Kesabaran Nabi Ayub a.s tidak perlu diragukan lagi. Iblis yang mencoba mengikis kesabarannya pun gagal total. Semua jenis jurus dan siasat Iblis sudah dikerahkan, namun tetap saja keimanan Nabi Ayub tak tergoyahkan.
Sungguh kesabaran yang sulit untuk ditiru manusia untuk saat ini.
Beliaulah Nabi Ayyub.
Nabi Ayyub hidup dalam keadaan yang serba ada dan mewah dengan harta kekayaan yang banyak, hidup rukun dengan anak dan istrinya. Namun begitu Nabi Ayyub tidak terlena sedikit pun dengan kekayaan, anak serta istrinya itu. Siang dan malam bibirnya tidak lepas dari mengingat Allah SWT, bersujud dan bersyukur kepada-Nya.
Dengan tingkah laku yang demikian, membuat Iblis sedih dan berusaha untuk menggoda Nabi Ayyub. Iblis tak pernah putus asa menggodanya siang dan malam, namun masih gagal juga.
Kemudian Iblis pergi menghadap Allah dan berkata,
"Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayyub tidak beribadah dengan ikhlas, ia hanya takut kehilangan semua hartanya. Andaikan ia ditimpa musibah sehingga hartanya musnah, tentu ia akan berpaling dari-Mu," kata Iblis.
Siasat Iblis.
Ujian Pertama.
Allah mengizinkan keinginan Iblis itu. Maka iblis mengumpulkan kawan-kawannya untuk menguji dan memalingkan keimanan Nabi Ayyub. Untuk pertama kali ia berusaha menghancurkan harta benda Nabi Ayyub. Dengan berbagai cara, akhirnya Iblis berhasil memusnahkan binatang ternak, ladang-ladang serta bangunan-bangunan milik Nabi Ayyub.
Dalam waktu singkat saja, Nabi Ayyub yang sebelumnya kaya raya sekarang menjadi mskin. Setelah itu Iblis pun datang menemui Nabi Ayyub dengan menyamar sebagai orang tua dan berkata,
"Sesungguhnya musibah yang menimpamu ini sangat mengerikan."
Kemudian Nabi Ayyub berkata,
"Ketahuilah, Allah Maha Kuasa yang dapat berbuat sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagai hamba, kita harus menerima takdir-Nya."
Ujian Kedua.
Iblis segera meninggalkan rumah Nabi Ayyub dengan rasa kecewa dan hampa. Namun begitu, dia masih berhasrat untuk mencelakakan Nabi Ayyub a.s.
Kembali ia menghadap Allah SWT dan meminta izin untuk meneruskan usahanya.
Iblis berkata,
"Wahai Tuhan, Ayyub tidak mau menerima hasutanku. Tetapi jika anak-anaknya mati, ia pasti berpaling dari-Mu."
Allah SWT mengizinkan Iblis untuk menggoda lagi Nabi Ayyub. Akhirnya rumah yang dihuni oleh putra-putra Nabi Ayyub menjadi hancur dan putra-putranya meninggal semuanya.
Kemudian Iblis pun pergi ke rumah Nabi Ayyub dengan menyamar sebagai sahabat Nabi Ayyub.
Iblis berkata,
"Hai Ayyub, sudahkah engkau melihat putra-putramu mati? Sudah jelas hai Ayyub, bahwa Tuhan tidak menerima ibadahmu selama ini."
Mendengar ucapan iblis itu, menagislah Nabi Ayyub dengan tersedu-sedu sambil berkata,
"Allah yang memberi dan Dia pulalah yang mengambil kembali."
Ujian Ketiga.
Iblis pergi meninggalkan Nabi Ayyub yang sedang dalam keadaan sujud kepada Allah SWT. Kemudian Iblis kembali menghadap Allah SWT dan berkata,
"Wahai Tuhan, izinkan aku ya Tuhan untuk menguji sekali lagi terhadap kesehatannya."
Allah mengizinkan kehendak iblis tersebut.
Iblis memerintahkan kepada pengikut-pengikutnya supaya menaburkan benih-benih penyakit ke dalam tubuh Nabi Ayyub sehingga Nabi Ayyub menderita sakit parah.
Semua orang menjauhinya karena takut tertular dan hanya tinggal istrinya yang setia menjaga dan merawatnya. Namun demikian dalam keadaan yang tidak berdaya itu, Nabi Ayyub masih tetap beribadah kepada Allah SWT dengan biirnya yang terus menyebut Asma Allah.
Kegagalan Iblis.
Iblis pun akhirnya menjadi kesal dengan sikap Nabi Ayyub tersebut.
Iblis gagal dalam menggoda seorang hamba Allah yang selalu taat dan percaya akan Qada dan Qadar Allah, apapun yang terjadi, apa pun yang dialami di dunia ini Nabi Ayyub tetap sabar dan sabar.
Sungguh Nabi yang sangat sabar dalam menerima cobaan, menerima dengan ikhlas cobaan yang diberikan Allah SWT.
Akhirnya iblis pun menyerah karena tak bisa menggoda lagi Nabi Ayyub. Apapun bentuk godaan yang dilayangkan, tetap saja Nabi Ayyub beriman, tak goyah walau hanya sedikitpun.
Berkat kesabaran dan menerima cobaan dengan selalu beribadah, Allah akhirnya memberikan kesembuhan dan semua nikmat-Nya kepada Nabi Ayyub.
Subhanallah.
Sungguh kesabaran yang sulit untuk ditiru manusia untuk saat ini.
Beliaulah Nabi Ayyub.
Nabi Ayyub hidup dalam keadaan yang serba ada dan mewah dengan harta kekayaan yang banyak, hidup rukun dengan anak dan istrinya. Namun begitu Nabi Ayyub tidak terlena sedikit pun dengan kekayaan, anak serta istrinya itu. Siang dan malam bibirnya tidak lepas dari mengingat Allah SWT, bersujud dan bersyukur kepada-Nya.
Dengan tingkah laku yang demikian, membuat Iblis sedih dan berusaha untuk menggoda Nabi Ayyub. Iblis tak pernah putus asa menggodanya siang dan malam, namun masih gagal juga.
Kemudian Iblis pergi menghadap Allah dan berkata,
"Wahai Tuhan, sesungguhnya Ayyub tidak beribadah dengan ikhlas, ia hanya takut kehilangan semua hartanya. Andaikan ia ditimpa musibah sehingga hartanya musnah, tentu ia akan berpaling dari-Mu," kata Iblis.
Siasat Iblis.
Ujian Pertama.
Allah mengizinkan keinginan Iblis itu. Maka iblis mengumpulkan kawan-kawannya untuk menguji dan memalingkan keimanan Nabi Ayyub. Untuk pertama kali ia berusaha menghancurkan harta benda Nabi Ayyub. Dengan berbagai cara, akhirnya Iblis berhasil memusnahkan binatang ternak, ladang-ladang serta bangunan-bangunan milik Nabi Ayyub.
Dalam waktu singkat saja, Nabi Ayyub yang sebelumnya kaya raya sekarang menjadi mskin. Setelah itu Iblis pun datang menemui Nabi Ayyub dengan menyamar sebagai orang tua dan berkata,
"Sesungguhnya musibah yang menimpamu ini sangat mengerikan."
Kemudian Nabi Ayyub berkata,
"Ketahuilah, Allah Maha Kuasa yang dapat berbuat sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagai hamba, kita harus menerima takdir-Nya."
Ujian Kedua.
Iblis segera meninggalkan rumah Nabi Ayyub dengan rasa kecewa dan hampa. Namun begitu, dia masih berhasrat untuk mencelakakan Nabi Ayyub a.s.
Kembali ia menghadap Allah SWT dan meminta izin untuk meneruskan usahanya.
Iblis berkata,
"Wahai Tuhan, Ayyub tidak mau menerima hasutanku. Tetapi jika anak-anaknya mati, ia pasti berpaling dari-Mu."
Allah SWT mengizinkan Iblis untuk menggoda lagi Nabi Ayyub. Akhirnya rumah yang dihuni oleh putra-putra Nabi Ayyub menjadi hancur dan putra-putranya meninggal semuanya.
Kemudian Iblis pun pergi ke rumah Nabi Ayyub dengan menyamar sebagai sahabat Nabi Ayyub.
Iblis berkata,
"Hai Ayyub, sudahkah engkau melihat putra-putramu mati? Sudah jelas hai Ayyub, bahwa Tuhan tidak menerima ibadahmu selama ini."
Mendengar ucapan iblis itu, menagislah Nabi Ayyub dengan tersedu-sedu sambil berkata,
"Allah yang memberi dan Dia pulalah yang mengambil kembali."
Ujian Ketiga.
Iblis pergi meninggalkan Nabi Ayyub yang sedang dalam keadaan sujud kepada Allah SWT. Kemudian Iblis kembali menghadap Allah SWT dan berkata,
"Wahai Tuhan, izinkan aku ya Tuhan untuk menguji sekali lagi terhadap kesehatannya."
Allah mengizinkan kehendak iblis tersebut.
Iblis memerintahkan kepada pengikut-pengikutnya supaya menaburkan benih-benih penyakit ke dalam tubuh Nabi Ayyub sehingga Nabi Ayyub menderita sakit parah.
Semua orang menjauhinya karena takut tertular dan hanya tinggal istrinya yang setia menjaga dan merawatnya. Namun demikian dalam keadaan yang tidak berdaya itu, Nabi Ayyub masih tetap beribadah kepada Allah SWT dengan biirnya yang terus menyebut Asma Allah.
Kegagalan Iblis.
Iblis pun akhirnya menjadi kesal dengan sikap Nabi Ayyub tersebut.
Iblis gagal dalam menggoda seorang hamba Allah yang selalu taat dan percaya akan Qada dan Qadar Allah, apapun yang terjadi, apa pun yang dialami di dunia ini Nabi Ayyub tetap sabar dan sabar.
Sungguh Nabi yang sangat sabar dalam menerima cobaan, menerima dengan ikhlas cobaan yang diberikan Allah SWT.
Akhirnya iblis pun menyerah karena tak bisa menggoda lagi Nabi Ayyub. Apapun bentuk godaan yang dilayangkan, tetap saja Nabi Ayyub beriman, tak goyah walau hanya sedikitpun.
Berkat kesabaran dan menerima cobaan dengan selalu beribadah, Allah akhirnya memberikan kesembuhan dan semua nikmat-Nya kepada Nabi Ayyub.
Subhanallah.
Godaan Iblis Kepada Nabi Ayub