Friday, April 27, 2012

Raja ingin Bertemu Nabi Khidir

Kisah Islamiah pagi dengan kisah Nabi Khidir.
Kali ini ada seorang Raja bengis yang ada di Turkestan sedang mendengarkan kisah-kisah yang disampaikan oleh seorang yang bernama Darwis. Tiba-tiba saja raja sangat ingin sekali bertemu dengan Nabi Khidir.

Kisahnya.
Setelah panjang lebar seorang ulam bercerita tentang Nabi Khidir as, terbersit dalam hati raja untuk bertemu rajanya.
"Tangkaplah jubahnya kalau ia muncul dan segala pengetahuan yang ada pada dirinya akan menjadi milikku," ujar Baginda.

Sang Raja kemudian mengadakan sayembara, mengedarkan pengumuman bahwa siapa saja yang bisa menghadirkan Khidir yang gaib di hadapannya, akan dijadikan orang kaya. Begitu isi pengumuman tersebut.

Al Kisah,
Ada seorang lelaki miskin dan tua bernama Bakhtiar Baba mendengar pengumuman itu. Ia menyusun akal kemudian berkata kepada istrinya,
"Aku punya rencana. kita akan kaya akan tetapi beberapa lama kemudian aku harus mati. Namun tak apalah sebab kekayaan kita bisa menghidupimu seterusnya."

Kemudian Bakhtiar menghadap raja dan mengatakan bahwa ia akan mencari Khidir dalam waktu 40 hari. Syaratnya raja harus memberinya seribu keping emas.
"Kalau engkau bisa menemukan Khidir, engkau akan mendapat sepuluh kali seribu keping emas ini. Tapi kalau gagal engkau akan mati dipancung di tempat ini sebagai peringatan kepada siapapun yang akan mencoba mempermainkan rajanya,"ujar sang raja.



Bakhtiar menerima syarat yang diberikan raja. Ia pulang dan memberikan uang itu kepada istrinya sebagai jaminan hari tuanya. Sisa hidupnya yang tinggal 40hari itu dipergunakan untuk merenung, mempersiapkan diri umtuk memasuki kehidupan alam Barzah.

Pada hari ke Empat Puluh Bakhtiar Menghadap Raja.
"Yang mulia, kerakusanmu telah menyebabkan engkau berpikir bahwa uang akan bisa mendatangkan Khidir. tetpai Khidir itu tidak akan muncul oleh panggilan yang berdasarkan kerakusan," ujar Bakhtiar.



Sang raja pun menjadi sangat marah kepada Bakhtiar.
"Celakalah engkau, engkau hanya mengorbankan nyawamu saja. Siapakah engkau berani sekali emncampuri keinginan rajanya," ujar raja.
"Menurut dongeng, semua orang bisa saja bertemu dengan Khidir. Tetapi pertemuan itu hanya bila akan ada manfaatnya bilamana maksud orang tersebut benar. Mereka bilang, Khidir akan menemui orang selama orang itu bisa memanfaatkan kunjungan yang diperoleh. Itulah hal yang kita tidak menguasainya," jawab Bakhtiar dengan tenang.

Hukuman bagi Bakhtiar.
Dengan jawaban Bakhtiar tersebut, raja menjadi makin marah.
"Cukup bualanmu itu," hardik raja.
"Aku tidak akan memperpanjang hidupmu, waktumu telah habis, engkau hanya tinggal menungguku untuk meminta nasehat kepada para menteri-menteriku tentang cara yang tepat untuk menghukummu," ujar sang raja lebih lanjut.

Raja meminta pendapat para menterinya.
Raja menoleh kepada menteri pertama dan berkata,
"Bagaimana cara orang ini mati?"
Menteri pertama menjawab, "Panggang dia hidup-hidup sebagai peringatan,"
Menteri kedua berkata, "Ptong-potong tubuhnya lalu pisahkan anggota tubuhnya."
Menteri ketiga berkata, " Sediakan kebutuhan hidup orang ini agar ia tidak lagi menipu demi kelangsungan hidup keluarganya."

Nabi Khidir as Menemui Mereka.
Pada saat pembicaraan tengahberlangsung dengan serunya, tiba-tiba saja ada seorang yang sudah tua bijaksana memasuki ruangan itu. Segera saja mereka mengajukan pendapat sesuai dengan prasangka yang tersembunyi di dalamnya hatinya masing-masing.




Raja berkata,
"Wahai orang tua, apakah maksud kedatanganmu ini?"
"Saya hanya ingin mengulas nasehat para menteri ini," kata orang tua itu.
"Apa maksudmu?" tanya raja.

"Maksudku, menteri pertama ini aslinya Tukang Roti. Jadi ia ia berbicara tentang penggang memanggang. Sedangkan menteri kedua dulunya adalah Tukang Daging sehingga ia kepengin potong memotong daging. Sdangkan menteri ketiga adalah orang yang telah mempelajari Ilmu Kenegaraan, ia melihat sumber masalah yang kita bicarakan ini," jawab ornag tua itu.

Orang tua itu melanjutkan perkataannya.
"Catat 2 hal ini. Pertama, Khidir muncul untuk melayani setiap orang sesuai dengan kemampuan orang itu untuk emmanfaatkan kedatangannya. Kedua, Bakhtiar ini telah didesak oleh keputusasaan sehingga melakukan perbuatan ini. Keperluannya semakin terdesak sehingga aku pun muncul di depanmu."

Semua orang terkejut mendengar perkataan orang tua itu.
Ketika orang-orang memperhatikannya dengan seksama, maka orang tua bijaksana itu pun lenyap dari hadapan mereka.

Raja sangat menyesal karena tidak sempat memanfaatkan dengan baik akan kehadiran orang tua itu, karena orangtua itu tak lain adalah Nabi Khidir as yang selama ini ingin ditemuinya.

Sesuai dengan yang diperintahkan Nabi Khidir as, raja kahirnya memberikan belanja teratur kepada Bakhtiar. Menteri pertama dan kedua dipecat sedangkan menteri ketiga tetap dijadikan menterinya. Seribu keping emas pun dikembalikan oleh Bakhtiar kepada rajanya sebagai kas kerajaan.

Wednesday, April 25, 2012

Dialog Rasulullah dan Aisyah tentang Boneka

Kisah Islamiah sore dengan kisah Nabi Muhammad SAW dan istrinya, Ummul mukminin, Siti Aisyah ra. Sedikit dialog berikut inilah yang telah membenarkan bahwa patung atau gambar makhluk bernyawa, boleh dibuat mainan untuk anak-anak.


Kisahnya.
Diambil dari hadits yang diriwayatkan oleh:
  • Abu Dawud.
  • An-Nasa'i.
  • At-Tirmidzi.
  • Ibnu Hibban.

Pada suatu saat, A'isyah sedang bermain-main dengan boneka di samping Rasululah SAW. Saat iut, ada beberapa temannya yang kelihatannya takut atau malu kepada Rasulullah untuk menemani A'isyah bermain boneka.

Teman-teman A'isyah kemudian bersembunyi, padahal A'isyh sendiri sangat ingin sekali bermain boneka dengan teman-temannya. Meski tak terwujud harapan, namun Nabi Muhammad SAW membelainya dan bercakap-cakap dengan Aisyah ra.

Dialog Rasulullah SAW dan Aisyah:
Rasulullah SAW: "Apa ini?"
Aisyah: " Ini anak-anakku."
Rasululah SAW: " Kalau yang di tengah-tengah ini apa?"
Aisyah: "Kuda."
Rasulullah SAW: Lalu apa yang di tengahnya?"
Aisyah: "Juga kuda."
Rasulullah SAW: "Lalu yang di atas punggungnya itu apa?"
Aisyah: "Kedua sayapnya."
Rasulullah SAW: "Kok kuda ada sayapnya."
Aisyah: "Tidakkah Anda pernah mendengar bahwa Nabi Sulaiman as putera Dawud mempunyai kuda yang bersayap"

Begitu mendengar jawaban istrinya itu, Rasululah SAW tertawa, sampai-sampai terlihat kedua taringnya.
Menurut hadits, yang dimaksud anak-anaknya itu adalah boneka-boneka kecil seperti yang biasa dijadikan mainan gadis-gadis cilik di masa sekarang ini.

Aisyah ra pernah bermain-main dengan boneka, dan Nabi Muhammad SAW tidak melarangnya. Insya Alloh lain waktu akan diceritakan mengenai patung yang mampu membuat daya tarik setan lebih kuat.

Sunday, April 15, 2012

Bagaimana Wujud Malaikat Maut

Kisah Islamiah malam dengan kisah Malaikat Maut, Malaikat Izroil.
Sebelum tiba waktunya, rasanya sangat sulit untuk mengetahui wujud malaikat maut ini. Namun, Rasulullah SAW telah memberikan bocoran kepada umat Islam semuanya agar mereka emnjadi makin bertakwa kepada Allah SWT.

Kisahnya.
Nantinya, pada saat Malaikat Maut menjumpai manusia, dia menampakkan diri dengan wujud yang berbeda-beda tergantung dari amal perbuatan manusia itu selama hidup di dunia. Bagi mereka yang banyak mengerjakan amal shaleh, maka malaikat maut akan datang denagn wujud yang bagus.
Sedangkan sebaliknya, bagi orang kafir, malaikat maut akan datang dengan wujud yang sangat menyeramkan.

Untuk mengetahui wujud dari malaikat maut,kita tengok hadits yang telah diriwayatkan oleh paman Nabi sendiri, Ibnu Abbas ra.



Malaikat Maut berwujud Buruk Rupa.
Dikisahkan ketika Nabi Ibrahim as meminta kepada Malaikat maut untuk memperlihatkan caranya mencabut nyawa seorang mukmin.
Nabi Ibrahim berkata,
"Dapatkah engkau memperlihatkan rupamu saat engkau mencabut nyawa manusia yang gemar berbuat dosa?"

Malaikat maut hanya menjwab pendek saja,
"Wahai Nabiyullah, engkau pasti tak akan sanggup melihatnya."
""Aku pasti sanggup," tegas Nabi Ibrahim as.
"Baiklah jika demikian, sekarang berpalinglah dariku sebentar," pinta malaikat maut.

Nabi Ibrahim as Pingsan di tempat.
Sesaat kemudian Nabi Ibrahim as berpaling dengan membelakangi Malaikat Maut. Setelah itu Nabi Ibrahim as kemudian menghadap kembali ke Malaikat Maut yang sudah mengganti wujudnya.

Alngkah kagetnya Nabi Ibrahim as setelah melihat sosok makhluk di hadapannya. Di hadapannya telah berdiri sesosok makhluk besar, berkulit hitam legam dengan rambut berdiri menyemburkan api, berbau busuk dan berpakaian serba hitam.
Dari mulut dan hidungnya juga tersembur jilatan api.

Seketika itu juga Nabi Ibrahim as langsung pingsan di tempat.
Ketika tersadar, Nabi Ibrahim as pun berkata kepada Malaikat Maut yang sudah berwujud bagus lagi itu.
"Wahai Malaikat Maut, seandainya para pendosa itu tak menghadapi sesuatu yang lain dari wajahnmu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu menjadi hukuman untuknya."

Malaikat Maut berwujud Bagus Rupa.
Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas juga.
Suatu saat Nabi Ibrahim as meminta kepada malaikat maut agar mengubah wujudnya saat mencabut nyawa orang-orang yang beriman.

Malikat maut menyuruh Nabi Ibrahim as untuk membelakanginya terlebih dahulu.
Sesaat kemudian Nabi Ibrahim as kembali berpaling menghadap malaikat maut.
Setelah membalikkan badannya kembali, di hadapan Nabi Ibrahim as telah berdiri seorang pemuda tampan, gagah, berpakaian indah dan beraroma wangi, sangat harum menyengat hidung.

Nabi Ibrahim as berkata,
"Demi Allah SWT, seandainya orang beriman melihat rupamu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu sebagai imbalan amal baiknya."

Nah,itulah wujud malaikat maut saat akan mencabut nyawa manusia.
Bisa disimpulkan sebagai berikut.

Bagi orang yang beriman, Malaikat maut akan datang dengan rupa:
1. Seorang pemuda tampan.
2. Gagah.
3. Berpakaian indah.
4. Beraroma wangi.

Bagi yang kafir, Malaikat Maut akan datang dengan rupa:
1. Sesosok makhluk yang besar.
2. Kulitnya hitam legam.
3. Rambutnya berdiri menyemburkan api.
4. Hidung dan mulutnya mengeluarkan api.
5. Berbau busuk.

Kisah islamiah selanjutnya Insya Alloh akan menceritakan tentang bagaimana Malaikat Maut bisa mencabut 2 atau lebih nyawa manusia di waktu bersamaan.
Jadi tetap hadirlah di sini semoga makin menambah keimanan kita semua.

NB:
Gambar hanya ilustrasi saja di semua postingan blog ini.

Thursday, April 12, 2012

Iblis Menyamar jadi Murid Waliyullah

Alhamdulilah, Kisah Islamiah bisa hadir kembali dan kali ini akan bercerita tentang Iblis dan bala tentaranya.
Iblis dan sekutunya akan tetap berupaya mengganggu dan menggiring manusia agar berpaling dari perintah Allah SWT. Seperti kisah ini, ada Waliyullah yang bernama Imam Juneid juga tak luput dari hasutannya.

Namun, karena Imam Juneid ini berilmu agama yang tinggi, Iblis pun akhirnya menyerah kalah dan lari dari hadapan Waliyullah tersebut.
Ingin tahu kisahnya kan.

Kisahnya.
Bukan hanya orang awam saja yang dijadikan sasaran oleh iblis dan sekutunya. Para waliyullah dan ulama pun bisa jadi target hasutan mereka. Salah satunya adalah Imam Juneid, yang merupakan seorang hamba Allah SWT yang terkenal dengan pemahaman ilmu Fiqihnya.

Imam Juneid ini memiliki kebiasaan beribadah di atas rata-rata umat islam lainnya. Bayangkan saja, dalam sehari Beliau bisa melakukan shalat sunnah sebanyak 400 raka'at. Selain itu juga istiqamah berpuasa dan berzikir di malam harinya.

Iblis Menyamar.
Pada suatu hari, iblis masuk ke rumah Imam Juneid dengan menyamar sebagai salah satu muridnya dan berkata,
"Wahai Waliyullah, aku ingin mengabdi kepadamu tanpa upah, bolehkah?"
(Sebenarnya Imam Juneid sudah tahu bahwa itu adalah iblis).
""Silahkan lakukan," jawab Imam Juneid sinkat.



Iblis pun akhirnya mengabdi kepada Imam Juneidseperti para murid lainnya. Ia berusaha melakukan apa saja yang diperintahkan oleh Imam Juneid, namun di balik ketaatannya itu, iblis memiliki siasat jahat, ada udang dibalik batu.
Ia berharap dapat memasuki hati dari Imam Juneid.

Tak tanggung-tanggung, Iblis ini mengabdi kepada Imam Juneid sepuluh tahun lamanya.
Selama sepuluh tahun lamanya iblis menyamar, siasatnya belum juga membuahkan hasil. Iblis merasa telah gagal menembus hati Imam Juneid yang tak pernah lupa sedikitpun untuk berzikir kepada Allah SWT.

Bukankah iblis tak kuasa menggoda anak Adam yang selalu ingat dan berzikir kepada Allah SWT. Itulah janji Allah SWT tatkala iblis akan dikeluarkan dari Surga dan dilaknat oleh Yang Maha Perkasa. (ingat Kisah Nabi Adam as).

Iblis Mengaku Menyerah.
Bukan main ketaatan Imam Juneid kepada Allah SWT. Akhirnya iblispun menyerah dalam penyamarannya dan memutuskan untuk berpamitan meninggalkan Imam Juneid.




"Wahai Waliyullah, sesungguhnya aku adalah iblis yang menyamar menjadi salah satu muridmu. Aku ingin memasuki hatimu, akan tetapi aku tidak bisa karena setiap kedip mata engkau tak pernah lupa berzikir kepada Allah SWT," keterusternagan iblis kepada Imam Juneid.
"Aku sudah tahu kalau engkau adalah iblis, makanya aku menjadikanmu pelayan untuk menyiksamu, dan kelak di akhirat nanti kamu tidak akan mendapat pahala dari Allah SWT," tutur Imam Juneid.

Iblis tersentak kaget, bagaimana mungkin Waliyullah seperti Imam Juneid ini mengetahui kalau dia adalah iblis. Iblispun berkata lebih lanjut,
"Aku tidak mel;ihat kesombongan dalam hatimu dan itu menjadi sumber kekuatanmu."

"Pergilah kamu wahai iblis laknatullah, kamu hanya bisa masuk ke dalam hati manusia yang telah diliputi takabbur dan sombong, keluar dan pergilah dengan hina engkau iblis," usir Imam Juneid.

Akhirnya iblispun mengaku kalah.
Ia menghilang dari hadapan Imam Juneid yang terbukti tak mampu digodanya sedikitpun.

Thursday, April 5, 2012

Burung Mati bisa Hidup Lagi | Kisah Nabi Ibrahim

Nah, sekarang Kisah Islamiah akan mengisahkan kisah Qur'ani sekaligus kisah Nabi.
Kisah ini berpedmonan akan Kitab Suci Al Qur'an, Surat Al-Baqarah ayat 260.

Adalah Nabi Ibrahim as yang merasa sangat penasaran siapakah sebenarnya Tuhan yang wajib disembah itu. Dalam pencarian Tuhan tersebut, Nabi Ibrahim as meminta kepada Allah SWT bagaimana menghidupkan orang yang telah mati.
Dan pada kesempatn tersebut, dicontohkanlah empat burung yang mati kemudian dipotong-potong tubuhnya, kmeudian dicampur tiap potongan yang satu dengan yang lain.

Setelah dipotong kecil-kecil dan dicampur, keempat daging burung diletakkan di tempat yang berbeda. Sungguh keajaiban, burung-burung tersebut bisa hidup kembali seperti sedia kala.
Subhanallah...

Kisahnya.
Kisah ini sebagai asbabul nuzul, sebab turunnya ayat 260 Surat Al-Baqarah dan terjadi pada zaman Nabi Ibrahim as.

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَئِنَّ قَلْبِي قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَى كُلِّ جَبَلٍ مِنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya:
dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Nabi Ibrahim as dihadapkan dengan suatu kaum yang rusak yang dipimpin oleh Raja Namrud, seorang raja yang sangat ditakuti oleh rakyatnya dan menganggap dirinya sebagai Tuhan.

Nabi Ibrahim as dilahrikan di Babylonia bagian selatan Mesoptamia, sekarang bernama negara Irak.
Sejak kecil, Nabi Ibrahim as sudah tertarik dengan memikirkan kejadian-kejadian alam, hingga ia menyimpulkan bahwa keajaiban alam tersebut pastilah diatur oleh sesuatu Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Hari demi hari dilalauinya dan Nabi Ibrahim as semakin beranjak dewasa. Nabi Ibrahim as pun mulai berbaur dengan masyarakat luas. Beliau melihat keganjilan di masyarakat tempatnya tinggal, dimana masyarakat menyembah patung-patunng yang terbuat dari batu.

Nabi Ibrahim as minta Petunjuk Allah SWT.
Kembali pada pokok kisahnya, setelah Nabi Ibrahim lama mencari siapa Tuhan yang berhak disembah, akhirnya beliau berketapan hati untuk menyembah Allah SWT dan menjauhi berhala.

Pada suatu saat, Nabi Ibrahim as memohon kepada Allah SWT agar diperlihatkan kemampuanNya untuk menghidupkan makhluk yang telah mati. Hal itu untuk menambah ketetapan hatinya atas kekuasaan Allah SWT, bukan ada maksud yang lain.

Doa dan permohonan Nabi Ibrahim as terkabul.
Nabi Ibrahim as mendapat petunjuk Allah SWT untuk memilih empat jenis burung, dan beliau memilih burung:
1. Merpati
2. Ayam jago
3. Burung merak
4. Burung gagak.
Keempat burung tersebut disembelih kemudian dagingnya dipotong kecil-kecil.

Belum cukup sampai disitu, Nabi Ibrahim as mencampurkan daging kecil-kecil tersebut secara silang dan meletakkannya di puncak gunung yang berbeda. Sedangkan Nabi Ibrahim as sendiri berdiri di antara gunung-gunung tersebut sambil memegang keempat kepala burung yang sudah mati itu.

Pembuktian bahwa yang mati bisa dihiudpkan oleh Allah SWT.
Subhanallah....
Kemudian Nabi Ibrahim as berkata,
"Ya Allah, saya telah percaya kepadaMu, namun tunjukkanlah bagaimana menghidupkan orang yang telah mati untuk menambah ketatapan hatiku."

Mendengar permohon Nabi Ibrahim as tersebut, Allah SWT memberikan petunjuk kepada Nabi Ibrahim as untuk memanggil burung-burung yang mati tersebut.
Ajaib....Subhanallah...
Tak lama kemudian, daging-daging yang terpotong-potong dan dicampur aduk dan acak tersebut perlahan-lahan menyatu kembali membentuk burung yang utuh, dan tak lama berselanmg pula burng-burung itu hidup kembali dan bisa terbang seperti semula.

Begitu menyaksikan kejadian yang telah diperlihatkan oleh Yang Maha Kuasa tersebut, Nabi Ibrahim as langsung sujud dan memuji Allah SWT tiada hentinya. Makin mantaplah keimanan dan keyakinan Nabi Ibrahim bahwa yang berhak disembah adalah hanya satu, Allah SWT.

Pendeta Menagih Hutang kepada Rasulullah

Kisah islamiah sore ini dengan sedikit cerita saja, dan nanti akan dilanjutkan dengan kisah lain yang tak kalah menariknya. Ingin rasanya admin ini posting sebanyak mungkin tiap hari di Blog Kisah-Kisah Islami, bisa dijadikan teladan dan renungan.

Ada seroang pendeta yang sangat kasar nada bicaranya, menagih hutang kepada Baginda Rasululah SAW di hadapan Beliau serta para sahabat-sahabatnya termasuk Umar bin Khattab.
Merah padamlah raut muka Umar bin Khattab mendengar ucapan pendeta itu. Namun, Rasulullah SAW sungguh-sungguh sangat sabar hingga akhirnya persoalan terselesaikan dengan baik.

Kisahnya.
Pada suatu hari ketika Rasulullah SAW tengah melayat salah seorang jenazah, datanglah seorang Yahudi bernama Zaid bin Su'nah. Said menemui Rasululah SAW untuk menuntut utangnya.

Yahudi itu menarik gamis dan selendang beliau sambil memandang dengan wajah yang bengis.
Dia berkata,
"Ya Muhammad, lunaskanlah hutangmu padaku!" dengan nada yang kasar sekali.




Melihat hal itu, Umar bin Khattab yang ada didekat Rasulullah SAW pun menjadi marah, ia menoleh ke arah Zaid dengan pandangan mata yang tajam bahkan agak mendelik.
Umar bin Khattab berkata,
"Hai musuh Allah, apakah engkau berani berkata dan berbuat tidak senonoh terhadap Rasulullah SAW di hadapanku?"

Si Yahudi Takut kepada Umar.
Seketika itu juga si Yahudi takutnya bukan main kepada Umar bin Khattab yang terkenal tegas itu. Dia mengalihkan pandangan seakan takut akan terjadi sesuatu yang bisa mencelakainya.

Rasulullah SAW yang ada diantara mereka memandangi kedua orang tersebut dengan tenangnya.
Kemudian Rasululah SAW berkata,
"Wahai Umar, saya dan dia lebih membutuhkan perkara yang lain (nasehat). yaitu engkau anjurkan kepadaku untuk menunaikan hutangnya dengan baik dan engkau perintahkan dia untuk menuntut hutangnya dengan cara yang baik pula. Wahai Umar, bawalah dia dan tunaikanlah haknya serta tambahkanlah dengan dua puluh sha' kurma."

Si Yahudi Masuk Islam.
Umar bin Khattab pun segera melaksanakan perintah Rasululah SAW.
Singkat cerita, Si Pendeta ini akhrinya masuk Islam karena telah membuktikan sendiri bagaimana kesabaran Rasululah SAW terhadapa makhluk lain.

Wednesday, April 4, 2012

5 Nasehat Menyadarkan Perampok

Kisah Islamiah hadir kembali dengan kisah Sahabat, Kisah tobatnya seorang perampok.
Belum ada satu pun manusia yang mampu menyadarkannya dari kegiatan merampok yang telah dia lakukan, hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang ulama yang bernama Ibrahim bin Adham.
Perampok tobat, dan menjadi seorang hamba yang taat untuk selanjutnya.

Kisahnya.
Nama perampok ini adalah Jahdar.
Pekerjaan sehari-harinya adalah merampok. Sebenarnya dia ini ingin sekali bertobat, namun setelah mencari ke sana kemari untuk meminta nasehat dari orang lain, dia belum menemukan nasehat yang tepat.

Hingga akhirnya, ia menuju rumahnya seorang ulama terkenal yang bernama Ibrahim bin Adham.
Singkat cerita, setelah berjalan jauh, akhirnya sampai juga si perampok ini di rumah Ibrahim bin Adham.

Perampok datang ke Ulama.
Jahdar ke rumah ulama itu hanya ingin meminta nasehatnya saja, bukan untuk merampok.
Setelah masuk ke rumah, terjadilah dialog sebagai berikut.

"Jika kamu tidak bisa memberi nasehat yang bisa menyadarkan saya, maka kamu akan aku bunuh," kata perampok.
"Jika kamu mampu melaksanakan beberapa syarat yang saya ajukan, maka saya tidak keberatan kamu berbuat dosa dimanapun kamu berada," jawab Ibrahim bin Adham.

5 Nasehat Renungan.
"Syarat pertama, jika kamu melaksanakan perbuatan maksiat, janganlah kamu memakan rezeki Allah SWT," kata Ibrahim.
"Lalu saya makan darimana? Bukankah segala sesuatu yang berada di bumi ini adalah rezeki Allah SWT," kata perampok.
"Benar apa yang engkau katakan. Bila kamu telah mengetahuinya, masih pantaskah kamu memakan rezekiNya, sementara kamu terus melakukan maksiat.

"Syarat kedua, kalau kamu bermaksiat kepada Allah SWT, janganlah kamu tinggal di bumiNya," kata Ibrahim.
"Apa?" kata perampok.
"Syarat ini lebih hebat lagi, lalu saya harus tinggal dimana? Bukankah bumi dan segala isinya ini adalah milik Allah SWT?" kata perampok.
"Benar Jahdar, karena itu pikirkanlah baik-baik, apakah kamu masih pantas memakan rezekiNya dan tinggal di bumiNya, sedangkan kamu terus berbuat maksiat," ujar Ibrahim.

"Kamu benar, lalu apa syarat yang ketiga," tanya perampok.
"Kalau kamu masih juga bermaksiat kepada Allah SWT, tetapi masih memakan rezeki dan tinggal di bumiNya, maka carilah tempat yang tersembunyi agar tidak terlihat oleh Allah SWT," ujar Ibrahim.

Syarat ini membuat perampok kalang kabut pikirannya.
"Ya, benar Abah Ibrahim, nasehat macam apakah semua ini, mana mungkin Allah SWT tidak melihat kita?" kata perampok.
"Bagus, kalau kamu yakin Allah selalu melihat kita tetapi kamu masih terus memakan rezekinya, tinggal di bumiNya, dan terus melakukan maksiat kepada Allah SWT, pantaskah kamu melakukan semua itu?" tanya Ibrahim kepada Jahdar yang terlihat masih bengong.

Semua ucapan Ibrahim itu telah membuat Jahdar tidak berkutik dan membenarkannya.
"Baiklah, lalu katakan apa syarat yang keempat," kata perampok.
"Jika malaikat maut hendak mencabut nyawamu, katakanlah kepadanya bahwa engkau belum mau mati sebelum bertobat dan melakukan amal sholeh," ujar Ibrahim

Jahdar termenung kayaknya kali ini dia mulai menyesali perbuatannya.
"Tidak mungkin....tidak mungkin semua itu kulakukan," teriak perampok.
"Wahai Jahdar, bila kamu tidak sanggup mengundurkan hari kematianmu, lalu dengan cara apa kamu dapat menghindari murka Allah SWT?" terang Ibrahim.

Tanpa banyak komentar lagi, Jahdar menanyakan syarat yang kelima atau yang terakhir.
"lalu apa syarat yang kelima?" tanya perampok.
"Yang terakhir, bila malaikat Zabaniyah hendak menggiringmu ke nerakan di hari kiamat, janganlah kamu bersedia ikut dengannya dan menjauhlah," kata Ibrahim.

Perampok Bertobat.
Jahdar seketika itu juga langsung lunglai, teringat akan masa lalunya yang dipenuhi dengan kejahatan dan perampokan.
Jahdar tak sanggup lagi mendengar nasehat sufi itu.

Ia menangis penuh sesal, hingga tanpa sadar Jahdar memeluk erat Ibrahim bin Adham.
"Cukup....cukup ya Abah Ibrahim, jangan engkau teruskan lagi. Saya tak sanggup mendengarnya. Saya berjanji, mulai saat ini saya akan beristighfar dan bertobat kepada Allah SWT," kata Jahdar.

Jahdar memang menepati janjinya.
Sejak pertemuannya dengan Ibrahim bin Adham, ia mulai menjalankan ibadah dengan khusuknya. Dia tinggalkan semua kegiatan merampoknya dan sekarang telah menjadi hamba Allah yang taat hingga akhir hayatnya.

Rangkuman Nasehat Ibrahim bin Adham, seroang ulama, sufi, hamba Allah SWT yang sangat terkenal karena ketaatannya kepada ALlah SWT.
Bila kita berbuat maksiat maka pikirkanlah 5 hal berikut ini:
1. Janganlah makan rezeki Allah SWT.
2. Jangalah tinggal di bumiNya.
3. Bersembunyilah dari Allah SWT bila memang mampu.
4. Janganlah mau bila nyawa dicabut Malaikat maut.
5. Janganlah mau bila diajak Malaikat Zabaniyah untuk menuju neraka.