Allah SWT untukmu.

Berantaslah kejahilan kamu dengan cara membuang sikap masa bodohmu (ketidakpedulian) yang selama ini menyelimuti dirimu. Itulah sifat orang-orang yang arif lagi bijaksana, menjadi rahmat bagi semuanya.

Apabila ada orang yang bodoh datang kepadamu dan mencacimu, redamlah ia dengan penuh kedewasaan serta keteguhan hatimu.
Wahai putera Imron, tidaklah kamu sadari bahwa ilmu Allah SWT yang kamu miliki hanya sedikit saja. Sesungguhnya menutup-nutupi kekurangan yang ada pada dirimu atau bersikap sewenang-wenang adalah menyiksa dirimu sendiri. Janganlah kamu buka pintu ilmu ini jika kamu tidak bisa menguncinya. Jangan pula kamu kunci pintu ilmu ini jika kamu tak tahu cara membukanya, hai Putera Imran.

Barang siapa suka menepuk-nepuk harta benda, dia sendiri bakal mati ertimbun dengannya hingga dia merasakan akibat dari kerakusannya itu.
Namun, semua hamba yang mensyukuri semua karunia Allah SWT serta memohon kesabaran atas ketentuan-ketentuanNya, dialah hamba yang zuhud dan patut diteladani. Bukankah orang seperti itu mampu mengalahkan nafsunya dan dapat memerangi bujuk rayu setan?
Dan dia pula yang mengetam buah dari ilmu yang selama ini dicarinya. Segala amal kebajikannya akan dibalas dengan pahal di akhirat.
Sedangkan kehidupan dunianya akan tenteram di tengah-tengah masyarakat yang merasakan jasa-jasanya.

Wahai Musa, pelajarilah oelhmu ilmu-ilmu pengetahuan agar kamu dapat mengetahui segala yang belum kamu ketahui, misalnya masalah-masalah yang tidak bisa diomongkan atau dijadikan bahan pembicaraan saja.
Itulah penuntun jalanmu dan orang-orang akan disejukkan hatinya.

Wahai Musa, putera Imron, jadikanlah pakaianmu bersumber dari dzikir dan fikir serta perbanyaklah amal kebajikan. Suatu hari nanti kamu tidak akan mampu mengelak dari kesalahan, maka pintalah keridhaan Allah SWT dengan berbuat kebajikan karena pada saat-saat tertentu akalmu pasti akan melanggar laranganNya.

Sekarang telah kupenuhi kehendakmu untuk memberi pesan-pesan kepadamu.
Omonganku ini tidak akan sia-sia bila kamu mau menurutinya.
Setelah itu Khidir meninggalkan Nabi Musa as yang sedang duduk termenung dalam tangis kesedihan.

Ujian Malaikat kepada Hakim

Kisah Islamiah dengan kisah hakim dan malaikat.
Malaikat memberikan ujian kepada ketiga hakim, siapakah gerangan yang mau dan tidak menerima sogokan dari malaikat.


Kisahnya.
Pada zaman dahulu di kalangan Bani Israil, hiduplah empat orang hakim. Ketika salah seorang dari mereka meninggal dunia, maka untuk menegakkan hukum secara adil dan jujur sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, maka diujilah ketiga hakim tersebut.

Setelah itu, turunlah malaikat untuk menguji masing-masing hakim tadi, apakah ketiga hakim itu adil dalam menegakkan hukum atau justru sebaliknya. Selanjutnya, dipanggillah anak sapi, ditarik kerahnya hingga anak sapi itu pun mengikuti di belakang kudanya. Maka terjadilah persengketaan di antara mereka, yaitu yang empunya sapi dengan malaikat yang menyerupai manusia tadi.

Setelah lama berselisih, maka akhirnya mereka sepakat untuk mengajukan permasalahan itu ke hakim pertama.
Dan hakim yang pertama itu, malaikat menyuapnya dengan memberi hadiah intan permata yang dibawanya sambil berkata,
"Wahai hakim, putuskanlah bahwa akulah pemilik anak sapi itu, maka intan permata ini akan aku berikan kepadamu."
"Lalu aku harus bagaimana?" tanya hakim pertama.
"Lepaskanlah sapi dan anaknya," balas malaikat.

Lalu sang pemilik sapi dan malaikat yang menyerupai manusia itu mengajukan permasalahnnya kepada hakim yang kedua dan hasilnya pun sama untuknya.

Hakim Ketiga.
Akan tetapi ketika malaikat tadi hendak memberikan intan mutiara sebagai sogokan untuknya, hakim itu berkata,
"Saya sedang haid," kata hakim ketiga.
Mendengar jawaban itu malaikat penguji terkejut dan bertanya,
"Subhanallah, haidkah seorang laki-laki," katanya.
"Subhanallah, apakah kuda melahirkan seekor sapi?" kata hakim.

Hakim yang ketiga ini adalah hakim yang saleh, sehingga ia tidak mau salah dalam mengambil keputusan hanya karena adanya sogokan dan suap.
Akhirnya, diputuskanlah oleh hakim itu bahwa sapi itu memang milik empunya, bukan milik malaikat yang menyamar sebagai manusia.

Wednesday, August 1, 2012

Doa Seekor Burung

Kisah Islamiah malam sebagai santapan rohani dalam berbuka puasa.
Doa seekor burung menjadi judul dari blog kisah ini.
Sesungguhnya Allah SWT itu adalah Dzat Yang Maha Mendengar dari segala ucapan yang terdapat di alam semesta ini.

Seperti doa seekor burung ini pun juga didengar Allah SWT.
Apakah doa burung dikabulkan Allah SWT atau tidak, ikuti ceritanya.

Burung

Kisahnya.
Pada zaman dahulu ada seorang anak laki-laki yang suka sekali mengambil anak burung dari sarangnya. Jika telur burung itu sudah menetas, maka orang itu segera mengambilnya bahkan hal itu sudah rutin menjadi pekerjaannya.

Si induk burung menjadi marah oleh ulah anak ini.
Sehingga burung ini pun mengadukan ketidakadilan kepada Allah SWT.
Burung pun berdoa dengan khusyuknya.
"Wahai Tuhanku, binasakanlah orang yang selalu mengambil anak-anakku."

Pada suatu hari, saat burung itu menetaskan telurnya, orang yang biasa mengambil anak burung itu pun segera berangkat menuju sarang burung yang dimaksud dengan membawa sepotong roti sebagai sarapannya.

Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang pengemis tua.
Kemudian orang itu memberikan bekal roti yang dibawanya kepada pengemis yang lebih membutuhkannya.
Lalu ia melanjutkan perjalanannya.

Saat di jalan, si burung telah mengetahui dan memandang orang itu dengan pandangan sinis.
Ternyata orang itu kembali selamat.
Burung pun protes kepada Allah SWT,
"Wahai Tuhanku, mengapa orang yang selalu mengambil anakku itu selamat?".
Maka Allah SWT berfirman,
"Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya Aku tidak akan membinasakan orang yang bersedekah dalam keadaan jelek (Su'ul Khatimah)."

Jadi orang itu selamat karena dia telah menyedekahkan sepotong roti yang dimilikinya kepada pengemis tua secara tulus ikhlas karena Allah SWT.
Subhanallah...

Selamat berbuka puasa saudaraku.

Sebab Pertemuan Nabi Khidir dan Musa

Kisah Islamiah pendamping sahur.
Dengan kisah Nabi Khidir as dan Nabi Musa as.
Apa sebabnya terjadi pertemuan antara Nabi Khidir as dan Nabi Musa as.


Kisahnya.
Pada suatu hari Nabi Musa as berpidato di hadapan Bani Israil untuk mengingatkan akan perintah dan larangan Allah SWT.
Tiba-tiba saja, di antara yang hadir tersebut ada seorang laki-laki yang berdiri dan mengajukan pertanyaan kepada Nabi Musa as.

"Wahai Nabi Musa, siapakah orang yang paling pandai di muka bumi ini?" tanya laki-laki itu.
"Aku," jawab Nabi Musa as tanpa ada keraguan.

Karena kekeliruan Nabi Musa as inilah maka Allah SWT menurunkan wahyu kepadanya sebagai peringatan dan teguran.
Allah SWT berfirman,
"Wahai Musa, Aku mempunyai seorang hamba yang shaleh dan alim melebihi pengetahuan-pengetahuan yang ada padamu. Dia berada di suatu tempat pertemuan dua lautan."
(HR. Bukhari dan Muslim).



Riwayat lain.
Nabi Musa as bertanya kepada Allah SWT,
"Ya Tuhanku, siapakah gerangan orang yang paling pintar?"
Allah SWT menjawab," siapa saja di antara hambaKu yang senantiasa menyebut namaKu dan tidak membiarkan waktunya kosong dari menyebut kepadaKu."

Nabi Musa as bertanya lagi,
"Ya Allah, siapakah di antara hamba-hambaMu yang paling berilmu? Barangkali dengan ilmunya dia bisa memberi petunjuk kepada orang lain sehingga ia mau berpaling dari hal-hal yang akan memalingkannya dari Engkau."
Allah SWT berfirman,
"Orang yang paling pandai adalah orang-orang yang selalu belajar ilmu pengetahuan kepada orang lain."

Nabi Musa as bertanya,
"Masih adakah di antara hamba-hambaMu yang lebih alin dari padaku?"
Allah SWT berfirman,
"Ya, ada. Dia berada di dekat sebuah batu besar pada pertemuan dua lautan."

Setelah Nabi Musa as bercakap-cakap dengan Tuhannya, lalu ia mempelajari taurat. Timbullah perasaan dalam hatinya bahwa dirinya adalah satu-satunya hamba Allah SWT yang paling alim.
Karenanya, maka Allah SWT mempertemukannya dengan Nabi Khidir as.

Selamat makan sahur saudara-saudaraku.

Sumber:
Shahih Muslim fi Syarkhi Bukhari.
Al Awhu, Ibnu Abdi Robbi.