Kisah berikut ini diharapkan akan membuka mata kita tentang betapa mudahnya manusia dimanipulasi oleh konsep psikologi dan permainan otak sendiri.
Ceritanya...
Oh tidaak...pokoknya tidaak...
Serua anak pertama yang menduduki kepala bagian pada suatu perusahaan dimana perusahaan tersebut yang tadinya dipimpin oleh ayah mereka.
Tidaaak...
Semuanya penipu...
Teriak anak kedua yang juga ambil bagian dalam perusahaan itu.
Curaang...
Semua yang ada disini curang dan tidak berperikemanusiaan...
Sahut anak ketiga yang juga masih punya andil dalam perusahaan keluarga tersebut.
Dan ketika itu seorang penasehat perusahaan yang sudah cukup lama bekerja pada perusahaan yang ayah pimpin mencoba menjadi penengah karena perdebatan ini, tepatnya mengenai sebuah warisan yang ayah mereka titipkan dalam sebuah surat wasiat.
Berlanjut...
Ceritanya...
Oh tidaak...pokoknya tidaak...
Serua anak pertama yang menduduki kepala bagian pada suatu perusahaan dimana perusahaan tersebut yang tadinya dipimpin oleh ayah mereka.
Tidaaak...
Semuanya penipu...
Teriak anak kedua yang juga ambil bagian dalam perusahaan itu.
Curaang...
Semua yang ada disini curang dan tidak berperikemanusiaan...
Sahut anak ketiga yang juga masih punya andil dalam perusahaan keluarga tersebut.
Dan ketika itu seorang penasehat perusahaan yang sudah cukup lama bekerja pada perusahaan yang ayah pimpin mencoba menjadi penengah karena perdebatan ini, tepatnya mengenai sebuah warisan yang ayah mereka titipkan dalam sebuah surat wasiat.
Berlanjut...
Berebut Warisan | Cerita Pendek