Pages - Menu

Sunday, November 5, 2017

Kisah Nabi Adam a.s Bapak Umat Manusia

Ketika manusia hendak diciptakan, sebelumnya Allah SWT telah menciptakan alam semesta dan isinya. Allah SWT menciptakan manusia agar menjadi khalifah yang mengurus dunia.

Para malaikat bertanya kepada Allah SWT,
“Mengapa Engkau hendak menempatkan di permukaan bumi orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah, sedang kami semua bertasbih memuji dan mensucikanMu?”

Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang tidak kamu ketahui.”

Adam, sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dari tanah liat, diajari berbagai hal yang tidak pernah diajarkan kepada malaikat maupun iblis.



Maka ketika di hadapan para malaikat dan iblis, Allah SWT bertanya tentang nama-nama benda, dengan mudah Adam teringat dan menjawabnya.

Sedangkan para malaikat dan iblis tidak dapat menjawab. Allah SWT kemudian memerintahkan malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam, tapi iblis menolak dengan alasan ia diciptakan dari api, merasa lebih mulia daripada Adam yang diciptakan dari tanah.

Karena tidak patuh dengan perintah Allah SWT, iblis diusir keluar dari surga dan ditempatkan di neraka.

Sejak saat itulah iblis memiliki rasa dendam kepada Adam. Iblis memintah kepada Allah SWT untuk dipanjangkan umurnya sampai hari kiamat. Iblis bersumpah akn membujuk dan menyesatkan seluruh anak cucu Adam agar nanti pada hari kiamat bisa menemaninya di neraka.

Setelah iblis tidak tinggal lagi di surga, penghuni surga tinggal Adam bersama para malaikat saja. Dari tulang rusuk Adam, Allah SWT kemudian menciptakan seorang manusia lagi yang diberti nama Hawa, untuk menemani Adam di surga.

Tiada kenikmatan yang demikian luar biasa seperti dirasakan Adam dan Hawa di surga. Mereka bersyukur atas kenikmatan yang diberikan Allah SWT.

Namun ada satu larangan dari Allah SWT, yaitu mereka dilarang memetik dan makan buah khuldi. Semua buah boleh dipetik, kecuali buah Khuldi. Namun sayangnya, larangan Allah SWT tersebut dilanggar oleh Adam dan Hawa.




Semua karena adanya rayuan dari iblis.
“Sebenarnya jika memakan buah khuldi itu, kalian akan menjadi penghuni surga untuk selama-lamanya.”

Awalnya Adam tak percaya sama sekali dengan rayuan iblis ini. Iblis tak patah arang. Di dekatinya Hawa agar merayu Adam untuk memetik buah khuldi dan memakannya bersama-sama.

Dan...
Iblis berhasil juga. Jika Adam dan Hawa makan buah khuldi, pasti mereka akan diusir juga dari surga.

Lama kelamaan terus dibujuk iblis, Adam mulai goyah juga.
“Mungkin saja apa yang dikatakan iblis itu benar. Tiada salahnya mencoba seperti apa rasanya buah khuldi itu.”

Mereka kemudian memetik buahkhuldi serta memakannya. Tentu saja perbuatan mereka diketahui oleh Allah SWT.
Allah berfirman,
“Tidakkah Aku telah melarang kalian memakan buah pohon khuldi dan memberitahu kalian bahwa iblis adalah mjusuh yang nyata kalian.”

Penyesalan dan permohonan ampun Adam dan Hawa yang telah melanggar larangan Allah SWT, tidak merubah keputusan Allah SWT untuk menurunkan ke bumi secara terpisah.
Adam diturunkan di Hinsudtan dan Hawa di Jeddah.

Setelah bertahun-tahun saling mencari, akhirnya mereka bertemu di Muzdalifah.

Mereka hidup di bumi dengan sangat berbeda dengan kehidupan di surga. Untuk mempertahankan hidupnya, Adam dan Hawa harus bekerja keras membanting tulang, bertarung melawan kondisi alam yang masih murni saat itu.

Pasangan Adam dan Hawa dikarunia anak 20 pasang anak kembar. Yang kemudian terus beranak pinak hingga menjadi beratus juta manusia tinggal di bumi sekarang ini.

Selesai.